Ibadah Doa Malang, 23 Februari 2010 (Selasa Sore)

Matius 24:45-51adalah tentang berjaga-jaga.
Kita harus berjaga-jaga sebab kedatangan Yesus kedua kali tidak diketahui waktunya, supaya kita tidak ketinggalan dan binasa bersama dunia, tetapi terangkat bersama Tuhan untuk selama-lamanya.

Ada 3 macam berjaga-jaga:
  1. Berjaga-jaga pada waktu pembagian makanan rohani.
  2. Berjaga-jaga dalam hal ibadah pelayanan kepada Tuhan.
  3. Matius 24:51,berjaga-jaga terhadap kemunafikan.
ad. 3. Matius 24:51, berjaga-jaga terhadap kemunafikan.
Kemunafikan itu adalah ajaran sesat, kemunafikan itu adalah tabiat daging, tetapi kemunafikan juga terjadi dalam ibadah.

Dalam Matius 6 ada 3 bentuk ibadah, yaitu memberi sedekah, berdoa, dan berpuasa.
Ketiganya ini diancam oleh kemunafikan.
Ibadah yang disertai kemunafikan akan ditolak oleh Tuhan.

Malam ini kita melihat kemunafikan dalam puasa:
  1. Matius 6:16,berpuasa dengan muka muram = mengubah air mukanya supaya kelihatan berpuasa, atau supaya kelihatan suci.
  2. Yesaya 58:3-4,berpuasa tetapi tetap mempertahankan pertengkaran, kepahitan, dendam, dll.
  3. 1 Raja-raja 21:8-10,berpuasa tetapi tetap berdusta dan membenci tanpa alasan.
Matius 6:17,puasa yang benar ditandai dengan:
  1. Mencuci muka = hati disucikan oleh air firman pengajaran.
    Di muka ini ada panca indra yang adalah gambaran hati.
  2. Meminyaki kepala = pikiran diurapi oleh Roh Kudus.
Jadi puasa yang benar adalah memberi kesempatan seluas-luasnya pada firman pengajaran dalam urapan Roh Kudus untuk menyucikan hati dan pikiran kita dari kekuatiran, baik akan kekuatiran hidup sehari-hari di dunia atau kekuatiran akan masa depan (Matius 6:31,34).

Amsal 12:25.
Kekuatiran ini adalah salah satu bentuk cacat rohani, yang jika dipertahankan akan membuat gereja Tuhan tidak bisa sempurna.
Kekuatiran akan membuat tubuh Kristus bungkuk rohani, artinya:
  1. Pandangannya hanya tertuju pada perkara jasmani, mengutamakan perkara jasmani sehingga tidak bisa mengutamakan perkara Sorga, tidak bisa mengutamakan ibadah pelayanan kepada Tuhan.
  2. Lukas 13:11,13,tidak bisa memuliakan Tuhan = tidak bisa dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Injil Kemuliaan/ firman pengajaran = tidak bisa menyembah Tuhan, kering rohani. 
  3. Dicap 666 (bungkuk 18 tahun), menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan pada saat kedatangan Yesus kedua kali.

Biar lewat doa puasa, kita bisa terlepas dari kekuatiran.
Bukti terlepas dari kekuatiran:
  1. 1 Petrus 5:7,kita bisa menyerahkan segala kekuatiran kepada Tuhan, sehingga kita bisa tergembala, tekun dalam 3 macam ibadah pokok, taat dengar-dengaran apapun resikonya.
    Maka tangan Gembala Agung akan sanggup memelihara secara jasmani di tengah dunia yang sulit bahkan mustahil. Tangan Gembala Agung juga akan memelihara secara rohani, kita berada dalam ketenangan dan kedamaian.

  2. Roma 6:13-14,menyerahkan diri sebagai senjata kebenaran = hidup dalam kebenaran, melayani sesuai dengan tahbisan yang benar.
    Maka kita akan hidup dalam tangan kasih karunia Tuhan, sehingga kita terlepas dari dosa, terlepas dari maut.

  3. Mazmur 31:6,menyerahkan segenap hidup dalam tangan Gembala Agung, seperti bayi Musa hanya menyembah Tuhan.
    Keluaran 2:6,bayi Musa adalah gambaran kehidupan yang tidak berdaya, tanpa harapan, tanpa masa depan, tidak ada yang memperhatikan, tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Saat-saat demikian adalah saat menangis, menyembah kepada Tuhan, menyerahkan segenap hidup kepada Tuhan.

    Maka hasilnya tangan Gembala Agung yang penuh belas kasihan dan anugerah:
    • Akan menolong kita dalam segala masalah.
    • Akan memakai kita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
    • Akan mengangkat kita, secara jasmani mengangkat dari segala kemerosotan dan memberikan masa depan yang indah (Musa sampai menjadi anak raja), secara rohani mengangkat dari dosa-dosa sampai mengangkat ke awan-awan yang permai sampai ke Sorga.
      Ulangan 34:5-6, Yudas 1:9.
Tuhan memberkati.