Ibadah Paskah Persekutuan Malang, 17 April 2022 (Minggu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Tema:
Ayub 19:25
19:25.Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.

Ayub menubuatkan tentang Yesus yang mati di kayu salib dan kemudian Ia bangkit.

Bagaimana keadaan Ayub saat menubuatkan itu?
  1. Terpisah/ putus hubungan dengan Tuhan. Dia berdoa tidak dijawab, jalannya ditutup, sampai habis-habisan.
    Ayub 19:7-10

    19:7.Sesungguhnya, aku berteriak: Kelaliman!, tetapi tidak ada yang menjawab. Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan.
    19:8.Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat melewatinya, dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap.
    19:9.Ia telah menanggalkan kemuliaanku dan merampas mahkota di kepalaku.
    19:10.Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan seperti pohon harapanku dicabut-Nya.

  2. Ayub putus hubungan dengan sesama, termasuk istrinya jijik terhadap dia.
    Ayub 19:13-19
    19:13.Saudara-saudaraku dijauhkan-Nya dari padaku, dan kenalan-kenalanku tidak lagi mengenal aku.
    19:14. Kaum kerabatku menghindar, dan kawan-kawanku melupakan aku.
    19:15. Anak semang dan budak perempuanku menganggap aku orang yang tidak dikenal, aku dipandang mereka orang asing.
    19:16. Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut; aku harus membujuknya dengan kata-kata manis.
    19:17. Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku, dan bauku memualkan saudara-saudara sekandungku.
    19:18. Bahkan kanak-kanakpun menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka mengejek aku.
    19:19. Semua teman karibku merasa muak terhadap aku; dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku.


Jadi, Ayub adalah gambaran dari laki-laki/ suami/ pemuda/ gembala, yang terpisah dengan Tuhan dan sesama.
Akibatnya adalah menderita, habis-habisan, dan diancam dengan maut/ kebinasaan.

Ayub 19:20

19:20.Tulangku melekat pada kulit dan dagingku, dan hanya gusiku yang tinggal padaku.

Dalam perjanjian baru, ini sama dengan keadaan dari Maria Magdalena, gambaran dari wanita/ ibu/ janda/ pemudi.

Yohanes 20:10-11,13

20:10.Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.
20:11. Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
20:13. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "
Tuhanku telah diambil orangdan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

Ayat 10 = terpisah dengan sesama.
'Tuhanku telah diambil orang' = putus hubungan dengan Tuhan.

Akibatnya adalah mengalami tangisan karena dilanda banyak masalah.
Masalah terbesar dalam hidup kita adalah saat kita putus hubungan dengan Tuhan.

Putus hubungan dengan Tuhan sama dengan tangisan yang membawa pada kebinasaan kekal, tangisan yang kekal.

Praktik sehari-hari putus hubungan dengan Tuhan adalah:
  1. Durhaka kepada Tuhan, artinya hanya berbuat dosa sampai puncaknya dosa.
    Efesus 2:1-2
    2:1.Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
    2:2.Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.

    Kemudian hidup bahkan enjoy dalam dosa sampai puncaknya dosa, tidak bisa ditegor lagi.

  2. Tidak setia dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sehingga menjadi dosa kebiasaan.
    Ibrani 10:25-27
    10:25.Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadahkita, seperti dibiasakanoleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
    10:26.Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
    10:27.Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

    Tidak menyesal lagi saat tidak bisa beribadah. Satu langkah lagi, ia akan meninggalkan ibadah pelayanan kepada Tuhan, tidak mau beribadah melayani Tuhan sekalipun ada kesempatan. Akibatnya adalah tidak ada pengampunan lagi.

  3. Tidak bisa melihat pribadi Yesus yang sudah bangkit dalam tubuh kebangkitan dan kemuliaan.
    Maria baru saja berpisah dengan Tuhan, tetapi ketika bertemu dengan Tuhan, ia mengenal Dia sebagai penunggu taman. Ini berarti sudah durhaka.

    Bagi kita sekarang artinya tidak bisa melihat dan mengerti cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, firman pengajaran yang benar.

    2 Korintus 4:3-4

    4:3.Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4.yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    'ilah zaman ini' = kekerasan hati karena mempertahankan keinginan jahat, keinginan najis, dan kepahitan.

    Hati-hati! Kalau sementara firman pengajaran yang benar diberitakan dengan sungguh-sungguh lalu kita mengantuk, main-main, mengkritik, menolak bahkan menghina, hidup kita akan selalu berada dalam tangisan sampai nanti tangisan kekal di neraka.

Jadi, keadaan orang yang teprisah dari Tuhan adalah berada dalam tangisan dan masalah.

Jalan keluarnya adalah:
  1. Laki-laki butuh untuk melihat Yesus yang bangkit.
    Ayub 19:25
    19:25.Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.

    Laki-laki harus mengalami kuasa kebangkitan Yesus.

  2. Perempuan juga harus melihat Tuhan.
    Lukas 8:2-3
    8:2.dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
    8:3.Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

    Maria Magdalena adalah orang kaya, tetapi ia menangis. Artinya kekayaan, kedudukan, dan kepandaian tidak bisa menghapus air mata.
    Hanya kuasa kebangkitan Yesus yang bisa menghapus air mata sampai tidak ada setetespun air mata lagi, bahkan sampai masuk Yerusalem baru.

Hanya Yesus yang bisa menghapuskan air mata, artinya kita harus melihat pribadi Yesus yang bangkit dalam tubuh kebangkitan dan kemuliaan. Ini sama dengan kita harus bisa menikmati, mengerti, percaya, dan praktek Kabar Mempelai dalam hidup sehari-hari.

Wahyu 5:4-5
5:4.Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5:5.Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

Rasul Yohanes dibuang ke pulau Patmos, dan ia menangis bukan karena penderitaannya, tetapi ia menangis untuk pembukaan firman. Ini sama dengan melihat Yesus yang bangkit.
Buktinya adalah bergairah saat mendengar firman.

Dalam penderitaan karena apapun, kita harus mengubah tangisan kita dari tangisan karena penderitaan menjadi tangisan untuk memohon pembukaan rahasia firman Allah, dan kita bisa mengerti sampai mempraktikkannya. Kita tidak akan terpisah lagi dari Tuhan, berarti tidak ada lagi air mata.

Untuk bisa mengerti sampai praktik firman (memandang Yesus yang bangkit) masih ada tiga halangan besar, yaitu:
  1. 'Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman' = tersandung pada gembala (penunggu taman menunjuk pada gembala).
    Yohanes 20:15
    20:15.Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

    Dua sikap Maria yang menghalangi untuk menerima firman pengajaran yang benar:
    • Mengkultusindividukan seorang gembala manusia, sehingga menerima firman dengan emosi, tidak peduli pengajarannya benar atau tidak. Ini menunjuk tanah hati yang berbatu.
      Akibatnya adalah firman tidak menjadi iman di dalam hati seperti tanaman yang tidak berakar.
      Saat ada matahari terik pasti segera layu, kering rohani bahkan mati rohani. Kalau mati rohani, akan mencari pengajaran yang tidak benar, yang penting cocok dengan keinginan dan emosinya.

  1. Tersandung pada sesama sidang jemaat -- 'Tuhanku telah diambil orang'.
    Yohanes 20:13
    20:13.Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orangdan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

    Jangan tersandung dan menjadi sandungan! Kalau ada apa-apa, mari saling mengaku dan mengampuni.

  2. Situasi kondisi sidang jemaat:
    • Maria sedih dan susah, sehingga tidak bisa melihat Yesus yang bangkit, tidak bisa menerima firman pengajaran yang benar.
      Kesedihan karena apapun harus dilawan, supaya kita tetap bisa mendengar firman. Mohon kekuatan dari Roh Kudus.

    • Saat diberkati dengan limpah, menjadi sombong, sehingga meremehkan firman pengajaran yang benar.

Waspada! Jangan terhalang oleh apa pun untuk bisa menikmati firman pengajaran yang benar. Apapun halangannya harus dibayar.
Dan kita harus tegas untuk menolak pengajaran yang tidak benar.
Mengapa demikian? Karena nasib hidup kita ditentukan dari bagaimana sikap kita dalam mendengar firman pengajaran yang benar.
Kalau kita menerima yang benar dan tegas menolak yang salah, kita akan berbahagia. Tetapi kalau menerima ajaran yang salah dan menolak yang benar, kita akan terus menangis sampai tangisan kekal.

Yohanes 20:16
20:16.Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

Begitu ada pembukaan rahasia firman, Maria bisa melihat Yesus.
Dalam pemberitaan firman pengajaran yang benar Tuhan mengenal kita secara pribadi --'"Maria!"'-- sedalam-dalamnya sampai kedalaman hati kita dan setiap tetes air mata kita. Dan Tuhan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita.
Dari pihak kita, kita juga bisa melihat Tuhan yang bangkit --'"Rabuni!"'--, sama dengan kita bisa menerima dan menikmati firman pengajaran yang benar sampai mempraktikkannya dalam hidup sehari-hari. Kita mengulurkan tangan iman, sehingga kita mengalami kuasa kebangkitan Tuhan.

Hasilnya adalah:
  1. Kuasa kebangkitan Tuhan menyucikan dan mengubahkan kita sampai kita mengalami hidup baru, yaitu tidak berbuat dosa tetapi hidup dalam kesucian.
    Ibrani 8:10-12
    8:10."Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah merekadan mereka akan menjadi umat-Ku.
    8:11.Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
    8:12.Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."

    Yohanes 20:17
    20:17.Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

    1 Timotius 6:10-11
    6:10.Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
    6:11. Tetapi engkau hai
    manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.

    'manusia Allah' = manusia baru.
    'keadilan' = tidak memihak siapapun tetapi hanya memihak Tuhan.

    Tangan dengan kuasa kebangkitan sama dengan tangan belas kasih Tuhan mampu mengubahkan kita sampai menjadi manusia Allah, yaitu membenci dosa.

  2. 'pergilah kepada saudara-saudara-Ku' = kuasa kebangkitan sanggup untuk memberikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus kepada kita, sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna lewat menjadi saksi Tuhan.

    Yohanes 20:17

    20:17.Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Kudan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

    Yohanes 20:18
    20:18.Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

    'Aku telah melihat Tuhan!' = Maria menjasi saksi Tuhan untuk memberitakan Kabar Mempelai.

    Bersaksi sama dengan menolong orang lain.
    Tidak mau bersaksi sama dengan hutang darah yang tidak bisa dibayar dengan apa pun sampai masuk ke dalam neraka.

  3. Kuasa kebangkitan sanggup menghapus segala air mata kita.
    Artinya menghibur dan membahagiakan di tengah penderitaan.

    Kalau air mata dan dosa dihapuskan, berarti segala masalah yang mustahil juga diselesaikan. Bahkan yang sudah di dalam maut pun juga bisa Tuhan tolong.

    Jika Yesus datang kembali kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali di awan-awan yang permai. Kita memandang Dia muka dengan muka, masuk perjamuan kawin Anak Domba, kerajaan seribu tahun damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru. Tidak ada setetes pun air mata.
Biarlah hari-hari ini kita berada dalam kuasa kebangkitan. Berdoa supaya kita bisa menikmati sampai mempraktikkan firman pengajaran yang benar. Tuhan tahu setiap keadaan kita, dan Dia mau menolong kita.



Tuhan memberkati.