Ibadah Kunjungan di Jayapura III, 18 Oktober 2018 (Kamis Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 22:20
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

"Ya, Aku datang segera" = kesiapan Tuhan Yesus untuk segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, sebagai Mempelai Pria Sorga, di awan-awan yang permai.

"Amin, datanglah, Tuhan Yesus!" = kesiapan dari gereja Tuhan yang sempurna sebagai mempelai wanita Sorga/ tubuh Kristus yang sempurna, yang siap sedia untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Sehingga terjadi pertemuan antara Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dan kita semua sebagai mempelai wanitaNya, untuk masuk Perjamuan Kawin Anak Domba.

Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Lanjut masuk Kerajaan 1000 tahun damai [Wahyu 20], lanjut masuk Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga selamanya [Wahyu 21-22].

Wahyu 22:20 diapit oleh ayat 18-19 dan ayat 21.
Wahyu 22:18-19
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuatdari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."

Wahyu 22:21
22:21 Kasih karuniaTuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

Persiapan gereja Tuhan untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali dikaitkan dengan mendengar firman nubuat dan kasih karunia.

Kasih karunia adalah pemberian Tuhan kepada orang yang tidak layak.
Kasih karunia sanggup menyelamatkan sampai menyempurnakan kita, sehingga menjadi mempelai wanita Sorga.

2 Korintus 6:1-3
6:1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
6:2 Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
6:3 Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.

Sikap terhadap kasih karunia Tuhan adalah jangan menyia-nyiakan kasih karunia Tuhan, jangan gampang tersandung dan jangan menjadi batu sandungan.

Matius 18:6
18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

Orang yang menjadi sandungan atau gampang tersandung, maka lehernya akan dikalungi batu kilangan. Hidupnya penuh penderitaan, berbeban berat. Hidupnya tidak indah dan mulai tenggelam.

Wahyu 18:21
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.

Waspada, dosa sandungan melanda orang-orang yang dipakai Tuhan/ orang hebat. Contohnya adalah Petrus.

Matius 16:18,21,23
16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."


Petrus adalah batu karang, yaitu kehidupan yang dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah. Kita harus memperbaiki lebih dulu pelayanan dalam nikah: suami mengasihi istri, istri tunduk pada suami, anak-anak taat dengar-dengaran pada orang tua. Lanjut pembangunan tubuh Kristus dalam penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh Kristus yang sempurna.

Petrus menjadi batu sandungan sebab menggunakan logika, bukan menggunakan iman.
Pikiran daging mengakibatkan keras kepala dan keras hati. Mungkin kelihatan logis dan benar secara akal, tetapi kehilangan nilai rohani dan kehilangan kasih karunia.

Praktek pikiran daging/ logika yang mengakibatkan keras hati dan keras kepala:
  1. Menolak salib.
    Matius 16:22
    16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."

    Menolak salib = menolak pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus.
    Akibatnya adalah tidak mati terhadap hidup lama dan tidak bangkit dalam hidup baru.

    Efesus 4:24-26
    4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
    4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
    4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu


    Manusia baru tidak ada dusta, tidak emosi, tidak benci.

    Petrus menolak salib sehingga tetap menjadi manusia lama. Buktinya adalah berdusta dan menyangkal Yesus, juga membenci (memotong telinga Malkus). Boleh marah, tetapi tidak dengan emosi, melainkan dengan kasih.

    Yohanes 8:44
    8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

  2. Menjadi seteru salib.
    Filipi 3:18-19
    3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
    3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.


    Buktinya adalah pikiran hanya tertuju pada perkara duniawi, bukan perkara rohani. Tidak setia dalam ibadah pelayanan hanya untuk mencari perkara jasmani. Atau sebaliknya, beribadah melayani hanya untuk mencari perkara jasmani.

    Yohanes 21:3,7
    21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
    21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.


    Akibatnya adalah:
    • Tidak menangkap apa-apa, tidak bisa berbuat apa-apa, sama dengan gagal total.
      Fellowship tanpa firman pengajaran yang benar akan gagal total, sehingga penggembalaan akan gagal, nikah akan gagal.
      Sebaliknya, jika fellowship benar, maka nikah yang hancur dan penggembalaan yang hancur akan dipulihkan.

    • Telanjang, dipermalukan, jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.
    Fellowship tanpa firman pengajaran yang benar, pasti akan repot tentang perkara jasmani, atau menggembar-gemborkan perkara jasmani.
    Sebaliknya, fellowship yang benar tidak akan pernah merepotkan tentang perkara jasmani.

    Yohanes 6:15
    6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

    Matius 4:8-10
    4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
    4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
    4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"


  3. Sombong, tidak tergembala.
    Dalam penggembalaan yang benar, Yesus di depan dan domba-domba mengikut di belakang.
    Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping.

    Yohanes 10:4
    10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.

    Siapa yang harus tergembala? Semua (gembala, rasul, penginjil, jemaat, dll) harus tergembala.

    Praktek tergembala dengan benar dan baik adalah berada dalam Ruangan Suci, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
    • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
    • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
    • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
    Yohanes 21:15-17
    21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
    21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
    21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.


    Cara Tuhan menolong kehidupan yang keras kepala adalah lewat sistem penggembalaan. Kita harus mendengar dan dengar-dengaran pada suara Gembala lewat firman penggembalaan yang diulang-ulang dalam 3 macam ibadah pokok. Sehingga kita bisa sedih hati, yaitu menyadari dosa-dosa.

    Yohanes 21:18-19
    21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
    21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."


    Tetapi ada sedih hati yang kedua, artinya lembut hati, sadar harus menderita karena kehendak Tuhan (bukan lagi karena dosa).

    Pertama kali Petrus mengulurkan tangan kepada Tuhan karena bimbang sehingga akan tenggelam di tengah badai di lautan. Tuhan mengulurkan tangan untuk meneduhkan lautan, untuk menyelesaikan semua masalah.

    Tetapi kedua kalinya, Petrus mengulurkan tangan bukan lagi karena butuh sesuatu, tetapi karena mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu.

Tuhan memberkati.