Ibadah Doa Surabaya, 07 Februari 2020 (Jumat Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 11: 1-2
11:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbahdan mereka yang beribadah di dalamnya.
11:2. Tetapi
kecualikan pelataran Bait Suciyang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

(terjemahan lama)
11:1. Maka diberikan kepadaku sejenis buluh pengukur yang seperti tongkat rupanya dengan katanya, "Bangkitlah, dan ukurlah Bait Allah, dan tempat korban dan segala orang yang
sembahyangdi dalamnya itu;

Kita sudah mempelajari Wahyu 11: 1: tentang ukuran Tuhan, yaitu Bait Suci Allah dan mezbah dupa emas. Kehidupan kerohanian kita diukur oleh Tuhan sampai memenuhi ukuran Tuhan. Firman penggembalaan--tongkat pengukur--mengukur dan meningkatkan kehidupan rohani kita sampai memenuhi ukuran Tuhan, yaitu daging tidak bersuara lagi--tirai terobek--; sama dengan kesempurnaan (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 Desember 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 24 Januari 2020).

'empat puluh dua bulan lamanya' = tiga setengah tahun--antikris.
Ayat 2= di pulau Patmos rasul Yohanes melihat kehidupan Kristen yang tidak memenuhi ukuran Tuhan/tidak diukur oleh Tuhan sehingga masuk dalam aniaya antikris selama tiga setengah tahun. Kita harus hati-hati (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2020).

Siapa yang masuk aniaya antikris bahkan menjadi sama dengan antikris?

  1. Kehidupan Kristen--hamba Tuhan, pelayan Tuhan--yang berada di pelataran--'kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar'.
    Dulu, Tuhan memperlihatkan kerajaan sorga kepada Musa, lalu Ia perintahkan Musa untuk membuat kerajaan sorga di bumi, itulah Tabernakel, supaya di bumi sama seperti di sorga--kita masih di bumi tetapi bersuasana sorga.

    Tabernakel terdiri dari tiga ruangan--Keluaran 25--:

    1. Halaman/pelataran--keselamatan. Banyak orang Kristen sudah puas di halaman--diberkati--, padahal masih bisa terkena hujan. Sebab itu harus masuk ruangan suci.

    2. Ruangan suci--kesucian.
    3. Ruangan maha suci--kesempurnaan.

    Inilah ukuran kekristenan yaitu ada yang selamat, suci, dan sempurna.
    Ruangan suci dan ruangan maha suci adalah pekerjaan dari firman pengajaran; makanan keras; firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua--menyucikan dan menyempurnakan kita sampai memenuhi ukuran Tuhan.

    Jadi, kehidupan yang masuk aniaya antikris bahkan menjadi sama dengan antikris adalah hamba/pelayan Tuhan yang hanya menerima firman penginjilan tetapi menolak firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--menolak penyucian; tetap mempertahankan dosa-dosa (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 26 Januari 2020sampai Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Februari 2020).

    Firman penginjilan--susu--adalah Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dalam dunia, mati di kayu salib untuk menyelamatkan orang berdosa--percaya, bertobat, baptis air, baptisan Roh Kudus, selamat dan diberkati. Banyak yang puas sampai di sini, tetapi tidak masuk ruangan suci dan ruangan maha suci.

    Kehidupan yang hanya menerima firman penginjilan sama dengan anak kecil--tidak dewasa rohani--; ia hanya puas dengan berkat jasmani, tetapi tidak mau mengalami penyucian; tetap mempertahankan dosa-dosa dan puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah: kawin lari, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan).

  2. Wahyu 12: 17
    12:17. Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allahdan memiliki kesaksian Yesus.

    'Maka marahlah naga itu' = naga ini nanti dibuang ke bumi, menjadi antikris.
    'perempuan' = gereja Tuhan.
    'memiliki kesaksian Yesus'= pelita emas--Roh Kudus.
    'menuruti hukum-hukum Allah'= meja roti sajian--firman Allah.

    Yang kedua: kehidupan yang sudah memiliki Roh Kudus dan firman tetapi tidak memiliki mezbah dupa emas (penyembahan).
    Artinya: tidak mau menyembah Tuhan atau sudah menyembah tetapi penyembahannya tidak memenuhi ukuran dari Tuhan, yaitu tirai belum terobek; daging masih bersuara. Mungkin daging kuatir, terlebih lagi tidak taat.

    Untuk apa masuk aniaya antikris? Bukan Tuhan jahat, tetapi untuk membuktikan bahwa dia tetap menyembah Tuhan, tidak mau menyembah antikris sekalipun disiksa sampai dipancung kepalanya--daging tidak bersuara lagi; pintu tirai sudah terbuka. Dia mati tetapi saat Yesus datang kembali dia akan dibangkitkan dalam kemuliaan untuk bertemu Tuhan di awan-awan.
    Kalau sudah dipancung kepalanya--daging sudah tidak bersuara lagi--, berarti sudah memenuhi ukuran Tuhan.

    Banyak yang menyangkal Yesus saat aniaya antikris dan akan dibinasakan. Hanya sedikit yang bisa bertahan.
    Karena itu lebih baik sekarang kita jangan asal masuk gereja.
Jadi rasul Yohanes di pulau Patmos melihat banyak orang Kristen (termasuk hamba Tuhan, pelayan Tuhan) yang tidak memenuhi ukuran Tuhan--tidak sungguh-sungguh. Inilah yang akan diserahkan kepada antikris; berjuang dengan darahnya sendiri.
Oleh sebab itu kita harus menerima pedang firman/firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, supaya kita tidak masuk aniaya antikris.
Firman penginjilan sangat penting, tetapi belum cukup, harus ditingkatkan pada pedang firman; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua adalah Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga untuk menyucikan sampai menyempurnakan kita, sehingga kita memenuhi ukuran Tuhan.

Kalau sudah terima firman pengajaran, kita akan disucikan. Semakin disucikan, doa penyembahan kita semakin meningkat sampai seperti doa Yesus di taman Getsemani; sama dengan mengalami perobekan/penyaliban dagingsampai daging tidak bersuara lagi.

Apa yang harus dirobek/disalibkan?
Markus 14: 32-36
14:32. Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku berdoa."
14:33. Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat
takut dan gentar,
14:34. lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat
sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah."
14:35. Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya.
14:36. Kata-Nya: "Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi
janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki."

'janganlah apa yang Aku kehendaki' = kehendak daging.
Contoh: Herodes tetap mengambil istri saudaranya, sekalipun sudah ditegor oleh Yohanes Pembaptis. Akhirnya Yohanes Pembaptis dipenggal kepalanya.

Di ayat ini dari sebelas murid hanya tiga murid yang diajak oleh Yesus. Ini pelajaran bahwa ada doa yang meningkat, dan ada yang tidak meningkat; kita sudah beribadah berdoa, tidak semuanya memenuhi ukuran; pada penaburan benih, tidak semua tanahnya bagus.

Daging yang harus dirobek adalah:
  1. Tabiat daging yaitu:

    1. 'takut dan gentar'= tabiat daging: takut, gentar, dan kuatir pada sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan--berbuat dosa.
      Contohnya: takut nilainya jelek akhirnya menyontek. Pedagang takut tidak laku, akhirnya jual barang palsu tetapi dibilang asli.
      Banyak hamba/pelayan Tuhan yang seperti ini.

      Takut, gentar, dan kuatir dirobek menjadi takut akan Tuhan--membenci dosa sampai membenci dusta.
      Amsal 8: 13
      8:13. Takut akan TUHANialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

      Kalau sudah takut akan Tuhan, kita akan membenci dosa sampai membenci dusta dalam situasi kondisi apapun, dan di manapun juga.

    2. 'sedih'= sedih karena sesuatu sampai membuat kita mengomel, bersungut-sungut, kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan.
      Mari berdoa untuk melawan kesedihan lewat menyembah!

      Yesus tidak bersalah, tidak berdosa, malah membangkitkan orang mati, menolong orang, tetapi mau disalibkan, bagaimana sedihnya--'Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya'.

      Seharusnya Yesus disanjung, tetapi malah disalibkan. Tetapi begitu Yesus berdoa, kesedihan-Nya diubah menjadi sukacita sorga.
      Kesedihan diubahkan menjadi sukacita dari sorgaartinya kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Kita tidak akan meninggalkan Tuhan tetapi tetap mengikut dan melayani sampai Dia datang kembali.

      Saat kita sedih, kecewa, putus asa, bersungut, bahaya, saat itulah dosa masuk. Kaum muda hati-hati! Tetapi kalau bersyukur, kita kuat.

  2. 'janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki'= keinginan daging/kehendak daging.
    Kehendak Yesus adalah tidak disalib. Kalau Dia tidak disalib, Dia tidak akan pernah naik ke sorga, dan kita juga binasa.

    Untunglah Dia lanjutkan: 'janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki'. Inilah perobekan daging.
    Kalau daging dirobek (pintu tirai terbuka), kita akan mengalami berkat jasmani secara otomatis-- 'carilah kerajaan sorga dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.'Berkat yang jasmani ini hanya bonus.
    Sekarang diajarkan yang salah yaitu berkat jasmani saja--sudah cukup di halaman saja. Tidak sadar hanya menjadi anak kecil (tidak dewasa rohani), tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan dan masuk aniaya antikris.

    Roma 8: 7
    8:7. Sebab keinginan dagingadalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

    Kalau ada kehendak daging, kita tidak akan bisa taat tetapi membuat jalan sendiri sehingga jatuh dalam pencobaan; jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, sampai binasa selamanya.
    Semakin hebat hamba Tuhan, kalau tidak taat pada kehendak Tuhan, akan semakin hancur.
    Apa kehendak daging kita malam ini? Mungkin bagus, tetapi kalau tidak sesuai dengan firman, jangan. Tetapi ikuti kehendak Tuhan, maka semuanya ada di situ.

    Kehendak daging dirobek supaya kita menerima kehendak Tuhan; kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi--Yesus taat sampai mati di kayu salib--; tirai terobek, berarti kita memenuhi ukuran Tuhan.
    Contoh: Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya.

    Taat dengar-dengaran sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia mengulurkan tangan Roh Kudus kepada kita.
    Lukas 22: 42-43
    22:42. "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
    22:43. Maka seorang
    malaikatdari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.

    Saat itu Yesus bergumul sampai peluh-Nya bagaikan titik-titik darah--bergumul melawan daging: sedih, takut, tidak taat; Dia bergumul melawan daging sekalipun Dia harus mati di kayu salib. Tetapi waktu itu malaikat datang untuk memberi kekuatan.

    Dulu malaikat memberi kekuatan kepada Yesus, sekarang artinya kalau kita taatsampai daging tak bersuara, tangan Tuhan akan diulurkan; kuasa Roh Kudus dicurahkan kepada kita.
    1 Petrus 4: 14
    4:14. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Hasilnya:

    1. Roh Kudus adalah Roh kemuliaanyang sanggup untuk mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--mujizat terbesar--, yaitu kuat teguh hati.
      Artinya: tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi tetapi tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, tetap percaya dan berharap Tuhan; tetap menyembah Tuhan.

      Contoh: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap menyembah Tuhan sekalipun tidak ditolong Tuhan.
      Ini sama dengan mengasihi Tuhan lebih dari semua.

      Kalau mujizat rohani terjadi--kuat teguh hati--, maka ada mujizat jasmani.

    2. Roh Kudus adalah Roh penolonguntuk mengadakan mujizat jasmani: menghapus segala kemustahilan--mustahil menjadi tidak mustahil--; yang tidak ada menjadi ada. Kita benar-benar bahagia, wajah berseri.
      Yang tidak bisa kita pikirkan, serahkan kepada Tuhan. Biar tangan Roh Kudus yang bekerja.

    3. Roh Kudus adalah Roh penghiburyang menguatkan kita untuk menghadapi apapun sampai kita bisa menjadi saksi Tuhan.
      Yohanes 15: 25-27
      15:25. Tetapi firman yang ada tertulis dalam kitab Taurat mereka harus digenapi: Mereka membenci Aku tanpa alasan.
      15:26. Jikalau
      Penghiburyang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
      15:27. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."

      Kalau sudah ditolong Tuhan, sudah bahagia, mari bersaksi!
      Kita menghadapi kebencian, aniaya di dunia ini tetapi Roh Kudus menghibur kita sehingga kita bersaksi, bukan melawan.
      Bersaksi sama dengan membawa bau harum Kristus. Mari bersaksi mulai di rumah tangga, dalam pergaulan, Jangan membawa bau busuk!

      Dan kalau Yesus datang kembali ke dua kali, kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; wajah bersinar bagaikan matahari--kesempurnaan; kemuliaan. Kita menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan permai, dan kita bersama Dia selamanya.
Kerohanian kita diukur oleh Tuhan. Jangan sampai menolak pedang--anak kecil--; jangan sampai tidak mau menyembah atau penyembahan tidak memenuhi ukuran--ada takut, kuatir, sedih, tidak taat. Robek semua, mohon pertolongan dari Roh Kudus.

Tuhan memberkati.