Ibadah Doa Surabaya, 02 Mei 2012 (Rabu Sore)

Disertai dengan puasa
Dalam doa puasa kita mengambil contoh dalam Alkitab yaitu:
  1. Tuhan Yesus berdoa puasa 40 hari 40 malam , ini menjadi teladan dalam hidup kita.
  2. Musa juga berpuasa 40 hari 40 malam, ini juga menjadi contoh bagi kita.
Musa tidak makan, tidak minum selama 40 hari 40 malam di gunung Sinai, untuk mendapatkan 2 hal:
  1. Perintah Allah untuk membangun Tabernakel yang jasmani (Tabernakel yang jasmani sudah hancur), sekarang menunjukpengajaran tabernakel(Tabernakel yang rohani).

  2. Musa mendapatkan 2 Loh Batu (kasih), sekarang menunjuk pengajaran mempelai.
Jadi berpuasa tujuannya adalahuntuk bisa mengerti , meyakini dan mempraktekkan pengajaran tabernakel dan mempelai (pengajaran yang benar), yang diwahyukan oleh Tuhan kepada Pdt. Van Gessel almarhum, sesuai dengan yang dilihat oleh Musa di gunung Sinai.

Buktinya adalahsemua berdasarkan ayat-ayat dalam Kitab Keluaran (Musa melihat Tabernakel dan menuliskannya dalam Kitab Keluaran).

Musa berpuasa selama 40 hari 40 malam artinya bagi kita adalah:
  1. Angka 40 artinyaperobekan daging.
    Jadi untuk bisa mengerti, meyakini sampai mempraktekkan firman pengajaran yang benar maka kita harus mengalami perobekan/penyaliban daging, salah satu bentuknya adalah doa puasa seperti malam hari ini.

    Bila daging dienakkan, kita tidak akan bisa mengerti dan yakin firman pengajaran. Bila kita bisa mengerti, yakin sampai praktek firman pengajaran yang benar, maka akan ada kemuliaan.

  2. Tidak makan, tidak minum artinya:

    • Untuk mengerti sampai praktek firman pengajaran tabernakel dan mempelai, tidak boleh dipengaruhi oleh kebutuhan hidup sehari-hari, seperti kebutuhan untuk makan, minum dll.

    • Untuk mengerti sampai praktek firman pengajaran tabernakel dan mempelai, bukan dengan pikiran dan kemampuan daging, tetapi lewat imandan penyerahan sepenuhkepada Tuhan.
Iman adalahkita hanya tinggal menerima dan percaya sampai praktek pengajaran tabernakel, sebab ini diwahyukan dari Tuhan, tidak perlu lagi diteliti dll.

Iman lebih tinggi dari logika(pengetahuan), artinya: kalau iman bisa menerima, maka logika juga bisa menerima. Kalau kita bertahan kepada dosa dan memakai pikiran maka kita tidak bisa mengerti firman pengajaran.

Penyerahan sepenuh dimulai darimenyerahkan dosa kepada Tuhan (yang negatif diserahkan dulu baru kita bisa menyerahkan yang positif kepada Tuhan), sehingga kita bisa mengerti, yakin sampai praktek firman.

Tabernakel itu terdiri dari 3 ruangan, antara lain:
  1. Halaman Tabenakel, itu menunjuk kepada daerah KEBENARAN.

    Praktek hidup benar yaitu:
    • Masuk pintu gerbangartinya iman, percaya kepada Yesus lewat mendengar firman Kristus= firman yang diurapi oleh Roh Kudus, firman yang dibukakan rahasianya oleh Roh Kudus.

      Lewat berpuasa ini kita mematikan keinginan daging(keinginan untuk ingin tahu), sehingga kita tidak memberi kesempatan satu kali pun untuk mendengar ajaran lain, dan kita tetap dalam kebenaran.

      Saat kita mendengar ajaran lain, kita keluar dari pintu gerbang.

    • Medzbah korban bakaranartinya bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
    • Kolam basuhan(babtisan air) dan pintu kemah(babtisan Roh Kudus)= lahir baru menghasilkan hidup baru yaitu hidup dalam kebenaran.

    Jadi kita berpuasa malam ini untuk:
    • Mempertahankan kebenaran, apa yang tidak benar disingkirkan.
    • Mematikan pengaruh dosa, daging, dan duniasupaya kita tetap hidup dalam kebenaran dan kita selamat. Kalau kita tidak benar maka tidak selamat.

      Amsal 10: 2
      10:2. Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.

      Jika kita hidup benar maka kita diselamatkan dari maut, baik maut secara tubuh yaitu penyakit-penyakit, secara rohani yaitu dosa-dosa, sampai neraka (kematian kedua) kita juga diselamatkan.

  2. Ruangan suci= KESUCIAN.
    Kalau kita sudah hidup benar, maka akan dituntun oleh Tuhan untuk masuk mendapatkan penggembalaan yang benar, sebab tidak semua penggembalan itu benar (ada gembala pandir, gembala pedagang).

    Amsal 12: 26
    12:26. Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.

    Orang benar mendapatkan penggembalaan yang benar. Di mana kita tergembala?Kita tergembala kepada firman pengajaran yang benar sebagai Pribadi Yesus (“seperti carang melekat kepada pokok anggur yang benar”).

    Kita berpuasa merobek daging supaya bisa memilih penggembalaan yang benar(dituntun dalam penggembalaan yang benar).

    Ada tiga hubungan carang melekat kepada pokok anggur yang benar yaitu:
    • Hubungan ketekunan(kesetiaan) yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok= kandang penggembalaan, antara lain:

      1. Pelita emas: ketekuan dalam ibadah raya.
      2. Meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
      3. Medzbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.

      Mulai dari gembala bertekun terlebih dulu. Bila gembala tidak tekun maka domba-domba akan tercerai berai.

      Kita berpuasa merobek daging supaya bisa tekun dalam penggembalaan.

    • Hubungan kesucian, kita mengalami penyucian teutama dari dosa-dosa Yudas yaitu pencuri, pendusta, pengkhianat.
    • Hubungan penyembahan.
      Dalam penyembahan kita mengalami perobekan daging yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi, dan kita menghasilkan buah-buah lebat dan buah-buah manis.

      Kalau sudah berbuah makaAkulah pokok anggur yang benar, Bapaku lah pengusahanyaartinya:

      1. Kita diberkati, dipelihara secara langsung oleh Tuhan.
      2. Bila “Bapa pengusahanyamaka kita tidak akan pernah bangkrut (gulung tikar), sebab Bapa yang mengusahakan, mengupayakan pekerjaan dan pelayanan kita.

  3. Ruangan maha suci= KESEMPURNAAN,KEMULIAAN.
    Kita mencapai kesempurnaan, kemuliaan lewat percikan darah.

    Percikan darah= sengsara daging tanpadosa, sengsara daging bersama Yesus, karena pelayanan, karena berkorban untuk Tuhan.

    1 Petrus 2: 19
    2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

    Percikan darah= kasih karunia, kemurahan Tuhan, sebab tidak semua orang mengalami itu.
    Contohnya adalahdalam perjalanan Yesus memikul salib, dari sekian banyak orang, hanya dipilih satu orang yaitu Simon untuk membantu memikul salib Yesus.
Hasil percikan darah yaitu:
Tuhan memberkati .