Ibadah Doa Surabaya, 30 Desember 2015 (Rabu Sore)

Ibadah Ucapan Syukur

Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Mazmur 107: 1
107:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Kita mengucap syukur kepada TUHAN atas kemurahan dan kebaikan TUHANyang sudah kita terima, terutama dalam 3 hal:
  1. Mazmur 107: 2-3
    107:2. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan,
    107:3. yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan.


    Yang pertama: kita mengucap syukur atas kemurahan dan kebaikan TUHAN yang sudah menebus kitadari kuasa yang menyesakkan dan membinasakan.

    1 Petrus 1: 18-19
    1:18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-siayang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
    1:19. melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

    Kita ditebus oleh darah Yesus dari segala dosa sampai puncaknya dosa, sehingga kita mengalami kelepasan dari segala dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Berarti kita dibenarkan oleh darah Yesus dan bisa hidup dalam kebenaran. Setelah dibenarkan, jangan rusak lagi!

    Mazmur 112: 6-9
    112:6. Sebab ia takkan goyah untuk selama-lamanya; orang benar itu akan diingat selama-lamanya.
    112:7. Ia tidak takut kepada kabar celaka, hatinya tetap, penuh kepercayaan kepada TUHAN.
    112:8.
    Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia memandang rendah para lawannya.
    112:9. Ia membagi-bagikan, ia memberikan kepada orang miskin; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

    Jangan menambah dosa-dosa; jangan bertahan dalam dosa; tetapi selesaikan dosa untuk hidup dalam kebenaran.

    Hasilkalau hidup dalam kebenaran:

    • ayat. 6: 'orang benar itu akan diingat selama-lamanya'= selalu diingat TUHAN dan selalu mengingat TUHAN--bergantung sepenuh pada TUHAN. Serahkan semua kepada TUHAN!

    • Ayat. 8: 'Hatinya teguh'= kuat teguh hati, artinya:

      1. tidak goyah menghadapi dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Kita tidak mempertahankan dosa, sehingga kita tetap hidup dalam kebenaran; tidak tergoda oleh apapun; tidak mempertahankan dosa; tidak menambah dosa; tetapi menyelesaikan dosa-dosa lewat berdamai--mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kalau sudah tahu itu dosa, jangan dipertahankan, tetapi lepaskan!

        Mengakhiri tahun 2015, kita harus kuat teguh hati menghadapi dosa-dosa sampai pucnaknya dosa.

      2. Kuat teguh hati juga berarti tidak ada ketakutan dan kekuatiran (ayat, 8: 'ia tidak takut'), tetapi hanya ada damai sejahtera, sehingga semua menjadi enak dan ringan.

    • Ayat 9: 'Ia membagi-bagikan'= kita selamat dan diberkati oleh TUHAN, sehingga bisa menjadi berkat bagi yang lain.

    Ingat TUHAN selalu!Jangan lagi berbuat dosa dan tergoda oleh dosa sampai puncaknya dosa hari-hari ini. Jangan lagi takut dan kuatir!Tetapi hanya ada damai sejahtera, sampai kita selamat dan diberkati oleh TUHAN.

    Jadi, kita kuat teguh hati dalam KEBENARAN. Kita selalu ingat TUHAN dan diingat TUHAN; tidak tergoda lagi oleh dosa-dosa sampai puncaknya dosa; kita selamat dan diberkati oleh TUHAN.

  2. 1 Timotius 1: 12
    1:12. Aku bersyukurkepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setiadan mempercayakan pelayananini kepadaku--

    Yang kedua: kita bersyukur karena kemurahan dan kebaikan TUHAN yang telah menguatkan kita--menjadikan kita kuat dan teguh hati dalam IBADAH PELAYANAN KEPADA TUHAN, sehingga kita tetap setiadan dapat dipercayadalam ibadah pelayanan kepada TUHAN; kita tetap setiadan baikdalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.

    Istilah 'baik', artinya

    • dimulai dengan hati nurani yang baik, artinya: ibadah pelayanan tanpa pamrih--tidak menuntut hak, tetapi melakukan kewajiban kepada TUHAN, bahkan disertai dengan pengorbanan-pengorbanan.

    • Disertai dengan perbuatan-perbuatan baik--tidak merugikan orang lain; tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan.
    • Disertai dengan perkataan baik--tidak ada dusta; menjadi berkat bagi orang lain.

    Tadi, yang pertama: kuat teguh hati dalam penebusan; tetap hidup benar; jangan mempertahankan dan menambah dosa, tetapi selesaikan dosa; jangan takut/kuatir lagi, tetapi damai sejahtera. Kita diberkati dan diselamatkan. Kebanyakan, orang sudah berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku, malah menyalahkan orang lain, sehingga ia justru menambah dosa. Seperti Herodes yang ditegor, tetapi tidak mau mengaku dosa dan malah memenjarakan Yohanes Pembaptis--menambah dosa.
    Apa yang tidak benar malam ini, selesaikan dengan berdamai. Yang masih takut/kuatir, serahkan pada TUHAN!

    Yang kedua, mengakhiri tahun 2015, mari kita tetap kuat teguh hati dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN; tetap setia dan baik, dan tetap setia dan dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan sampai akhir tahun 2015 dan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau sampai TUHAN datang kembali.

    Hasilnya:
    Matius 25: 21
    25:21. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

    • Hasil pertama: kita mengalami kebahagiaan sorgayang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun di dunia; bahkan berbahagia di tengah penderitaan karena Yesus.

    • Hasil kedua: kita dipercaya tanggung jawab dalam perkara besar, yaitu dipercaya dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yagn sempurna--mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna.

      Jadi, kalau masih bisa melayani dalam nikah, sudah bersyukur, tetapi kalau belum melayani dalam penggembalaan, masih jauh. Kepercayaan harus ditingkatkan lebih besar lagi! Kalau sudah setia dan baik, setia dan dapat dipercaya dalam nikah, sudah baik. Maka TUHAN percayakan lagi untuk kita melayani dalam penggembalaan.

      Sudah setia dan baik, setia dan dapat dipercaya dalam penggembalaan, maka kepercayaan TUHAN lebih besar lagi, yaitu antar penggembalaan. Perhatikan ibadah-ibadah kunjungan kita! Apa yang digerakkan TUHAN--berkorban, berdoa, ikut serta--, lakukan semuanya, sekalipun memang membutuhkan pengorbanan-pengorbanan.

      "Saya sudah bersaksi. Penggembalaan Malang dan Surabaya sudah cukup. Sudah bahagia, seperti Natanael di bawah pohon ara yang rindang. Yang lain tambah panas, kita di bawah pohon tambah sejuk, tetapi tidak bisa melihat langit terbuka. Harus ke luar--ibadah kunjungan--untuk melihat langit terbuka, tidak boleh egois. Dan kuasa TUHAN lebih nyata sampai menyatukan dan menyempurnakan Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sermpurna. Kalau kita dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh, berarti sudah dekat dengan satu tubuh. Kalau masih dalam nikah saja, masih jauh. Setia dan baik, pasti dipercaaya. Tidak mungkin tidak."

      Kalau dalam nikah sudah setia dan baik; setia dan dapat dipercaya, maka dalam penggembalaan pasti TUHAN berikan, setelah itu antar penggembalaan dan kemudian masuk kesatuan tubuh.

      Kuat dan tguh hati! Jangan sampai kepercayaan dipindahkan oleh TUHAN kepada orang lain. Kalau dipindahkan ke orang lain, akan jadi seperti Yudas Iskariot. Bukan tubuh yang sempurna, tetapi pecah belah dan hancur. Semoga ktia dipercaya terus sampai TUHAN datang kembali.

      "Semakin dipakai, kita semakin bahagia--mulai dari nikah--sampai tubuh sempurna--puncak kebahagiaan."

  3. Mazmur 119: 62
    119:62. Tengah malam aku bangun untuk bersyukurkepada-Mu atas hukum-hukum-Muyang adil.

    'tengah malam'= keadaan paling gelap= akhir zaman.

    Yang ketiga: pada akhir zaman, kita bersyukur atas kemurahan dan kebaikan TUHAN yang memberikan pembukaan firman Allah--ayat menerangkan ayat dalam alkitab; wahyu/ilham.

    Kalau tidak ada pembukaan firman, akan liar dan telanjang.
    Amsal 29: 18
    29:18. Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlahrakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.

    Liar dan telanjang= dipermalukan; ibadah pelayanan dan doanya jahat di mata TUHAN. Bayangkan bagaimana yang lainnya. Sudah benar-benar jahat!
    Amsal 28: 9
    28:9. Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.

    Sudah beribadah melayani dan berdoa, tetapi tanpapembukaan firman, sehingga menjadi kekejian di hadapan TUHAN.
    Ini gunanya pembukaan firman!
    Sekalipun sudah mengadakan banyak mujizat dan mengusir setan, tetapi tanpa pembukaan firman, akan diusir oleh TUHAN ('Engyahlah engkau, pembuat kejahatan!'). Semua melayani sendiri tanpa komando firman. Seperti tubuh tanpa kepala, maka semuanya akan bertabrakan, tidak bisa teratur.

    Amsal 7: 2
    7:2. Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.

    Pengajaran adalah biji mata. Kalau tidak ada pengajaran, maka di dalam pelayanan dan nikah akan membabi buta.

    Wujud bersyukur karena ada pembukaan firman adalah kuat teguh hati untuk BERPEGANG TEGUH PADA FIRMAN PENGAJARAN BENAR DAN TAAT DENGAR-DENGARAN.

    Kalau pengajaran sudah berbeda sedikit dan kita mendengar, maka kita akan bimbang dan kena ragi. Tidak ada faedahnya, malah rugi--sama seperti makan racun. Kehidupan ini malah menghina TUHAN; bukan bersyukur, seperti seolah-olah TUHAN tidak bisa memberi kita makan. Sudah tahu makanan yang benar, tetapi makan racun.

    Begitu juga kalau sudah tahu dosa, tetapi tetap berbuat dosa, itu juga menghina TUHAN dan berhadapan dengan TUHAN; begitu juga dalam pelayanan, kalau tidak setia, itu sudah menghina TUHAN dan tidak bersyukur.

    Mari, kuat teguh hati dalam penebusan--kebenaran. Pertahankan damai sejahtera!
    Kemudian, kuat teguh hati dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, yaitu setia-baik dan setia-dapat dipercaya, sehingga kita mengalami kebahagiaan.
    Juga bersyukur kalau TUHAN sudah memberikan pengajaran yang benar/makanan yang benar.

    Berpegang teguh pada firman pengajaran benar dan taat dengar-dengaran adalah sikap dari domba yang tergembala. Kita mantap dalam penggembalaan sampai akhir 2015 dan sampai garis akhir--sampai meninggal atau sampai TUHAN datang kembali.

    Pertahankan kuat tgguh hati! Kalau tidak kuat teguh hati, berarti menghina TUHAN! Kalau bersyukur, kita akan kuat teguh hati dalam penebusan--kebenaran--, ibadah pelayanan, dan karena ada makanan firman. kita tetap taat dengar-dengaran sampai garis akhir.

    Taat dengar-dengaran= mengulurkan tangan kepada TUHAN dan Gembala Agung akan mengulurkan tangan kasih-Nya kepada kita semua. Kita hidup dalam tangan kasih Gembala Agung. Mengakhiri tahun 2015 sampai menghadapi kedatangan TUHAN, kembali pada tangan Gembala.

    Hasilnya:

    • Mazmur 95: 6-7
      95:6. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
      95:7. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!

      Hasil pertama: tangan kasih Gembala Agung--Sang Pencipta--memberikan kuasa penciptaankepada kita:

      1. Dari yang tidak ada menjadi ada, untuk memelihara kehidupan ktia semua yang tidak berdaya di tengah-tengah dunia yang sulit sampai zaman antikris berkuasa.

      2. Tangan Sang Pencipta juga menciptakan tanah liat menjadi benaja-bejana kemuliaan--hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang dipakai oleh TUHAN untuk memuliakan nama TUHAN. Jangan memalukan dan memilukan TUHAN, tetapi menjadi saksi, sehingga banyak jiwa-jiwa diselamatkan, bahkan dibawa masuk dalam penggembalaan dan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

    • Zefanya 3: 17-18
      3:17. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawanyang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharuiengkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
      3:18. seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.

      Hasil kedua: tangan kasih Gembala Agung--Sang Pahlawan--memberikan kemenangankepada kita. Kita menang atas setan tritunggal:

      1. sumbernya dosa; kalau menang, kita bisa hidup benar dan suci,
      2. sumbernya masalah; kalau menang, semua masalah selesai sampai yang mustahil,
      3. sumber kegagalan; kalau menang, semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya.

    • Hasil ketiga: 'Ia membaharuiengkau dalam kasih-Nya'= tangan kasih Sang Pahlawan sanggup membaharuikita sampai menjadi sempurna seperti Dia.

      Pembaharuan dimulai dari jujur.
      Kalau sudah bisa jujur--ya katakan: Ya, tidak katakan: Tidak--, berarti sudah benar-benar mengalami mujizat terbesar.

      Kita jujur dalam mengaku dosa dan mengakui kegagalan kita. Sampai saat TUHAN datang, kita diubahkan jadi sama mulia dengan Dia dan kita bersama dengan Dia selama-lamanya ('Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai, seperti pada hari pertemuan raya').
Inilah, kita mengucap syukur karena kemurahan dna kebaikan TUHAN:
  1. kita bersyukur karena Dia menebus kita. Bertahan dalam penebusan, hidup benar, jangan mempertahankan dosa dan jangan menambah dosa. Selesaikan dosa-dosa, sehingga kita mengalami damai sejahtera dan kita diselamatkan-diberkati.

  2. kita bersyukur karena dipercaya ibadah pelayanan. Kita kuat teguh hati dalam ibadah pelayanan--tetap setia-baik dan setia-dapat dipercaya.
  3. kita bersyukur karena diberi makan firman; kita tergembala dan tidak liar, telanjang, dan jahat lagi.. Kita kuat teguh hati untuk berpegang teguh pada firman pengajaran yang benardan hidup dalam tangan Gembala Agung. Ini adalah sikap domba yang tergembala.

    Kita mengalami kuasa penciptaan, kemenangan, dan pembaharuan. Sampai kita sempurna seperti Dia dan menyambut Dia di awan-awan yang permai saat Dia datang kedua kali.
Jangan kecewa dan putus asa, tetapi tetap mengucap syukur pada TUHAN!

TUHAN memberkati.