Ibadah Doa Surabaya, 11 Maret 2015 (Rabu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Kita berada dalam kitab Wahyu 3.
Wahyu 2-3,dalam susunan Tabernakel, menunjuk pada tujuh kali percikan darah di depanTabut Perjanjian.
Ini sama dengan tujuh suratyang Tuhan lakukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir = penyucian terakhiryang dilakukan oleh Tuhan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir(sidang jemaat akhir zaman), supaya sidang jemaat bangsa kafir menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti Yesus dan menjadi tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita Sorga yang layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dan bersama Tuhan selamanya.

Kelebihan, kehebatan apapun yang kita miliki, kalau ada satu saja cacat cela, semuanya percuma, tidak bisa sempurna dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali/tertinggal saat Yesus datang kedua kali, maka itu berarti kebinasaan.
Perkataan ini bukan kesombongan, tetapi keharusan. Kita harus disucikan sampai tidak bercacat cela.

Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikkan darah adalah:
  1. sidang jemaat EFESUS(Wahyu 2: 1-7) (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 27 Juli 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 07 September 2014). Sidang jemaat Efesus harus kembali pada kasih mula-mulasupaya bisa kembali ke Firdaus.

  2. sidang jemaat di SMIRNA(Wahyu 2: 8-11) yang mengalami penderitaan, tetapi Tuhan katakan untuk tidak takut dalam penderitaan dan setia sampai mati(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 14 September 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 09 November 2014).


  3. sidang jemaat di PERGAMUS(Wahyu 2: 12-17) yang harus meninggalkan ajaran-ajaran sesat(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 November 2014sampai Ibadah Raya Surabaya, 28 Desember 2014).

  4. sidang jemaat di TIATIRA(Wahyu 2: 18-29) yang harus mengalami penyucian hati dan pikiran sampai pikiran yang terdalam(sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 04 Januari 2015sampai Ibadah Raya Surabaya, 18 Januari 2015).

  5. sidang jemaat di SARDIS(Wahyu 3: 1-6) disucikan untuk mengalami kebangunan rohanidan kuat rohaninya, supaya tetap berjaga-jaga(diterangkan mulai dari Ibadah Doa Surabaya, 21 Januari 2015sampai Ibadah Doa Surabaya, 04 Maret 2015).

  6. sidang jemaat di FILADELFIA(Wahyu 3: 7-13) (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015).

Wahyu 3: 7
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Kita sudah mendengar, ada3 macam penampilan pribadi Tuhankepada sidang jemaat di Filadelfia (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 08 Maret 2015):
  1. 'Yang Benar' = Halaman Tabernakel.
  2. 'Yang Kudus' = Ruangan Suci.
  3. 'Yang memegang kunci Daud' = ruangan Maha Suci.
Kita sudah mendengar bahwa kunci Daud adalah soal kerajaan.
Kunci yang dipegang Daud secara jasmani adalah kerajaan jasmani di dunia (kerajaan Yehuda/Israel).
Kunci Daud yang dipegang oleh Yesus adalah kunci kerajaan Sorga, sama dengan Yesus yang memegang keunci kerajaan Sorga.

2 Petrus 1: 10-11
1:10. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11. Dengan demikian kepada kamu akan
dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Kunci kerajaan Sorga('memiliki hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal') adalah teguh dalam panggilan dan pilihan Tuhan= teguh dalam jabatan pelayanan.
Ini sama dengan setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Yesus memanggil, memilihdan menetapkanjabatan pelayanan.

Kita harus berusaha, supaya panggilan dan pilihan kita makin teguh. Ini yang harus dipertahankan, supaya kita mendapatkan hak penuh untuk masuk kerajaan Sorga.
Kalau tidak setia, berarti haknya berkurang, sampai hilang dan tidak mendapatkan kunci.

Inilah penampilan Yesus kepada jemaat Filadelfia.
3 penampilan Yesus bagi sidang jemaat Filadelfia berguna untuk meningkatkan kerohanian jemaat Filadelfia sampai kepada kesempurnaan.
Prosesnya:
  1. Yesus tampil sebagai 'Yang Benar'; untuk memanggilsidang jemaat Filadelfia untuk dibenarkan dan hidup dalam kebenaran.
    Jadi, setelah dibenarkan, jangan kembali lagi pada yang salah.

  2. Yesus tampil sebagai 'Yang Kudus'; untuk memilihsidang jemaat Filadelfia, supaya dikuduskan/disucikan.
    Hati-hati!Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.

  3. Yesus sebagai 'Yang memegang kunci Daud'; untuk memberikan kunci kerajaan Sorgabagi sdiang jemaat Filadelfia, sama dengan menetapkanjabatan pelayanan.
    Kalau sudah dibenarkan dan disucikan, pasti ada jabatan pelayanan yang ditetapkan oleh Tuhan; setelah dipanggil, dipilih, baru ditetapkan jabatan pelayanannya.
Dulu, Tuhan juga memanggil, memilih dan menetapkan 12 murid-Nya.
Lukas 6: 12-13
6:12. Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoakepada Allah.
6:13. Ketika hari siang, Ia
memanggilmurid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilihdari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:

Markus 3: 13-14
3:13. Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya.
3:14. Ia
menetapkandua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil

'semalam-malaman Ia berdoa'= doa semalam-malaman bukan kehendak manusia, tetapi Yesus jgua memberikan teladan.

Efesus 4: 11-12
4:11. Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12. untuk
memperlengkapiorang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

Ayat 11= jabatan pelayanan, sama dengan kunci kerajaan Sorga.'orang-orang kudus'= orang-orang yang dipilih.

Yesus memberikan kunci kerajaan Sorga= menetapkan jabatan pelayanan= memperlengkapi dengan jabatan pelayanan untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna(pelayanan persekutuan tubuh Kristus yang sempruna).

Arti kata 'Filadelfia'adalah kasih persaudaraanyang harus ditingkatkan menuju persekutuan tubuh Kristus yang sempurna, bukan hanya berhenti sampai kasih persaudaraan saja.

Yesus tampil sebagai 'Yang Benar' untuk memanggil dan membenarkan kita, apapun keadaan kita dan siapapun kita. Sekalipun sudah najis, tidak masalah, asal mau menerima Yesus sebagai 'Yang Benar'. Kita dibenarkan dan jangan berbuat dosa lagi (kita menerima panggilan).
Kemudian kita menerima Yesus sebagai 'Yang Kudus', sama dengan kita mau disucikan.
Kalau sudah benar dan suci, pasti Yesus memberikan kunci Daud (menetapkan jabatan pelayanan) untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Kita semua berbeda-beda, tetapi harus punya kasih persaudaraan, supaya bisa menuju persekutuan tubuh Kristus; kita dipanggil, dipilih dan ditetapkan jabatan pelayanan untuk masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

Tanda persekutuan tubuh Kristus yang sempurna:
Efesus 4: 1-4
4:1. Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggilberpadanan dengan panggilan itu.
4:2. Hendaklah kamu selalu
rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
4:3. Dan berusahalah memelihara
kesatuan Roholeh ikatan damai sejahtera:
4:4.
satu tubuh(1), dan satu Roh(2), sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan(3)yang terkandung dalam panggilanmu,
4:5. satu Tuhan
(4), satu iman(5), satu baptisan(6),
4:6. satu Allah dan Bapa dari semua
(7), Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

'saling membantu'= kasih persaudaraan. Tetapi tidak cukup sampai di situ, harus dilanjutkan sampai masuk dalam satu kesatuan/satu tubuh dengan 7 kesatuan (ayat 4-6).

Tandanya adalah:
  1. kita harus selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar.

    Rendah hati=

    • kemampuan utnuk mengaku dosa. Jika diampuni, jangan berbuat ddosa lagi.
    • kemampuan untuk mengakui kelebihan orang lainatau pemakaian Tuhan terhadap orang lain.

      "Saya katakan kepada siswa siswi Lempin-El, 'kalau ada orang yang dipakai oleh Tuhan dalam pembukaan Firman yang benar, tetapi kita melawan, gawat, kita justru kering.' Harus ada kerendahan hati, siapapun orangnya, termasuk pengerja-pengerja. Kalau memang dipakai oleh Tuhan dalam pembukaan firman yang benar, harus kita dukung. Kalau tidak, kering. Sebaliknya, kalau tidak benar tetapi malah didukung, kita juga akan kering."

      Jadi, kita harus waspada sungguh-sungguh. Untuk masuk tubuh Kristus harus ada kerendahan hati.

    Lemah lembut=

    • kemampuan untuk menerima firman pengajaran yang benar(firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua). Ini sama dengan menerima Yesus sebagai kepala. Kalau tidak bisa menerima Yesus sebagai kepala, berarti bukan tubuh Kristus, tetapi tubuh yang lain.

      Dalam ceritera mengikut Yesus, Ia berkata: 'Serigala ada liangnya, burung ada sarangnya, tetapi Anak Manusia tidak ada tempat untuk menempatkan kepala-Nya'.

      Kalau kita tidak bisa menerima pedang Firman, tidak ada penyucian, maka serigala dan burung yang menjadi kepala (menjadi tubuh babel). Kita harus lemah lembut kalau mau masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    • Kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
      Kalau ada dosa atau ada kesalahan yang dipertahankan, tidak mungkin ada kesatuan. Terang dan gelap tidak akan bisa menjadi satu, apapun cara yang dilakukan.
      Yang bisa menjadi satu adalah terang dengan terang (benar dengan benar). Tetapi, hati-hati! Gelap dengan gelap (salah dengan salah) juga bisa menjadi satu, tetapi arahnya berbeda.

    Tidak boleh ada dosa atau kesalahan. Semua harus diakui!
    Kalau mau menjadi satu, kita harus saling mengaku dan mengampuni, mulai suami-isteri, anak-orang tua dan sebagainya, tidak boleh ada dosa lagi.

    Sabar= kemampuan untuk rela menderitademi menolong orang lain.

    "Di dalam tubuh ini juga ada yang harus rela menderita. Kalau kita lama berdiri, kaki harus sabar untuk menolong yang lain. Kalau kaki tidak mau, berarti khotbah sambil tidur."

  2. Ayat 2: 'Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu'.
    Tanda kesatuan tubuh Kristus yang kedua adalah saling membantu, bukan saling menyandung.

    "Saya sering menerangkan. Ada kalanya kaki kiri di depan, kaki kanan mengikuti saja, nanti ada waktunya kaki kanan juga di depan. Ini berarti saling membantu. Kalau saling menyandung, justru akan jatuh. Sering kali, inilah yang terjadi."

    Sekalipun sudah saling membantu, tetapi masih belum cukup. Harus ditingkatkan lagi sampai saling menyatu.

  3. Tanda kesatuan tubuh Kristus yang ketiga adalah saling menyatu(ayat 3-6). Sebagai sesama anggota tubuh Kristus, kita berbeda-beda baik dalam hal jasmani maupun dalam jabatan/karunia.

    "Banyak orang mengatakan, 'tidak apa-apa berbeda, om. Tangan berbeda dengan kaki, om, dan sebagainya.' Memang betul, tetapi itu bukan tentang pengajaran, melainkan berbeda dalam hal jabatan dan karunia.."

    Semua boleh berbeda, tetapi harus ada 7 kesatuan yang tidak boleh berbeda(angka 7 menunjuk pada kesempunraan):

    • satu tubuh; berarti satu kepala. Kepala adalah firman pengajaran yang benar (pribadi Yesus).
      Satu tubuh, satu kepala, berarti satu firman pengajaran yang benar.
      Kalau kepalanya beda, geraknya juga berbeda semua.
      Jangankan kepala yang berbeda, kalau kepala sudah ada titik darah sedikit saja, sudah berbeda geraknya.

      Satu tubuh HARUSsatu kepala/satu firman pengajaran yang benar. Ini Pokok, tidak bisa ditawar-tawar.
      Kalau sudah satu kepala, maka yang lainnya juga akan menjadi satu.

    • satu roh,
    • satu pengharapan,
    • satu Tuhan,
    • satu iman,
    • satu baptisan,
    • satu Allah dan Bapa dari semua.

    7 kesatuan inilah yang menuju pada tubuh Kristus.
    Kalau ada 7 kesatuan ini, maka ada harapan untuk bisa menjadi satu.
    Tetapi, kalau yang jasmani berbeda, jabatan juga berbeda, kemudian 7 hal ini juga berbeda, mau di mana bisa menjadi satu? Tidak akan bisa.

    "Makanya, kalau tidak satu baptisan, saya tidak mau meneguhkan pemberkatan nikah, sekalipun satu iman. Karena percuma. Kalau saya mau, berarti saya yang jahat. Bagaimana bisa jadi satu? Tidak akan bisa jadi satu. 7 hal ini yang tidak boleh diubah-ubah sampai mencapai kesatuan tubuh Kristus."

    Selain 7 kesatuan ini, perbedaan-perbedaan yang ada hanya sampai pada saling membantu. Kalau tidak ada 7 kesatuan ini, sekalipun rukun dan saling membantu, tetapi apa gunanya kalau tidak menjadi satu tubuh?
    Kita doakan dan perjuangkan 7 kesatuan ini, mulai dari dalam nikah, penggembalaan dan antar penggembalaan sampai menuju tubuh yang sempurna.
Kita mohon pada Tuhan malam ini. Kita menerima panggilan, pilihan dan jabatan dari Tuhan untuk masuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita semua sudah saling melayani sesuai bidang masing-masing, mari kita lanjutkan untuk masuk dalam satu kesatuan lewat rendah hati, lemah lembut dan sabar. Kemudian, kita bisa saling membantu sampai akhirnya saling menyatu denagn 7 kesatuan.

Kalau kita sudah masuk dalam kesatuan atau persekutuan tubuh Kristus yang sempurna (antar kita sendiri, mulai dari dalam nikah), maka kita menempatkan Yesus sebagai kepala. Kita masuk persekutuan tubuh dengan kepala.
Hubungan tubuh dengan kepala adalah leher; itulah doa penyembahan.

Hari-hari ini, kita perbanyak doa penyembahan, daripada kita gunakan utnuk bicara yang lain-lain.
Dalam doa penyembahan, kita merasakan aktifitas Yesus sebagai kepala dan Mempelai Pria Sorga atau kita merasakan aktifitas kasih Mempelai Pria Sorga.

Doa penyembahan ini memang untuk Tuhan, tetapi hasilnya untuk kita; kalau dupa dibakar, asapnya memang naik ke atas (untuk Tuhan), tetapi debunya ke bawah (untuk kita).
Hasilnya:

  1. Efesus 5: 28-29
    5:28. Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
    5:29. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi
    mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,

    Hasil pertamaa: kasih Mempelai Pria Sorga sanggup mengasuh dan merawatkita.
    Artinya:

    • memberi makankepada kita baik secara jasmani dan rohani, sehingga kita tidak jatuh dalam kelaparan secara dobel.
      Makanan secara rohani adalah firman pengajaran yang benar, supaya kita bertumbuh ke arah kedewasaan rohani/kesempurnaan..

      "Saya sudah bersaksi beberapa kali, tidak bisa makan dan minum. Saya sadar kemudian menyembah dan datang sendiri, tidak perlu minta. Benar-benar ajaib. Kalau mengomel, saya mati dan dibiarkan oleh Tuhan."

    • melindungikita dengan hati-hati terhadap pencobaan, mara bahaya, dosa-dosa sampai puncaknya dosa, ajaran palsu, bahkan maut. Dosa-dosa dan puncaknya dosa, itulah yang selalu menghantam kita.

    • menghangatkankita dengan kasih-Nya= membahagiakan kita dan membuat aman.
      Di luar sayap induk ayam (pelukan tangan kasih Tuhan), kita tidak akan mendapatkan kehangatan.

    Merawat dan mengasuh ini sama seperti anak ayam di bawah naungan sayap induknya. Anak ayam, apalagi yang baru menetas, sekalipun disediakan banyak makanan, ia tidak bisa makan, tetapi harus diberi oleh induknya dulu. Apalagi kalau tidak ada makanannya.

    Kita tidak lebih dari anak ayam. Sehebat apapun hamba Tuhan/pelayan Tuhan, kita tidak lebih dari anak ayam. Yang dibutuhkan adalah naungan sayap induk ayam--pelukan tangan kasih Mempelai Pria Sorga. Dalam doa penyembahan, kita bisa merasakan. Kesulitan dalam mencari makan, dansebagainya, kita serahkan pada Tuhan. Mungkin sekarang lagi dingin rohani, tidak ada kebahagiaan, mari kita kembali dalam pelukan tangan kasih Tuhan. Semua sudah tersedia lewat doa penyembahan kepada Tuhan.

  2. Efesus 5: 25-27
    5:25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
    5:26. untuk menguduskannya, sesudah Ia
    menyucikannyadengan memandikannya dengan air dan firman,
    5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
    kudus dan tidak bercela.

    'menyucikan dan memandikan' => 'memandikan', artinya adalah pemandian kelahiran baru.
    Zaman dulu, baptisan air diistilahkan dengan 'permandian air'= dimandikan= diubahkan= kelahiran baru.

    Hasil kedua: tangan kasih Mempelai Pria Sorga sanggup untuk menyucikan dan mengubahkanktia dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
    Kalau belajar di Matius 17, saat Yesus mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes naik ke gunung untuk menyembah, tiba-tiba wajah-Nya berubah bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
    Artinya: kita mengalami keubahan hidup dimulai dari wajah kita, yaitu wajah yang berseri-seri; sama dengan hati yang damai sejahtera (wajah sama dengan hati).

    Hati damai= tidak ada lagi ketakutan, kepahitan, kenajisan, kekuatiran dan lain-lain yang negatif.
    Malam ini, kalau kita bisa menyembah Dia, kita bisa memandang wajah-Nya yang bersinar-sinar, maka dari wajah muram, pucat, takut, sedih dan sebagainya, akan diubahkan menjadi wajah berseri-seri. Hati menjadi damai dan tenang, kita serahkan semua pada Tuhan.

    Mungkin ada masalah yang berat, tetapi kita serahkan semua sampai hati kita merasa damai. Itu berarti kita merasakan jamahan kasih Tuhan.

    Kalau bisa memiliki hati damai, ini adalah mujizat rohaniterbesar. Di dunia ini, baru gembira sedikit, tahu-tahu dihantam angin dan gelombang, habis. Itulah dunia ini yang tidak menentu.

    Tetapi, kalau kita banyak memandang Tuhan, sekalipun laut bergelombang, kita tetap damai dan wajah berseri-seri seperti tidak terjadi apa-apa, sama seperti Yesus yang sedang tidur; artinya kita menyerahkan semua pada Tuhan.

    Ktia berjuang untuk mendapatkan mujizat.

    "Saya sebagai gembala juga tidak mampu. Tadi pagi ada orang datang, 'om, sudah tidak kuat'. Saya katakan, 'harus kuat. Firman Tuhan semalam suntuk adalah tentang mujizat'. Mari kita berdoa suapaya terjadi mujizat, terutama hati damai. Kalau hati damai, kita bisa kuat sekalipun di tengah gelombang."

    Hati damai sama dengan kuat teguh hati. Kalau landasannya sudah kuat (hati damai), mujizat jasmanijuga terjadi. Yang mustahil menjadi tidak mustahil.

    Di gunung itu ada Musa. Musa sudah divonis Tuhantidak boleh menginjakkan kaki di Kanaan, bukan manusia yang mengatakan 'tidak bisa'. Tetapi lewat doa penyembahan, dia bisa menginjakkan kaki di gunung di Kanaan.

    Lewat doa penyembahan, kita sungguh-sungguh memandang Dia dengan hancur hati dan Dia akan berbelas kasih kepada kita. Apapun masalah kita, Tuhan akan tolong kita. Sampai saat Tuhan datang kembali, mujizat terakhir, kita diubahkan jadi sama mulia dengan Dia untuk memandang Dia muka dengan muka selama-lamanya.
Yang kita butuhkan saat ini hanya pelukan tangan kasih Tuhan--naungan sayap induk ayam--, tidak ada yang lainnya. Jangan pilih yagn lain, tetapi pilih induk! Pilih pengajaran yang benar!
Kalau hati sudah teduh, baik kita makan atau tidak makan, tetapi kita sudah dinaungi. Tinggal tunggu, mujizat jasmani akan terjadi.
Tangan kasih-Nya yang bertanggung jawab.

Kalau hati damai, Tuhan tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak damaiitu sama seperti anak ayam yang mau dinaungi tetapi berontak terus, sehingga tidak bisa dinaungi, bahkan bisa terlepas.

Kalau hati damai ('terserah Kau, Tuhan'), itulah landasan yang kuat dan mujizat pasti terjadi. Sekalipun kita tidak punya apa-apa, tetapi kalau ada kasih Tuhan, maka Tuhan yang bertanggung jawab.

Tuhan memberkati.