Ibadah Doa Malang, 14 April 2015 (Selasa Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 2:26-29
2:26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
2:27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk — sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku —
2:28 dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.
2:29 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Ada 2 janji yang Tuhan berikan kepada sidang jemaat Tiatira yang menang:
  1. Memerintah bangsa-bangsa dengan tongkat besi
  2. Tuhan mengaruniakan bintang timur.
Kita masih mempelajari yang pertama. Memerintah bangsa-bangsa dengan tongkat besi sama dengan duduk di tahta penghakiman bersama Tuhan.
1 Petrus 4:17
4:17 Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?

Supaya kita bisa duduk di tahta penghakiman bersama Tuhan, maka kita harus menghakimi diri sendiri lewat ketajaman pedang firman. Apa yang harus dihakimi?
  1. Segala perbuatan dosa.
    2 Korintus 5:10
    5:10 Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

  2. Segala perkataan dosa, perkataan sia-sia.
    Matius 12:36
    12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.

  3. Segala dosa dalam hati dan pikiran.
    Roma 2:16
    2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

  4. Segala sesuatu yang tidak kita lakukan kepada sesama yang membutuhkan, secara jasmani dan rohani.
    Matius 25:41-46
    25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
    25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
    25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
    25:44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
    25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
    25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

    Ini sama dengan egois, tidak mengasihi sesama.

    1 Yohanes 4:20-21

    4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
    4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

    Juga sama dengan tidak mengasihi Tuhan, sama dengan tanpa kasih.
    Akibatnya adalah hidup dalam suasana kutukan, akan dihakimi dan dihukum dalam neraka.

Biarlah kita berusaha untuk memiliki kasih Allah supaya bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri. Dari mana kita bisa memperoleh kasih Allah?
  1. Dari kayu salib.
    1 Yohanes 4:9-10
    4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
    4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

    Kasih Allah dicurahkan lewat Yesus yang mati di kayu salib sebagai korban pendamaian bagi dosa manusia. Untuk menerima kasih Allah, maka kita harus berdamai dengan Tuhan dan sesama. Berdamai artinya:
    1. Mengaku dosa sejujur-jujurnya kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Mengaku dosa bisa karena dosanya sendiri atau mengaku dosa karena menanggung dosa orang lain.
      1 Samuel 25:23-24
      25:23 Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah.
      25:24 Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini.

    2. Mengampuni dosa orang lain yang sudah mengaku dengan jujur dan melupakannya.
      Amsal 28:13
      28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.

      Jika menyimpan dosa sendiri atau dosa orang lain, akan kering, dikutuk dan dihukum. Tetapi jika saling mengaku dan saling mengampuni, maka kasih Tuhan akan dicurahkan.

  2. Dari Roh Kudus.
    Roma 5:5
    5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

    Roh Kudus mencurahkan kasih Allah kepada kita. Syarat menerima Roh Kudus dan kasih Allah:
    1. Jangan meninggalkan Yerusalem (Kota Damai), artinya harus memiliki hati yang damai.
      Kisah Rasul 1:4-5
      1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya — "telah kamu dengar dari pada-Ku.
      1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."

    2. Bertekun dengan sehati dalam doa.
      Kisah Rasul 1:14
      1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

    3. Tetap memiliki jabatan pelayanan dalam tubuh Kristus.
      [Kisah Rasul 1:15-26] Matias dipilih untuk menggantikan Yudas.
    Maka Roh Kudus akan dicurahkan kepada kita.
    Kisah Rasul 2:1-4
    2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
    2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
    2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
    2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

    Saat itu Roh Kudus mencurahkan kasih Allah dalam hidup kita.
Kegunaan kasih Allah:
  1. Kasih Allah membuat kita kuat dan teguh hati, tahan uji.
    Roma 5:5
    5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

    Tahan uji artinya:
    1. Tidak tersandung dan tidak menjadi sandungan.
    2. Tidak kecewa/ putus asa menghadapi apa pun, tetap percaya dan berharap Tuhan, tetap setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan, tetap hidup benar.
  2. Kasih Allah memberi kemenangan atas musuh-musuh.
    Zefanya 3:17-18
    3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
    3:18 seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.

    Kita menang atas setan sumber masalah, artinya semua masalah diselesaikan oleh Tuhan, sampai yang mustahil. Kita juga menang atas maut, sehingga kita bisa hidup kekal.

    Kasih Allah membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Mulai dari taat dengar-dengaran.
    Jika mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani pasti terjadi. Tuhan memberikan masa depan yang berhasil dan indah, yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil. Langkah hidup kita adalah langkah-langkah mujizat.
    Sampai jika Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan. Kita terangkat ke awan-awan yang permai, sampai duduk bersanding dengan Tuhan di tahta Yerusalem Baru.


Tuhan memberkati.