[cetak]
Ibadah Doa Surabaya, 22 Agustus 2016 (Senin Sore)
Pembicara:
Pdm. Youpri Ardiantoro
Puji
TUHAN, salam sejahtera, selamat malam, selamat beribadah di dalam
kasih sayangnya TUHAN kita, Yesus Kristus. Kiranya bahagia, sukacita,
dan damai sejahtera dari TUHAN kita, Yesus Kristus, dilimpahkan di
tengah-tengah kita sekalian.
Markus
12: 1-12 12:
1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah
seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia
menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga.
Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu
berangkat ke negeri lain. 12: 2 Dan
ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada
penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu
dari mereka. 12: 3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan
memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12: 4
Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini
mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:
5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka
bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang
mereka bunuh. 12: 6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya
yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku
akan mereka segani. 12: 7 Tetapi penggarap-penggarap itu berkata
seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia,
maka warisan ini menjadi milik kita. 12: 8 Mereka menangkapnya
dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. 12:
9 Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia
akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu
mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. 12: 10
Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh
tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: 12: 11 hal itu
terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita."
12: 12 Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka
tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu.
Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan
membiarkan Dia.
Dalam
susunan Tabernakel, ayat ini menunjuk pada tongkat Harun yang
bertunas, berbunga, dan berbuah. Tongkat adalah sepotong kayu yang
kering/mati; tidak ada harapan, tetapi jika ditaruh di hadapan TUHAN
semalam-malaman, akan hidup; bertunas, berbunga, dan
berbuah.
Tongkat kayu yang kering menunjuk pada kehidupan
manusia darah daging yang kering/mati/tidak ada harapan, tetapi kalau
mengalami urapan dan kepenuhan Roh Kudus, bahkan sampai meluap-luap
dalam Roh Kudus, ia akan hidup--bertunas,
berbunga,dan berbuah.
Yohanes
6: 63 6:
63 Rohlah
yang memberi hidup,
daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan
kepadamu adalah roh dan hidup.
- BERTUNAS
Mazmur
92: 13 92:
13 Orang
benar
akan bertunas
seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di
Libanon;
Bertunas
= hidup benar. Jadi, Roh Kudus menolong kita untuk bisa hidup
benar dan suci.
Prosesnya:
- Roh
Kudus menuntun
kita untuk masuk melalui pintu gerbang--percaya Yesus sebagai
satu-satunya juruselamat.
Mazmur
118: 19-20 118:
19 Bukakanlah aku pintu
gerbang kebenaran,
aku hendak masuk ke dalamnya, hendak mengucap syukur kepada TUHAN.
118: 20 Inilah pintu gerbang TUHAN, orang-orang
benar
akan masuk ke dalamnya.
- Roh
Kudus menolong kita untuk bertobat; mematikan daging dengan segala
keinginan dan hawa nafsunya.
Bertobat = berhenti berbuat dosa
dan kembali kepada TUHAN.
Tanpa Roh Kudus, kehidupan itu
tidak bertobat--daging makin subur. Sekalipun sudah dihajar oleh
TUHAN lewat apapun juga, tetap tidak akan bisa bertobat.
- Roh
Kudus menolong kita untuk bisa masuk baptisan air dan Roh Kudus;
mengalami kepenuhan Roh Kudus.
Baptisan air adlah kehidupan yang
sudah mati terhadap dosa, dikuburkan di dalam air, lalu bangkit,
dan menghasilkan hidup baru yaitu hidup
dalam kebenaran.
Bagaimana
Roh Kudus menolong kita untuk bisa hidup
dalam kesucian?
- Roh
Kudus menuntun kita untuk masuk dalam kandang penggembalaan.
Amsal
12: 26 12:
26 Orang
benar mendapati tempat penggembalaannya,
tetapi jalan orang fasik menyesatkan mereka sendiri.
Bila
kita sudah bisa dituntun dalam kebeneran, Roh Kudus akan terus
menuntun kita untuk bisa masuk dalam kandang penggembalaan yang
benar; ruangan suci (di dalam Imamat 21: 12 dikatakan: jangan
keluar dari ruangan kudus!).
Jadi untuk bisa hidup suci,
kita harus berada dikandang penggembalaan--bertekun
dalam tiga macam ibadah pokok.
- Tergembala
saja masih belum cukup.
Oleh sebab itu, Roh Kudus juga menuntun
kita untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang
benar;
yang merupakan perkataan Yesus.
Berpegang teguh = tegas
untuk berpegang pada pengajaran yang benar dan tegas menolak
pengajaran yang tidak benar, apapun resikonya. 1
Timotius 4: 1 4:
1 Tetapi Roh
dengan tegas
mengatakan bahwa diwaktu-waktu kemudia, ad orang yang akan murtad
lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.
'Roh
dengan tegas'=
kalau ada Roh Kudus, kita bisa tegas, tidak ada istilah 'sama
saja', terutama soal pengajaran. Pengajaran yang benar adalah
firman yang tertulis di dalam Alkitab, yang dapat diterangkan ayat
dengan ayat; di situ terdapat kuasa penyucian.
- BERBUNGA,
artinya
kehidupan yang dipercaya dalam jabatan pelayanan dan karunia RoH
Kudus.
Untuk apa? Untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh
Kristus yang sempurna--kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Harus benar
dan suci dulu, baru bisa dipakai dalam pelayanna pembangunan tubuh
Kristus.
Efesus
4: 11-12 4:
11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dam
pengajar-pengajar, 4: 12 untuk memperlengkapi orang-orang
kudus
bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
Sikap
kita
dalam pelayanan: setia dan berkobar-kobar dalam jabatan pelayanan. 2
Timotius 1: 6 1:
6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan
karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku
atasmu.
Kalau
tidak setia dan berkobar dalam pelayanan, kita akan berkobar-kobar
dalam hal yang lain, yaitu dalam dosa kenajisan (surat Roma) dan
dalam pembunuhan (Saulus berkobar-kobar untuk menbunuh anak-anak
TUHAN)--kebencian/amarah.
Di mana pembangunan
tubuh Kristus?
- Mulai
dari nikah-rumah tangga:
- Suami:
mengasihi isteri, tidak berlaku kasar kepada isteri, dan tidak ada
wanita idaman lain. Inilah suami yang setia dan berkobar-kobar.
- Isteri:
tunduk pada suami dalam segala hal, seperti kepada TUHAN.
Kalau
sumi-isteri tidak setia dan berkobar-kobar dalam jabatannya
masing-masing, akan terjadi kemarahan/pertengkaran, bahkan
dosa-dosa sampai puncaknya dosa.
- Penggembalaan.
- Antar
penggembalaan = ibadah-ibadah kunjungan.
- Sampai
Israel dan kafir menjadi satu kesatuan.
Bunga
adalah sesuatu yang indah. Jadi, sebelum kita dipercaya dalam
jabatan pelayanan dan melakukannya dengan setia berkobar-kobar,
hidup kita belum indah; kalau kita sudah dipercaya jabatan pelayanan
dan kita melayani dengan setia dan berkobar-kobar, itulah keindahan
hidup kita.
Bunga juga menunjuk pada kehidupan muda.
Manfaatkan kehidupan muda dengan banyak aktifitas di dunia, sekolah
atau pekerjaan, tetapi jangan lupa, manfaatkan juga untuk melayani
TUHAN dengan setia dan berkobar-kobar.
Setia
dan berkobar
dalam ibadah pelayanan,itu adalah keindahan
hidup.
-
BERBUAH
= kesempurnaan/keubahan.
Buah
apa yang dikaitkan dengan kesempurnaan?
Ibrani
13: 15 13:
15 Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan
korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan
bibir
yang memuliakan namaNya.
(terjemahan lama) 13:15. Sebab
itu dengan jalan Yesus itu hendaklah kita senantiasa mempersembahkan
kepada Allah korban puji-pujian, yaitu buah-buahan
bibir
mulut yang mengaku nama-Nya.
Berbuah
= buah bibir yang memuliakan nama-Nya, yaitu perkataan-perkataan
benar/JUJUR
dan BAIK. Yakobus
3: 2 3:
2 sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataannya,
ia adalah orang sempurna,
yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Kalau
selalu berkata benar dan baik, satu waktu kita tidak salah lagi
dalam perkataan--buah terakhir--; kita menjadi sempurna.
Tadi,
para penggarap tidak mau memberikan hasil buah kepada pemilik kebun
anggur. Ini sama dengan tidak berbuah. Lalu, siapa penggarap kebun
anggur itu?
Yesaya
5: 1-2, 7 5:
1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian
kekasihku tentang kebun
anggurnya;
Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur. 5:
2 Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan
pokok anggur pilihan; Ia mendirikan sebuah menara jaga
ditengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu
dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik,
tetapi yang dihasilkannya ialah buah
anggur yang asam. 5:
7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum
Israel
dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaranNya; dinanti-Nya
keadilan, tetapi hanya ada kelaliman,
dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
Israel
sudah ditunggu-tunggu oleh TUHAN--sudah dicangkul, diberi pagar,
dibuatkan menara jaga, dan diberi lubang pemerasan anggur--tetapi
yang dihasilkan adalah buah anggur yang asam--tidak berbuah. Buah
anggur asam
menunjuk pada kehidupan yang lalim/tidak adil--cenderung memihak--dan
suka berbuat onar -mudah membuat orang lain berkeluh kesah. Ini sama
dengan tetap
mempertahankan dosa.
Karena
bangsa Israel tidak bisa menghasilkan buah anggur yang manis; tidak
memberikan hasil anggur kepada TUHAN, maka Yesus berpaling kepada
orang lain, yaitu kepada bangsa kafir. Matius
21: 43 21:
43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil
dari padamu dan akan diberikan
kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.
Ini
adalah kemurahan
TUHAN,
sebab sebenarnya bangsa kafir tidak boleh bekerja di kebun anggur,
tetapi tongkat yang kering masih bisa menghasilkan buah. Lalu,
apa
yang harus dijaga saat TUHAN mempercayakan kita bekerja di kebun
anggur-Nya?
Kita harus menghasilkan buah anggur yang manis, terutama soal
perkataan--ini yang sangat ditunggu oleh TUHAN--: berkata
benar/jujur, baik, sampai tidak salah dalam perkataan--buah
kesempurnaan.
Kita manusia daging tidak mampu untuk
menghasilkan buah manis, oleh sebab itu manusia darah daging harus
berada di dalam urapan Roh Kudus sampai kepenuhan Roh Kudus;
sehingga kita bisa menghasilkan buah anggur yang manis, yang
menyenangkan hati TUHAN.
Bagaimana
supaya kita menerima urapan Roh Kudus?
- Yang
pertama: lewat doa
penyembahan,
ditambah dengan doa
puasa.
Di situ minyak urapan akan dicurahkan.
Mungkin dalam nikah-rumah
tangga masih ada buah yang asam, banyaklah berdoa menyembah TUHAN,
kalau perlu ditambah dengan berpuasa.
- Yang
kedua: lewat penggembalaan.
Imamat
21: 12 21:
12 Janganlah ia keluar dari tempat
kudus,
supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena
minyak
urapan Allahnya,
yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan. Ada di atas kepadanya;
Akulah TUHAN.
Di
dalam penggembalaan Roh Kudus dicurahkan, dan kita akan mengalami
suasana urapan Roh Kudus, sehingga kita menghasilkan buah. Yang
mendapat urapan adalah imam
dan raja.
Imam
adalah kehidupan yang melayani TUHAN. Raja adalah kehidupan yang
menang terhadap dosa.
- Mazmur
133: 1-3
133:
1 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya,
apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! 133: 2 Seperti
minyak
yang baik di atas kepada meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut
Harum dam ke leher jubahnya. 133: 3 Seperti embun gunung Hermon
yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke
sanalah TUHAN memerintahkan berkat,
kehidupan untuk selama-lamanya.
Yang
ketiga: lewat
kerukunan/berdamai.
Di situ urapan dicurahkan. Kalau orang yang kita ajak berdamai
tidak mau, itu urusan mereka. Yang penting kita sudah
berdamai.
Hasilnya:
pasti ada buah manis:
- Secara
rohani: permulaan keubahan mulai dari mulut, yaitu
perkataan-perkataan manis.
- Secara
jasmani: TUHAN memerintahkan berkat kehidupan untuk selama-lamanya.
Kalau TUHAN yang memerintahkan, tidak ada yang bisa
menahan.
"Beberapa
hari, ada seseorang yang telepon: 'Om, ini ada berkat keyboard.'
Saya tidak pernah menelpon dia, dan juga sudah beberapa tahun tidak
bertemu dia dan ngomong-ngomong. Tapi saya yakin, kalau sudah rukun
dan sidang jemaat damai, pasti dikirimkan."
- Sampai
yang terakhir, buah anggur yang manis akan kita pakai untuk masuk
pesta nikah Anak Domba Allah.
Mulai
sekarang, nyatakanlah buah anggur yang manis, yaitu kita bisa
mengucap syukur dan menyembah TUHAN, sampai satu waktu berkat
diperintahkan, dan kita bisa masuk pesta nikah Anak Domba
Allah.
TUHAN memberkati.
|