Ibadah Doa Puasa Session II Malang, 16 Oktober 2012 (Selasa Siang)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Matius 6:17
6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,

Tanda puasa yang benar:
  1. 'Cucilah muka'= panca indra/ hati disucikan oleh kuasa firman Allah.
  2. 'Minyakilah kepala'= pikiran diurapi oleh Roh Kudus. 
Jadi berpuasa adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya supaya firman Allah dalam urapan Roh Kudus, sama dengan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, untuk menyucikan pikiran dan perasaan kita supaya memiliki pikiran dan perasaan seperti Yesus.

Menghadapi dosa-dosa yang mengikat, selain harus disucikan oleh pedang, kita juga memerlukan puasa.

Markus 7:21-22
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, (1) percabulan, (2) pencurian, (3) pembunuhan,
7:22 (4) perzinahan, (5) keserakahan, (6) kejahatan, (7) kelicikan, (8) hawa nafsu, (9) iri hati, (10) hujat, (11) kesombongan, (12) kebebalan.

Hati dan pikiran yang jahat berisi 12 hal.
Kalau hati dan pikiran jahat dan najis, maka:
  1. Hati dan pikiran akan kosong dari 12 roti (6 6), yaitu kosong dari firman Allah.
    Buktinya adalah tidak puas, banyak bersungut, bergosip.

  2. Hati dan pikiran gelap, yaitu tidak bisa memandang Tuhan, hanya memandang kesalahan orang lain.
Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Jika hati dan pikiran disucikan dari 12 keinginan jahat dan najis lewat pedang firman dalam doa puasa, maka kita akan bisa melihat Tuhan, bisa menyembah Tuhan. Hasilnya:
  1. Kepuasan secara jasmani dan rohani, kebahagiaan Sorga yang tidak dipengaruhi apapun juga.
    Mazmur 17:15
    17:15 Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

    Biar kita hanya memandang dan menyembah Tuhan, jangan memandang yang lain, maka kita pasti akan puas.

  2. Kita bisa meneladan pada Yesus Imam Besar, sehingga kita bisa hidup benar seperti Yesus, hidup suci seperti Yesus, terpisah dari dosa, tidak ikut berkecimpung dalam dosa. Menghadapi orang berdosa, sikap yang benar adalah menasehati, jangan menyetujui, jangan menertawakan.
    Ibrani 7:26
    7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,

  3. Tidak goyah.
    Mazmur 16:8
    16:8 Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

    Tidak goyah artinya kuat dan teguh hati, yaitu:
    • Berpegang teguh pada pengajaran yang benar apapun resikonya. Jangan sampai kita memandang orang, nanti bisa terbawa. Ayub sampai ditinggalkan istrinya, tetapi dia tetap memandang Tuhan.
    • Tetap percaya dan mempercayakan diri sepenuh hanya kepada Tuhan.


2 Tawarikh 20:1-3,12
20:1 Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim.
20:2 Datanglah orang memberitahukan Yosafat: "Suatu laskar yang besar datang dari seberang Laut Asin, dari Edom, menyerang tuanku. Sekarang mereka di Hazezon-Tamar," yakni En-Gedi.
20:3 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa.
20:12 Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."

Menghadapi masalah, menghadapi ketakutan, saat tidak ada jalan keluar, jangan lari kepada manusia, tetapi kita harus lari kepada Tuhan dan berpuasa.

2 Tawarikh 20:17,24
20:17 Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem, tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut. Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN akan menyertai kamu."
20:24 Ketika orang Yehuda tiba di tempat peninjauan di padang gurun, mereka menengok ke tempat laskar itu. Tampaklah semua telah menjadi bangkai berhantaran di tanah, tidak ada yang terluput.

Kalau kita hanya memandang Tuhan, maka Tuhan yang akan berperang ganti kita. Musuh yang besar dan menakutkan hanya akan menjadi bangkai. Sebaliknya, bangkai akan menjadi sesuatu yang berarti. Lazarus sudah menjadi bangkai, tetapi Maria tersungkur di bawah kaki Tuhan dan Lazarus dibangkitkan menjadi sesuatu yang indah dan berarti bagi Tuhan. Biar siang ini kita fokus hanya memandang Tuhan.


Tuhan memberkati.