Ibadah Doa Malam Surabaya, 15 September 2017 (Jumat Malam)

Imamat 24: 1-2
24:1.TUHAN berfirman kepada Musa:
24:2."Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.

Ini tentang minyak untuk lampu, supaya lampu bisa menyala.
Minyak untuk lampu diambil dari buah zaitun yang ditumbuk dan diperassampai keluar minyaknya. Ini menunjuk pada pribadi Yesus yang bergumul mulai dari Taman Getsemani di bukit Zaitun yang banyak buah zait--Getsemani artinya pemerasan--, sampai mati di kayu salib--bagaikan ditumbuk dan diperas sampai mengeluarkan keringat dan darah, untuk mencurahkan Roh Kudus--minyak sama dengan Roh Kudus.

Jadi, Roh Kudus merupakan hasil penyaliban Yesus di kayu salib.
Yohanes 16: 7
16:7.Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

'Yesus pergi'= Yesus mati di kayu salib, bangkit, dan naik ke sorga, untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita.
Kalau Yesus tidak pergi--tidak mati--, Roh Kudus juga tidak akan datang, dan kita akan mengalami kering rohani/pelita padam yang bisa dideteksi dari mulut, mencari kepuasan di dunia yang gelap, sampai jatuh bangun dalam dosa dan puncaknya dosa. Kalau Yesus pergi, Roh Kudus yang datang. TanpaRoh Kudus, hidup kita kering, gelap dan binasa.

Sekarang, jika kita menghargai salib/kurban Kristus, kita akan mengalami minyak urapan Roh Kudus.

Praktiksehari-hari menghargai salib/kurban Kristus--menghargai salib bukan berarti perjamuan suci terus karena mau berapa kalipun, perjamuan suci tidak dua puluh empat jam--:
  1. 1 Petrus 4: 1
    4:1.Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,

    Praktik pertama menghargai kurban Kristus: rela menderita/sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa/bertobat.

    Selama mempertahankan dosa, tidak mungkin ada Roh Kudus.
    Dosa disingkirkan, barulah Roh Kudus datang. Harus membuang dosa! Memang sengsara, apalagi dosa yang mengikat/puncaknya dosa, susah. Tetapi kita harus mempersenjatai pikiran kita dengan pikiran salib--'mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian.' Salib adalah senjata untuk menembak dosa, supaya berhenti berbuat dosa; mati terhadap dosa.

  2. 1 Petrus 4: 12-14
    4:12.Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
    4:13.Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
    4:14.Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Sudah berhenti berbuat dosa, tetapi masih menderita lagi. Ini lebih tinggi dari praktik pertama di atas.
    Roh kemuliaan= Roh Kudus.

    Praktik kedua menghargai kurban Kristus: berhenti berbuat dosa dulu, lalu rela sengsara daging bersama Yesus tanpadosa; rela sengsara daging karena Yesus; karena firman pengajaran benar, pelayanan, berpuasa, doa semalam, difitnah, digosipkan, dicaci-maki. Kalau dicaci-maki, periksa diri, kalau memang salah, itu bukan fitnah, tetapi kalau tidak salah, kita diam, kalau salah, kita mengaku.

    Hasilnya: Roh Kudus dicurahkan atas kita. Pelita tetap menyala untuk menembusi kegelapan.
Kegunaan minyak urapan Roh Kudus:
  1. Roma 8: 11
    8:11.Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fanaitu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.

    Kegunaan pertam: Roh Kudus/tangan Tuhan mampu memelihara hidup kita--'membangkitkan tubuhmu yang fana'--, yang kecil dan tdak berdaya di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris, bahkan sampai hidup kekal.

    Pemeliharaan oleh Roh Kudus itu ajaib, luar biasa.
    Jika diizinkan Tuhan meninggal dunia, tetapi kalau ia menghargai salib--mati dalam Yesus--, Roh Kudus juga mampu membangkitkan tubuhnya yang mati, untuk menjadi tubuh kemuliaan seperti Yesus kalau Yesus datang kembali, dan menerima hidup kekal.

    Inilah pemeliharaan Roh Kudus, sampai matipun bisa dipelihara, apalagi kalau masih hidup, Roh Kudus mampu. Asal benar-benar memandang salib; rela ditumbuk dan diperas hari-hari ini untuk terlepas dari dosa dan sengsara karena Yesus. Jangan ragu! Ini pelita yang menyala.

  2. Roma 12: 11
    12:11.Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

    Kegunaan kedua: Roh Kudus mampu membuat kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhansampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kembali. Ini pelita yang menyala.

    Kalau kendor, api mulai goyah, dan satu waktu akan padam/gelap, hidup itu susah.

  3. Titus 3: 5
    3:5.pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    Kegunaan ketiga: Roh Kudus mampu menyyucikan dan mengubahkan kita--Roh Kudus mengadakan mujizat rohani--yiatu jujur(pelita itu terang).

    Kejujuran dimulai dengan jujur dalam mengaku dosa, jujur soal pengajaran, jujur dalam perkataan, sampai jujur dalam segala hal. Ini pelita menyala, dan ada urapan Roh Kudus.

    Kalau sudah jujur, kita akan menjadi rumah doa, dan mujizat jasmanijuga terjadi--gunung diratakan--: yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahl.
    Sampai kalau Tuhan datang kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan. Kita akan terangkat di awan-awan yang permai dengan sorak-sorai: Haleluya!Kita bersama dengan Dia, seperti lima gadis yang bijaksana dengan pelita yang menyala menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Mari kita menyembah kepada Dia sunggguh-sungguh, biar Roh Kudus dicurahkan.
Apapun kelemahan dan kekurangan kita, Roh Kudus mampu menolong kita semua.

Kalau tidak ada Roh Kudus, pelita akan padam, dan kita tidak mampu menghadapi akhir zaman. Tunjukkan kelemahan-kelemahan dan dosa-dosa kita! Diperas, dan minyak akan dicurahkan. Tunjukkan semua kelemahan dan kejatuhan kita pada Tuhan! Tuhan tolong kita.

Pelita tetap menyala, kita akan kuat menghadapi apapun. Kejahatan, kenajisan, kesulitan kemustahilan dan lain-lain, jangan putus asa/kecewa, tetapi hadapi dengan kuasa Roh Kudus! Pelita tetap menyala, bertahan, tetap kuat sampai Tuhan datang.

Tuhan memberkati.