Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 11 Maret 2023 (Sabtu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 20: 45-47-=> Yesus menasehatkan supaya waspada terhadap ahli-ahli Taurat
20:45. Ketika semua orang banyak mendengarkan, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
20:46. "
Waspadalah terhadap ahli-ahli Tauratyang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
20:47. yang menelan rumah janda-janda dan yang mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka itu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."

Waspada terhadap apa?Ibadahnya. Ibadah ahli Taurat adalah ibadah secara jasmani yang hanya untuk dilihat orang lain.
Artinya: pamer dan munafik tetapi tidak mengutamakan firman pengajaran yang benar--perkara rohani--, sehingga tidak berkenan pada Tuhan, dan hanya mendatangkan hukuman Tuhan sampai kebinasaan.

2 Timotius 3: 1-5
3:1.Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2.Manusia akan mencintai dirinya sendiri(1)dan menjadi hamba uang(2). Mereka akan membual(3)dan menyombongkan diri(4), mereka akan menjadi pemfitnah(5), mereka akan berontak terhadap orang tua(6)dan tidak tahu berterima kasih(7), tidak mempedulikan agama(8),
3:3.tidak tahu mengasihi(9), tidak mau berdamai(10), suka menjelekkan orang(11), tidak dapat mengekang diri(12), garang(13), tidak suka yang baik(14),
3:4.suka mengkhianat(15), tidak berpikir panjang(16), berlagak tahu(17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah(18: tidak taat).
3:5.Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

'masa yang sukar'= sukar untuk berubah.
Ayat 5= ibadah hanya secara lahiriah seperti ahli Taurat, yaitu menolak kuasa ibadah. Kuasa ibadah adalah firman pengajaran yang benar.

Akibatnya: tidak mengalami keubahan hidup.
Artinya: tetap mempertahankan manusia darah daging dengan delapan belas sifat tabiat daging, sehingga dicap 666 pada dahi dan tangan kanan.

Wahyu 13: 16-18
13:16.Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannyaatau pada dahinya,
13:17.dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18.Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatangitu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Ia menjadi sama dengan Antikris; sama dengan menjadi binatang buas, mulai dari egois--mengasihi diri sendiri. Kalau mengasihi diri sendiri, akan mengasihi uang.
Kemudian tidak mengasihi sesama sampai tidak taat--tidak mengasihi Tuhan.

Jadi, ibadah hanya secara lahiriah sama dengan tanpa kasih.
Banyak orang beribadah tetapi tanpa kasih karena menolak firman pengajaran yang benar.

Praktik ibadah Taurat:
  1. 'menelan rumah janda-janda'= membuat sengsara orang lemah.
    Lukas 20: 47
    20:47.yang menelan rumah janda-jandadan yang mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka itu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."


  2. 'mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang'= menipu dengan berlagak rohani.

    Ini berarti tanpa kasih pada sesama, berarti tidak mengasihi Tuhan--tanpa kasih.
    1 Yohanes 4: 20-21
    4:20.Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
    4:21.Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

    Tanpa kasih sama dengan pendusta, sehingga harus menerima hukuman lebih berat sampai kebinasaan.
Ulangan 6: 1, 4-8
6:1."Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya,
6:4.Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
6:5.Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
6:6.Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
6:7.haruslahengkau mengajarkannyaberulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannyaapabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
6:8.Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmudan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,

Oleh sebab ituibadah pelayanan kita harus mengutamakan perkara rohani, yaitu firman pengajaran yang benar, sehingga kita bisa menerima meterai firman pengajaran yang benar pada dahi dan tangan kita. Dan satu waktu kita akan menjadi sempurna seperti Yesus.

Prosesnya: (ayat 7) kita harus mendengar firman pengajaran yang benar, yang diulang-ulang. Ini hanya ada di dalam penggembalaan.
Kita mendengarfirman dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan. Firman diulang-ulang untuk memberi kesempatan kepada kita seluas-luasnya untuk:
Praktik firman sama dengan taat, berarti mengasihi Tuhan dan sesama. Kita hanya berbuat baik bahkan membalas kejahatan dengan kebaikan.
Inilah ibadah yang benar, yaitu mengutamakan perkara rohani terutama firman pengajaran yang benar.

Jika firman dicap di dahi, hati, dan tangan kita, hasilnya:
  1. Tidak ada kesempatan bagi Antikris untuk memberi cap 666 dalam hidup kita.
  2. Kita mengalami kelahiran kembali--keubahan hidup.
    1 Petrus 1: 23
    1:23.Karena kamu telah dilahirkan kembalibukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.

    Keubahan hidup dimulai dari mulut, yaitu suka membicarakan firman pengajaran yang benar; sama dengan menyaksikan firman pengajaran yang benar.
    Kita berkata benar, baik, dan jujur.

    Kita jujur mulai dari soal pengajaran.
    Titus 2: 7
    2:7.dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujurdan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

    'jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik'= mengasihi sesama.
    Kalau sudah jujur dan yakin pada firman pengajaran yang benar, kita akan menjadi teladan dalam berbuat baik. Kita tidak akan berbuat jahat.

    Kemudian kita jujur dalam mengaku dosa sampai jujur dalam segala hal.
Jadi, kehidupan yang dimeterai dengan firman pengajaran yang benar di dahi, hati, dan tangan adalah orang yang jujur. Jujur sama dengan menjadi rumah doa, tempatnya Tuhan.

Posisi orang jujur adalah seperti bayi dalam gendongan tangan kasih Tuhan yang sekuat maut.
Kidung Agung 8: 6-7
8:6.--Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
8:7.Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.

Bayi hanya menangis kepada Tuhan--jujur.
Artinya: kita hanya menyerahkan segala kekurangan dan kelemahan kita kepada Tuhan. Dan tangan belas kasih Tuhan akan bekerja dalam hidup kita.

Hasilnya:
Mari, jadi bayi. Jangan seperti ahli Taurat! Ibadah tanpa firman akan membuat kita merasa hebat. Tetapi kalau ada firman pengajaran yang benar, sampai firman dimeteraikan di dahi, hati, dan tangan kita, kita akan merasa hanya seperti bayi. Kita hanya bergantung pada tangan kasih sekuat maut. Maut tidak bisa menjamah kita.

Tuhan memberkati.