Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Desember 2022 (Kamis Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 18, menurut susunan Tabernakel, menunjuk pada buli-buli emas berisi manna. 
Babel adalah buli-buli tanah liat yang tidak mau diisi dengan firman pengajaran yang benar, Roh Kudus, dan kasih Allah = tidak mau diisi dengan pribadi Yesus. Jika kosong dari pribadi Yesus, maka pasti akan diisi dengan roh jahat, roh najis, kebencian, sehingga harus mengalami kehancuran dan pemusnahan dalam penghukuman Allah yang terakhir. Kehidupan semacam itu tetap menjadi tanah liat yang akan dibinasakan di neraka selamanya.

Kita harus hati-hati dengan roh kebencian. Tidak ada orang benar yang membenci orang yang salah. Sesuai dengan isi Alkitab dari awal sampai akhir, dapat kita periksa bahwa yang ada hanyalah orang yang salah membenci yang benar.

Wahyu 18:9-20
18:9 Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.
18:10 Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
18:11 Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka,
18:12 yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam,
18:13 kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia.
18:14 Dan mereka akan berkata: "Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi."
18:15 Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap,
18:16 mereka berkata: "Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa."
18:17 Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh,
18:18 dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: "Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?"
18:19 Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: "Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.
18:20 Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu."


Ada 3 golongan manusia yang harus mengalami imbas penghukuman bersama Babel:
  1. Ayat 9-10: Golongan raja-raja.
  2. Ayat 11-16: Golongan pedagang.
  3. Ayat 17-20: Golongan pelayar.

Kita pelajari mulai yang pertama, yaitu golongan raja-raja. Golongan raja-raja adalah:
Oleh sebab itu, siapapun kita di dunia ini, harus menerima panggilan dan pilihan Tuhan untuk menjadi imam dan raja, yaitu kita harus memiliki kedudukan Sorgawi. Kita harus memiliki sifat tabiat Yesus sebagai Imam Besar dan Raja segala raja, sehingga kita bisa hidup dalam kasih karunia Tuhan seperti Musa dan Harun. Hanya imam dan raja yang bisa masuk ke dalam Yerusalem baru.

Matius 5:13-16
5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Kedudukan warga negara Sorga = imam dan raja = garam dan terang. Garam dan terang memang diremehkan di dunia. Tidak ada orang yang bangga karena memiliki banyak garam, demikian pula terang dianggap sebagai sesuatu yang biasa saja. Namun, ketika tidak ada lagi terang, manusia akan kebingungan. Oleh sebab itu, seorang imam dan raja harus rela diremehkan, sama dengan harus sederhana, tidak boleh menonjol, jangan jual mahal (jangan memberi harga tinggi pada diri sendiri).

Imam dan raja adalah doulos, yaitu kehidupan yang tanpa hak, tidak bisa menuntut apa-apa. Mereka tidak punya hak, dan hanya punya kewajiban. Kita hanya melakukan kewajiban dengan taat dan setia. Kita bahkan juga tidak bisa menuntut ucapan terima kasih. 

Mengapa imam dan raja harus menjadi terang?
Roma 13:14
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

Yesaya 9:1
9:1 Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.

Sumber terang adalah Allah Tritunggal di dalam pribadi Yesus. Bagaimana Allah Tritunggal memancarkan terang ke dunia? Allah Tritunggal harus lahir menjadi pribadi Yesus (natal), satu-satunya yang tidak berdosa tetapi harus mati di kayu salib untuk memancarkan terang pada dunia yang gelap. Perjamuan suci adalah sumber terang bagi kita sekarang. Kita harus mengenakan perlengkapan senjata terang, yaitu percaya Yesus, berharap Yesus, mengasihi Yesus lebih dari semua, sehingga kita menjadi terang sama seperti Yesus adalah terang.

Matius 5:14-16
5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Ada 3 macam peningkatan terang:
  1. Terang dalam rumah tangga (ayat 15).
  2. Terang di depan semua orang (ayat 16).
  3. Terang dunia (ayat 14).

ad 1. Terang dalam rumah tangga.
Kolose 3:18-24
3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
3:22 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.
3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
3:24 Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.

Ada 3 hubungan dalam rumah tangga: suami dan istri, orang tua dan anak, serta tuan dan hamba. Ketiganya membentuk pelita emas dengan 7 lampu, di mana terdapat 6 cabang yang saling berpasangan serta 1 pokok di bagian tengah. Terang yang paling dekat dengan pokok adalah hubungan suami dan istri, selanjutnya anak dan orang tua, kemudian tuan dan hamba.

Suami harus mengasihi istri, dan istri harus tunduk pada suaminya. Selanjutnya, anak harus taat pada orang tua, dan orang tua jangan menyakiti hati anak ataupun membuat mereka tawar hati. Jika anak salah, boleh dimarahi ataupun dipukul tetapi dengan kasih Allah, jangan dengan emosi. Selain itu, anak yang salah tidak boleh didukung. Jika kita mendukung/ menyetujui anak untuk berbuat yang salah, suatu hari ia akan tawar hati.

Seorang hamba harus taat pada tuannya seperti kepada Tuhan dengan tulus hati dan takut akan Tuhan. Hasilnya adalah hamba akan menerima upah dari Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu kita. Kalau tuan di dunia ini saja tahu berbelas kasih kepada hamba yang taat, apalagi Tuhan. Kita akan selalu berkecukupan bahkan berkelimpahan hingga bisa mengucap syukur dan bahkan menjadi berkat bagi orang lain. Sebaliknya, kalau hamba tidak taat dan selalu menuntut, upahnya selalu tidak cukup dan hidup dalam kekurangan.

Wahyu 18:10
18:10 Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"

Kita harus bijaksana di hari-hari ini. Kita harus bertekun dalam doa, khususunya doa satu jam, termasuk doa pagi, supaya kita tidak hancur bersama Babel. Mulai anak harus belajar mendoakan orang tua. Jika ada terang dalam rumah tangga, maka kegelapan gantang dan tempat tidur tidak bisa menembusi. Kegelapan gantang = kesulitan ekonomi, dosa makan-minum. Kegelapan tempat tidur = dosa kawin-mengawinkan, kawin campur, kawin cerai.


ad 2. Terang di depan semua orang (terang tahbisan).
2 Timotius 2:20-21
2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.


Terang dalam rumah yang besar adalah terang dalam tubuh Kristus, yaitu terang penyucian dan pembaruan.
Ada dua macam perabotan dalam rumah tangga:
2 Timotius 2:22-24
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
2:23 
Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran,
2:24 sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar
2:25 dan dengan lemah lembut dapat menuntun orang yang suka melawan, sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran,


Terang penyucian:
  1. Penyucian dari nafsu orang muda yang sudah memuncak dan tidak bisa lagi dikontrol. Mereka tidak bisa lagi dinasehati oleh firman dan orang tua.
    Ada dua macam keinginan:
    • Keinginan jahat = keinginan akan uang = cinta akan uang, sehingga tidak bisa cinta Tuhan ataupun mengasihi sesama. Mereka beribadah hanya untuk mencari uang, jodoh, dsb., atau mereka meninggalkan ibadah hanya untuk mencari uang. Mereka mencari uang dengan cara tidak halal, tidak sesuai kebenaran firman (iman). Mereka bahkan mencuri milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
    • Keinginan najis = keinginan daging yang mengarah pada dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan, termasuk percabulan, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, kawin-campur, kawin-cerai.
    Kalau kita sudah disucikan dari keinginan jahat dan najis, maka kita bisa memiliki hati yang damai sejahtera dan berseru pada Tuhan dengan hati yang murni.

  2. Penyucian dari pertengkaran.
    Matius 12:14-15a
    12:14 Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia.
    12:15a Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana.


    Persekutuan yang tidak benar adalah persekongkolan untuk membunuh Yesus. Sikap Yesus menghadapi pertengkaran/ perbantahan adalah menyingkir dan mengalah. Memulai pertengkaran = membuka jalan untuk air bah yang akan menghabiskan semuanya. Kalau disucikan, kita bisa menjadi hamba Tuhan yang ramah dan cakap mengajar (guru), sabar dan lemah lembut, bisa menuntun orang yang salah kembali pada kebenaran.

    Amsal 17:14 [terjemahan lama]
    17:14 Permulaan perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah akan perbantahan dahulu dari pada ia menjadi air bah yang bergelora.

    Kolose 3:9-14
    3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
    3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
    3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
    3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

    3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
    3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Terang pembaharuan:
Proses pembaruan dimulai jika kita tidak berdusta lagi. Selama kita masih berdusta, kita masih menjadi manusia lama yang dikuasai setan. Tanda manusia baru adalah:
Kalau ada belas kasih dan dermawan, kita bisa memberi seperti jemaat Makedonia yang kaya dalam kemurahan. Mereka bisa memberi pada sesama yang membutuhkan apa pun keadaan mereka (miskin, dicobai). Bisa memberi bukan karena kita kaya atau pun miskin, tetapi karena kita disucikan dan diubahkan, sehingga kita bisa dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus. Sebagai sesama anggota tubuh Kristus, kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. 

2 Korintus 8:2-4
8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.



ad 3. Terang dunia.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. 

Wahyu 11:19
11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.

Terang dunia = gereja Tuhan yang sudah memiliki terang matahari, bulan, dan bintang. Dari mana kita mendapatkannya? Kita mendapatkan terang matahari, bulan, dan bintang lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok. Hari-hari ini kita harus tergembala dengan benar dan baik. Begitu kita keluar dari kandang penggembalaan yang benar, kita pasti terseret oleh Babel. 

Kita harus lari dari suara asing = lari dari Babel. Kita harus menghindari suara asing apapun tantangan dan rintangannya. Kalau kita diam di Babel, kita pasti akan terkena imbasnya.

Kandang penggembalaan = Ruangan Suci Tabernakel yang berisi 3 macam alat:
Saat gereja Tuhan ditampilkan sebagai terang dunia, keadaan dunia benar-benar gelap gulita. Dunia sudah dikuasai antikris 3,5 tahun, gelap gulita, tanpa kasih, tanpa penundukan, tanpa kemurnian, dan hanya ada kepalsuan (nabi palsu). Saat itu kita membutuhkan dua sayap burung nazar yang besar untuk menyingkirkan kita dari antikris. Kita harus menyingkir dari antikris, sama seperti Yesus yang menyingkir dari persekongkolan yang hendak membunuhnya. 

Wahyu 12:13-14
12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. 
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
 

Peningkatan pekerjaan dua sayap burung nazar yang besar:
  1. Mazmur 17:8
    17:8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

    Kita mengalami naungan sayap burung nazar. Kita seperti anak ayam yang bernaung di bawah naungan sayap induknya karena kita kecil dan tidak berdaya. Kita dilindungi secara khusus seperti biji mata Tuhan. Kita dipeluk tangan kasih Tuhan. Tangan belas kasih Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kita di tengah kesulitan dunia, menghangatkan kita, membahagiakan kita. Tuhan memberikan rasa tenteram dan aman. Tangan Tuhan mampu menghidupkan kita saat menghadapi penyakit atau pun masalah yang sudah mustahil.

  2. Ulangan 32:10-12
    32:10 Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
    32:11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,
    32:12 demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.


    Kita didukung oleh dua sayap burung nazar yang besar, sama seperti anak rajawali yang sedang dilatih untuk terbang oleh induknya. Kita didukung untuk melintasi badai lautan dunia. Menghadapi segala sesuatu, kita hanya percaya dan berharap pada belas kasih Tuhan. Apa yang ada di dunia ini hanya sarana, tetapi belas kasih Tuhan yang menentukan segala sesuatu bagi kita. Kita percaya pada kuasa Tuhan, maka lautan akan menjadi teduh, sehingga kita bisa menyeberang. Kita bisa merasa teduh, damai sejahtera, enak dan ringan.

  3. Wahyu 12:14
    12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. 

    Kita menerima dua sayap burung nazar yang besar. Saat itu kita akan disingkirkan ke padang gurun, jauh dari mata ular/ antikris. Kita dipelihara langsung oleh Tuhan lewat firman dan perjamuan suci (korban Kristus). Dua sayap burung nazar juga yang akan mengangkat kita ke awan-awan permai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali, artinya kita dibarui untuk menjadi kuat dan teguh hati. Kita tidak terjatuh, tidak putus asa, tidak kecewa, tetap kuat dan teguh hati untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali, bahkan sampai kita bisa masuk Yerusalem baru kekal selamanya. Semakin bertambah terang dalam hidup kita, maka sayap juga semakin besar.

Tuhan memberkati.