[cetak]
Ibadah Doa Surabaya, 20 Januari 2010 (Rabu Sore)
Matius 24: 45-51
Berjaga-jaga dikaitkan dengan waktu kedatangan Tuhan yang tidak diduga
waktunya, yaitu:
- ay. 45-47= berjaga-jaga saat pembagian makanan rohani.
- ay. 48-50a= berjaga-jaga dalam ibadah pelayanan.
Malam ini masih dibahas
bagian kedua.
Kalau tidak setia/lengah dalam ibadah pelayanan, maka akan melayani
dosa sampai puncaknya dosa.
Akibatnya, ketinggalan saat Yesus datang kedua kali dan dibunuh
(=binasa bersama dengan dunia untuk selama-lamanya).
Apapun yang kita hadapi hari-hari ini, kita harus bisa berjaga-jaga
dalam ibadah pelayanan, supaya tidak ketinggalan saat Yesus datang
kembali.
Lukas 17: 7-10
Ada 2 macam pelayanan:
- pelayanan di
ladang, yaitu membajak
dan menggembalakan.
MEMBAJAK
Artinya menyediakan tanah hati nurani yang baik untuk ditaburi dengan 1
benih Firman pengajaran yang benar.
Inilah permulaan
pelayanan, yaitu membajak lebih dahulu.
Jangan sampai hati nurani
ditaburi lebih dari 1 benih Firman!
Kalau pelayan Tuhan tidak punya
hati nurani yang baik, semakin ia melayani, ia akan semakin hancur.
MENGGEMBALAKAN
Artinya gembala harus menggembalakan domba-domba dengan baik. Itulah
gembala yang punya hati nurani yang baik.
Bagi domba-domba, kita harus tergembala dengan baik. Setia dalam
kandang penggembalaan dan bisa makan Firman penggembalaan. Hanya domba
yang hati nuraninya baik yang bisa tergembala.
- pelayanan
dirumah.
Pelayanan ini terjadi pada malam hari.
Ini menunjuk pada suasana akhir jaman yang penuh dengan kegelapan dosa.
Pelayanan dirumah= pelayanan pembangunan rumah rohani= pelayanan
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna yang siap menyambut kedatangan
Yesus kedua kali pada saat fajar menyingsing.
Dari malam hari sampai fajar
menyingsing tidak lama lagi.
Jadi, mulailah dulu dengan membajak. Mulai dari hati dulu. Bukan dari
kemampuan kita secara jasmani. Kalau
hati kita baik, pasti dipakai Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna.
Lukas 17:
Praktik pelayanan pembangunan tubuh
Kristus:
- ay. 8= berikat pinggang.
Yesaya 11: 5
Berikat pinggang= melayani
Tuhan dengan setia dan benar.
Setia dan benar ini tidak bisa dipisahkan. Melayani dengan setia
dan benar= memberi makan minum Yesus= memuaskan Tuhan. Dan kita
juga akan dipuaskan oleh Tuhan, sehingga kita akan tetap bahagia walau
di dunia semakin sulit.
Kalau tidak bahagia dalam pelayanan, bisa terperosok dalam dunia untuk
mencari kepuasan di dunia.
- ay. 9= tidak mencari
pujian/ucapan terima kasih= pelayanan tanpa pamrih karena
didorong oleh kasih Allah.
- ay. 10= tidak menuntut
hak, tapi hanya melakukan kewajiban.
Pengkhotbah 12: 13
= kewajiban kita salah satunya
adalah takut akan Tuhan dan taat dengar-dengaran pada perintah Tuhan.
Amsal 8: 13
= takut akan Tuhan, yaitu meninggalkan kejahatan.
Kalau berbuat kejahatan, berarti sedang melawan Tuhan. Meninggalkan
kejahatan disini sampai meninggalkan dusta.
Filipi 2: 8
Contoh hamba yang tidak punya hak adalah Yesus sendiri. Yesus taat
sampai mati untuk bisa mengulurkan Tangan pada kita.
Dan saat kita hanya melakukan kewajiban, maka kita juga sedang
mengulurkan tangan pada Tuhan.
Kalau
Tuhan ulurkan tangan dan kita ulurkan tangan pada Tuhan, maka kita akan
hidup dalam Tangan Tuhan dan tidak ada yang perlu kita takutkan.
Hasil dipegang Tangan Tuhan:
- Tangan kasih Tuhan sanggup menjamin pemeliharaan hidup kita
sampai masa depan kita.
- Filipi 2: 9-11= Tangan
kasih Tuhan memberi kemenangan atas setan tritunggal yang merupakan
sumbernya dosa, pencobaan, air mata, penyakit dan sebagainya.
Buktinya
kita menang adalah mulut bisa mengucap syukur dan bisa menyembah Tuhan
walaupun mungkin masalahnya belum selesai.
Kita hanya tinggal tunggu waktu pertolongan dari Tuhan.
Jadi kemenangan itu bukan artinya penderitaan selesai. Tapi kalau
kita bisa mengucap syukur dan menyembah Tuhan.
- Tangan kasih Tuhan sanggup meninggikan kita dari segala kegagalan
kita sampai mengangkat di awan-awan yang permai.
Tuhan memberkati.
|