Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 25 April 2020 (Sabtu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 15: 6-7=> perumpamaan tentang domba yang hilang
15:6.dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.
15:7.Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."

Ini tentang sukacita sorga. Ini yang kita cari, sehingga tidak perlu mencari sukacita di dunia.

Ada tiga macam sukacita sorga:
  1. Ayat 7= sukacita karena pertobatan domba yang terhilang.
    Domba yang terhilang artinya:

    • Keluar dari penggembalaan; tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok, sehingga menjadi liar.
    • Tidak taat dengar-dengaran pada suara gembala karena mengikuti kehendak sendiri. Ini banyak terjadi. Mulanya merasa hebat, tetapi akhirnya hancur dan jatuh dalam dosa kejahatan, kenajisan sampai puncaknya dosa.

    Upah dosa adalah maut, artinya letih lesu, beban berat, susah payah, penderitaan--tidak ada sukacita--, sampai binasa selamanya--ratapan dan tangisan di neraka selamanya.

    Lukas 15: 3-5
    15:3.Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:
    15:4."Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itusampai ia menemukannya?
    15:5.Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira,

    Oleh sebab itu Yesus sebagai Gembala yang baik harus menyerahkan nyawa di kayu salib untuk menebus dosa kita--mencari, memanggil, menemukan, dan menyelamatkan domba berdosa, sehingga bebas dari maut; sama dengan bebas dari penderitaan, air mata, kebinasaan, dan mengalami sukacita sorgamulai sekarang sampai kekal selamanya.
    Ini semua dari pihak Tuhan.

    Dari pihak kita, kita harus menerima panggilan Tuhan untuk bertobat; berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan:

    • Dosa pemberhalaan.
      Yehezkiel 14: 6
      14:6.Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bertobatlah dan berpalinglah dari berhala-berhalamudan palingkanlah mukamu dari segala perbuatan-perbuatanmu yang keji.

      Berhala adalah

      1. Segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengasihi dan mengutamakan Tuhan/ibadah pelayanan; tidak setia dalam ibadah pelayanan/doa penyembahan karena sesuatu.

        Bertobat berarti kita kembali setia.

      2. Segala sesuatu yang membuat kita tidak percaya kepada Tuhan; bimbang terhadap kuasa Tuhan, atau percaya orang lain lebih dari pada Tuhan.
        Bertobat berarti kita percaya dan berharap hanya kepada Tuhan.

    • Bertobat dari kedurhakaan--tidak taat--menjadi taat, sandungan menjadi berkat bagi orang lain.
      Yehezkiel 18: 30

      18:30.Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.


    • Bertobat dan berpaling dari perbuatan jahat dan najis; dosa sampai puncaknya dosa, dan kembali pada perbuatan yang berkenan pada Tuhan.
      Yeremia 18: 11
      18:11.Sebab itu, katakanlah kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku ini sedang menyiapkan malapetaka terhadap kamu dan merancangkan rencana terhadap kamu. Baiklah kamu masing-masing bertobat dari tingkah langkahmu yang jahat, dan perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu!


    Proses bertobat: koreksi diri--datang pada salib--sampai kita bisa menyadari dosa-dosa kita, menyesali, dan mengakuinya kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi; sama dengan bertobat dan hidup benar. Kita menjadi dombanya Tuhan yang masuk ke dalam kandang penggembalaan.
    Di situlah kita mengalami sukacita sorga.

    Mazmur 68: 4
    68:4.Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita.

    Kalau bertobat dan hidup benar, kita akan mengalami sukacita sorga, dan kita diberkati Tuhansampai ke anak cucu, bahkan menjadi berkat bagi yang lain.
    Mazmur 37: 25-26
    37:25.Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
    37:26.tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.

    Lukas 15: 2, 7
    15:2.Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka."
    15:7. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."

    Waspada, orang Farisi tidak najis dan jahat--bisa dibilang orang benar--tetapi bersungut-sungut untuk menyalahkan orang lain, sama dengan merasa benar. Ini yang harus kita waspadai setelah kita dibenarkan oleh Tuhan. Orang semacam ini tidak pernah koreksi diri dan bertobat; tidak pernah mengaku dosa--tanpa pertobatan--sehingga sukacitanya berkurang bahkan hilang. Ini berarti kehilangan kebenaran dan keselamatan.

    Tadi, kalau bertobat, sukacitanya lebih dari orang benar--'ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar'.
    Karena itu orang benar harus digembalakan, supaya tidak menghakimi orang lain tetapi selalu merasa lemah.

    Jaga pertobatan! Banyak hamba Tuhan yang menghina: Hanya bicara pertobatan.Kalau tidak bertobat, mana bisa sempurna?

  2. Sukacita sahabat Mempelai.
    Lukas 15: 6
    15:6.dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan.

    Yohanes 3: 29
    3:29.Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.

    Sahabat Mempelai adalah orang yang mendengar suara Mempelai, itulah kabar mempelai; firman pengajaran yang benar dengan sukacitasampai taat dengar-dengaran--praktik firman dengan sukacita.

    Jadi, saat-saat mendengar firman semacam ini adalah sukacita sorga. Kalau pedang firman menunjuk dosa, itu yang membuat kita mengalami sukacita sorga.
    1 Petrus 1: 22
    1:22.Karena kamu telah menyucikan dirimuoleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihidengan segenap hatimu.

    Saat kita mendengar firman dengan sukacita sampai praktik firman kita akan mengalami penyucianseluruh hidup, sampai saling mengasihi dengan tulus ikhlas bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita. Orang suci itu bersahabat dengan siapapun.

    Keluaran 29: 1
    29:1."Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskanmereka, supaya mereka memegang jabatan imambagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

    Kalau suci dan saling mengasihi, kita akan dipercaya jabatan pelayanan; kita diangkat menjadi imam dan rajayang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
    Kita melayani dengan setia, taat, dan benar.

    Yesaya 11: 5
    11:5.Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggangtetap terikat pada pinggang.

    Setia dan benar sama dengan memiliki ikat pinggang. Hidup kita menjadi rapi, teratur, indah, dan kita merasakan sukacita sorga.
    Kita harus melayani sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.

  3. Sukacita mempelai; sama dengan perjamuan kawin Anak Domba.
    Wahyu 19: 6-9
    19:6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7.Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
    19:8.Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauandan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
    19:9.Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialahmereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

    Syaratnya: harus memakai pakaian putih berkilau-kilauan--pakaian mempelai.
    Dari mana asalnya? Jubah pelayanan yang dicelup dalam darah--seperti jubah Yusuf dicelup dalam darah.
    Artinya: kita harus mengalami percikan darah; sengsara daging karena Yesus; sengsara daging tanpa dosa.

    Bentuk percikan darah: tidak salah disalahkan, kita benar malah dimusuhi, doa puasa, sengsara karena pelayanan dan sebagainya.
    2 Korintus 4: 16-17
    4:16.Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
    4:17.Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

    Tuhan izinkan kita mengalami percikan darah, supaya kita mengalami kemuliaan Tuhan, yaitu pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari tidak tawar hati; sama dengan kuat teguh hati.
    Artinya:

    • Tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan apapun yang kita hadapi.
    • Tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan.
      Yudas tidak mau mengalami percikan darah, dan akibatnya jubahnya diambil Setan, dan jabatannya dialihkan Tuhan pada orang lain.
      Kalau ada percikan darah, jubah kita tidak akan bisa dilepaskan oleh Setan.

    • Kita hanya takut pada Tuhan bukan yang lain.
      Bukan berarti tidak takut pada orang tua, tetapi kalau kita disuruh berbuat yang tidak benar kita tetap memilih takut akan Tuhan.

    • Hanya percaya dan berharap Tuhan; tidak bergantung pada yang lain.

    Kalau hati diubahkan, maka mulut juga dibaharui menjadi jujur; berkata benar dan baik, sehingga perbuatan juga benar dan baik; jujur dalam pengajaran yang benar; dan jujur dalam mengaku dosa.
    Kalau sudah jujur soal pengajaran yang benar, pasti jujur soal diri sendiri--jujur dalam mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.

    Ini sama dengan memberi minum Yesus di kayu salib dengan anggur asam bercampur empedu. Dia meminumnya dan berkata: Sudah selesai!
    Dia sedang memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita untuk menyelesaikan semua masalah kita. Saat kita jujur, saat itulah perhatian Tuhan tertuju pada kita.
    Ia menyelesaikan segala dosa kita, dan kita mengalami sukacita sorga.

    Hasilnya:

    • Markus 1: 19
      1:19.Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jaladi dalam perahu.

      Hasil pertama: Tuhan sanggup membereskan jala pelayanan, pekerjaan, studi kita.

      Dalam ibadah ada jaminan untuk hidup sekarang sampai hidup kekal. Mari, bereskan ibadah pelayanan! Biar Dia yang memelihara kita.

    • Kisah Rasul 9: 33-34
      9:33.Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh.
      9:34.Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga bangunlah orang itu.

      Hasil kedua; 'bereskanlah tempat tidurmu!'= beres dari kelumpuhan.
      Ada orang lumpuh di Pintu Gerbang Indah. Ada yang tidak indah dalam hidup kita, biar Dia jadikan berhasil dan indah pada waktunya.
      Penyakit tubuh, keuangan dan sebagainya yang belum beres, biar Tuhan bereskan malam ini.

      Tempat tidur menunjuk pada nikah. Kaum muda ada yang tidak beres dengan orang tua, saudara, biar dibereskan Tuhan, dan kita mengalami sukacita.
      Dalam masa pacaran dan pertunangan, kalau ada kekurangan-kekurangan, bereskan semua. Tuhan tolong kita semua.
      Dalam masa pertunangan, Yusuf melihat kekurangan Maria, dan ia mau meninggalkan Maria, tetapi Tuhan datang lewat firman, dan semua beres.

    • Wahyu 21: 5-6
      21:5.Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
      21:6.Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

      Hasil ketiga: semua beres sampai di Yerusalem baru.
      Artinya: kita disucikan dan dibaharui sampai sempurna seperti Yesus. Kita tidak salah dalam perkataan. Kita menyambut kedatangan-Nya dengan suara dan pakaian mempelai. Kita bertemu Yesus di awan-awan yang permai--puncak sukacita sorga--, sampai masuk Yerusalem baru selama-lamanya--sukacita sorga selama-lamanya.
Apa yang belum beres akan dibereskan Tuhan sampai kita sempurna.
Masalah apa saja, serahkan kepada Dia. Dia sedang memperhatikan dan mempedulikan kita. Dia membereskan semua, bukan menghukum.

Tuhan memberkati.