Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Oktober 2018 (Sabtu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 12: 49-53=> Yesus membawa pemisahan.
12:49."Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!
12:50.Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!
12:51.Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.
12:52.Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.
12:53.Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

Ayat 49= Yesus datang untuk melemparkan api ke bumi; ada dua macam api:
  1. Api yang sudah menyala= api penyucian oleh firman, api Roh Kudus, termasuk api kasih Allah.
    1 Yohanes 4: 8
    4:8.Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

    Ibrani 12: 29
    12:29.Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

    Allah adalah kasih, Allah adalah api yang menghanguskan.
    Jadi, api yang sudah menyala sama dengan api kasih Allah.

    Lukas 12: 50
    12:50.Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!

    Yesus harus menerima baptisan air, sama dengan harus mengalami perobekan daging sampai sedih hati-Nya seperti mau mati rasanya, bahkan benar-benar mati di kayu salib. Untuk apa? Untuk mencurahkan api kasih Allah.

    1 Yohanes 4: 9
    4:9.Dalam hal inilah kasih Allahdinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.

    Yesus datang ke dunia dan mati di kayu salib untuk mencurahkan api kasih Allah.
    Sekarang bagi kita, kalau kita mau menerima api yang sudah menyala, kita juga harus menerima salib.
    Jadi, kehidupan yang mau menerima salib--mengalami perobekan daging--akan menerima api kasih Allah yang menghanguskan.

    Apa yang dihanguskan? Segala keinginan dan hawa nafsu daging, sehingga kita bisa mengasihi Allah lebih dari semua--taat dengar-dengaran pada firman Allah sampai daging tak bersuara apapun resikonya. Orang yang taat bisa mengasihi sesama mulai dari dalam nikah apapun keadaannya, sampai mengasihi orang yang memusuhi dia.

    Apapun keadaan suami/istri--kita yang sudah memilih dia--, harus bisa mengasihi. Apapun keadaan anak atau orang tua, kita juga bisa mengasihi. Kalau di dalam nikah tidak bisa mengasihi, tetapi bisa mengasihi orang lain, berarti munafik.

  2. Api yang akan menyala= api penghukuman atas dunia, mulai dari tiga kali tujuh penghukuman Allah Tritunggal, kiamat, sampai api neraka--api yang menghanguskan selama-lamanya.
    Siapa yang masuk di dalamnya? Kehidupan yang menolak salib--tidak mau penyaliban/perobekan daging-, tetapi hanya mengikuti hawa nafsu dan keinginan daging--tidak taat dengar-dengaran pada firman Allah; sama dengan menjadi kehidupan durhaka (tanpa kasih Allah; dingin rohani).
    Api kasihnya dingin, tetapi api durhakanya panas.

    Akibatnya: mengalami api penghukuman yang akan menyala, sampai binasa selamanya.
Inilah pemisahan yang akan terjadi--Lukas 12 menunjuk pada pintu tirai.
Kalau mau menerima salib, kita akan menerima kasih Allah, sehingga bisa taat--mengasihi Tuhan sampai daging tidak bersuara--dan mengasihi sesama sampai mengasihi orang yang memusuhi kita--mulai dari rumah tangga dulu. Tidak boleh ada kebencian!

Kalau menolak salib--mengumbar hawa nafsu dan keinginan daging dalam hal apapun; tanpa kasih--, ia menjadi durhaka, dan api penghukuman Tuhan akan turun sampai ia binasa selamanya. Di pergaulan mengumbar hawa nafsu, dalam pekerjaan juga mengumbar hawa nafsu dengan korupsi, di sekolah menyontek supaya dapat nilai yang baik, dalam perjodohan juga hanya mengikuti hawa nafsu.

Matius 24: 12 => khotbah akhir zaman
24:12.Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Pada akhir zaman kita harus waspada, karena kasih akan menjadi dingin, sehingga api kedurhakaan akan menyala-nyala hari-hari ini.
Praktikkehidupan durhaka--menolak salib; tanpa kasih--:
  1. Lukas 12: 51-53
    12:51.Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.
    12:52.Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.
    12:53. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

    Di alkitab hanya ditulis anak laki-laki melawan ayahnya, kalau anak laki-laki melawan ibunya, bahaya. Ibu yang baik dan benar dilawan, berarti di atasnya durhaka. Jangan durhaka pada orang tua, dan juga jangan mengikuti orang tua yang salah tetapi jangan melawan! Ini ketentuan yang ditulis di alkitab. Anak perempuan melawan ayahnya, menantu laki-laki melawan ibu mertua, bahaya.

    Praktik pertama kedurhakaan: kedurhakaan di dalam nikah rumah tangga: suami melawan isteri dan sebaliknya, anak melawan orang tua, menantu melawan mertua, kakak melawan adik dan sebagainya.

    Mengapabisa terjadi pemisahan? Karena ada yang memikul salib, dan ada yang tanpa salib; ada yang memiliki kasih, ada yang tanpa kasih; ada yang taat, ada yang tidak taat. Mau diapakan, pasti tidak bisa satu. Tetapi kita tidak boleh melawan keluarga kita yang tidak taat, melainkan kita doakan. Orang tua boleh menasihati, memarahi, tetapi anak tidak boleh melawan.

    Kalau terjadi pemisahan, akibatnya: satu terangkat, satu tertinggal. Ini harus terjadi.
    Karena itu hari-hari ini kita bersaksi dan berdoa untuk rumah tangga kita. Kita doakan sekalipun mereka memusuhi kita, jangan sampai terjadi pemisahan yang paling tajam yaitu dua orang di tempat tidur, satu terangkat satu tertinggal, tidak bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba tetapi masuk dalam api kebinasaan.

    Banyak rahasia di dalam alkitab, tetapi hanya dua rahasia yang agung yaitu rahasia nikah dan ibadah. Jadi kedurhakaan ini melanda nikah dan ibadah.

  2. Praktik kedua kedurhakaan: kedurhakaan dalam ibadah pelayanan.
    Praktiknya:

    • Ibrani 10: 25-27
      10:25. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadahkita, seperti dibiasakanoleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
      10:26. Sebab jika kita
      sengajaberbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
      10:27. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang
      durhaka.

      Praktik pertama kedurhakaan dalam penggembalaan: menjauhkan diri dari ibadah pelayanan kepada Tuhan; tidak setia bahkan meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan.

      Ini adalah dosa yang tidak disadari. Kalau dosa membunuh, mencuri, kita tahu, tetapi tidak beribadah seringkali tidak disadari.
      Dosa tidak beribadah adalah dosa yang meningkat karena tidak disadari:

      1. Dosa kebiasaan, artinya tidak tertuduh dan menyesal apabila tidak bisa beribadah melayani Tuhan, malah tertawa. Bahaya!
      2. Dosa sengaja, artinya sengaja tidak beribadah melayani Tuhan; tidak mau beribadah melayani Tuhan sekalipun ada waktu; meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan.
        Ini sama dengan durhaka, dan tidak ada lagi pengampunan.

      Tidak ada pengampunan dosa artinya sudah tidak ada perhatian Tuhan. Perhatian Tuhan yang terbesar adalah pengampunan dosa. Kalau bukan untuk mengampuni dosa, Ia tidak usah mati di kayu salib.
      Tetapi kalau orang sudah biasa bahkan sengaja tidak beribadah, ia sudah di luar perhatian Tuhan, dan sepenuhnya menjadi perhatian setan; ada dalam tangan setan untuk dibinasakan. Hati-hati!

      Mazmur 85: 11-12
      85:11.Kasih dan kesetiaanakan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.
      85:12.Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.

      Kasih mendorong kita untuk setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, dan kesetiaan membuka pintu langit, ada perhatian dari Tuhan.
      Perhatian orang tua kepada anak terbatas--bahkan banyak anak yang merasa tidak diperhatikan orang tua--, apalagi kalau orang tua memang tidak mampu, jangan salahkan orang tua! Oleh sebab itu mohon perhatian Tuhan lewat kesetiaan. Serahkan semua kepada Dia! Tuhan tidak pernah menipu kita.

      Nasihat tertinggi hari-hari ini adalah nasihat supaya kita lebih giat lagi dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

      "Saya sangat bersyukur diizinkan Tuhan menjadi guru sekolah. Selain mengajar di sekolah dan memberi les, saya juga mengajak anak-anak untuk beribadah setiap hari Sabtu. Itu kesukaan saya sampai hari ini. Dulu mereka tidak mengenal Yesus, tapi sekarang ada yang jadi pendeta."

      Perhatikan ibadah hari-hari ini!Tuhan tolong kita.

    • Yudas 1: 11
      1:11.Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

      Praktik kedua kedurhakaan dalam penggembalaan: beribadah melayani tetapi bersungut-sungut.

      Bilangan 16: 8-11
      16:8.Lalu berkatalah Musa kepada Korah: "Cobalah dengar, hai orang-orang Lewi!
      16:9.Belum cukupkah bagimu, bahwa kamu dipisahkan oleh Allah Israel dari umat Israel dan diperbolehkan mendekat kepada-Nya, supaya kamu melakukan pekerjaan pada Kemah Suci TUHAN dan bertugas bagi umat itu untuk melayani mereka,
      16:10.dan bahwa engkau diperbolehkan mendekat bersama-sama dengan semua saudaramu bani Lewi? Dan sekarang mau pula kamu menuntut pangkat imamlagi?
      16:11.Sebab itu, engkau ini dengan segenap kumpulanmu, kamu bersepakat melawan TUHAN. Karena siapakah Harun, sehingga kamu bersungut-sungutkepadanya?"

      'bersepakat melawan TUHAN'= durhaka; tanpa kasih.
      Beribadah melayani Tuhan tetapi banyak bersungut, mengomel, bergosip, sampai memfitnah--banyak membuka mulut; tidak mau diam.
      Jangan banyak membuka mulut dalam ibadah pelayanan!

      Mengapabersungut? Karena melayani tanpa kasih/salib. Ini sama dengan pelayanan daging; keinginan dan hawa nafsu daging.
      Tandanya:

      1. Menuntut hak; upah jasmani. Bahaya! Kita dapat upah jasmani, tetapi kehilangan sorga.
      2. Menuntut ucapan terima kasih.
      3. Menuntut kedudukan, pujian.

      Akibatnya: bumi membuka mulutnya.
      Bilangan 16: 31-32
      16:31.Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka,
      16:32.dan bumi membuka mulutnyadan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.

      Benar-benar ngeri kalau bumi membuka mulut! Kalau banyak membuka mulut--bersungut, mengomel, memfitnah--, Tuhan akan membuka mulut bumi sehingga kita turun ke bawah, merosot semua. Beribadah melayani tetapi merosot semuanya. Hati-hati!
      Mungkin tidak membuka mulut, tetapi sekarang lewat handphone. Hati-hati! Jangan terlalu banyak menuntut! Itu tanda tidak ada penyaliban, tetapi hanya mengikuti keinginan daging. Rugi; merosot semua! Tuhan tolong.

      Yang benaradalah kita membuka mulut untuk menyembah Tuhan--membuka hati buka mulut. Kalau membuka mulut kepada Tuhan, pintu sorga akan terbuka. Sungguh-sungguh! Perhatikan ibadah pelayanan! Jangan marah kalau diingatkan soal ibadah pelayanan! Kalau marah, berarti kita terlalu sombong.

      Bumi membuka mulutnya= turun; jasmani dan rohaninya merosot; semua merosot, sampai saat Yesus datang kedua kali, ia tidak bisa terangkat, tetapi mendapat penghukuman di bumi sampai neraka selamanya.

Pelayanan yang benar adalah pelayanan kasih
; pelayanan dengan salib, yaitu:

Filipi 2: 9-11

2:9.Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10.supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit(setan)dan yang ada di atas bumi(nabi palsu)dan yang ada di bawah bumi(antikris),
2:11.dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Yesus taat sampai mati, sehingga Ia menerima nama di atas segala nama; nama yang berkuasa.
Begitu juga kita. Kalau kita taat, kita akan menyeru nama Yesus. Buka mulut jangan untuk dunia, tetapi untuk menyeru nama Yesus! Dalam keadaan apapun malam ini--gagal, berhasil--, serukan nama Yesus. Yang berhasil jangan sombong, tetapi tetap mengucap syukur kepada Tuhan.
Kita membuka mulut dan hati untuk menyembah Dia; berseru kepada Dia.

Hasilnya: kita akan mengalami kuasa nama Yesus, yaitu
  1. Kuasa kemenangan atas setan tritunggal:

    1. Setan tritunggal adalah sumbernya masalah. Kalau menang, maka semua masalah sampai yang mustahil selesai.
    2. Setan tritunggal adalah sumbernya dosa. Sebut nama Yesus, maka dosa dan puncaknya dosa dikalahkan, berarti kita hidup benar dan suci.
    3. Setan tritunggal adalah sumbernya air mata. Sebut nama Yesus, kita akan bahagia malam ini.

  2. Kuasa pengangkatan, bukan merosot=

    1. Kuasa pembaharuan.
      Sebelum mati, Yesus tidak bisa naik, tetapi setelah Ia mati dan bangkit, barulah Ia bisa naik ke sorga.
      Kita juga harus mengalami pembaharuan.

      Pembaharuan dimulai dari mulut, yaitu jujur, mengaku apa adanya. kita akan mengalami kuasa pengangkatan. Hidup kita menjadi berhasil dan indah, yang hancurpun bisa berhasil dan indah. Yang penting pelayanan kita sudah merupakan pelayanan kasih.
      Kalau berdusta, akan turun.

      Perhatikan kedudukan dalam nikah! Jangan saling bermusuhan!
      Kemudian ditambah dengan taat dengar-dengaran.

    2. Kita dipakai Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
    3. Kalau Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, untuk layak terangkat di awan-awan yang permai. Kita bertemu Yesus dan keluarga kita semua, sampai masuk di Yerusalem baru. Jangan ada yang terpisah!
Apapun keadaan kita, sebut nama Yesus!

Tuhan memberkati.