Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Juli 2013 (Sabtu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 4:31-37 tentang Yesus dalam rumah ibadat di Kapernaum dan Yesus mengajar. Beribadah tanpa firman pengajaran yang benar akan mengakibatkan sidang jemaat kerasukan setan. Kalau ada firman pengajaran yang benar, maka setan akan menghalangi supaya kita tidak bisa mendengar firman pengajaran yang benar. Oleh sebab itu, dalam ibadah harus mengusir setan.

Lukas 4:38-41 tentang Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus. Tanpa firman pengajaran yang benar, keadaan gereja Tuhan adalah seperti ibu mertua Simon Petrus yang demam keras, tidak dingin dan tidak panas, suam-suam rohani. Akibatnya adalah dimuntahkan oleh Tuhan, menjadi tidak berguna.

Yesus juga menghardik demam dan banyak orang dibawa pada Yesus untuk disembuhkan dari berbagai penyakit.
Lukas 4:41
4:41 Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah.” Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.

Tuhan melarang setan untuk menyebut atau memberitakan nama Yesus. Mengapa?
  1. Tuhan mau hanya orang-orang yang berkenan kepada Tuhan yang boleh menyebut dan menyaksikan nama Yesus.
    Tanda orang berkenan kepada Tuhan adalah:
    1. Memiliki iman yang benar dan perbuatan iman.
      Iman yang benar adalah dari mendengar firman Kristus, firman yang diurapi Roh Kudus, firman pengajaran yang benar [Roma 10:17].
      Prosesnya adalah mendengar firman dalam urapan Roh Kudus sampai mengerti firman, lanjut percaya dan yakin pada firman, menjadi iman di dalam hati. Setan punya iman karena mereka percaya Yesus, tetapi mereka tidak boleh menyebut nama Yesus karena mereka tidak memiliki perbuatan iman, perbuatan mereka justru melawan Yesus.

      Yakobus 2:17
      2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

      Perbuatan iman adalah iman yang dipraktekkan, sama dengan taat dengar-dengaran.

      Filipi 2:8-9
      2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
      2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,


      Kalau taat dengar-dengaran, maka kita bisa menyerukan nama Yesus yang memiliki kuasa untuk mengalahkan setan tritunggal.

      Yakobus 2:19-20
      2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
      2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?


    2. Orang yang benar dan suci.
      2 Timotius 2:19
      2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: “Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya” dan “Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.”

      Orang benar dan suci sama dengan meninggalkan kejahatan dan dosa-dosa. Inilah kehidupan yang boleh menyebut nama Tuhan.

    Kisah Rasul 19:13-16
    19:13 Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: “Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus.”
    19:14 Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa.
    19:15 Tetapi roh jahat itu menjawab: “Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?”
    19:16 Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.


    Kalau tidak taat dan tidak benar tetapi menyebut nama Yesus, maka justru akan digagahi oleh setan, menjadi telanjang, semakin najis dan dipermalukan oleh Tuhan.

  2. Sebab hubungan kita dengan Tuhan adalah hubungan rahasia.
    Efesus 5:31-32
    5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
    5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.

    Rahasia yang besar dan agung adalah rahasia nikah yang rohani antara Kristus sebagai Kepala (Mempelai Pria Surga) dan sidang jemaat sebagai tubuh (mempelai wanita Surga). Hubungan kita dengan Tuhan harus memuncak pada hubungan Kepala dengan tubuh yang tidak bisa dipisahkan oleh apapun juga.

    Hubungan kita dengan Tuhan harus meningkat sebab dosa-dosa di dunia juga semakin meningkat sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Kalau hubungan dengan Tuhan menurun, maka pasti tidak kuat dan akan diterjang oleh dosa sampai puncaknya dosa dan binasa selamanya.

    Tanda hubungan Kepala dengan tubuh, Mempelai Pria dengan mempelai wanita:
    1. Hubungan kesucian.
      Efesus 5:25-27
      5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
      5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
      5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.


      Yesus sebagai Mempelai Pria Surga memandikan dan menyucikan kita sebagai tubuhNya dengan air dan firman.
      Air menunjuk pada baptisan air, yaitu kita dikuburkan bersama Yesus dalam air dan bangkit bersama Yesus dalam hidup baru, hidup dalam kebenaran. Sesudah itu harus menyelam dalam air hujan firman pengajaran, untuk menyucikan kita sampai sempurna dan tak bercacat cela seperti Yesus.

      Yeremia 23:40
      23:40 Aku akan menimpakan kepadamu aib yang kekal dan noda yang kekal yang tidak akan terlupakan.”

      Kalau menolak firman pengajaran, maka cacat cela akan menjadi permanen, menjadi sempurna dalam dosa dan kejahatan. Sehingga menjadi Babel, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan selamanya.

    2. Hubungan kasih.
      Efesus 5:25
      5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya

      Yesus sebagai Mempelai Pria Surga membuktikan kasihNya kepada kita, sampai Ia mati di kayu salib. Di kayu salib, Dia mengasihi kita manusia berdosa, bahkan sampai mengasihi orang yang memusuhi dan menyalibkanNya. Ini yang disebut kasih yang sempurna bagaikan matahari.

      Matius 5:43-45,48
      5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
      5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
      5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
      5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”


      Kita membutuhkan kasih matahari untuk bisa mengasihi sesama, sampai mengasihi orang yang memusuhi dan menyakiti kita. Biar kita banyak menyembah Tuhan. Saat menyembah, kita memandang wajah Yesus dan dari situ sinar matahari dipancarkan pada kita.

      Kegunaan kasih matahari:
      • Memberi panas, artinya menghangatkan hidup rohani kita, supaya tidak dingin rohani dan tidak suam-suam. Kita selalu setia dan berkobar-kobar dalam beribadah dan melayani Tuhan.

      • Memberi tenaga/ kekuatan ekstra untuk melawan segala dosa dan kelemahan daging, sehingga kita bisa menang. Juga kekuatan untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita tidak pernah kecewa dan tidak putus asa, tetapi kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

      • Memberi terang. Saat mendung gelap dan hujan pencobaan melanda hidup kita, maka jika ada matahari bersinar, di situ akan muncul pelangi kemurahan dan kemuliaan Tuhan. Kemuliaan Tuhan akan mengadakan mujizat secara rohani yaitu keubahan hidup, juga mujizat secara jasmani yaitu yang mustahil menjadi tidak mustahil.

        Contohnya adalah keluarga Betania yang menghadapi Lazarus yang mati 4 hari dan sudah menjadi bangkai. Tetapi di situ ada pelangi kemuliaan Tuhan.
        Yohanes 11:39-40
        11:39 Kata Yesus: “Angkat batu itu!” Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”
        11:40 Jawab Yesus: “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?”


        Secara rohani, kita terus diubahkan sampai menjadi sama mulia dengan Yesus saat kedatanganNya kedua kali.



Tuhan memberkati.