Ibadah Jumat Agung Malang, 10 April 2009 (Jumat Sore)

Matius 24:29-31adalah keadaaan pada waktu kedatangan Yesus kedua kali, yaitu:
  1. Terjadi kegoncangan, badai maut melanda bumi, yang akan membinasakan manusia di bumi, termasuk anak-anak Tuhan yang tidak sungguh-sungguh.
  2. Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala raja, sebagai Mempelai Laki-laki Sorga di awan-awan yang permai.
  3. Terdengar tiupan sangkakala yang dahsyat bunyinya.
Ad. 3. Sangkakala yang dahsyat bunyinya ini menunjuk pada firman penggembalaan, untuk menyucikan, mengubahkan, dan menampilkan sidang jemaat dalam kemuliaan di awan-awan yang permai. Sehingga terjadi pertemuan di udara antara Mempelai Pria dan Mempelai Wanita, untuk masuk Pesta Nikah Anak Domba, masuk Firdaus, sampai masuk Kerajaan Sorga yang kekal.

Imamat 25:8-10.

Sangkakala juga ditiup pada tahun Yobel, di mana terjadi pembebasan tanah yang dijual, rumah yang dijual harus kembali ke pemiliknya, budak-budak dibebaskan.

Jadi, pada tahun Yobel, Tuhan menggembalikan apa-apa yang sudah hilang dari kita. Sangkakala, atau firman penggembalaan, mampu menggembalikan apa-apa yang sudah hilang dari kita. Kuasa kematian Tuhan juga sanggup menggembalikan apa-apa yang hilang dari kita.

Jadi, firman penggembalaan itu mengandung kuasa kematian Tuhan yang sanggup menggembalikan apa-apa yang sudah hilang dari kita.

Apa yang sudah hilang dari manusia?

Kejadian 3:6-7
, kehilangan yang sangat fatal adalah kehilangan pakaian atau telanjang, sampai masuk kehancuran selama-lamanya. Dulu Adam dan Hawa tidak taat dengar-dengaran, sehingga telanjang, dan kehilangan segala-galanya, diusir dari Taman Eden.

Roma 3:23,
kehilangan kemuliaan Allah artinya:

  1. Kehilangan pakaian kemuliaan = telanjang (Kebaktian Jumat Agung Surabaya, 10 April 2009).
  2. Kehilangan gambar dan teladan Allah.
Kita membahas bagian kedua, kehilangan gambar dan teladan Allah.
Kejadian 1:26, Wahyu 12:3, Wahyu 13:11,1-2.
Tadinya, manusia sudah menang (berkuasa) atas 3 binatang buas (burung di udara = naga / setan, binatang di atas bumi = nabi palsu, ikan-ikan di laut = antikris / binatang buas yang keluar dari dalam laut. Tetapi karena tidak dengar-dengaran, berbalik manusia yang dikuasai oleh iblis tritunggal.

Saat tidak dengar-dengaran = kehilangan gambar dan teladan Allah.

Tidak taat atau tidak dengar-dengaran
yang mengakibatkan manusia kehilangan gambar dan teladan Allah, sehingga memiliki gambarnya setan ini menembus dari jaman ke jaman, yaitu:
  1. Zaman permulaan= zaman Allah Bapa (dari Adam sampai Abraham) -->diwakili oleh Kain.
    Kejadian 4:3-8
    .
    Kain memiliki muka muram, prakteknya adalah membenci tanpa alasan. Kain dan Habel ini menunjuk hubungan dalam nikah, juga dalam pelayanan; harus diwaspadai jangan ada kebencian. Wajah muram ini akan mengarah pada wajah antikris, yang akan membunuh pelayan-pelayan Tuhan.

    Wahyu 12:17.
    Pelayan Tuhan yang tertinggal di zaman antikris adalah karena kurang Medzbah Dupa Emas, yaitu penyembahannya tidak mencapai ukuran daging tidak bersuara.

  2. Zaman pertengahan= zaman Allah Anak (dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali) -->diwakili oleh Hofni dan Pinehas.
    1 Samuel 2:15-16,22.
    Hofni dan Pinehas memiliki muka buruk, prakteknya adalah: Keinginan jahat, yaitu keinginan akan uang. Jangan pelayanan diukur dengan uang, dolar, tetapi harus diukur dengan dinar, yaitu kemurahan Tuhan. Keinginan najis, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.

    2 Petrus 2:17-18,21-22.
    Wajah buruk = wajah anjing dan babi (binatang di darat) = wajah nabi palsu, yaitu orang yang mengajarkan ajaran palsu, tetapi juga orang yang melayani dalam ajaran yang benar tetapi prakteknya seperti Hofni dan Pinehas (ada keinginan jahat dan najis). Kehidupan yang semacam ini, semakin melayani semakin memilukan hatinya Tuhan.

  3. Zaman akhir= zaman Allah Roh Kudus (dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali) -->diwakili oleh Petrus.Matius 16:21.
    Petrus menolak salib, ia memiliki wajah setan, prakteknya adalah mencari kesenangan daging, menolak salib, sehingga menjadi sombong, tidak mau mengaku dosa, tidak mau mengampuni.
Kehidupan yang kehilangan gambar dan teladan Allah akan memiliki gambar setan tritunggal (Wahyu 19:20-21, 20:10), dan masuk dalam kebinasaan di neraka.

Tuhan tidak rela kita memiliki gambar setan dan masuk dalam kebinasaan, oleh sebab itu usaha Tuhan adalah:

  1. Filipi 2:8, Yesus taat sampai mati di kayu salib untuk mengalahkan setan tritunggal untuk menjadikan kita kembali taat dengar-dengaran.
    Bukti taat dengar-dengaran adalah lidah hanya mengaku dosa, lidah berkata benar, dan lidah hanya untuk menyembah Tuhan.

  2. Yesaya 52:13-14, Yesus mati dengan wajah yang buruk di kayu salib.
    Sebenarnya wajah Tuhan adalah wajah yang berseri bagaikan matahari yang terik (Wahyu 1:16), tapi di kayu salib wajahnya menjadi paling buruk, seperti anjing dan babi, seperti wajah setan, untuk menyinarkan sinar matahari itu 100 persen dari kayu salib.
    Apapun kehilangan kita malam ini, selama matahari di bumi masih ada, wajah itu tidak pernah berhenti menyinarkan sinar kemuliaan bagi kita.

    Hasil sinar matahari:

    1. Mazmur 84:12, matahari = sinar kemurahan dan kebaikan Tuhan yang dipancarkan kepada kita.Mazmur 23:6, sehingga setiap langkah hidup kita adalah langkah kebajikan dan kemurahan. Setiap langkah = setiap detak jantung kita.
      Mazmur 136:1-4, langkah kemurahan dan kebajikan Tuhan = langkah ajaib, untuk menghapus segala kemustahilan, untuk menolong kita menghadapi segala masalah kita.

    2. Mazmur 84:12, matahari = perlindungan dan pemeliharaan Tuhan yang ajaib.
      Matius 10:30, mungkin kehidupan kita bagaikan sehelai rambut, tetapi kita mendapat perlindungan dan pemeliharaan yang ajaib dari Tuhan.

    3. Mazmur 84:12, matahari = kemuliaan, yaitu keubahan hidup.
      Semua wajah muram, wajah buruk, dan wajah setan akan diubahkan menjadi wajah berseri-seri, sampai menjadi wajah kemuliaan.
Tuhan memberkati.