Ibadah Doa Semalam Suntuk Session II Malang, 13 Januari 2016 (Rabu Dini Hari)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus

Supaya tidak menjadi batu sandungan, tetapi menjadi batu hidup, maka kita harus memperhatikan dua hal:
  1. Doa penyembahan.
  2. Tahbisan yang benar.
Tanda tahbisan yang benar:
  1. Pua artinya terang dan girang.
    Terang yaitu jujur terutama tentang firman pengajaran yang benar (pribadi Tuhan), apa pun resikonya. Yang benar kita ikuti, yang tidak benar kita tolak.

    Ibrani 13:4-6
    13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
    13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
    13:6 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"

    Jujur tentang nikah. Kita harus menjaga kesatuan dan kesucian nikah, sampai mencapai nikah yang sempurna.
    Jujur dalam hal keuangan, yaitu milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) dan milik sesama yang membutuhkan.
    Maka pasti bisa jujur dalam segala hal. Tuhan yang akan menjadi Pembela dan Penolong kita.

    Girang yaitu sukacita oleh Roh Kudus.
    1 Petrus 5:2
    5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

    Artinya tidak terpaksa, tidak memaksa, tidak dipaksa, tetapi dengan kerelaan hati, terutama kerelaan untuk berkorban apa saja. Juga dengan pengabdian diri, tidak mencari keuntungan secara jasmani.

  2. Sifra artinya elok, enak untuk dipandang, sama dengan menjadi teladan.
    1 Petrus 5:2-3
    5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
    5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.


    Gembala Agung menjadi teladan bagi gembala, gembala menjadi teladan bagi domba.

    1 Timotius 4:12
    4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam (1)perkataanmu, dalam (2)tingkah lakumu, dalam (3)kasihmu, dalam (4)kesetiaanmu dan dalam (5)kesucianmu.

    Terutama menjadi teladan dalam 5 hal ini, sehingga kita tidak dianggap rendah.
    • Perkataan benar dan baik.
    • Tingkah laku benar dan baik.
    • Kasih, yaitu mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi musuh.
    • Kesetiaan.
    • Kesucian.
    Angka 5 menunjuk pada lima luka Yesus di kayu salib, korban Kristus. Kalau kita bisa menjadi teladan dalam 5 hal ini, berarti ada teladan Tuhan dalam hidup kita.

    Kejadian 1:26-28
    1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
    1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
    1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."


    Hasilnya adalah:
    • Kita menang atas setan tritunggal yang adalah sumbernya dosa sampai puncaknya dosa, sumber kesusahan. Kita bisa hidup benar dan hidup suci, kita merasakan kebahagiaan Surga.

    • Tuhan memberkati bahkan memerintahkan berkat kepada kita sampai ke anak cucu, yang tidak bisa dihalangi oleh apa pun juga. Dan kita menjadi berkat bagi orang lain. Tidak akan sulit bagi kita untuk hidup di tengah dunia yang penuh kutukan, jika ada teladan Tuhan dalam hidup kita.

    • Takut akan Tuhan.
      Keluaran 1:17
      1:17 Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.

      Yesaya 11:1-2
      11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
      11:2 Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;

      Takut akan Tuhan berarti hidup dalam urapan Roh Kudus.
      Takut akan Tuhan adalah takut untuk berbuat dosa, tidak mau berbuat dosa sekalipun ada ancaman.
      Hasilnya adalah:
      1. Tunggul bisa bertunas, berbunga, dan berbuah.
        Tunggul menunjuk kehidupan yang tidak bisa apa-apa, tidak berdaya. Tetapi kalau diurapi Roh Kudus, maka bisa bertunas, berbunga, dan berbuah.

      2. Roh Kudus memberikan hikmat Surga kepada kita, sehingga kita tidak bisa dijamah oleh antikris.
        Keluaran 1:18-19
        1:18 Lalu raja Mesir memanggil bidan-bidan itu dan bertanya kepada mereka: "Mengapakah kamu berbuat demikian membiarkan hidup bayi-bayi itu?"
        1:19 Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun: "Sebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir; melainkan mereka kuat: sebelum bidan datang, mereka telah bersalin."


        Wahyu 13:18
        13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

        Kita dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan.

      3. Roh Kudus mampu membuat semua baik, berhasil, dan indah pada waktuNya.
        Keluaran 1:20
        1:20 Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda.

      4. Mengalami mujizat secara rohani, yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, untuk masuk Perjamuan Kawin Anak Domba.
        Keluaran 1:21
        1:21 Dan karena bidan-bidan itu takut akan Allah, maka Ia membuat mereka berumah tangga.

Tuhan memberkati.