Ibadah Doa Surabaya, 17 Juni 2009 (Rabu Sore)

Matius 24: 32-35
Nubuat ke-6= NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL.
Pohon ara ini ditampilkan dari jaman ke jaman:
  1. jaman Allah Bapa= menampilkan pohon ara di taman Eden.
  2. jaman Allah Anak= menampilkan pohon ara di pinggir jalan.
  3. jaman Allah Roh Kudus= menampilkan nubuat tentang pohon ara.
AD.2. POHON ARA DI PINGGIR JALAN
Matius 21: 18-19
Pohon ara disini artinya kehidupan yang sudah beribadah, tapi tidak bisa memuaskan hati Tuhan. Jadi, jangan puas hanya sampai pada daun, tapi harus sampai pada pelayanan yang berkualitas. Kalau tidak memuaskan Tuhan, hidup itu sendiri juga tidak akan puas, kering, sampai mati rohani, bahkan juga hidup dalam suasana kutukan.

Malam ini kita pelajari praktik dari kering rohani, yaitu lidah yang kering.

Yakobus 3: 6-11
Praktik lidah kering:

  1. ay. 6 = lidah bagaikan api= menimbulkan perkataan-perkataan yang menimbulkan/membakar hawa nafsu, sehingga menimbulkan hawa nafsu pertengkaran dan hawa nafsu kenajisan.
    Ini lidah yang dikuasai oleh setan.

  2. ay. 7-8 = lidah buas/lidah racun= menghasilkan perkataan-perkataan yang menjelekkan orang lain sampai melemahkan dan mematikan iman.
    Ini lidah yang dikuasai oleh antikris.

  3. ay. 9-11 = lidah palsu= menghasilkan perkataan-perkataan dusta, ajaran-ajaran palsu.
    Ini lidah yang dikuasai oleh nabi palsu.
Jadi, lidah kering itu dikuasai oleh setan tritunggal. Kalau kita ingat perempuan Kanani, lidah kering ini sama dengan lidah anjing(lidah bangsa kafir yang dikuasai oleh setan).

Lalu, bagaimana jalan keluarnya? Sebab manusia ini diciptakan menurut gambar Tuhan. Itu sebabnya Tuhan tidak rela kalau manusia dikuasai oleh setan tritunggal.

Filipi 2: 8-10
Jalan keluarnya adalah Yesus harus taat sampai mati dikayu salib untuk mengalahkan setan tritunggal.

Kalau Yesus sudat mati dikayu salib, hasilnya:

Lidah domba itu menjilat remah-remah roti. Artinya: taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan.
Lidah domba ini juga dikuasai oleh Roh Kudus, sehingga bisa mengaku dosa.

Matius 15: 25
Perempuan ini berseru “tolonglah aku”, padahal yang sakit adalah anaknya. Jadi, perempuan ini mengaku bahwa gara-gara dirinya, anaknya kerasukan setan. Mengaku dosa, itu akan menyelesaikan masalah.

Lidah domba ini juga bisa bersaksi dan bersaksi akan Firman pengajaran yang benar.
Lidah domba ini juga bisa menyembah Tuhan.

Menyembah Tuhan ini sama dengan perempuan yang berseru pada Yesus. Dan kalau sudah terlalu berat masalah kita, cukup menyeru “Yesus”. Jangan sampai mengomel.
Menyembah itu juga menyeru Haleluya dengan iman, bukan dengan dongkol hati.
Mungkin mata kita belum melihat pertolongan Tuhan. Tapi biarlah kita tetap menyeru dengan iman bahwa kita pasti akan tertolong oleh Tuhan. Kalau kita menyeru dengan iman, itu bagai mengulurkan tangan pada Yesus dan Yesus akan mengulurkan Tangan belas kasihNya pada kita.

Iman dan belas kasihan Tuhan, itu akan menghasilkan mujizat.

Matius 15: 28
Mujizat secara jasmani, terjadi kesembuhan penyakit jasmani, penyakit nikah dan buah nikah.
Secara rohani, kalau lidah kita sudah lembut, kita akan diubahkan terus sampai satu waktu kita menjadi sempurna sama seperti Yesus. Dan sungguh-sungguh, kita akan bertemu Yesus dengan satu suara “HALELUYA” (Wahyu 19: 6-7).

Tuhan memberkati.