Ibadah Pemberkatan Nikah Surabaya, 12 Agustus 2009 (Rabu Sore)

Yohanes 2: 1
= contoh tentang pernikahan.
Tuhan menciptakan nikah manusia itu mulia dan bahagia dan ditempatkan di Taman Eden. Tetapi, setan merusak nikah manusia sehingga telanjang dan diusir dari taman Eden ke dunia ini, dan manusia hidup dalam kutukan dosa.

Wahyu 19: 9
Pesta nikah Anak Domba ini adalah pertemuan antara kita dengan Yesus di awan-awan yang permai. Dan setelah itu kita akan masuk kembali ke firdaus (kerajaan 1000 tahun damai). Sesudah itu, masuk dalam Yerusalem baru, kerajaan Surga yang kekal.

Jadi, setan menghancurkan nikah manusia, tapi Yesus datang ke dunia untuk merestorasi nikah manusia supaya bisa masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah.

Karena itu, nikah bukan untuk main-main. Tapi suatu perjuangan untuk bisa masuk dalam pesta nikah Anak Domba.

Tapi setan masih berusaha menghancurkan nikahitu, salah satunya adalah lewat kekurangan air anggur bahkan sampai kehabisan air anggur.
Air anggur= kebahagiaan dalam kasih Tuhan.
Dalam injil Yohanes tadi, kehabisan air anggur itu justru terjadi pada saat masih pesta nikah. Kalau ini terjadi, maka nikah itu akan menjadi tawar. Dan ini masih digoncang lagi oleh setan sampai minus(nikah itu menjadi pahit, sampai masuk dalam suasana kutukan). Kalau nikah sudah pahit, akan mulai terjadi percekcokan sampai terjadi perceraian.

Kalau nikah jasmani cerai, itu sama dengan mati, sebab suami itu kepala dan istri tubuh. Kalau ini bercerai, seperti tubuh tanpa kepala (MATI). Dan lebih celaka lagi, sudah bercerai, kemudian menikah lagi dengan orang lain (BUSUK), binasa untuk selama-lamanya. Ini yang harus dijaga!

Yohanes 2: 1
Kalau nikah kekurangan/kehabisan air anggur, jalan keluarnyaadalah mengundang Yesus ditengah-tengah nikah itu(kebahagiaan dalam kasih Allah).

Artinya sekarang adalah kita harus membawa nikah kita dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan, terutama dalam sistem penggembalaan. Dan ini mulai dari permulaan nikah.
Kalau kita tergembala, kita bagaikan carang melekat pada Pokok Anggur yang benar, tidak bisa dipisahkan.

Pengkhotbah 4: 12
Tali 3 lembar= 3 macam ibadah dalam penggembalaan.
Kalau carang melekat pada Pokok Anggur, cepat atau lambat pasti akan berbuah. Itulah berbuah anggur yang manis, ada air anggur yang manis.

Proses menerima air anggur yang manis dalam penggembalaan(Yohanes 2):

  1. ay. 6-7= mengisi 6 tempayan dengan air.
    'tempayan'= bejana tanah liat.
    'air'= air Firman penggembalaan.
    '6 tempayan'= 3 tempayan suami dan 3 tempayan istri.
    3 tempayan= tubuh, jiwa dan roh.

    Untuk mengisi dengan Firman, prosesnya adalah mendengar Firman dengan sungguh-sungguh, sampai mengerti Firman (Firman ditulis di dahi) dan percaya pada Firman (Firman ditulis dalam hati).

    Ibrani 10: 16-17
    Kalau kita mau diisi dengan Firman, maka hasilnya adalah segala dosa diampuni oleh Tuhan, kita dilepaskan dari dosa apapun juga. Dan ini yang membuat kita bahagia, sebab dimana ada dosa, disana tidak ada kebahagiaan. Dan dosa ini membebani manusia sampai pada akhir hidup manusia. Dan inilah beban terberat dari manusia. Kalau ini diselesaikan, maka segala masalah kita di dunia ini akan diselesaikan juga oleh Tuhan.

  2. ay. 8= cedoklah dan bawalah pada pemimpin pesta.
    'cedok'= praktik Firman. Dan untuk ini perlu pengorbanan, bahkan tidak cocok dengan logika. Seperti membawa air pada pemimpin pesta ini. Kalau firman dipraktikan, akan menghasilkan mujizat air menjadi anggur.

    Secara rohani, ini adalah keubahan hidup. Ini merupakan mujizat terbesar. Dimana ada keubahan, disitu air anggur bertambah.

    Efesus 4: 22-25, 29
    = yang harus diubahkan mula-mula adalah mulut(tidak boleh ada dusta). Kalau dalam nikah ada dusta, itulah yang paling pahit dalam nikah.
    ay. 26-28= yang diubahkan juga adalah perbuatan(tidak marah tanpa kasih Allah dan tidak mencuri). Segala perbuatan tanpa kasih Allah, itu juga suatu kepahitan.
    ay. 32 = keubahan terhadap hati(rendah hati dan lemah lembut). Artinya saling mengaku dan saling mengampuni. Kalau dosa dipertahankan, itu akan mendatangkan kepahitan.

    Jadi, inilah bedanya nikah dalam Tuhan dan nikah dalam dunia. Kalau nikah dalam dunia, ada bulan madu, hanya manis satu bulan, setelah itu pahit. Tapi dalam Tuhan, nikah itu justru semakin manis kalau semakin diubahkan.

    Kalau mujizat rohani terjadi, maka yang jasmanipun juga akan terjadi.

    Wahyu 3: 8
    Asal ada keubahan hidup, Tuhan mampu membuka segala pintu sampai pintu masa depan kita. Ada jalan keluar dari segala masalah. Dan saat Tuhan datang, kita akan bersama-sama dengan Dia untuk selama-lamanya, pintu Surga terbuka untuk kita.

Tuhan memberkati.