Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Oktober 2016 (Sabtu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 10:13-16
10:13 "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
10:14 Akan tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.
10:15 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!
10:16 Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."


Yesus mengecam beberapa kota Israel (Khorazim, Betsaida, dan Kapernum) dan kota Kafir (Tirus dan Sidon).
Yesus mengadakan mujizat-mujizat jasmani di kota-kota Israel supaya bangsa Israel yang keras hati bisa mengalami mujizat secara rohani, keubahan hidup hingga menjadi sama sempurna seperti Yesus. Terlebih lagi, Yesus mengadakan mujizat bagi Bangsa Kafir supaya Bangsa Kafir yang jahat dan najis juga bisa mengalami keubahan hidup.

Bagaimana kita mengalami pembaharuan atau keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus?
Keubahan hidup terjadi lewat kecaman Tuhan Yesus. Kecaman sekarang menunjuk pada pemberitaan firman pengajaran yang mengandung teguran yang keras, yaitu firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

2 Timotius 3:1-5
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!


Kenyataannya, di akhir zaman, ada masa yang sukar, yaitu masa di mana orang beribadah tetapi tidak berubah. Banyak orang mengikuti ibadah tetapi hanya mengutamakan perkara jasmani atau memungkiri kekuatan ibadah, sehingga tidak mengalami keubahan hidup, tetapi tetap mempertahankan 18 sifat tabiat daging, yaitu sifat tabiat anjing dan babi. Akibatnya adalah dicap 666 oleh antikris, menjadi sama dengan antikris dan dibinasakan untuk selama-lamanya.
Oleh karena itu dalam setiap ibadah kita harus selalu mengutamakan firman pengajaran yang benar.

Lukas 5:1,3
5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkanfirman Allah.
5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajarorang banyak dari atas perahu.


Sesudah mendengar firman penginjilan, kita harus berjalan lebih jauh, lebih dalam lagi, yaitu mendengarkan firman pengajaran yang benar. Jadi, ibadah yang benar adalah yang mengerumuni Yesus, yaitu ibadah yang mengutamakan pemberitaan firman Allah terutama firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Jika kita tidak mengutamakan pemberitaan firman Allah, artinya kita mengerumuni manusia (fokus ibadah berada pada tim musik, artis, motivator, dan lain sebagainya), bahkan mengerumuni setan yaitu penyembahan berhala seperti ketika bangsa Israel mengumpulkan perhiasan dan membuat anak lembu emas.

Tujuan ibadah yang benar adalah hendak mendengarkan firman Allah, terutama firman pengajaran benar, sampai taat dengar-dengaran/ praktik firman. Hasilnya adalah kita mengalami mujizat secara rohani, penyucian dan pembaharuan hidup.
Contohnya:
Jika kita mengalami pembaharuan, kita memberikan asap dupa yang harum di hadapan Tuhan, dan Tuhan mengingat kita.
Kisah Rasul 10:1-4
10:1 Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.
10:2 Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
10:3 Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!"
10:4 Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.

Yesaya 49:15-17
49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
49:17 Orang-orang yang membangun engkau datang bersegera, tetapi orang-orang yang merombak dan merusak engkau meninggalkan engkau.

Tuhan mengingat kita sebagai bayi yang tidak berdaya, hanya menangis kepada Tuhan. Kita berdoa dan mengulurkan tangan kepada Tuhan. Maka Tuhan mengulurkan tangan anugerah yang besar untuk memeluk kita. Hasilnya:
  1. Tangan anugrah Tuhan yang besar mampu memelihara dan melindungi kita yang tidak berdaya, memberi jaminan pemeliharaan hidup yang tidak berdaya sampai zaman kemustahilan di masa antikris, sampai hidup kekal. Tangan anugrah Tuhan sanggup memberikan masa depan yang indah bagi kita.

  2. Tangan anugrah Tuhan sanggup melakukan, menyelesaikan apa yang tidak dapat kita lakukan.
    Jaga perbuatan, perkataan kita. Jika kita kering, kosong, maka 7 setan akan masuk.
    Jika perbuatan, perkataan kita benar dan baik, itu akan menjadi asap dupa yang harum bagi Tuhan dan Tuhan mengingat kita.

  3. Tangan Tuhan sanggup memandikan kita, sama dengan menyucikan dan mengubahkan kita. Mulai dari jujur apa pun risikonya, menjadi rumah doa. Sampai kita diubahkan menjadi sempurna saat Yesus datang kedua kali, kita terangkat ke awan-awan yang permai, sampai ke takhta Tuhan.

Tuhan memberkati.