Ibadah Kunjungan di Palangkaraya II, 29 Juni 2016 (Rabu Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Tema: 20 (ulang tahun ke-20 penggembalaan GPT Kristus Raja Palangkaraya)

Bilangan 1:2-3
1:2 "Hitunglah jumlah segenap umat Israel menurut kaum-kaum yang ada dalam setiap suku mereka, dan catatlah nama semua laki-laki di Israel
1:3 yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang, orang demi orang. Engkau ini beserta Harun harus mencatat mereka menurut pasukannya masing-masing.

Dari bangsa Israel, dicatat orang laki-laki yang berusia dua puluh tahun ke atas.
Dua puluh tahun menunjuk kedewasaan rohani.

Tanda-tanda kedewasaan rohani:
  1. Makanan rohani, yaitu bisa menerima makanan keras/ firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua yang mendewasakan dan menumbuhkan kerohanian kita sampai menjadi mempelai wanita Sorga.

  2. Sanggup untuk berperang.
    Efesus 6:12
    6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.

    Ingat bahwa peperangan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan setan tritunggal (setan, antikris, dan nabi palsu) yang adalah sumber peperangan di dunia dan sumber kehancuran tubuh Kristus.

    Markus 13:7
    13:7 Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.

    Pada akhir jaman, menjelang kedatangan Yesus kedua kali, kita akan menghadapi peperangan secara jasmani dan rohani. Terjadi peperangan dalam gereja Tuhan (dalam pelayanan) dan dalam nikah. Peperangan terbesar adalah perang dalam nikah, yang mengakibatkan kehancuran nikah dan buah nikah.

Sikap menghadapi peperangan di akhir jaman (jasmani dan rohani) adalah kita harus mengambil sikap jangan gelisah, sama dengan tenang di tengah goncangan.
Kapan kita bisa tenang di tengah goncangan? Yaitu jika gereja Tuhan mengalami naungan Tuhan.

Lukas 13:31-35
13:31 Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."
13:32 Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.
13:33 Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.
13:34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
13:35 Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"


Sehebat apa pun gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan, hanya seperti anak ayam yang tidak berdaya, gampang stres, Kebutuhan mutlak anak ayam adalah naungan sayap induk.

Di mana kita mengalami naungan sayap induk?
  1. Dalam penggembalaan yang benar, yang dibina oleh firman pengajaran yang benar.
    Induk kita adalah Yesus, yaitu firman pengajaran yang benar.

  2. Dalam persekutuan tubuh Kristus yang benar, yang menampilkan pribadi Yesus, yaitu firman pengajaran yang benar.
Waspada ada dua penghalang/ pembunuh:
  1. Herodes, gambaran dari setan (malaikat peperangan I), antikris (malaikat peperangan II), dan nabi palsu (malaikat peperangan III). 
  2. Yerusalem (malaikat peperangan IV), gambaran dari hamba Tuhan/ pelayan Tuhan/ anak Tuhan yang menentang persekutuan yang benar lewat fitnah, gosip, dll, serta mendukung yang salah.
    Akibatnya adalah kering rohani.
Wahyu 9:14-16,18
9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."
9:15 Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia.
9:16 Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.
9:18 Oleh ketiga malapetaka ini dibunuh sepertiga dari umat manusia, yaitu oleh api, dan asap dan belerang, yang keluar dari mulutnya.


Empat malaikat ini yang memicu peperangan dalam rumah Tuhan dan dalam nikah, untuk memecah-belah tubuh Kristus sehingga tidak menyatu, tidak sempurna, dan tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Senjata yang digunakan dalam peperangan adalah api, asap, dan belerang.

ASAP
Secara jasmani menunjuk pada bom atom yang menghasilkan asap besar yang membumbung tinggi bagaikan cendawan raksasa yang membinasakan. Cendawan ini menunjuk naungan yang negatif.

Wahyu 9:2-5
9:2 Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
9:3 Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajeng di bumi.
9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.

Secara rohani, asap menunjuk pada sengat maut, yaitu dosa.

1 Korintus 15:55-56
15:55 Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.

Dosa sekecil apa pun jangan disembunyikan, sebab jika ditimbun terus akan membumbung tinggi sampai ke hadirat Tuhan, sehingga menimbulkan ledakan penghukuman Tuhan. 

Kejadian 18:20-21
18:20 Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya.
18:21 Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya."


Kejadian 6:5-7
6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."

"Ketika dilihat Tuhan" = dosa sudah sampai di hadirat Tuhan.
Dosa yang membumbung ini adalah:
  1. Dosa kejahatan/ kekerasan, sehingga merugikan yang lain.
    Kejadian 6:11-12
    6:11 Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
    6:12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.


  2. Dosa kenajisan, yaitu makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin-mengawinkan (dosa percabulan dengan aneka ragamnya, penyimpangan seks, kawin campur, kawin cerai).

  3. Dosa menanam dan membangun, yaitu kesibukan di dunia sampai melupakan ladang Tuhan dan bangunan Tuhan, tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sampai tinggalkan Tuhan.
Dosa-dosa ini bagaikan asap cendawan raksasa yang membumbung tinggi ke hadirat Tuhan. Akibatnya adalah terjadi ledakan penghukuman Tuhan, yaitu air bah melanda dunia, kecuali Nuh sekeluarga. Api belerang melanda Sodom dan Gomora, kecuali Lot dan kedua anaknya.

Lukas 17:26-27
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.


Di akhir jaman, menjelang kedatangan Tuhan kedua kali, dosa jaman Nuh dan jaman Lot kembali terulang, sehingga terjadi penghukuman Tuhan atas dunia berupa api dari langit.

2 Petrus 3:10
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Mengapa Nuh selamat?
Kejadian 6:8-9
6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.


Nuh selamat karena hidup dalam kasih karunia Tuhan yang besar. Nuh hidup benar dan jujur, bergaul dengan Allah.

Bahtera Nuh sama dengan Tabernakel Musa. Buktinya:
  1. Bahtera Nuh dan Tabernakel adalah kehendak Tuhan.
    Kejadian 6:14-16
    6:14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
    6:15 Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
    6:16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.

    Kejadian 6:14-16[terjemahan lama]
    6:14 Perbuatlah akan dirimu sebuah bahtera dengan kayu gofir; hendaklah engkau memperbuatkan dia berbilik-bilik dan gala-galakanlah luar dalamnya.
    6:15 Maka demikian hendaklahkauperbuat akan dia: Panjang bahtera itu tiga ratus hasta, dan lebarnya lima puluh hasta, dan tingginya tiga puluh hasta.
    6:16 Maka hendaklah kauperbuatkan tingkap pada bahtera itu, sehasta dari atas hendaklah kauhabiskan dia, dan pintu bahtera itupun hendaklah kaukenakan pada sebelah iringannya, dan hendaklah kauperbuatkan bahtera itu dengan tingkap yang di bawah dan yang kedua dan yang ketiga.

    Keluaran 25:8,10[terjemahan lama]
    25:8 Maka hendaklahmereka itu memperbuatkan Daku sebuah baitulmukadis, supaya Aku duduk di antara mereka itu.
    25:10 Maka hendaklah diperbuatnya sebuah peti dari pada kayu penaga, tengah tiga hasta panjangnya dan tengah dua hasta lebarnya dan tengah dua hasta tingginya.

  2. Bahtera Nuh terdiri dari tiga tingkat (bawah, tengah, atas), Tabernakel terdiri dari tiga ruangan (Pelataran, Ruangan Suci, Ruangan Maha Suci.
    Keluaran 27:9
    27:9 "Haruslah engkau membuat pelataranKemah Suci; untuk pelataran itu pada sebelah selatan harus dibuat layar dari lenan halus yang dipintal benangnya, seratus hasta panjangnya pada sisi yang satu itu.

    Keluaran 26:33
    26:33 Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudusdan tempat maha kudus.
Tabernakel jasmani sudah hancur. Sekarang secara rohani menunjuk pada pengajaran Tabernakel dan pengajaran mempelai (bahtera Nuh diisi empat pasang nikah). Ini merupakan kasih karunia dan anugerah Tuhan yang besar.
Dulu Nuh hidup benar dan jujur, bergaul dengan Allah, sampai masuk bahtera Nuh sehingga sekeluarga selamat dari air bah.
Sekarang kita bergaul dengan Allah berdasarkan firman pengajaran Tabernakel dan mempelai, supaya kita selamat dari penghukuman Tuhan/ kiamat.

Langkah-langkah pergaulan Tabernakel:
  1. Melewati Pintu Gerbang, yaitu iman, percaya kepada Yesus lewat mendengar firman Kristus, yaitu firman yang diurapi Roh Kudus. 
    Roma 10:17
    10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

    Roh Kudus menolong kita untuk bisa mendengar firman, mengerti firman, percaya dan yakin akan firman (firman menjadi iman di dalam hati).

    Filipi 1:29
    1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,

    Iman juga berarti rela menderita bersama Yesus.

    Jadi, melewati Pintu Gerbang adalah percaya Yesus dan rela menderita karena Dia. Iman dan salib tidak bisa dipisahkan.
    Praktek iman dan salib:
    1. Mezbah Korban Bakaran, yaitu bertobat. Hati percaya dan mulut mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.

    2. Kolam Pembasuhan, yaitu baptisan air. Baptisan air sama dengan masuk bahtera Nuh (1 Petrus 3:20-21). Bahtera Nuh hanya ada satu, demikian juga hanya ada satu baptisan air yang benar.
      Roma 6:4
      6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Baptisan air yang benar adalah kehidupan yang sudah bertobat harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, untuk bangkit bersama Yesus dalam hidup baru, hidup Sorgawi, yaitu hidup dalam kebenaran. Setelah Yesus dibabtis, langit terbuka dan merpati turun, menunjuk hidup dalam ketulusan/ kemurnian. Benar artinya tidak berbuat dosa. Murni artinya berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Inilah pagar putih kehidupan kita.

      Mazmur 5:13
      5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

      Hasilnya adalah kita dipagari dengan berkat dan anugerah Tuhan.
  2. Melewati Pintu Kemah, menunjuk baptisan Roh Kudus.
    Kita mengalami kepenuhan/ urapan Roh Kudus. Prakteknya adalah setia dan tekun.

    Kisah Rasul 2:41-42
    2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

    Prakteknya adalah setia dan tekun dalam Ruangan Suci. Di dalamnya terdapat tiga macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam tiga macam ibadah:
    1. Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia Roh Kudus.
    2. Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
    3. Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
    Sehingga tubuh, jiwa, roh kita melekat pada Allah Tritunggal, dan setan tritunggal (tiga malaikat perang) tidak bisa menjamah.

    Yakobus 5:11
    5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.

    Hasilnya adalah kebahagiaan dan pemulihan secara dobel. Secara jasmani, apa yang sudah hancur akan Tuhan pulihkan. Secara rohani, kita diubahkan menjadi manusia baru.

    Ayub manusia hebat, tetapi ia menggunakan kebenaran diri sendiri, yaitu menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain. 
    Ayub 32:1-2
    32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
    32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,


    Tuhan menolong Ayub lewat ujian yang hebat dan habis-habisan. Tetapi lewat ketekunan Ayub, dia diubahkan sehingga melembut dan mengaku tanah liat.
    Ayub 42:5-6
    42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
    42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."

    Ayub merendahkan diri dan mengakui kekurangannya. Ayub mengaku tidak berdaya, tidak bisa apa-apa, hanya tanah liat yang diinjak-injak. Maka tanah liat berada di tangan Sang Penjunan yang menciptakan kita menjadi bejana kemuliaan, dipakai untuk pembangunan tubuh Kristus.

  3. Melewati Pintu Tirai, artinya mengalami perobekan daging/ percikan darah sampai daging tidak bersuara lagi.
    Filipi 2:8-10
    2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

    Yesus taat sampai mati di kayu salib sehingga mendapatkan nama yang berkuasa untuk mengalahkan setan tritunggal (tiga malaikat perang) yang mau menguasai hamba Tuhan/ pelayan Tuhan.
    Praktek melewati Pintu Tirai adalah taat sampai daging tidak bersuara lagi. Kita bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan memberi untuk sesama yang membutuhkan. Kita bisa berdoa dan menyembah Tuhan.

    Kisah Rasul 10:1-2,4
    10:1 Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia.
    10:2 Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.

    10:4 Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.

    Maka Tuhan mengingat dan memperhatikan kita, mempedulikan kita, seperti bayi dalam gendongan tangan Tuhan.
    Kornelius adalah bangsa Kafir yang tidak dianggap, tetapi bisa menjadi seperti bayi yang dipeluk Tuhan.

    Wahyu 3:7-8
    3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
    3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.


    Tangan anugerah Tuhan yang menentukan hidup kita, yang membuka dan menutup pintu bagi kita. Seperti saat Nuh, yang menutup pintu bahtera adalah tangan Tuhan.

    Kejadian 7:16
    7:16 Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.

    Menutup pintu artinya melindungi kita dari dosa-dosa dan puncaknya dosa, sehingga kita bisa hidup benar. Juga melindungi dari ajaran palsu, sehingga kita tetap berpegang teguh pada ajaran yang benar. Juga melindungi dari pencobaan-pencobaan, sampai melindungi kita dari penghukuman Tuhan.

    Ibrani 10:19-21
    10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
    10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
    10:21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

    Membuka pintu artinya membuka jalan baru, jalan tanpa setan tritunggal, jalan keberhasilan dan keindahan, jalan kehidupan kekal. Sampai jika Tuhan datang kedua kali, jalan ke Sorga terbuka bagi kita. Kita terangkat bersama Dia dan masuk Kerajaan Sorga yang kekal selamanya.

Tuhan memberkati.