Lain - Penataran Imam VI-Rabu Sore, 14 November 2012

Kita masih membahas Firman TUHAN yang terdapat di dalam ktb Keluaran 28, seorang imam/pelayan TUHAN tidak dapat dipisahkan dari pakaian = tahbisan tidak dapat dipisahkan dari pakaian.

Ada tujuh bagian dari pakaian pelayanan/pakaian imam-imam yaitu:

  1. Baju efod
  2. Sabuk
  3. Tutup dada
  4. Gamis baju efod
  5. Kemeja beragi (kemeja yang berlubang-lubang/memiliki mata)
  6. Serban
  7. Patam (seperti topi pramuka yang diberi logo kelapa)
Tujuh pakaian imam-imam ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: klik untuk lihat gambar

Kita sudah mempelajari tentang kemeja beragi dan juga patam, sekarang kita akan mempelajari tentang serban. Serban = topi.

Keluaran 28 : 37, Haruslah patam itu engkau beri bertali ungu tua, dan haruslah itu dilekatkan pada serban, di sebelah depan serban itu.

Serban ini menudungi/menutupi kepala/rambut, arti rohaninya sekarang untuk kita adalah tanda penundukan dari seorang hamba TUHAN yang dinyatakan di dalam *doa penyembahan serta penyerahan hidup dalam melayani TUHAN. Penyerahan hidup = terserah TUHAN.

1 Korintus 11 : 6, 15,
6.Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.
15.tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.

Jadi, serban untuk menudungi kepala, rambut juga sebagai penudung. Jadi, tidak diperlukan kerudung untuk menutupi kepala, sebab jika seorang perempuan memiliki rambut yang panjang, itu berarti secara otomatis ia sudah memakai penudung. Serban dan rambut sebagai penudung, artinya penundukan. Jika tidak ada penundukan/tidak memakai penudung, maka rambutnya haruslah dicukur =
begitu tidak tunduk, maka harus dicukur, tidak tunduk, harus dicukur.

Jadi, jika seorang hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang tidak tunduk = rambut dicukur, jika terus menerus tidak ada penundukan, maka akan terus menerus dicukur sampai akhirnya menjadi gundul; kalau gundul akan menjadi seperti bola, artinya menjadi bola permainan dari hawa nafsu daging dan juga bola permainan dari setan.

Ini juga terkait dengan perempuan/seorang istri dan kalau istri tidak tunduk, maka rambutnya juga dicukur sampai menjadi gundul bagaikan bola, artinya menjadi bola permainan dari suami dan juga dari setan. Tetapi kalau istri itu tunduk, maka ia mendapatkan perlindungan secara dobel yaitu perlindungan dari suami dan juga dari TUHAN. Itu sebabnya kita belajar untuk tunduk sebab ini merupakan serban/penudung.

1 Korintus 11 : 15, 16,
15. tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
16.Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.

Ciri khas dari hamba TUHAN dan pelayan TUHAN yang tidak tunduk/tidak dengar-dengaran adalah suka membantah/berbantah-bantah. Firman TUHAN dibantah, ayat-ayat juga dibantah. Itu sebabnya kita harus berhati-hati, sebab roh tidak tunduk/suka berbantah-bantah muncul saat ada tantangan/kesulitan-kesulitan, tetapi juga dapat muncul saat diberkati oleh TUHAN.

Contohnya: adalah Saul -->1 Samuel 13 : 6 – 13,
6.Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit -- sebab rakyat memang terdesak -- maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;
7.malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar.
8.Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.
9.Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.
10.Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.
11.Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,
12.maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
13.Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.

Jadi, inilah, di saat kesulitan/terdesak/terjepit, kita harus berhati-hati, sebab setan menyerang pikiran-->maka pikirku= logika.

Samuel belum datang, Rakyat sudah meninggalkan dia, Musuh datang= secara pikiran, maka tindakan Saul itu sudah benar.

Itu sebabnya Saul segera mempersembahkan korban, seharusnya Samuel yang harus mempersembahkan korban dan ini merupakan perintah dari TUHAN, tetapi Saul mengambil alih. Secara pikiran manusia/pikiran daging mungkin ini sudah benar, tetapi berbahaya, sebab di saat terjepit/di saat berada di dalam kesulitan, setan menyerang pikiran dari hamba-hamba TUHAN dan pelayan-pelayan TUHAN sehingga menjadi pikiran daging yang tidak tunduk, tidak taat dengar-dengaran = tidak menyerah sepenuh kepada TUHAN.

Tadi, penundukan itu selain doa penyembahan, tetapi juga berarti **penyerahan sepenuh kepada TUHAN. Di dalam melayani TUHAN, kita harus menyerah sepenuh kepada TUHAN -->terserah TUHAN.Tetapi Saul tidak menyerah sepenuh kepada TUHAN, sebab TUHAN memerintahkan agar Saul menunggu kedatangan dari Samuel; disaat Saul melihat bahwa musuh sudah datang dan rakyat sudah mulai meninggalkan dia, maka Saul berpikir bahwa ia akan hancur sehingga ia tidak menyerah sepenuh kepada TUHAN, tetapi menyerah kepada pikiran/suara daging.

Seringkali kita lebih percaya kepada pikiran/suara daging/suara asing daripada Suara TUHAN = tindakan yang bodoh dan nekad. Di saat-saat terjepit, seringkali kita mengambil jalan sendiri di luar Firman. Akibat dari tindakan yang bodoh dan nekad, Saul kehilangan kerajaan = tidak dapat masuk ke dalam kerajaan seribu tahun damai sebab ia gugur di tengah jalan.

Sebagai imam-imam, di saat YESUS datang, maka mereka akan masuk menjadi imam-imam dan raja-raja di dalam kerajaan seribu tahun damai sampai ke dalam kerajaan surga yang kekal/Yerusalem Baru -->tetap menjadi imam dan raja selama-lamanya.

Arti dari kehilangan kerajaan adalahtidak dapat masuk dalam kerajaan seribu tahun damai/firdaus yang akan datang/tidak dapat masuk ke dalam kerajaan surga, binasa untuk selama-lamanya = tidak memiliki tudung/serban karena mengikuti pikiran dan suara daging. Ini terjadi di saat terdesak/terjepit. Semoga kita dapat mengerti.

Tetapi juga dapat terjadi di saat kita diberkati -->1 Samuel 15 : 13 – 16,
13.Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman TUHAN."
14.Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"
15.Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksuduntuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."
16.Lalu berkatalah Samuel kepada Saul: "Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang difirmankan TUHAN kepadaku tadi malam." Kata Saul kepadanya: "Katakanlah."

Dengan maksud = maksud hati.

Saul menang ketika melawan bangsa Amalek dan TUHAN memerintahkan agar semuanya harus ditumpas -->manusia, hewan-hewan. Tetapi Saul tidak melakukan apa yang diperintahkan oleh TUHAN. Itu sebabnya di saat kita menang/di saat kita diberkati, maka kita harus berhati-hati.

Jadi, di saat hamba TUHAN dan pelayan TUHAN diberkati, maka setan menyerang ‘hati/perasaan’. Kalau lembu-lembu yang bagus/gemuk-gemuk semuanya ditumpas, nanti kalau mau beribadah kepada TUHAN, harus membeli lagi, jadi lebih baik yang bagus-bagus/gemuk-gemuk tidak ditumpas tetapi dipersembahkan kepada TUHAN. Tetapi tidak sesuai dengan Firman TUHAN, sebab TUHAN memerintahkan untuk menumpas semuanya.

Saat diberkati, maka setan menyerang hati dari hamba TUHAN dan pelayan TUHAN sehingga menjadi:
Akibatnya, Saul kehilangan kerajaannya, artinya untuk sekarang adalah hamba TUHAN:
Jadi, sangatlah penting serban ini. Kemarin kita membahas tentang patam yaitu kesucian dalam Nama YESUS -->dahi dicap dengan Nama YESUS, supaya tidak dicap oleh antikrist dengan angka 6.6.6. Sekarang ini kita membahas tentang serban =
Jadi, perhiasan rohani/serban dari hamba TUHAN yaitu:
Kita melihat keadaan dari ibu Sarah -->Kejadian 18 : 11 – 15,
11.Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
12.Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
13.Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
14.Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
15.Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"

Inilah keadaan dari ibu Sarah -->ia memiliki banyak kelemahan-kelemahan yaitu tua, mati haid dan mandul sehingga pintu rahimnya tertutup dan ini juga merupakan gambaran dari gereja TUHAN. Semua hamba-hamba TUHAN dan pelayan-pelayan TUHAN, mungkin memiliki banyak kelemahan-kelemahan seperti ibu Sarah.

Artinya untuk sekarang adalah:
Mari, kita terapkan penundukan ini dan nama Sarah diganti dengan nama kita masing-masing -->kalau kita sebagai pelayan TUHAN taat dengar-dengaran, maka kita akan mengalami kuasa TUHAN untuk pembukaan pintu rahim secara rohani, artinya kita mengalami kuasa TUHAN untuk menghapus segala kemustahilan. Sekali lagi, kita diangkat untuk menjadi seorang hamba TUHAN bukan untuk disiksa dll, tetapi kalau kita mengetahui bahwa sebagai seorang hamba TUHAN yang memiliki serban, sekali-pun masih banyak memiliki kekurangan dan kelemahan seperti Sarah, tetapi kalau ada penundukan/taat dengar-dengaran, maka ada kuasa TUHAN untuk membuka pintu rahim secara rohani bagi kita sekalian.

Kejadian 21 : 5 – 7,
5.Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya.
6.Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
7.Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."

Sarah tidak lagi tertawa karena takut, tetapi ia tertawa bahagia, air matanya dihapus = kuasa TUHAN sanggup untuk menghapus segala air mata kita= menghapus segala kepedihan, kepahitan, kekecutan hidup menjadi tertawa bahagia/kebahagiaan dari surga.

Mari! sebagai imam-imam/pelayan - pelayan TUHAN, jika kita bersungguh-sungguh memiliki serban maka sedikit demi sedikit kemustahilan itu mulai diselesaikan sehingga kita dapat tertawa bahagia. Menjadi hamba TUHAN dan pelayan TUHAN bukan untuk disiksa tetapi untuk dijadikan bahagia asal memiliki serban/penundukan.

kuasa TUHAN menghapus aib -->Kejadian 30 : 22, 23,
22.Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya.
23.Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: "Allah telah menghapuskan aibku."

Mandul = aib/cacat cela. Jadi seorang hamba TUHAN yang sungguh-sungguh tunduk/taat dengar-dengaran akan mengalami kuasa TUHAN yang menghapus:
Dimulai dari pintu rahim yang terbuka= pintu-pintu di dunia ini terbuka=
TUHAN memberkati.