Ibadah Kaum Muda Malang, 13 Juni 2009 (Sabtu Sore)

Markus 13:14adalah NUBUAT TENTANG ANTIKRIS.

Antikris ini berdiri di tempat yang tidak sepatutnya = meninggikan diri = sombong.
2 Tesalonika 2:3-4,antikris ini meninggikan diri supaya bisa disembah.

Wahyu 13:15-18
, kehidupan yang menyembah antikris akan diberi tanda 666 pada dahi dan tangan kanan.
Lukas 13:10-11,keadaan anak Tuhan yang menyembah antikris adalah seperti perempuan yang bungkuk punggungnya 18 tahun (18=6+6+6) = keadaannya bungkuk rohani. 

Pengertian bungkuk rohani:
  1. Amsal 12:25,kekuatiran, tentang:
    1. Matius 6:31,hidup sehari-hari, yaitu makan, minum, pakai, termasuk sekolah.
    2. Matius 6:34,masa depan, yaitu pekerjaan, jodoh, termasuk akan kematian.

    Bukti kalau sudah kuatir adalah menjadi kikir dan serakah.
    • Kikir adalah tidak bisa memberi, contohnya tidak bisa memberi waktu untuk pekerjaan Tuhan, tidak bisa memberi persembahan untuk pekerjaan Tuhan.
    • Serakah adalah merampas hak Tuhan dan hak orang lain. Hak Tuhan adalah perpuluhan dan persembahan khusus. Perpuluhan adalah pengakuan bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan, bukan pengakuan bahwa kita sudah kerja. Kalau menerima berkat dari orang tua, itu adalah karena orang tua digerakkan Tuhan, dan juga harus diperpuluhkan. Persembahan khusus adalah ucapan syukur kepada Tuhan bahwa kita sudah diberkati.

    Matius 6:33,orang kuatir tidak akan bisa menyulungkan / mengutamakan ibadah pelayanan, sehingga kehilangan hak sulung seperti Esau, dan hidupnya hanya meraung-raung, banyak tangisan.

    Biar kita menjadi kehidupan yang tidak bungkuk, yaitu tidak kikir dan tidak serakah, bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus, serta bisa mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari apapun juga, bahkan menggunakan setiap detak jantung kita untuk pelayanan pembangunan tubuh Kristus (Matius 6:27).

    Matius 6:33,kalau sudah tidak bungkuk, maka hasilnya adalah semuanya itu akan ditambahkan. Tanda tambah itu tanda salib, artinya semua akan ditambahkan oleh Tuhan lewat salibNya.Di atas kayu salib, Tuhan sudah memberikan segala-galanya bagi kita, Sorga pun sudah diberikan, nyawaNya diberikan, maka Tuhan juga pasti bisa memberikan kebutuhan kita sehari-hari saat ini, sampai masa depan kita.

  2. Lukas 13:15-16,haus, tidak ada kepuasan hidupnya.
    Mengapa tidak puas dalam ibadah pelayanan?
    1. Karena gembala tidak mempersiapkan makanan firman dengan sungguh-sungguh.
    2. Karena tidak sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan, sehingga tidak memuaskan Tuhan. Kalau tidak memuaskan Tuhan, maka kehidupan itu juga tidak akan dipuaskan.

    1 Timotius 6:6,kalau bisa beribadah melayani dengan rasa puas, maka itu akan mendatangkan keuntungan besar, yaitu sampai pada dua sayap burung nasar yang besar, yang lebih besar dari keuntungan apapun di dunia (Wahyu 12:14), yang akan menyingkirkan kita dari dunia ke padang gurun yang jauh dari mata antikris.

  3. 2 Timotius 3:1-5,tidak mengalami keubahan hidup, tetap manusia daging.
    Puncaknya adalah sampai lebih menuruti hawa nafsu sendiri daripada firman Allah, tidak taat dengar-dengaran. Saat itu berarti dia sudah menjadi sama dengan antikris, yang hanya untuk dibinasakan.

    Tuhan tidak rela jika manusia yang sudah diciptakanNya, apalagi anak Tuhan yang sudah ditebus, hanya untuk menjadi sama dengan antikris dan dibinasakan. Oleh sebab itu, Tuhan harus lahir menjadi manusia dan taat sampai mati di kayu salib (Filipi 2:8-11), untuk menerima kuasa dari Tuhan:
    1. untuk mengalahkan tiga binatang buas yang sumbernya tidak taat dengar-dengaran,
    2. untuk mengubahkan kehidupan kita sehingga selalu taat dengar-dengaran pada firman apapun resikonya.

    Taat dengar-dengaran pada firman = mengulurkan tangan kepada Tuhan, maka tangan kuasa dan  kemurahan Tuhan juga akan diulurkan untuk bekerja dalam kehidupan kita:
    1. Menyelesaikan segala masalah dan dosa.
    2. Mazmur 135:2-3, membuat hidup kita, masa depan kita indah pada waktuNya.
    3. Filipi 2:11,mengubahkan kita, lidah bisa menyembah Tuhan.
      Sampai diubahkan menjadi sama dengan Dia saat kedatangan Tuhan kedua kali, dan lidah hanya menyembah 'HALELUYA' (Wahyu 19:6-7).
Tuhan memberkati.