Perjamuan Suci.
1 Korintus 11:27-31
11:27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
11:28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
11:29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
11:30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.
11:31 Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.
Syarat makan dan minum Perjamuan Suci adalah dengan menguji diri lewat firman pengajaran yang benar. Kalau ditemukan dosa, maka kita harus mengaku. Kalau ada sesama yang mengaku dosa, maka kita harus mengampuni dan melupakan.
Kalau menolak firman, maka akan menjadi seperti Yudas.
Yohanes 13:26-27
13:26 Jawab Yesus: “Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.
13:27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.”
Yudas tidak menggunakan kesempatan dengan baik sekalipun firman sudah jelas menunjuk dosa. Akibatnya setelah makan dan minum Perjamuan Suci, Yudas justru kerasukan iblis.
Petrus sudah berada dalam kesalahan yang fatal, tetapi masih mendengar firman penggembalaan (kokok ayam), sehingga Petrus terangkat.
Praktek Yudas kerasukan iblis:
- Menjadi pencuri, yaitu mencuri milik Tuhan (perpuluhan dan persembahan khusus) dan milik sesama.
- Menjadi pendusta.
- Menjadi pengkhianat dengan cara menjual Yesus senilai 30 keping perak.
Banyak kehidupan yang menjual pengajaran yang benar atau perkara yang benar hanya untuk mendapatkan kemakmuran secara jasmani.
Yang kedua, syarat makan dan minum Perjamuan Suci adalah mengaku dengan sungguh-sungguh bahwa roti adalah tubuh Yesus dan anggur adalah darah Yesus. Makan dan minum Perjamuan Suci jangan dengan kebiasaan, tetapi harus dengan kesungguhan.
Hasil makan dan minum Perjamuan Suci dengan benar adalah kita diberkati oleh Tuhan dan mendapat kekuatan baru untuk tetap bertahan dalam Tuhan sampai garis akhir hidup kita.