Ibadah Doa Surabaya, 15 Maret 2017 (Rabu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera dan kasih karunia TUHAN dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 6, perikop: keenam meterai pertama dibuka. Ini adalah penghukuman dari Allah Roh Kudus--penghukuman meterai atas dunia ini; sampai meterai ketujuh di Wahyu 8. Nanti juga ada penghukuman dengan tujuh sangkakala dan tujuh bokor/tujuh malapetaka.

Wahyu 6: 1-2
6:1. Maka aku melihat Anak Domba itumembuka yang pertamadari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:2. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.


Di sini, METERAI PERTAMAdibuka, itu berarti hukuman pertama atas dunia.
Apa yang dihukum? HUKUMAN ATAS DOSA. (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Maret 2017).

Pembukaan meterai pertama disaksikan oleh dua saksi, supaya sah--penghukuman atas dunia ini sah--:
  1. Saksi yang pertamaadalah Anak Domba yang telah tersembelih.
    Wahyu 5: 6
    5:6. Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

    Tadi, di Wahyu 6 hanya disebutkan 'Anak Domba itu.....' Anak Domba yang bagaimana? Anak Domba yang telah tersembelih, sama dengan Yesus yang sudah matidi kayu salib, tetapi bangkituntuk mengalahkan maut/kebinasaan; untuk menyelamatkan manusia berdosa dari maut atau kebinasaan di lautan api dan belarang (nerka). Dari pihak TUHAN, sudah.

    Dari pihak kita, prosesnya--proses keselamatan--: kita harus mengalami pengalaman kematiandan kebangkitanbersama Yesus lewat baptisan air--seperti Yesus yang sudah mati dan bangkit.
    Baptisan air ini merupakan proses kematian dan kebangkitan bersama Yesus yang paling gampang--tinggal membawa satu stel baju. Kalau ini tidak mau, tidak tahu lagi.

    Roma 6: 4
    6:4.Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    'bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian'= ada pengalaman kematian.
    'sama seperti Kristus telah dibangkitkan'= ada pengalaman kebangkitan.

    Baptisan air yang benar adalah mati terhadap dosa atau hidup lama--kematian dulu--dan dikuburkan dalam air bersama Yesus--orang mati harus dikubur--sehingga kita bangkit--keluar--dari dalam air bersama Yesus untuk meendapatkan hidup yang baru, yaitu hati nurani yang baik; hati yang tulus seperti merpati. Waktu Yesus keluar dari air setelah Ia dibaptis, Roh bagaikan burung merpati turun ke atas-Nya.

    Hati manusia ini keras, hanya memenuhi keinginan dan hawa nafsu daging--hanya jahat dan najis, seperti pada zaman Nuh--, tetapi lewat baptisan kita bisa memiliki hati nurani yang tulus seperti merpati sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran, tidak jahat dan naji. Kita selamat, tidak dihukum di dunia ini dengan hukuman meterai, tidak ditenggelamkan dalam lautan api dan belerang, tetapi diberkati oleh TUHAN.

    Ini saksi yang pertama. Kita harus mati dan bangkit Yesus untuk mendapatkan hidup baru, yaitu hati nurani yang tulus seperti merpati.

  2. Wahyu 6: 1
    6:1. Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhlukitu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"

    'yang pertama dari keempat makhluk'= makhluk yang pertama dari empat makhluk.
    Wahyu 4: 6-7
    4:6. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kacabagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhlukpenuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
    4:7. Adapun
    makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.

    'lautan kaca'= akhir dari baptisan air.

    Saksi yang keduaadalah makhluk pertama yang sama seperti singa.

    Tadi, saksi pertama: Anak Domba yang disembelih--keselamatan lewat mati dan bangkit bersama Yesus.
    Kemudian, saksi yang kedua adalah makhluk pertama yang sama seperti singa.

    Wahyu 5: 5
    5:5. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

    Makhluk pertama yang sama seperti singa menunjuk pada singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud yang telah menang.
    Apa keistimewaan singa dari suku Yehuda? Aumannya. Ini yang harus kita dengar, yaitu kesaksian singa dari suku Yehuda!

    Tadi, dari Anak Domba, kesaksian apa yang harus kita lihat? Mati dan bangkit, supaya kita tidak dihukum. Mari, masuk baptisan air yang benar, hidup benar, hati nurani yang tulus. Kita tidak dihukum, tetapi selamat, bahkan diberkati.

    Lihat saksi-saksi ini!
    Hukuman ini pasti terjadi--dua saksi itu sah--, tetapi supaya tidak masuk penghukuman, lihat saksi-saksi ini! Ikuti saksi-saksi itu!
    Saksi yang kedua ternyata singa dari suku Yedhuda. Apa yang harus diikuti? Aumannya.

    Amos 3: 7-8
    3:7. Sungguh, TUHAN ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
    3:8.
    Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? TUHAN ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"

    Auman singa dari suku Yehuda sama dengan firman nubuat.
    Firman nubuat= firman yang memberitakan segala sesuatu yang belum terjadi, tetapi pasti akan terjadi, terutama tentang dua hal:

    • Tentang kedatangan Yesusyang kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
      Itu sebabnya firman nubuat disebut dengan kabar mempelai.

    • Yang kedua: tentang penghukuman TUHANyang akan melanda dunia ini--tiga kali tujuh penghukuman--sampai kiamat dan neraka selamanya.

    Dua hal ini yang terutama diberitakan oleh firman nubuat. Hanya dua ini pilihannya. Kalau tidak bisa berada di awan-awan untuk menyambut kedatangan Yesus, pasti berada dalam hukuman sampai di neraka.
    Auman singa Yehuda ini yang harus kita perhatikan! Sekrang artinya firman nubuat/kabar mempelai/firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Kita sudah selamat--salib; Anak Domba yang sudah tersembelih.
    Mari, ikuti mati dan bangkit--baptisan air--supaya hati nurani tulus dan hidup benar; kita dijamin selamat; tidak dihukum, malah diberkati.

    Tetapi lanjutkan, karena Yesus datang kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja, kita juga harus menjadi mempelai; harus menerima auman singa dari suku Yehuda. Kita harus menerima kabar mempelai, supaya kita bisa menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali; kita bebas dari dunia. Kalau tertinggal, kita akan dihukum bersama dunia sampai neraka selamanya.

    Mengapa kita harus mendengarkan dan memperhatikan auman singa dari suku Yehuda/kabar mempelai?
    1Petrus 5: 8
    5:8.Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan kelilingsama seperti singa yang mengaum-aumdan mencari orang yang dapat ditelannya.

    1 Petrus 5 adalah pasal penggembalaan. Penggembalaan ini yang diganggu oleh singa yang lain.
    'Sadarlah dan berjaga-jagalah!'= kalau mendengar kabar mempelai, kita bisa sadar terus; selalu berjaga. Kalau mendengar yang lain seperti lawak, dongeng, kita akan lengah.

    Kita harus mendengar auman singa dari suku Yehuda--kabar mempelai--, karena kita menghadapi iblisyang bagaikan singa yang mengaum-ngaum.

    Ada di mana dia?1 Petrus 5 ini pasal penggembalaan. Di situlah dia berada.

    Hakim-hakim 14: 5
    14:5.Lalu pergilah Simson beserta ayahnya dan ibunya ke Timna. Ketika mereka sampai ke kebun-kebun anggurdi Timna, maka seekor singamuda mendatangi Simson dengan mengaum.

    Singa--iblis--yang mengaum-ngaum berada di kebun anggur, bukan di pinggir jalan.
    Memang ia berjalan-jalan, tetapi kebun anggur yang diserang.
    Kebun anggur= penggembalaan; lebih istimewa lagi: penggembalaan yang dibina oleh kabar mempelai. Ini yang akan diserang.

    Mengapa kabar mempelai ada kaitan dengan anggur? Anggur itu untuk nikah. Anggur berbuah manis lalu diperas, dan air anggur masuk dalam nikah; nikah itu tentang.

    Inilah, kabar mempelai--auman singa Yehuda--berhadapan dengan auman singa iblis. Hati-hati! Penggembalaan yang dibina oleh kabar mempelai iin yang mau dirusak.

    Harus benar-benar memperhatikan kabar mempelai! Karena langsung berhadapan dengan auman singa iblis.

    Akibat auman singa iblis:

    • 1 Petrus 5: 8
      5:8.Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan kelilingsama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

      Akibat auman singa iblis yang pertama: 'berjalan keliling'= beredar-edar, tidak tergembala. Kalau seorang tinggalkan auman singa Yehuda dan menerima auman singa iblis, ia pasti berjalan keliling--tidak tergembala.

      Kami gembala juga tidak tergembala. Ini sama dengan berada di luar kandang penggembalaan; tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok:

      1. Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya.
      2. Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
      3. Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa.

      Tidak tekun dalam tiga macam ibadah; berada di luar kandang penggembalaan sama dengan ranting terlepas dari pokok anggur yang benar; terlepas dari tangan Gembala Agung. Ngeri! Setan bebas menerkam dia. Tidak ada lagi yang bertanggung jawab terutama atas keselamatan nyawanya.

      Tidak tergembala itu posisi paling berbahayakarena ia akan berhadapan langsung dengan iblis.
      Ini yang terjadi kalau kita mendengar auman singa iblis. Kita harus hati-hati!

    • Matius 20: 11, 15
      20:11.Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungutkepada tuan itu,
      20:15. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau
      iri hatikahengkau, karena aku murah hati?

      Ini tentang upah bekerja di kebun anggur. Ada yang bekerja dari jam enam pagi. Upahnya sesuai janjiyaitu satu dinar sehari. Kemudian ada yang masuk jam lima sore pulang jam enam--hanya bekerja satu jam--, juga mendapat satu dinar. Ini kemurahan. Kemudian yang bekerja dari pagi menghitung, tetapi hanya diberi satu dinar, dan mulai bersungut-sungut; marah. Ini kena auman singa iblis. Ada di kebun anggur--melayani TUHAN--tetapi bersungut-sungut.

      Akibat auman singa iblis yang kedua: hamba TUHAN/pelayan TUHAN tidak mengalami kepuasan rohani/sorga; beribadah melayani tetapi tidak mengalami kepuasan sorga, sehingga timbul:

      1. Iri hati, terutama masalah berkat-berkat jasmani dan pemakaian TUHAN--Yakub diberkati, Esau iri; ini sering terjadi di kebun anggur.

        Sebenarnya kita semua masing-masing diberkati dan dipakai oleh TUHAN sesuai dengan kemurahan TUHAN atas hidup kita. Berarti masing-masing itu saling membutuhkan.

        "Biarpun saya berkhotbah sehebat apapun, kalau gereja ini tidak ada yang membersihkan, tidak akan ada yang datang. Mungkin membersihkan gereja dinggap pekerjaan yang paling rendah, padahal tidak. Coba saja kalau bertahun-tahun tidak dibersihkan, tidak mungkin ada yang datang."

        Sama, sebenarnya semua diberkati dan dipakai oleh TUHAN; semua pelayan TUHAN mendapat kemurahan TUHAN.
        Tetapi ingat! Pemakaian dan berkatnya bisa beda, tetapi semuanya kemurahan TUHAN--nilainya sama. Ini yang harus digarisbawahi.

        Semua itu adalah kemurahan TUHAN; satu dinar itu kemurahan TUHAN. Jangan mau seribu dolar! Nanti satu dinar ini untuk menembusi masa kelaparan. Inilah kemurahan TUHAN untuk menembusi masa kelaparan di dunia.
        Kalau seribu dolar atau berapapun banyaknya, tidak bisa menembusi kelaparan.

        Sebab itu jangan dilihat jumlah uangnya dan lain-lain, tetapi satu dinarnya!Pemakaiannya memang berbeda-beda, berkat jasmaninya juga berbeda-beda, tetapi nilainya sama yaitu satu dinar--kemurahan TUHAN. Ini yang dipertahankan untuk menembusi masa kelaparan di dunia.

        Kalau punya satu dinar--kemurahan TUHAN--, kita bisa hidup di mana saja, kapan saja, situasi apa saja, sampai hidup kekal. Tidak usah iri! Yang penting nilai satu dinar itu!

        Kalau singa iblis mengaum, kita akan dibuat iri hati.

      2. Bersungut-sungut.
      3. Bergosip.
      4. Memfitnah--benar jadi salah dan sebaliknya. Suaranya sama dnegan iblis yang mengaum.
      5. Membenci hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang lain tanpa alasan.
      6. Sampai menghujat TUHAN; menyalahkan TUHAN/pengajaran yang benar.

      Inilah auman singa iblis! Kita harus hati-hati. Jangan dengar, karena membuat kita berkeliling--tidak akan tekun lagi dalam kandang; terlepas dari tangan Gembala Agung; tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan jiwanya--, hatinya tidak puas sehingga mulai iri hati, mulutnya bersungut, memfitnah sampai membenci tanpa alasan dan menghujat TUHAN.

    • Amos 3: 12
      3:12.Beginilah firman TUHAN: "Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betisatau potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."

      Kalau kaki balai-balai ada yang terpotong, tidak bisa tegak.

      Akibat auman singa iblis yang ketiga: digigit--tadi di 1 Petrus 5: 8, iblis menelan; digigit dulu baru menelan.

      Apa yang digigit?Telinga dan dua tulang betisnya:

      1. Telingadigigit artinya mendengar ajaran lain: dongeng, ajaran palsu, lawak--yang memenuhi selera daging saja; mengenakkan daging--, gosip-gosip sampai bosan bahkan tidak mau mendengar auman singa Yehuda--kabar mempelai; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
        Dia pilih auman singa iblis. Hati-hati!

      2. Kalau telinga sudah digigit--mendengar ajaran lain--, dua tulang betisjuga digigit. Artinya: pendiriannya menjadi goyah; bimbang pada pengajaran yang brenar sampai meninggalkan pengajarn yang benar--kabar mempelai. Ini sudah lumpuh.

        Hati-hati! Telinga ada kaitan dengan tulang betis.

        Lumpuh artinya:

        1. Non-aktif, tidak ada dorongan lagi, tidak setia dalam ibadah pelayanan. Termsauk gembala, banyak yang non-aktif, karena terlalu banyak mendengar yang lain--digigit singa iblis--akhirnya bimbang--lumpuh; tidak setia dalam ibadah pelayanan sampai meninggalkan ibadah pelayanan.

        2. Lumpuh ini ada di tempat tidur, artinya masalah nikah dan buah nikahmulai terjadi.
          Kalau tidak ada pedang firman, kita ingat Salomo saat diperhadapkan dengan dua perempuan sundal yang salah satu anaknya mati--persundalah itu masalah nikah; anaknya mati berarti masalah buah nikah.

          Bertengkar terus, tetapi saat Salomo ambil pedang, selesai. Kalau tidak ada pedang, masalah nikah dan buah nikah akan, juga masalah-masalah lain akan terus terjadi.

        3. Sampai puncaknya di tilam--ini yang berbahaya--: dosa kenajisan--dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
          Dosa makan minum= merokok, mabuk dan narkoba.
          Dosa kawin mengawinkan= dosa percabulan, penyimpangan (laki-laki dengna laki-laki dan perempuan dengan perempuan), nikah yang salah (perselingkuhan, kawin cerai, kawin campur).

          Sampai ke sana! Sudah enjoydalam dosa, tidak bisa bertobat lagi. Tidak lagi merasa salah, malah senang.

    • Akibat auman singa iblis yang keempat: kalau sudah lumpuh, akhirnya akan ditelan.
      Artinya: gugur dari iman; hilang keselamatan; mengalami tiga kali tujuh penghukuman, kiamat, sampai neraka selamanya.

      1 Petrus 5: 8
      5:8.Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.


    Inilah mengapa harus ada auman singa Yehuda.
    Tadi, kita sudah selamat--sudah melihat Anak Domba; saksi pertama--, sudah baptisan, hidup benar dan diberkati. Baik! Tetapi ada saksi yang kedua, singa Yehuda harus kita lihat. Kabar mempelai atau firman pengajaran harus kita dengar hari-hari ini! kalau tidak, kita akan kena auman singa iblis yang membuat kita beredar-edar--tidak tergembala; terlepas dari tangan Gembala Agung, tidak ada yang bertanggung jawab atas keselamatan kita; sudah jadi bulan-bulanan dari singa iblis--, hati tidak mengalami kepuasan sorga--iri hati, bersungut--, digigit, lumpuh, sampai ditelan-- binasa selamanya.

    Baptisan air menentukan apakah kita mendengar auman singa Yehuda atau singa iblis. Baptisan air ini yang memisahkan!

    Kalau baptisan air kita benar dan kita mendapatkan hati yang tulus seperti merpati, kita hanya akan mendengar dan dengar-dengaran pada auman singa Yehuda. Kalau hati tulus, tidak akan bimbang; bisa membedakan mana yang benar dan tidak; singa iblis atau singa Yehuda.

    Kalau tidak tulus, tidak bisa. Petrus saja tidak bisa. Apalagi dalam keadaan terjepit. Waktu dihantam angin dan gelombang, TUHAN datang berjalan di atas air, dibilang: hantu. Kalau hati tidak tulus, TUHAN datang dibilang: hantu. Petrus tidak tulus, setelah itu ia ditolong dan diangkat dari ketenggelaman, tetapi masih menyangkal TUHAN.

    Tetapi di dalam Yohanes 21 setelah TUHAN bertanya tiga kali: Simon, apakah engaku mengasihi Aku? Gembalakanlah domba-domba-Ku, hatinya bisa tulus.
    Kalau hati tulus, kita hanya mendengar dan dengar-dengaran pada auman singa Yehuda; kita tergembala dengan benar dan baik--duduk di atas rumput. Orang taat dengar-dengaran itu tegembala, hanya satu yang dia dengar.
    Tekun dalam tiga macam ibadah sama dengan duduk di atas rumput.

    Menghadapi kelaparan waktu itu, hanya ada lima roti dan dua ikan untuk lima ribu orang, keadaannya sunyi, tidak ada toko. Yesus malah berkata: Suruh duduk! Ini ketaatan pada auman singa Yehuda--kabar mempelai. Duduk sama dengan mantap dalam penggembalaan.
    Kalau duduk, tidak akan jatuh. Kalau sudah ada di kandang penggembalaan--duduk mantap dalam penggembalaan--, iman kita akan teguh.

    1 Petrus 5: 9
    5:9.Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

    Kalau sudah duduk--mantap dalam penggembalaan--, yang didengar hanya satu pengajaran, pasti punya iman yang teguh, kita hanya percaya dan berharap kepada TUHAN Gembala Agung. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Gembala Agung.

    Sama seperti petrus, TUHAN bertanya kepadanya tiga kali: Adakah engaku mengasihi Aku?: Gembalakanlah domba-domba-Ku! Setelah ditanya tiga kali, Petrus sedih, dia sadar kalau dia tidak punya kasih, setelah itu dia mengulurkan tangan pada TUHAN; dia rela mati untuk TUHAN.
    Karena itu di sini dia tulis pengalamannya. Bagaimana dia ditolong, tetapi masih bimbang: TUHAN atau hantu, karena hatinya jelek--tidak tulus.

    Baptisan air penting! Hati tulus, bisa mendengar satu auman singa--membedakan yang benar dan tidak benar--dan bisa tekun dalam kandang--tergembala dengan benar dan baik--, bisa duduk di padang rumput yang hijau--imannya teguh, tidak goyah sama sekali. Hanya percaya dan berharap TUHAN; hanya menyembah TUHAN; menyerahkan hidup pada TUHAN; mengulurkan tangan pada TUHAN. Dan TUHAN akan mengulurkan tangan kasih-Nya pada kita.

    Kalau sudah tunduk/taat, Dia akan mengulurkan tangan kasih-Nya untuk mengangkat kita pada waktunya.
    1 Petrus 5: 5-6
    5:5.Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklahkepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
    5:6.Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.

    TUHAN mengangkat/menigngikan kita, artinya:

    • Pemeliharaan.
      Tadi, lima roti dua ikan untuk lima ribu orang. Luar biasa di dalam penggembalaan. TUHAN yang bekerja, kita hanya duduk. Kalau kita yang beredar-edar, TUHAN yang duduk; kita tidak mendapat apa-apa, malah diterkam oleh singa iblis. Tetapi kalau kita duduk, kita aman dan TUHAN yang bekerja semuanya. Itu saja hidup di dunia.

      Hati-hati, memang kita berhadapan dengan dua singa. Mari, baptisan air yang benar--hati yang tulus--, bisa membedakan mana yang benar dan tidak, dan bisa tergembala dengan benar atau tidak. Ini benar-benar penting!

      Sampai kita duduk, mantap, percaya dan mempercayakan diri hanya kepada TUHAN--menyembah TUHAN: Terserah Kau, TUHAN. Dia akan mengangkat kita tepat pada waktunya.

      Dia sanggup memelihara kita yang tidak berdaya. Lima roti dua ikan untuk lima ribu orang; gajinya kecil, tetapi kalau kita hidup dalam tangan anugerah TUHAN yang besar, Dia yang melimpahkan.

      "Mohon maaf kalau dianggap sombong. Pertama saya diterjunkan di Gending, untuk ongkos satu kali saja tidak cukup. Om Pong tahu kolektenya dan memperbolehkan saya mengambil ongkos di kas gereja, di bendahara, karena tahu tidak cukup. Setlah 1-2 bulan, setelah itu saya ingat khotbah Pdt In Juwono: Kalau ongkos dulu, baru pergi, itu sama dengan pegawai negeri. Saya diam, saya tidak ambil lagi. Ini pengalaman saya, tidak bisa ditipu. Untuk ongkos lancar, ada satu anak yang jaga gereja saya sekolahkan, bisa. Saya ingat lima roti dan dua ikan untuk lima ribu orang, ada kelimpahan--ada ucapan syukur."

      Biar kita kecil, tatepi tangan anugerah TUHAN besar. Jangan lihat jumlah! Dalam pelayanan ada satu dinar--kemurahan--, itu yang berkelimpahan.

    • Menolongkita, semua masalah selesai sampai yang mustahil pada waktunya.
      Petrus pernah tenggelam dan ia ditolong tepat pada waktunya. Karena itu dia tuliskan: 'tepat pada waktunya'.

      Petrus juga mengalami. Kita tinggal duduk, dengar firman yang menyucikan, tergembala dengan benar dan baik. TUHAN akan menolong. Kelihatannya: Kok enak? Memang enak ikut TUHAN.
      Musa menghadapi laut Kolsom tinggal mengulurkan tangan, selesai.

    • Membuat semua berhasil dan indahpada waktunya.
      Tinggal duduk dan tunggu waktu TUHAN. Boleh kerja yang keras, tetapi jangan lupa duduk! Dengarkan auman singa Yehuda, tergembala yang sungguh-sungguh!

      Dengar-dengaran hari-hari ini, sampai bisa menyembah TUHAN. Serahkan hidup!. Yakinlah, tinggal tunggu waktu TUHAN! TUHAN tolong kita.

    • Kita dipakaidalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; hidup kita lebih indah lagi.
      Pembangunan tubuh Kristus mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar pengembalaan.

    • Sampai yang terindah saat Yesus datang kita diubahkan menjadi smepurna seperti Dia. Kita bersama Dia di awan-awan yang permai.
Inilah hidup kita. Ada dua saksi, ada hukuman, tetapi lihat saksi! Keselamatan, perhatikan baptisan air! Kita selamat, hidup benar dan diberkati.
Sudah selamat, perhatikan saksi kedua yaitu auman singa Yehuda sebab ada singa iblis! Sampai kita bisa duduk, itu kekuatan kabar mempelai, tidak bisa lari lagi; tidak bisa ke mana-mana, tetapi duduk/mantap, dengar-dengaran dan hanya menyembah TUHAN.

Dan Dia akan mengulurkan tangan, semua indah pada waktunya. Petrus sempat tenggelam, menyangkal dan gagal, tetapi dia tulis: kalau berani digembalakan, sungguh-sungguh pada waktunyasemua akan menjadi indah.

Mungkin dalam pencobaan, kesulitan, kalau berani duduk, TUHAN akan tolong.
Petrus menuliskan pengalamannya, tunggu waktu TUHAN!

Mungkin kita masih tenggelam, mungkin masih susah hari-hari ini, mungkin dalam dosa, serahkan kepada TUHAN! Yang sudah berhasil, jangan sombong, karena badai lautan datang sekonyong-konyong. Biar kita tetap ada di dalm tangan Gembala Agung.
TUHAN tidak pernah menipu kita. Dia rindu memeluk dan mengangkat kita. Jangan ragu, serahkan kepada Dia apapun keadaan kita saat-saat ini. Dia akan meninggikan tepat pada waktunya.

Yang tidak bisa dipikir dan diperbuat, itulah waktu penyerahan kita kepada TUHAN. Yang sudah berhasil, jangan sombong, tetapi tetap menyerah pada TUHAN.
Mungkin suami tidak tahu, isteri, anak, orang tua tidak tahu, tetapi TUHAN yang tahu keadaan kita. Berseru kepada Dia!

TUHAN memberkati.