Ibadah Kunjungan Medan V, 31 Oktober 2013 (Kamis Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”

Ini adalah puncak pengikutan kita kepada Tuhan, yaitu kita masuk Perjamuan Kawin Anak Domba. Ini merupakan pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Laki-laki Surga dengan sidang jemaat yang sempurna sebagai Mempelai Wanita Surga di awan-awan yang permai. Sesudah itu, kita akan masuk Wahyu 20, yaitu Kerajaan 1000 tahun damai, Firdaus yang akan datang. Sesudah itu, kita akan masuk Wahyu 21-22, yaitu Kerajaan Surga yang kekal, Yerusalem Baru selama-lamanya. Puncaknya adalah Mempelai wanita Surga akan duduk bersanding bersama Mempelai Pria Surga di tahta Surga untuk selamanya.

Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.

Sekarang kita belum masuk tahta Surga sesungguhnya, tetapi mulai sekarang kita sudah harus mulai mengalami suasana tahta Surga di bumi. Semakin hari, suasana tahta Surga harus semakin jelas kita alami, sampai suatu waktu kita benar-benar terangkat masuk ke tahta Surga.

Bagaimana kita bisa mengalami suasana tahta Surga di bumi yang terkutuk ini, sampai benar-benar masuk tahta Surga selamanya?
Wahyu 4:6-7
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.


Ada 4 makhluk di sekeliling tahta Surga, yaitu seperti singa, lembu, manusia, dan burung nasar.

Matius 4:18-22
4:18 Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan.
4:19 Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”
4:20 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
4:21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka
4:22 dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.


Di bumi juga Yesus memanggil orang-orang yang sibuk dalam pekerjaan, bukan orang yang menganggur. Ini menunjuk pada kewibawaan Yesus sebagai Imam Besar untuk melepaskan kita dari ikatan-ikatan di dunia seperti pekerjaan, studi, keluarga, dll, sehingga kita bisa melayani Dia.
Dalam pembacaan ini ada 5 orang yang dilihat Yesus, tetapi yang dipanggil hanya 4 orang (tidak termasuk Zebedeus). Ini sebab di Surga ada 4 makhluk yang mengelilingi tahta Surga. Di bumi, ada 4 murid yang mengelilingi Yesus. Jadi, di bumi sama dengan di tahta Surga. Pelayanan Yesus di bumi adalah sesuai dengan pola Kerajaan Surga. Pelayanan kita di bumi juga harus sesuai dengan pola Kerajaan Surga.

Praktek pola Kerajaan Surga:
  1. Tidak boleh dipengaruhi oleh daging dengan segala keinginan, emosi, hawa nafsu, perasaan (Yakobus dan Yohanes meninggalkan ayahnya).
    Tidak boleh ada perasaan takut pada manusia lain, juga tidak boleh ada perasaan belas kasihan yang salah.

  2. Terjadi pemisahan antara yang benar dan tidak benar, antara anak dengan orang tua, antara menantu dan mertua, antara kakak dengan adik, sampai antara suami dengan istri (dua orang di atas tempat tidur bisa terpisah).
    Yang menyebabkan perpisahan adalah mau ikut Surga atau mau ikut daging.
4 makhluk di tahta Surga dan 4 murid di bumi menunjuk pada 4 sifat tabiat Yesus:
  1. Singa --> Petrus --> Yesus sebagai Raja/ injil Matius/ warna ungu.
  2. Lembu --> Andreas --> Yesus sebagai Hamba/ injil Markus/ warna biru laut.
  3. Manusia --> Yakobus --> Yesus sebagai Manusia/ injil Lukas/ warna merah.
  4. Burung nasar --> Yohanes --> Yesus sebagai Anak Allah/ injil Yohanes/ warna putih.
Kalau 4 titik ini dihubungkan, maka akan terbentuk salib.
        Anak Allah
               ||
Raja ======= Hamba
               ||
               ||
               ||
         Manusia
Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa, tetapi Yesus juga adalah Manusia yang sengsara. Yesus adalah Raja yang berkuasa, tetapi Yesus juga adalah Hamba yang melayani.

Jadi, 4 makhluk = 4 murid, adalah kehidupan yang mengalami salib Kristus. Supaya kita bisa mengalami suasana tahta Surga di bumi sampai benar-benar terangkat ke tahta Surga, maka kita harus melalui jalan salib. Jalan salib adalah jalan yang paling aman dan bahagia sebab setan tidak bisa menjamah.
Banyak kali gereja Tuhan tidak mau melalui jalan salib sehingga jalan-jalan dan menjadi pohon ara yang tidak berbuah sehingga dikutuk oleh Tuhan.

Praktek jalan salib:
  1. Salib adalah sengsara daging bersama Yesus (Halaman Tabernakel) untuk:
    1 Petrus 4:1-2
    4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
    4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.

    1. Berhenti berbuat dosa dan hidup dalam kebenaran.
      Wahyu 21:8
      21:8 Tetapi orang-orang (1)penakut, orang-orang yang (2)tidak percaya, orang-orang (3)keji, orang-orang (4)pembunuh, orang-orang (5)sundal, (6)tukang-tukang sihir, (7)penyembah-penyembah berhala dan semua (8)pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”

      Terutama adalah berhenti dari 8 dosa yang membawa kita pada suasana neraka di dunia sampai benar-benar masuk neraka. Dimulai dari berhenti dari dosa penakut, yaitu takut pada sesuatu di dunia sehingga tidak takut akan Tuhan.
      Jika kita terlepas dari 8 dosa, maka kita akan bisa hidup dalam suasana tahta Surga.

    2. Menurut kehendak Tuhan, artinya taat dengar-dengaran pada firman Tuhan sekalipun bertentangan dengan kehendak daging, apa pun resikonya.
      Yohanes 21:3-7
      21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
      21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
      21:5 Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.”
      21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
      21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan.” Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.


      Yesus memanggil Petrus untuk menjadi penjala manusia, tetapi Petrus tidak taat dan kembali menjadi penjala manusia. Akibatnya adalah Petrus gagal total, Petrus tidak menangkap apa-apa dan telanjang.
      Hati-hati, dalam ayat 3 banyak hamba Tuhan yang mengikuti pandangan daging sehingga membela, mendukung, dan mengikuti yang salah (ikut pergi dengan Petrus).

      Tetapi Petrus masih mendapat kesempatan lewat firman yang diulang-ulang dan ditingkatkan, itulah firman penggembalaan.

      Yohanes 21:11
      21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.

      Ketika Petrus taat, maka Petrus menangkap 153 ekor ikan. 1+5+3=9, ini merupakan angka kasih karunia.
      Saat kita taat, itu bagaikan mengulurkan tangan kepada Tuhan dan mengaku tidak mampu. Maka Tuhan juga akan mengulurkan tangan kasih karuniaNya untuk menolong kehidupan kita.

  2. Salib adalah sengsara daging dalam melayani Tuhan.
    2 Korintus 6:4-5
    6:4 Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
    6:5 dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;

    Ini merupakan Ruangan Suci dalam Tabernakel.

    Wujud sengsara daging dalam melayani Tuhan adalah kesabaran. Ada 3 macam kesabaran:
    1. Sabar dalam penderitaan.
      Artinya adalah tidak bersungut-sungut, tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan saat menghadapi penderitaan. Tetapi kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan dan selalu setia berkobar-kobar dalam melayani Tuhan.

    2. Sabar dalam menunggu waktu Tuhan.
      Yohanes 7:6
      7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: “Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.

      Jika Tuhan belum menolong kita dalam masalah kita, dalam pelayanan kita, maka Tuhan masih sibuk dengan pribadi kita.
      Bagi kita selalu ada waktu untuk:
      • Mengoreksi diri dan memperbaiki diri lewat ketajaman pedang firman Allah.
      • Menyerah sepenuh kepada Tuhan dan banyak berdoa, sampai tidak berharap pada yang lain dan hanya berharap Tuhan.
      Maka itulah waktuNya Tuhan menolong kita, yang mustahil akan menjadi tidak mustahil.

    3. Sabar dalam menanti kedatangan Yesus kedua kali.
      Roma 8:25
      8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

      Ini menunjuk pada ketekunan dalam penggembalaan (Ruangan Suci). Kita menjadi domba-domba yang tergembala, jangan menjadi pohon ara di pinggir jalan.
      Tiga macam alat dalam Ruangan Suci menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
      • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karuniaNya.
        Ini bagaikan domba diberi minum.
      • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman dan korban Kristus.
        Ini bagaikan domba diberi makan.
      • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
        Ini bagaikan domba bernafas.
      Ketekunan dalam penggembalaan adalah ketekunan dalam menanti kedatangan Tuhan kedua kali. Kita bagaikan carang melekat pada pokok anggur yang benar. Di situ kita mengalami penyucian dan pembersihan secara intensif. Hasilnya adalah:
      • Bertumbuh secara kuantitas dan kualitas.
      • Dipelihara sampai berbuah manis.

    Yohanes 10:16
    10:16 Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.

    Kalau sudah bisa tekun dalam penderitaan, dalam menunggu waktu Tuhan, dan dalam menanti kedatangan Yesus kedua kali, maka kita akan dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus, sampai tercipta satu kawanan dengan satu Gembala, satu tubuh dengan satu Kepala yaitu Yesus.

  3. Salib adalah sengsara daging tanpa dosa, sengsara daging karena kehendak Tuhan.
    2 Korintus 4:16-17
    4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
    4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.


    Sengsara daging tanpa dosa ini adalah percikan darah.

    Kisah Rasul 5:41
    5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

    Saat menderita kita harus bersyukur, sebab kita layak dianggap menderita oleh Tuhan. Ini adalah kasih karunia Tuhan.

    1 Petrus 2:19
    2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

    Percikan darah menghasilkan pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari tidak tawar hati, melainkan kuat dan teguh hati. Kalau masih gampang putus asa, gampang bangga, itu adalah tanda manusia daging.

    Kuat dan teguh hati artinya:
    • Tidak bimbang oleh ajaran lain, tetapi tetap berpegang teguh pada ajaran yang benar.
    • Tidak mau berbuat dosa, tetap hidup benar apa pun resikonya.
    • Tidak kecewa, tidak putus asa, tidak tinggalkan Tuhan saat menghadapi pencobaan apa pun, tetapi tetap percaya dan berharap Tuhan, tetap setia berkobar beribadah melayani Tuhan.
    • Hanya menyembah Tuhan, hanya berseru pada Tuhan. Maka Tuhan akan mengulurkan tangan kasih karuniaNya kepada kita. Kita hidup dalam tangan kasih karuniaTuhan.

    Hasil hidup dalam tangan kasih karunia Tuhan:
    • Tangan kasih karunia Tuhan menyelamatkan Nuh sekeluarga dari air bah.
      Kejadian 6:8
      6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

      Nuh sekeluarga terdiri dari 4 pasang mempelai. Ini menunjuk pada keselamatan mempelai, artinya tangan kasih karunia Tuhan sanggup melindungi kita dari segala celaka marabahaya di dunia sampai melindungi kita dari hukuman Allah. Tangan kasih karunia Tuhan sanggup melindungi kita dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Tangan kasih karunia Tuhan juga melindungi nikah dan buah nikah kita dari kehancuran dunia.

    • Tangan kasih karunia Tuhan sanggup membuat kita berhasil sekalipun keadaan kita terbatas.
      Kejadian 39:21-23
      39:21 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
      39:22 Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya.
      39:23 Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.


      Ini yang disebut dengan keberhasilan mempelai.

    • Tangan kasih karunia Tuhan sanggup untuk menyucikan dan mengubahkan kita sampai menyempurnakan kehidupan kita.
      Wahyu 22:20-21
      22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
      22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

      Permulaan dibaharui adalah jujur, yaitu mulai dari jujur soal pengajaran yang benar, jujur dalam segala hal.

      Wahyu 22:18-19
      22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
      22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.”


      Ini sama dengan kembali ke Alkitab, yaitu jangan menambah dan jangan mengurangi. Sampai kita mencapai kesempurnaan mempelai dan bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali di awan-awan yang permai, sampai duduk di tahta Surga selamanya.


Tuhan memberkati.