Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 Maret 2021 (Sabtu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 17: 11-19, perikop: kesepuluh orang kusta.
Lukas 17: 11-12
17:11.Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
17:12. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh

Sepuluh orang kusta, artinya:
  1. Orang yang berdosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan.
  2. Orang yang memakai kebenaran sendiri.
    Kebenaran sendiri=

    1. Kebenaran di luar firman pengajaran yang benar.
    2. Menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain sampai menyalahkan Tuhan/pengajaran yang benar.
Akibatnya: orang kusta terpisah dari Tuhan dan sesama--'Mereka tinggal berdiri agak jauh'. Jika dibiarkan, semakin hari akan semakin terpisah dari Tuhan dan sesama, sampai terpisah dari Tuhan selamanya.

Oleh sebab itu orang kusta harus kembali kepada Tuhan--'sepuluh orang kusta menemui Dia'.
Lukas17: 13-16
17:13.dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
17:14.Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
17:15.Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
17:16.lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.

Proses kembali kepada Tuhan: berseru, bersyukur, sampai tersungkur menyembah Tuhan, sehingga disembuhkan--diampuni dosanya--, dibenarkan lewat kurban Kristus di kayu salib, sehingga bisa kembali kepada Tuhan (diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja, 13 Maret 2021).

Lukas 17: 17-19
17:17.Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
17:18.Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allahselain dari pada orang asing ini?"
17:19.Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."

Kita harus waspada, salah satu bentuk kebenaran sendiri adalah tidak tahu berterima kasih; tidak mengucap syukur dan memuliakan Tuhan setelah dibenarkan, ditolong, dan diberkati Tuhan--'Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah'.
Mengapa demikian?
  1. Tidak menghargai kurban Kristus di kayu salib--kemurahan dan kebaikan Tuhan--, yaitu mengaku bahwa semua yang didapat berasal dari kekuatan sendiri atau orang lain.

  2. Tidak percaya dan tidak taat pada kehendak Tuhan; sama dengan hanya mengikuti keinginan sendiri.
    1 Tesalonika 5: 18
    5:18.Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allahdi dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Akibatnya:
Mari, kalau Tuhan memberkati dan menyelamatkan kita, biarlah kita mengucap syukur.
Oleh sebab itu kita harus selalu menghargai firman Allah--percaya dan taat--dan menghargai kurban Kristus, sehingga kita bisa selalu mengucap syukur kepada Tuhan.

Praktik mengucap syukur dan hasilnya:
  1. Mazmur 107: 1-3
    107:1.Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    107:2.Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan,
    107:3.yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan.

    (terjemahan lama)
    107:1. Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, dan
    kemurahan-Nyakekal selama-lamanya.
    107:2. Maka hendaklah ia itu dikatakan oleh segala orang tebusan Tuhan, yang telah
    dilepaskan-Nya dari pada tangan musuh,

    Praktik pertama: mengucap syukur karena kemurahan dan kebaikan Tuhan yang menebus kita dari kuasa dosa dan puncaknya dosa lewat kurban-Nya di kayu salib; sama dengan melepaskan kita dari tangan Setan.

    Hasilnya:
    Wahyu 1: 5-6
    1:5.dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
    1:6.dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imambagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

    • Kita mengalami kelepasan dari dosa dan puncaknya dosa, sehingga kita selamat, hidup benar, dan bahagia.
    • Kita diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja--batu hidup yang dipakai dalam pembangunan rumah rohani/tubuh Kristus yang sempurna.
      1 Petrus 2: 5
      2:5.Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

      Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.

      Kalau dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, kita tidak akan dipakai dalam pembangunan Babel; tidak mengembara di kota Babel; tidak berkubang dalam dosa dan puncaknya dosa termasuk dusta, tetapi kita berada dalam suasana Yerusalem baru.

      Tidak mengembara di Babel= tetap setia berkobar-kobar sampai garis akhir, mulai dari masa pacaran.

      Batu hidup artinya hidup dari kemurahan Tuhan, sehingga secara jasmani kita bisa hidup di manapun, kapanpun. Secara rohani kita hidup benar dan suci, sampai hidup kekal.

  2. Mazmur 136: 1-4
    136:1.Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:2.Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:3.Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:4.Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar!Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

    Praktik kedua: mengucap syukur karena kemurahan dan kebaikan Tuhan yang sanggup melakukan keajaiban besar seorang diri di kayu salib.

    Hasilnya:
    Mazmur 136: 13-15
    136:13.Kepada Dia yang membelah Laut Teberaumenjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:14.Dan menyeberangkan Israel dari tengah-tengahnya; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:15.Dan mencampakkan Firaundengan tentaranya ke Laut Teberau! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

    • Kemurahan Tuhan sanggup membelah laut Kolsom.
      Artinya: ada jalan keluar dari segala masalah. Tangan Tuhan sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil.

    • Tangan kemurahan Tuhan memberikan kemenanganatas Setan.
      Setan membuat kita takut dan kuatir sampai stres, sehingga mati jasmani dan rohani. Tetapi Tuhan memberikan kemenangan, buktinya adalah damai sejahtera, semua enak dan ringan--menyeberang laut tetapi serasa jalan di tanah kering.
      Kita hanya percaya dan berharap Tuhan, bukan yang lain.

    • Tangan Tuhan menuntun kita untuk masuk dalam penggembalaan yang benar dan baik--dulu Tuhan menuntun Israel ke padang gurun.
      Penggembalaan sangat penting, supaya kita tidak diterkam binatang buas dan tidak berkekurangan.
      Di dalam penggembalaan, kemurahan dan kebaikan Tuhan mengikuti kita seumur hidup kita, sampai kita berkata: 'takkan kekurangan aku'.

  3. Mazmur 118: 1-5
    118:1.Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    118:2.Biarlah Israel berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
    118:3.Biarlah kaum Harun berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
    118:4.Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!"
    118:5.Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.

    1 Korintus 10: 16
    10:16.Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?

    Praktik ketiga: kita mengucap syukur karena kemurahan dan kebaikan Tuhan yang mengizinkan kita mengalami salib/percikan darah--sengsara daging karena Yesus.

    Yohanes 11: 41
    11:41.Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukurkepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.

    Lazarus sudah menjadi bangkai, tetapi Yesus mengucap syukur.
    Ini adalah pengucapan syukur yang sudah menjadi karakter, sehingga saat percikan darah tetap mengucap syukur.

    Yesus mengucap syukur menghadapi Lazarus yang dalam kesesakan dan kebusukan.
    Mengapa Tuhan izinkan Maria dan Marta mengalami percikan darah? Supaya terjadi shekinah glory, yaitu keubahan hidupdari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Yohanes 11: 31-32
    11:31.Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratapdi situ.
    11:32.Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nyadan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."

    'meratap'= manusia daging, yaitu kecewa dan putus asa saat menghadapi sesuatu karena hanya fokus pada masalah; mulai menyalahkan sesama dan Tuhan.
    Manusia daging diubahkan menjadi tersungkur di kaki Yesus--selalu melihat Yesus--artinya mengucap syukur sampai menyembah Tuhan; mengulurkan tangan iman kepada Tuhan--'Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati'. Dan Tuhan akan mengulurkan tangan kemurahan dan kebaikan-Nya.

    Hasilnya: kemurahan dan kebaikan Tuhan sanggup membangkitkan Lazarus yang sudah busuk.
    Artinya: busuk jadi harum; gagal jadi berhasil dan indah; mustahil jadi tidak mustahil.
    Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersorak-sorai: Haleluyauntuk masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) dan Yerusalem baru.
Inilah halangan untuk kembali kepada Tuhan yaitu tidak tahu berterima kasih; tidak mengucap syukur.
Mari mengucap syukur karena penebusan--lepas dari tangan Setan--, mengalami keajaiban Tuhan, dan saat menghadapi percikan darah. Tuhan akan tolong kita semua.

Tuhan memberkati.