Ibadah Kaum Muda Remaja, 19 November 2011 (Sabtu Sore)

Lukas 1:5-25 adalah berita tentang kelahiran Yohanes Pembaptis.

Lukas 1:13-17
1:13 Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
1:14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
1:15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
1:16 ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
1:17 dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-prang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.

Yohanes 5:33-35
5:33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran;
5:34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.
5:35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.

Yohanes Pembaptis memiliki kesaksian bagaikan pelita dengan 7 lampu yang bercahaya (7 kesaksian):
  1. Lukas 1:13, mendapatkan nama dari Tuhan
  2. Lukas 1:14, membawa kesukaan dari Surga
  3. Lukas 1:15a, besar di hadapan Tuhan
  4. Lukas 1:15b, menjadi nazir Allah
  5. Lukas 1:15c, hidup dalam urapan Roh Kudus
  6. Lukas 1:16, membuat orang bertobat
  7. Lukas 1:17, menjadi pelopor/pendahulu.
ad. 2. Membawa kesukaan dari Surga.
Lukas 1:14
1:14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.

Ada dua macam kesukaan/ sukacita:
  1. Kesukaan dunia.
    Pengkhotbah 11:9
    11:9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuliah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!

    Kesukaan dunia sesuai dengan keinginan daging dan pandangan daging.
    Kesukaan ini adalah kesukaan yang sia-sia dan membawa pada pengadilan Tuhan/ penghukuman Tuhan, dan menuju kebinasaan.
    Masa muda adalah masa kuat-kuatnya keinginan daging. Banyak kali kaum muda terkecoh, sehingga membawa kesukaan daging ke dalam gereja, sehingga segala sesuatunya menjadi sia-sia dan menuju kebinasaan. 

  2. Kesukaan Surga, yaitu kesukaan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
    Sering kali kesukaan Surga membuat daging kita menderita, tetapi jiwa kita bisa bersukacita.
    Kesukaan Surga membawa kita pada hidup kekal selama-lamanya.
    Kita harus bisa menerima kesukaan Surga dan membawa sukacita tersebut pada orang lain, mulai dari dalam nikah rumah tangga.

Proses untuk menerima sukacita Surga:
  1. Bertobat.
    Lukas 15:7
    15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."

    Bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
    Lewat pertobatan, ada sukacita.
    Proses bertobat adalah mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi, tidak mengikuti lagi keinginan hati (keinginan daging) dan pandangan daging (keinginan mata). 

    I Petrus 2:1
    2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

    Bertobat = membuang segala keinginan daging dan keinginan mata (ragi dosa), dimulai dari 5 dosa utama, yaitu ragi kejahatan dan kenajisan, tipu muslihat, kemunafikan, dendam, fitnah.

    I Korintus 5:7-8
    5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
    5:8 Karena itu marilah kita berpersta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

    Membuang ragi = berpesta, kita mengalami suasana pesta (kebahagiaan Sorga).

  2. Kelahiran baru.
    Yohanes 16:20-22
    16:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
    16:21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
    16:22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.

    Kita mengalami penderitaan daging untuk lahir baru, tetapi akan diikuti dengan sukacita Surga.
    Proses lahir baru: lewat baptisan air.

    Roma 6:2-4
    6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
    6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
    6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Syaratbaptisan air yang benar adalah bertobat.
    Pelaksanaanbaptisan air yang benar orang yang sudah mati bagi dosa (bertobat) dikuburkan bersama dengan Yesus di dalam air, dibangkitkan dalam hidup yang baru, hidup dalam kemurnian dan kebenaran.
    Baptisan air adalah penderitaan yang paling ringan! Jika tidak mau baptisan air, bagaimana kita bisa mampu menghadapi penderitaan yang lebih berat.

    Yesaya 3:10
    3:10 Katakanlah berbahagia orang benar! Sebab mereka akan memakan hasil pekerjaannya.

    Kalau hidup benar, maka semua menjadi tidak sia-sia.
    Tetapi kalau tidak benar, semua akan menjadi sia-sia, sekalipun sudah sekolah tinggi, pekerjaan bagus, dll., tetapi suatu waktu pasti akan gagal total.

  3. Menjadi rumah doa.
    Yesaya 56:7
    56:7 mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korba-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.

    Kita menjadi rumah doa lewat ibadah pelayanan, berdoa dan menyembah Tuhan, menyeru nama Tuhan. Dalam segala hal (dalam keadaan buruk sekalipun), kita bisa menyembah Tuhan.

    Yesaya 26:8
    26:8 Ya TUHAN, kami juga menanti-nantikan saatnya Engkau menjalankan penghakiman; kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau.

    Saat berdoa dan menyembah Tuhan, kita menyeru nama Yesus dan menerima kesukaan Surga.
    Dan saat kita menjadi rumah doa, akan terjadi MUJIZAT seperti saat Yesus berdoa di atas gunung.

    Mujizat dimulai dari keubahan hidup, yaitu hati dilembutkan dan diisi kasih Allah = hati yang taat dengar-dengaran.
    Kalau hati taat dengar-dengaran, maka tanpa perlu dibuat-buat, wajah kita pasti berseri. Jika ada dosa, wajah akan mendung, buruk.

    Akan ada keubahan dari yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang hancur menjadi baik, yang tidak indah menjadi indah, hidup kita ditata oleh Tuhan.
    Jika kita hidup dalam sukacita Surga, akan ada buah yang bisa dipetik sedikit demi sedikit, baik buah jasmani maupun buah rohani. Mujizat terjadi dalam kehidupan kita.

    Kalau taat dengar-dengaran pada Firman Penggembalaan, maka cepat atau lambat kita pasti akan bersaksi bahwa hidup kita mulai ditata, dirapikan, diperindah oleh Tuhan sebagai Gembala Agung. Sampai kita menjadi rumah doa selamanya dan kita menerima kebahagiaan Surga yang kekal bersama Dia.

Tuhan memberkati.