Ibadah Doa Surabaya, 15 April 2009 (Rabu Sore)

Matius 24: 31= sangkakala yang dasyat bunyinya= Firman penggembalaan.

Yohanes 10: 3-5
Mulai sekarang kita harus banyak mendengar Firman penggembalaan supaya kita bisa mengalami penyucian, keubahan hidup sampai pada sangkakala terakhir kita diubahkan jadi sama seperti Yesus.
Jangan sampai kita banyak mendengar suara asing yang merupakan ajaran-ajaran lain yang berbeda dengan apa yang sudah kita dengar dan kita alami.
Suara asing juga bisa berarti gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Suara asing ini membuat domba-domba merasa asing dengan firman penggembalaan. Dan akibatnya, menjadi tidak perhatian pada Firman sampai tidak dengar-dengaran pada Firman penggembalaan.

Yeremia 6: 17-21
Akibat asing terhadap firman penggembalaan:

  1. ay. 21: mengalami batu sandungan, artinya:
    • tersandung dan jatuh dalam dosa-dosa, sampai pada puncaknya dosa dan tidak bangkit-bangkit lagi= pintu surga tertutup= binasa selamanya.
    • 2 Petrus 1: 10-11 = tersandung dalam panggilan dan pilihan, yaitu tidak setia, bahkan tinggalkan ibadah pelayanan= kehilangan hak penuh untuk masuk Surga= pintu surga tertutup= binasa selamanya.

  2. ay. 20: persembahan dan kemenyan ditolak oleh Tuhan.
    Kemenyan= bahan dupa.
    Kalau kemenyan ditolak, artinya kering, tidak bisa menyembah Tuhan. Bisa jatuh dalam penyembahan palsu, yaitu penyembahan antikris. Itu juga berarti pintu surga tertutup= kebinasaan.

    Karena itu, malam ini kita harus memperhatikan Firman. Kalau gembala tidak diangkat oleh Tuhan, maka gembala itu tidak akan bisa meniupkan sangkakala yang dari Tuhan. Dan itu artinya, dalam jemaat tidak ada Firman penggembalaan.

Wahyu 4: 1-2
Kalau kita memperhatikan Firman penggembalaan maka pintu Surga akan terbuka, sebab bersamaan dengan bunyi sangkakala, pintu Surga terbuka (ay. 1).
Jadi, sikap kita dalam mendengar Firman penggembalaan, itu menentukan pintu Surga terbuka atau tertutup.
Kalau pintu Surga terbuka, maka pintu-pintu lainnya dalam dunia pasti akan dibukakan juga.

"naiklah ke mari"= Firman penggembalaan mampu menumbuhkan dan meningkatkan kerohanian kita.
Jadi, Firman penggembalaan meningkatkan kerohanian kita= membuka pintu surga bagi kita. Makin kita disucikan/diubahkan, pintu Surga akan semakin terbuka, sehingga kita bisa melihat Yesus dalam kemuliaan (Seorang yang duduk di tahta)= menyembah Tuhan.

Dulu, murid-murid diajak masuk dalam penyembahan (naikke atas gunung), setelah menerima Firman pengajaran. Jadi, kalau tidak ada firman pengajaran, maka tidak akan bisa meningkat dalam penyembahan.

Lukas 9: 28-31
ay. 29= dalam penyembahan, murid-murid bisa melihat juga kemuliaan Yesus. Ditambah juga dengan Musa dan Elia dalam kemuliaan.
TANPA PENGAJARAN, TIDAK AKAN TERJADI PENYEMBAHAN.
Kalau pengajarannya benar, akan mengarah pada penyembahan benar. Kalau pengajarannya palsu, akan mengarah pada penyembahan palsu.

Musa dalam kemuliaan= gambaran Allah Bapa.
Elia dalam kemuliaan= gambaran Allah Roh Kudus.
Yesus dalam kemuliaan = gambaran Allah Anak.

Dalam tabernakel, ini adalah tutup dari tabut perjanjian. 2 Kerub adalah Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. Tutupnya sendiri adalah Allah Anak.
Dan kita sendiri adalah sebagai petinya, yang ditutup dengan tutup pendamaian.

Hasil kalau bisa menyembah Tuhan(menerima tutup pendamaian):

Tuhan memberkati.