Ibadah Doa Malang, 25 Oktober 2018 (Kamis Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 8 dan 9 menunjuk tentang dua loh batu, yaitu kasih yang sempurna.

Wahyu 8:1

8:1. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.

Sunyi senyap artinya perhentian mempelai (hubungan Mempelai Pria Surga dengan mempelai wanita Surga yang tidak bisa dipisahkan, hubungan kasih yang sempurna). Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus meningkatkan doa penyembahan (ditambah doa puasa dan doa semalam suntuk), supaya kasih meningkat dan perhentian meningkat (goncangan semakin melemah), sampai mencapai kasih yang sempurna dan mengalami perhentian setengah jam di Sorga selamanya.
Jadi, dalam menghadapi segala kegoncangan, kita harus banyak berdoa dan menyembah kepada Tuhan.

1 Yohanes 4:17-18
4:17. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Bukti memiliki kasih yang sempurna adalah tidak ada lagi kekuatiran/ ketakutan, digantikan memiliki keberanian percaya.

Ada 3 macam keberanian percaya, yaitu:
  1. Keberanian percaya untuk menghadapi takhta penghakiman (takhta putih).
    Wahyu 20:11-12
    20:11. Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
    20:12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

    Ada 3 macam kitab di takhta putih:
    • Alkitab sebagai pengukur benar atau salah (dosa atau benar).
    • Kitab-kitab adalah kitab pribadi yang memuat semua pikiran/ perkataan/ perbuatan kita secara detail (lengkap), termasuk detail waktu (hari, tanggal, jam, menit, detik) disertai deskripsi lengkap.
    • Kitab kehidupan adalah kitab yang memuat nama-nama yang sudah diperdamaikan (diselesaikan) dosanya oleh darah Yesus, sehingga mengalami penghapusan dosa dan menjadi kehidupan yang dibenarkan.
    Tujuan utama perpanjangan umur adalah untuk berdamai, yaitu:
    • Menyelesaikan dosa-dosa (mengaku pada Tuhan dan sesama) lewat dorongan pedang firman dan bertobat (tidak mengulang dosa lagi).
    • Mengampuni dan melupakan dosa orang lain.
    Hasil berdamai adalah darah Yesus akan menghapus dosa kita, sehingga semua enak dan ringan, damai sejahtera (tidak ada lagi ketakutan sampai tidak takut pada penghakiman), dan nama tertulis dalam kitab kehidupan.
  1. Keberanian percaya untuk mendekati Allah, yaitu berdoa menyembah Tuhan.
    Syarat untuk bisa mendekati Tuhan adalah hati nurani yang baik (damai sejahtera, tidak tertuduh dan tidak menuduh).

    1 Yohanes 3:20-22
    3:20. sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu.
    3:21 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah,
    3:22 dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

    Proses untuk mendapat hati nurani yang baik adalah:
    • Percaya Yesus dan bertobat, lanjut masuk baptisan air yang benar. Sehingga kita bangkit dari air bersama Yesus untuk memperoleh hati nurani yang baik (damai) dan diurapi Roh Kudus.
    • Dengan tergembala, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
    Jika hati nurani tidak baik, maka:
    • Tidak akan bisa melayani, justru menghancurkan.
    • Hidup tidak tenang, berada dalam ketakutan, letih lesu, beban berat.
      Hati-hati, setan membuat stress supaya mati jasmani dan rohani.
    Praktek hati nurani yang baik adalah:
    • Tidak merasa lagi apa yang daging rasakan (tidak ada kejahatan, kenajisan, kepahitan, kekuatiran), hanya merasakan kasih Tuhan sehingga damai sejahtera.
    • Bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan, sehingga ada keberanian percaya dalam menghadap takhta kasih karunia.
    Hasil dari memiliki hati nurani yang baik adalah Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasihNya sehingga mujizat pertolongan Tuhan terjadi tepat pada waktuNya.

    Ibrani 4:16
    4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
  1. Keberanian percaya untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai.
    1 Yohanes 2:28
    2:28. Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.

    Supaya bisa memiliki keberanian percaya untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali, kita harus kembali menjadi ciptaan semula, yaitu mengalami penyucian dan pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Bilangan 12:1,10
    12:1. Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
    12:10. Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta!

    Yang harus dibaharui adalah kusta, yaitu kebenaran diri sendiri. Kebenaran diri sendiri adalah kebenaran di luar Alkitab, yaitu menutupi dosa dengan menyalahkan/ menghakimi orang lain. Jika ada kebenaran sendiri, pasti ada kepentingan sendiri (egois).

    Bilangan 12:1,11-14
    12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
    12:11 Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami.
    12:12 Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya."
    12:13 Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."
    12:14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima kembali."

    Seorang gembala harus tetap mendoakan jemaat meski sudah dikutuki. Jika gembala membalas mengutuk, maka bukan gembala lagi melainkan sudah menjadi setan.

    Jika sudah berbuat dosa yang keterlaluan, meski gembala sudah mendoakan, tetap akan mengalami hajaran dari Tuhan, sebelum mengalami pertolongan Tuhan. Apalagi jika gembala sampai melakukan kesalahan fatal yang keterlaluan, maka akan mendapat hajaran dari Tuhan yang lebih lagi.

    Mari kita mau dibaharui supaya layak menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali di awan-awan yang permai. Mulai dari wajah berseri, dan Tuhan akan menjadikan semua berhasil dan indah pada waktuNya. Saat Tuhan datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia. Kita kembali menjadi ciptaan yang semula, sehingga layak menyambut kedatanganNya yang kedua kali. Kita bersama Dia selamanya di Sorga yang kekal.

Tuhan memberkati.