Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 April 2018 (Sabtu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 12
Dalam susunan Tabernakel, Lukas 12 terkena pada pintu tirai--waktu Yesus mati di kayu salib, pintu tirai Bait Allah terbelah menjadi dua. Sekarang artinya perobekan/penyaliban daging dengan segala keinginan, hawa nafsu dan sifat tabiat daging sehingga kita bisa masuk ruangan maha suci (kesempurnaan seperti Yesus) untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai--pintu sorga terbuka bagi kita semua.

Dalam injil Lukas 12, ada lima tabiat daging yang harus disalibkan/dirobek--karena menutup pintu sorga bagi kita--:
  1. Ayat 1-3= kemunafikan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 16 Desember 2017sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 06 Januari 2018).

  2. Ayat 4-12= ketakutan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 13 Januari 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 10 Maret 2018).

  3. Ayat 13-21= keinginan/ketamakan (diterangkan mulai dari Ibadah Kaum Muda Remaja, 17 Maret 2018sampai Ibadah Kaum Muda Remaja, 21 April 2018).

  4. Ayat 22-34= kekuatiran.
  5. Ayat 35-48= kelengahan; tidak berjaga-jaga; lalai.
AD. 4. KEKUATIRAN
Lukas 12: 22-24
12:22.Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatirakan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
12:23. Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.
12:24. Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!


Ayat 22-23= yang biasa dikuatirkan adalah hal-hal tentang kehidupan jasmani, yaitu: apa yang dimakan, diminum, dipakai--kebutuhan hidup sehari-hari--, tetapi juga masa depan secara jasmani--sekolah, pekerjaan, jodoh dan lain-lain.

Tetapi untuk kehidupan secara rohani dibiarkan begitu saja; dilupakan begitu saja.
Contoh: ketika kita lapar secara jasmani, kita berusaha untuk makan, tetapi ketika lapar rohani (lapar akan firman Allah) kita diamkan saja.
Bukti lapar rohani: tidak puas secara rohani, sehingga mencari kepuasan-kepuasan di dunia, sampai jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa lewat tontonan yang tidak baik, merokok, mabuk dan sebagainya--berusaha memuaskan rohani tetapi dengan cara yang salah, sehingga tambah tidak puas.

Perempuan Samaria kawin cerai satu kali, tidak puas, dua kali, tidak puas, sampai lima kali tidak puas, akhirnya 'kumpul kebo'. Itu berarti jiwanya lapar, terutama lapar akan firman.
Kalau tidak puas, berarti ada ikatan-ikatan, bisa dalam bentuk tontonan--sampai lupa/menyita waktu--, itu juga tanda lapar rohani.
Kalau ketidakpuasan dibiarkan, bahkan kepuasan dunia--cara dunia--dimasukkan dalam gereja, akan pingsan.

Pingsan= suam-suam rohani; tidak mati, tidak hidup--mulai malas, bosan untuk ibadah, berdoa dan baca firman.
Coba bandingkan: kalau untuk kegiatan jasmani, tidak boleh dihalangi, tetapi yang rohani tidak demikian, itu berarti sudah pingsan.

Kalau dilanjutkan, akan sakit rohani. Artinya: enjoydalam dosa; tidak mau terlepas dari dosa, hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa; tidak mau bertobat. Kalau dibiarkan, akan mati rohanidan menuju kematian kedua, kebinasaan untuk selamanya.

Jadi jangan lupa, kita memiliki hidup jasmani dan rohani. Banyak kekuatiran kita tentang yang jasmani, tetapi yang rohani dibiarkan. Saat Tuhan datang sebagai Raja sebagai raja, Mempelai Pria Sorga, Gembala, dan Hakim, Ia akan menghakimi apa yang sudah kita perbuat dan tidak kita perbuat. Saat-saat jam ibadah kita abaikan/tidak lakukan, itu juga dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Yang kita perbuat juga harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.

Matius 25: 31-34, 39-42, 45
25:31. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33. dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
25:34. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
25:39. Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
25:40. Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
25:41. Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
25:42. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
25:45. Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.


Saat Tuhan datang kembali kedua kali, kita harus mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan dan tidak lakukan kepada Tuhan, baik secara jasmani maupun rohani--jam-jam ibadah, kita tidak ibadah, itu yang harus kita pertanggungjawabkan secara rohani.

Lukas 12: 24
12:24. Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!

Banyak manusia seperti burung gagak, hanya satu jenis saja hidupnya yaitu yang asmani. Kalau burung gagak, ayam memang satu jenis saja--darah daging--, setelah mati habis perkara. Tidak ada hidup selanjutnya. Banyak kita tahu hanya begitu. Salah!

1 Korintus 15: 50
15:50. Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Burung gagak hanya memiliki satu macam kehidupan, yaitu kehidupan jasmani/darah daging saja; tidak ada rohnya, sehingga tidak mewarisi sorga; tidak mendapat bagian dalam kerajaan sorga; mati, habis perkara.
Lukas 12: 24
12:24. Perhatikanlah burung-burung gagakyang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!

Tuhan mengajar kita lewat burung gagak, yang walaupun tidak menabur--di belakang; tidak ada masa lalu, tidak ada yang harus dipertanggungjawabkan--dan tidak menuai--tidak ada masa kini--, tidak memiliki lumbung/gudang--tidak ada masa depan--, tetapi masih dipelihara oleh Tuhan.

Mengapa demikian?Burung gagak ini pernah dipakai oleh Tuhan untuk memelihara seorang nabi--masih diingat oleh Tuhan sekalipun di dunia tidak berarti apa-apa.
1 Raja-raja 17: 1-6
17:1. Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."
17:2. Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya:
17:3. "Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
17:4. Engkau dapat minum dari sungai itu, dan
burung-burung gagaktelah Kuperintahkan untuk memberi makan engkau di sana."
17:5. Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman TUHAN; ia pergi dan diam di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan.
17:6. Pada waktu pagi dan petang
burung-burung gagak membawa roti dan daging kepadanya, dan ia minum dari sungai itu.

Ini pelajaran buat kita, bahwa Tuhan tidak pernah melupakan jasa siapapun, apa yang kita lakukan untuk pekerjaan Tuhan, sekecil apapun itu, Dia selalu mengingat dan membalasnya dengan kebaikan. Karena itu jangan ragu-ragu dalam pekerjaan Tuhan. Kita dipakai dalam hal apa saja, sekalipun kecil, akan selalu diingat Tuhan. Karena itu kaum muda juga harus ingat orang tua sekalipun mungkin orang tua tidak bisa memenuhi semua kebutuhan kita; orang tua sudah melahirkan dan membesarkan kita, itu sudah jasa orang tua yang harus kita ingat, jangan menuntut atau sakit hati, tetapi terima apa adanya!

Jika Tuhan memperhatikan burung gagak yang tidak punya masa lalu dan masa depan, terlebih lagi Dia akan memperhatikan manusia yang diciptakan-Nya menurut gambar dan teladan-Nya; hamba/pelayan Tuhan.

Kita punya masa lalu yang cemerlang; kita diciptakan segambar dengan Allah, sama mulia dengan Dia. Ketika manusia sama mulia dengan Dia--menurut gambar dan teladan-Nya--, manusia sangat terpelihara dan bahagia di taman Eden. Ingat kitab kejadian!
Tetapi sayang, masa lalunya dirusak sendiriketika manusia berbuat dosa--kehilangan gambar dan teladan Allah--,sehingga telanjang dan diusir ke dunia; terkutuk: letih lesu, beban berat, susah payah, kalau dibiarkan terus, sampai binasa selamanya--menjadi tidak lebih dari burung gagak.

Itulah keadaan manusia kalau berbuat dosa, yaitu tidak lebih dari burung gagak, bahkan lebih parah dari burung gagak. Jangan main-main dengan dosa!

Kalau masa lalu cemerlang, seharusnya masa depan lebih lagi, tetapi sayang manusia berbuat dosa sehingga diusir dari taman Eden, dan mulai terkutuk--lebih rendah dari burung gagak. Seandainya burung gagak dimakan, dibakar hanya sekali, tidak ada ke neraka--selesai--, tetapi kalau manusia berbuat dosa, mati, masih masuk ke dalam neraka.

Oleh sebab itu, malam ini Tuhan sangat memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul lewat pemberitaan firman untuk manusia, terutama kita hamba/pelayan Tuhan di mana saja. Untuk apa? Untuk mengembalikan kita pada gambar dan teladan Allah; sama mulia, dan supaya kembali ke taman Eden, bahkan masuk kerajaan sorga yang kekal.

Pemberitaan firman adalah bukti Tuhan memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul bagi kita.

Tuhan datang dengan pedang firman yang tajam, karena itu dalam ibadah jangan cari yang senang-senang, tetapi cari firman, baru ada perhatian dan kepedulian Tuhan. Sungguh-sungguh dengar firman, supaya nasib kita jangan sama bahkan lebih rendah dari burung gagak. Pemberitaan firman ini menentukan nasib kita.

Prosesnya:
  1. Memperbaiki masa lalu yang sudah hancur lebur--burung gagak tidak bisa menabur.
    1 Yohanes 1: 7, 9
    1:7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
    1:9. Jika
    kita mengaku dosakita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

    Sudah terlanjur berbuat dosa, kita harus mengakuinya. Itu caranya memperbaiki masa lalu.
    Oleh dorongan firman pengajaran yang benar; pedang firman yang menunjuk dosa-dosa yang sudah kita lakukan, katakan, angan-angankan, dan pikirkan, kita bisa mengaku dosa dengan sejujur-jujurnya kepada Tuhan dan sesama.

    Hasilnya:

    • Darah Yesus mengampuni; menghapus segala dosa kita sampai tidak ada bekasnya lagi.
      Buktinya: kita tidak tertuduh lagi, dan kita tidak bisa menuduh orang lain; kita tenang.

    • Darah Yesus menyucikandosa kita; mencabut akar dosa, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi tetapi hidup dalam kebenaran. Kalau masih ada akarnya, dosa masih bisa bertumbuh lagi.

    Inilah cara memperbaiki masa lalu.
    Secara jasmanikita sudah tahu, misalnya uang seharusnya untuk modal, tapi digunakan untuk beli macam-macam. Kalau belum waktunya, jangan.

    "Om dulu juga, sampai di Malang harus membangun, tidak pernah beli apa-apa. Digunakan semua untuk membangun. Baju dari calon mertua--berarti tahun 1990an--, masih saya pakai untuk khotbah sampai sekarang. Masih bagus-bagus. Begitu. Kalau belum waktunya, jangan."

    Kalau salah di situ, minta ampun dan hidup benar.
    Yang dulu tidak mau belajar sampai tidak naik kelas, perbaiki, sekarang belajar, supaya bukan hanya bisa naik kelas tapi juga ranking. Harus kejar dengan belajar sungguh-sungguh.
    Dulu mungkin nilainya E, diulangi, sekarang jadi A. Berdoa pada Tuhan.

    Yang rohani, dosa-dosa diselesaikan sampai hidup dalam kebenaran.
    Hidup dalam kebenaran= selamat, tidak dihukum--dosa dan hukumannya ditanggung Yesus di kayu salib--; kita diberkati dan dipelihara Tuhan, dan bisa masuk kerajaan sorga.

    Isi kerajaan sorga adalah kebenaran--'carilah dahulu kerjaan sorga dan kebenarannya'--, kalau kita hidup benar, barulah kita bisa masuk kerajaan sorga yang kekal.
    Ini kelebihan kita dari burung gagak--'kamu lebih dari burung gagak'. Kita tidak masuk neraka, tetapi diberkati dan dipelihara seperti burung gagak, bahkan masuk kerajaan sorga--lebih dari burung gagak.

    Perbaiki masa lalu! Jangan tunggu besok, tetapi malam ini. Yakin, kita hidup benar dan bisa masuk sorga. Harus ada keyakinan sebelum pulang dari tempat ibadah. Biar gereja kalau tidak ada firman Tuhan, itu adalah sarang penyamun, tidak ada hubungan dengan Tuhan. Tetapi biarpun hanya kamar sederhana, kalau mendengar firman sampai bisa disentuh Tuhan, merasakan hadirat Tuhan, itulah rumah Tuhan. Yakub hanya dengan satu batu, dia katakan: 'inilah rumah Tuhan.'

  2. Memperbaiki masa sekarang--burung gagak tidak bisa menuai.
    Yohanes 4: 35-38
    4:35. Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
    4:36. Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga
    penabur dan penuaisama-sama bersukacita.
    4:37. Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai.
    4:38. Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka."

    Bagi kita ada kesempatan untuk masuk kegiatan di ladang Tuhan--menabur dan menuai adalah kegiatan di ladang Tuhan. Kapan terjadinya? Setelah kita hidup dalam kebenaran, maka kita harus menjadi senjata kebenaran(imam-imam dan raja-raja); hamba/pelayan Tuhan yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; kita beribadah melayani sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.

    Mulai dalam nikah, suami mengasihi Tuhan dan isteri seperti diri sendiri; isteri tunduk kepada Tuhan dan suami--melayani Tuhan di dalam nikah termasuk suami--; anak taat pada Tuhan dan orang tua. Kemudian tingkatkan di dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga.

    Ini berarti kita menempatkan Yesus sebagai Kepalasehingga roh jahat dan najis, dan dosa-dosa yang dulu kita lakukan, tidak bisa masuk lagi. Kalau rumah sudah bersih (hidup benar), tetapi tidak ditinggali (tidak ada kegiatan), setan akan datang lagi, sehingga bisa terseret kembali.

    Masa lalu kita sudah bersih, mari jadi senjata kebenaran. Kita menempatkan Yesus sebagai Kepala, sehingga dosa-dosa masa lalu tidak bisa menjamah kita lagi; tidak bisa berkuasa/menjadi kepala atas kita.

    Yang belum melayani, berdoa, supaya ada kesempatan lagi. Kalau tidak melayani, cepat atau lambat akan terseret lagi, dan keadaannya akan lebih buruk dari yang sebelumnya. Yang sudah melayani juga jangan berhenti, jangan sampai terseret, akan lebih buruk lagi dari sebelumnya.

    BuktiYesus menjadi Kepala: tidak berbuat dosa lagi, dan kita tidak kuatir lagi; kita damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan, karena semua kehidupan kita secara jasmani dan rohani menjadi tanggung jawab Yesus yang rela mati di bukit Tengkorak.
    Tuhan tidak pernah membiarkan kita.

  3. Memperbaiki masa yang akan datang--burung gagak tidak punya lumbung.
    Pemberitaan firman malam ini, Dia sedang memperhatikan dan mempedulikan kita. Kita yang sudah melayani, ada perhatian Tuhan. Dia bergumul untuk kita lewat pemberitaan firman, untuk memperbaiki masa lalu, masa kini--tempatkan Dia sebagai Kepala--, dan masa yang akan datang.

    Burung gagak tidak punya lumbung.
    Lumbung secara rohani menunjuk pada kerajaan sorga. Burung gagak tidak ada harapan untuk masuk kerajaan sorga.

    Kita berusaha untuk bisa masuk lumbung kerajaan sorga. Bagaimana caranya? Lewat jalan salib, tidak ada lainnya.
    Kisah Rasul 14: 22
    14:22. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

    Jalan salib= sengsara daging karena Yesus, bentuknya: beribadah hari sabtu, doa puasa, doa semalam suntuk dan lain-lain, atau dimusuhi karena kebenaran, tidak salah disalahkan/digosipkan/difitnah. Jangan marah, kalau kita bertekun (tahan), justru di situlah Tuhan membuka jalan ke sorga.
    Setiap langkah kaki kita adalah jalan salib.

    Mengapaharus lewat jalan salib? Supaya mengalami pembaharuan hidup.
    2 Korintus 4: 16-18
    4:16. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharuidari sehari ke sehari.
    4:17. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
    4:18. Sebab kami
    tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

    'tidak memperhatikan yang kelihatan'= cara pandang rohani. Itulah jalan salib.
    Kalau di dunia sibuk sampai lupa ibadah, masih lumrah. Tapi sekarang aneh, sudah ibadah pelayanan kepada Tuhanpun, titik beratnya masih pada perkara jasmani--lebih rendah dari burung gagak. Hati-hati! Tuhan tolong.

    Kita harus melalui jalan salib, supaya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Karena itu saat menghadapi salib, jangan berhenti--tawar hati, kecewa, putus asa--, tetapi terus. Kalau tidak salah, terus.

    Pembaharuan dimulai dari pandangankita diarahkan untuk memperhatikan perkara rohani lebih dari yang jasmani. Itu masa depan.
    Biar kita pandai, kalau hanya yang jasmani saja, tidak bisa. Siapa yang mau tolong kita? Semakin kita pandai, tantangannya juga lebih hebat.

    "Dari kecil nilai om bagus--belajar atau tidak--, selalu ranking. Tapi nakal, berjudi, ditangkap oleh guru. Gurunya sampai bingung, karena nilainya bagus. Saya baru mengerti dari ayah saya waktu ambil raport, romonya berkata: 'Untung nilainya bagus, kalau tidak, anak saudara sudah keluar.' Masih dibela. Tetapi saya bersyukur, setelah lulus SMA, deg...setelah ini mau ke mana? Saat itu pandangan saya berubah ke pandangan yang rohani. Sehingga mau masuk jurusan apapun, diterima atau tidak, saya tidak kecewa. Belajar ikut doa semalam suntuk sekalipun marah-marah, namanya baru belajar. Tetapi saya terus belajar sampai hari ini."

    Bukan berarti setelah kita memperhatikan yang rohani, yang jasmaninya hilang, tetapi lebih dipermuliakan. Tuhan tidak pernah menipu kita.
    Kita lebih memperhatikan perkara rohani lebih dari yang jasmani; mengutamakan Tuhan/ibadah pelayanan lebih dari semua. Dari sinilah ada masa depan. Orang tua kaya, belum tentu ada masa depan.

    "Saya pernah tunjukkan pada anak saya, ada penyanyi terkenal dulu zaman om, hebat, tapi sekarang anaknya bekerja yang (maaf) rendahan. Tidak sebanding. Kekayaan orang tua tidak ada kaitan dengan masa depan."

    Tetapi kalau pandangan kita sudah tertuju pada Tuhan, sekalipun tidak ada harta, kita memiliki masa depan. Dengarkan baik-baik! Jangan mengandalkan sesuatu di dunia! Andalkan Tuhan, dan Dia akan menolong kita di dunia sampai masuk lumbung. Saya berdoa supaya semua kaum muda ada deg...--titik balik dalam hidup--, ada pandangan yang rohani, sehingga kalau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak kita, kita tidak akan pernah terbanting, tapi bersyukur karena Tuhan arahkan ke lainnya.

    Mazmur 107: 43
    107:43. Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.

    Kita memperhatikan kemurahan Tuhan sehingga kita bisa berdoa menyembah Tuhan; berseru dan berserah pada-Nya; hanya menyerahkan dan menunjukkan segala kelemahan jasmani dan rohani kita.
    Kita akan diampuni dan diubahkan oleh Tuhan dari kelemahan menjadi berkenan kepada-Nya.

    Mujizat jasmanijuga terjadi, yang mustahil jadi tidak mustahil. Dan kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan jadi sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali, masuk Firdaus, sampai masuk lumbung kerajaan sorga.
Apapun keadaan kita, perbaiki masa lalu--dosa-dosa--, masa sekarang--melayani--, dan masa yang akan datang--salib. Tuhan tolong kita.
Perbaiki, Dia hadir, jangan lebih rendah dari burung gagak. Tuhan tolong kita semua.
Apa keadaan kita, orang tua tidak bisa memperhatikan, jangan marah, Tuhan lebih memperhatikan kita semua.

Tuhan memberkati.