[cetak]
Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 02 November 2019 (Sabtu Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus
Kristus.
Lukas 14: 12-14
=> siapa yang harus diundang 14:12.
Dan Yesus berkata
juga kepada orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau
mengadakan perjamuan
siang atau perjamuan malam,
janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu
atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena
mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan
demikian engkau mendapat balasnya. 14:13.
Tetapi apabila
engkau mengadakan perjamuan, undanglah
orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan
orang-orang buta. 14:14.
Dan engkau akan
berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya
kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan
orang-orang benar."
Ini
adalah perjamuan siang dan perjamuan malam--pesta siang dan pesta
malam; korban pagi dan korban petang (diterangkan mulai dari Ibadah
Kaum Muda Remaja, 19 Oktober 2019). Keluaran
29: 38-39 29:38.
"Inilah yang
harus kauolah di atas mezbah itu: dua anak domba berumur setahun,
tetap tiap-tiap hari. 29:39. Domba yang satu haruslah kauolah pada
waktu pagi
dan domba yang lain kauolah pada
waktu senja.
Dulu
bangsa Israel harus mempersembahkan korban pagi dan korban petang
berupa dua ekor anak domba setiap hari. Ini kita bandingkan dengan
Keluaran 29: 1 29:1.
"Inilah yang
harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya
mereka
memegang jabatan imam
bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua
ekor domba jantan
yang tidak bercela,
Perikop:
pentahbisan Harun dan anak-anaknya.
Di sini, Harun dan
anak-anaknya harus mempersembahkan korban tahbisan yaitu dua ekor
anak domba, tetapi hanya satu hari saja. Tadi, korban pagi dan
korban petang mempersembahkan dua ekor domba setiap hari.
Jadi,
korban pagi dan korban petang/korban siang dan
korban malam merupakan pelipatgandaan dari korban tahbisan.
Kalau tiap hari menyembelih binatang berarti bersuasana pesta siang
dan malam; sama dengan TAHBISAN YANG
BERPESTA.
Karena itu beribadah
melayani Tuhan tidak boleh terpaksa, dipaksa, cemberut, kesedihan dan
lain-lain tetapi harus bersuasana pesta; kebahagiaan sorga. Suasana
pesta dalam ibadah pelayanan justru harus dilipat gandakan; semakin
bertambah-tambah, sampai mencapai puncaknya yaitu perjamuan kawin
Anak Domba di awan-awan yang permai pada saat Yesus datang kembali
kedua kali.
Syarat
tahbisan yang berpesta: tahbisan dalam
kesucian. Kita harus hidup dalam
kesucian. Kita sudah mendengar, kita disucikan lewat firman
pengajaran, supaya kita mengalami suasana pesta.
Apa
yang disucikan?
- Tabiat daging yang
suka menuntut balas, menuntut hak, dan sombong. Harus disucikan;
sama dengan menjadi doulos, yaitu tidak punya hak tetapi
hanya melakukan kewajiban (sudah diterangkan pada Ibadah
Kaum Muda Remaja, 26 Oktober 2019).
-
Lukas 14: 13
14:13.
Tetapi apabila
engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin,
orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
Yang
kedua: perbuatan daging/dosa harus disucikan.
AD.
2 Perbuatan
daging yaitu: Lukas 14: 13 14:13.
Tetapi
apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah
orang-orang miskin,
orang-orang cacat,
orang-orang lumpuh
dan orang-orang buta.
-
'Miskin'=
miskin rohani= tidak kaya di hadapan
Tuhan;
kaya secara jasmani tetapi tidak kaya di hadapan Tuhan.
Lukas
12: 15, 18-21 12:15.
Kata-Nya
lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap
segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah
hartanya,
hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." 12:18.
Lalu
katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak
lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku
akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. 12:19.
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu
banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 12:20.
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam
ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah
kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 12:21. Demikianlah jadinya
dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau
ia tidak
kaya di hadapan Allah."
Tidak
kaya di hadapan Tuhan artinya terikat
oleh keinginan akan uang
sehingga menjadi kikir dan serakah. Kikir= tidak bisa memberi
untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan; termasuk juga
egois.
Serakah= mencuri milik orang lain--hutang tidak bayar,
menipu dan sebagainya--terutama mencuri milik Tuhan yaitu
persepuluhan dan persembahan khusus.
Akibatnya:
mati rohani; binasa untuk selamanya.
Ini yang harus
disucikan,
yaitu disucikan dari kemiskinan rohani (kikir dan serakah sehingga
kita kaya di hadapan Tuhan, artinya kaya
dalam kemurahan;
suka memberi. Contoh: jemaat Makedonia. Mereka miskin dan dalam
pencobaan, tetapi bisa memberi waktu, tenaga, pikiran dan
sebagainya, dan kita bisa melayani Tuhan. Semua kita korbankan
kecuali pengajaran benar tidak boleh dikorbankan.
2
Korintus 8: 1-2 8:1.
Saudara-saudara,
kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang
dianugerahkan kepada jemaat-jemaat
di Makedonia. 8:2.
Selagi
dicobai dengan berat dalam
pelbagai penderitaan,
sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat
miskin,
namun mereka kaya
dalam kemurahan.
-
'Buta'=
buta rohani, yaitu membenci saudaranya,
berarti membenci Tuhan juga.
1 Yohanes 2:
11 2:11.
Tetapi barangsiapa membenci
saudaranya, ia berada di
dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana
ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan
matanya.
Kalau
ada kebencian tidak akan bisa melayani. Karena itu harus
disucikan sehingga bisa saling
mengasihi, mulai dari saling mengaku dan
mengampuni, sampai mengasihi orang yang memusuhi kita--membalas
kejahatan dengan kebaikan. Setelah itu baru kita bisa melayani
pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau suami, isteri,
anak, orang tua dianggap musuh, berarti ia buta. Harus disucikan!
-
'Cacat'=
cacat cela= ajaran palsu.
Wahyu
2: 19-20 2:19.
Aku tahu segala
pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun
ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak
dari pada yang pertama. 2:20.
Tetapi Aku
mencela engkau, karena
engkau membiarkan wanita
Izebel, yang menyebut
dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan
hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
Ayat
19= sudah bagus semua, tetapi ada cacat celanya,
percuma.
Ajaran-ajaran palsu yaitu:
-
Ajaran Izebel= ajaran palsu yang mengizinkan wanita
mengajar dan memerintah laki-laki--wanita menjadi kepala dari
laki-laki.
Di dalam rumah tangga dan ibadah pelayanan,
hati-hati.
1 Timotius 2: 11-14 2:11.
Seharusnyalah
perempuan
berdiam diri
dan menerima ajaran dengan patuh. 2:12.
Aku tidak
mengizinkan perempuan mengajar
dan juga tidak mengizinkannya memerintah
laki-laki;
hendaklah ia berdiam diri. 2:13.
Karena Adam yang
pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. 2:14.
Lagipula bukan
Adam yang tergoda, melainkan perempuan
itulah yang tergoda
dan jatuh
ke dalam dosa.
Kalau
wanita mengajar, pasti jatuh semua. Ini sudah terbukti sejak
kejadian Hawa. Kejatuhan Hawa adalah memakan satu buah yang
dilarang Tuhan. Sekarang, wanita boleh melayani apa saja, kecuali
tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki, supaya tidak jatuh
lagi.
Susunan yang benar adalah laki-laki kepala dari
wanita, sehingga Yesus jadi kepala. Tetapi kalau wanita mengajar
dan memerintah laki-laki, ular/setan yang jadi kepala. Kalau ular
jadi kepala, hidup itu akan bersuasana kutukan--letih lesu, beban
berat, susah payah, air mata--sampai ditolak oleh Tuhan. Tuhan
tolong kita.
Mulai dulu dari perempuan yang patuh, diam, dan
banyak mengoreksi diri. Kalau ada wanita yang mengajar, akan
tetap cacat cela. Hebat, tetapi saat Yesus datang, tidak diterima
Tuhan. Hati-hati, wanita menjatuhkan bisa lewat bujuk/rayu,
kalau tidak bisa, akan memaksa.
- Ajaran tentang
seluk-beluk iblis.
Wahyu 2: 24 2:24.
Tetapi kepada
kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti
ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut
seluk-beluk
Iblis,
kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain
kepadamu.
Kalau menerima
ajaran Izebel, akan menerima ajaran seluk-beluk iblis, sekarang
perjalanan ke neraka. Hati-hati! Kita bukan belajar perjalanan ke
sorga, tetapi ke neraka. Untuk apa? Setiap ajaran ada rohnya. Kalau
sudah dicap, habislah sudah.
Kita harus
disucikan dari ajaran-ajaran palsu,
sehingga bisa menerima dan berpegang teguh
pada firman pengajaran yang benar, itu
yang bisa menyempurnakan kita.
-
'Lumpuh'=
kelumpuhan rohani.
Yohanes
5: 5-9 5:5.
Di situ ada seorang
yang sudah tiga
puluh delapan tahun
lamanya sakit. 5:6. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di
situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu,
berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" 5:7.
Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan,
tidak ada orang yang menurunkan aku
ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku
menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." 5:8.
Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan
berjalanlah." 5:9. Dan pada saat itu juga sembuhlah orang
itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari
Sabat.
'Tuhan,
tidak ada orang yang menurunkan aku'=
bergantung manusia. Jangan! Kalau bergantung manusia termasuk orang
tua, kita sudah tidak ada harapan sama sekali. Jangan berharap
apapun di dunia, satu waktu tidak akan ada jawaban. Tadi cerita
orang kaya, Tuhan katakan: tidak bergantung pada
kekayaan.
Kelumpuhan rohani artinya:
- Non aktif= tidak
setia berkobar-kobar lagi dalam ibadah pelayanan kepada
Tuhan.
Kalau yang rohani lumpuh, jangan harap yang jasmani maju.
Hati-hati! Mari kembali!
- 'Tuhan,
tidak ada orang yang menurunkan aku'=
hanya berharap pada segala sesuatu di dunia; tidak mengandalkan
Tuhan, sehingga tidak ada jawaban dan kepastian dalam hidupnya;
hanya jalan buntu.
Bukan tidak boleh kaya, tetapi jangan
mengandalkan itu!
- Kerohaniannya tidak
meningkat; tetap ada dosa-dosa; rohaninya tidak dewasa, masih ada
yang tidak benar, masih mempertahankan dosa.
Tidak benar sama
dengan tidak bisa maju, malah mundur.
Perjalanan ke
Yerusalem baru adalah naik gunung, kalau tidak maju, berarti diam,
dan turun terus, sampai di lembah. Bahaya, jangan mempertahankan
dosa! Kalau ada yang tidak benar, sadar, mohon ampun kepada Tuhan,
biar darah-Nya menyucikan kita, dan kita harus bertekad untuk tidak
berbuat lagi. Kalau tidak, akan jatuh ke lembah dosa dan puncaknya
dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan, lembah kegagalan
dan sebagainya. Tuhan tolong kita semua.
Dosa ini datang
sekonyong-konyong, tahu-tahu sudah berbuat. Hati-hati! Jangan
sampai lumpuh.
- Tidak berdaya=
menghadapi kemustahilan.
Bagaimana cara Tuhan menolong?
Ia tampil pada hari Sabat. Yohanes 5:
9 5:9.
Dan pada saat itu
juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.
Tetapi hari
itu hari Sabat.
Bagi
kita sekarang artinya: Yesus tampil dalam
firman pengajaran--Yesus mengajar pada hari
Sabat--, artinya kita mendengar firman pengajaran yang benar, yang
lebih tajam dari pedang bermata dua. Lukas
13: 10 13:10.
Pada suatu kali
Yesus sedang mengajar
dalam salah satu rumah ibadat pada
hari Sabat.
Ibrani
4: 9-12 4:9.
Jadi masih tersedia
suatu hari
perhentian,
hari ketujuh, bagi umat Allah. 4:10.
Sebab barangsiapa
telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari
segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari
pekerjaan-Nya. 4:11.
Karena itu baiklah
kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan
seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu
juga. 4:12.
Sebab firman
Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
manapun;
ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi
dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati
kita.
'hari
perhentian'= Sabat. Doakan, supaya
setiap ibadah ada firman pengajaran yang benar--berarti ada pribadi
Yesus. Jadi, setiap kita mendengar pemberitaan firman pengajaran
yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, kita akan
mengalami aktivitas Yesus di tengah-tengah kita.
Untuk
apa?
-
Yohanes 5: 6
5:6.
Ketika Yesus
melihat
orang itu berbaring di situ dan karena Ia
tahu,
bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah
Ia kepadanya:
"Maukah engkau sembuh?"
Yang
pertama: 'Yesus
melihat'= Yesus melihat kita;
memperhatikan kita,
sehingga tidak ada dosa-dosa yang bisa disembunyikan; semua keadaan
kita tidak bisa disembunyikan. Semua Tuhan lihat sampai kedalaman
hati kita.
Karena itu kita ke gereja untuk mendengar firman,
bukan bercanda.
- Yang kedua: 'Ia
tahu'= Tuhan mengerti
keadaan kita; Ia ikut merasakan dan
menanggung keadaan kita, sehingga kita merasa ringan.
Kalau kita
menunjukkan keadaan kita dalam setiap pemberitaan firman, kita akan
mengalami kelegaan karena semua sudah Dia tanggung di kayu salib.
-
'berkatalah
Ia kepadanya'= 'maukah
dosamu diampuni?'= Yesus mau memberikan
jalan keluar, sama dengan mau mengampuni
dosa-dosa kita.
Markus 2: 9 2:9.
Manakah lebih
mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu
sudah diampuni,
atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?
Sikap
kita adalah mengakui segala keadaan dan
dosa kita kepada Tuhan--apalagi kalau ada altar
call, itu adalah prioritas untuk
ditolong--dan mengaku dosa kepada sesama.
Jangan sembarangan
cerita kepada orang, tetapi tanya pada Tuhan atau orang yang
benar-benar dipakai Tuhan--kepada pendetapun jangan sembarang
cerita.
-
'angkatlah tilammu!'=
setiap pemberitaan firman pengajaran yang benar merupakan perintah
Tuhan yang harus dilakukan sekalipun sakit
bagi daging; bertentangan dengan logika atau keinginan.
Untuk
mengangkat kakinya saja, orang lumpuh tidak bisa, tetapi Tuhan
suruh mengangkat tilamnya.
Banyak kali kita mau lebih pintar
dari Tuhan. Mari lakukan perintah Tuhan, biar Dia yang menanggung
resikonya. Kalau kita melakukan perintah Tuhan yang mustahil, kita
akan mendapatkan kuasa Tuhan yang menghapus kemustahilan; semua
masalah selesai pada waktunya, semua indah dan bahagia pada
waktunya.
Tadi, orang lumpuh 38 tahun, ini merupakan
batas. Ulangan 2: 14 2:14.
Lamanya kita
berjalan sejak dari Kadesh-Barnea sampai kita ada di seberang
sungai Zered, ada tiga
puluh delapan tahun,
sampai seluruh angkatan itu, yakni prajurit, habis
binasa
dari perkemahan, seperti yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada
mereka;
Malam ini adalah
TAPAL BATAS,
kalau menolak firman, kita akan berhadapan dengan tangan Tuhan yang
teracung untuk menghukum dan membinasakan, kalau menerima; taat
dengar-dengaran, kita akan menerima uluran tangan belas kasih Tuhan
untuk melakukan semuanya bagi kita.
Jangan ikuti daging,
nasihat orang yang tidak mengerti, tetapi ikuti perintah Tuhan
sekalipun berat bagi daging. Tidak ada yang mustahil! Jangan
keras hati!
Kalau sudah ditolong Tuhan jangan lupa untuk
bersaksi dan datang beribadah dengan sungguh-sungguh dan gembira.
Ini bukti kita mendapat jamahan tangan Tuhan. Yohanes
5: 14-15 5:14.
Kemudian Yesus
bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau
telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan
terjadi yang lebih buruk." 5:15.
Orang itu keluar,
lalu menceriterakan
kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan
dia.
Dan mujizat terakhir
kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan jadi sempurna untuk layak
menyambut kedatangan-Nya kembali.
Jangan sampai tangan
Tuhan diacungkan, tetapi diulurkan bagi kita semua.
Tuhan
memberkati.
|