Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 Oktober 2019 (Selasa Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 10 menunjuk pada tujuh kali percikan darah di atas Tutup Pendamaian. Ini menunjuk pada sengsara Yesus di kayu salib untuk melindungi/ menaungi dan memelihara kita yang kecil dan tidak berdaya di dunia ini, sampai kita menjadi sempurna seperti Yesus.

Wahyu 10:1-3
10:1. Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan, dan pelangi ada di atas kepalanya dan mukanya sama seperti matahari, dan kakinya bagaikan tiang api.
10:2. Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi,
10:3. dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.

Tujuh kali percikan darah menghasilkan tujuh sinar kemuliaan. Inilah penampilan pribadi Yesus dengan tujuh sinar kemuliaan:
  1. Berselubungkan awan.
  2. Pelangi di atas kepala.
  3. Muka sama seperti matahari.
  4. Kaki bagaikan tiang api.
  5. Dalam tanganNya memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka.
  6. Kaki kanan menginjak laut, kaki kiri menginjak bumi.
  7. Berseru dengan suara nyaring seperti singa mengaum.
ad. 1. Berselubungkan awan.
1 Korintus 10:1-2
10:1. Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
10:2. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.

Awan = Roh Kudus.
Berselubungkan awan artinya seluruh tubuhnya diselubungi Roh Kudus. Ini menunjuk pada kepribadian Yesus dalam urapan Roh Kudus sepenuhnya. Sehingga Ia menjadi kuat, tidak pernah jatuh, tidak pernah kalah, sampai dipermuliakan selamanya.

Setiap pribadi kita juga memiliki kepribadian masing-masing yang harus dipercik darah, supaya sama seperti kepribadian Yesus yang kuat. Sehingga kita tidak tersandung, tidak jatuh oleh dosa sampai puncaknya dosa, atau oleh apa pun di dunia. Kita bisa menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja di atas segala raja, sebagai Mempelai Pria Sorga yang tidak ada kena-mengena dengan dosa.

Dua oknum Allah yang lain, yaitu Allah Bapa dan Allah Roh Kudus sudah pernah datang ke dunia dalam kemuliaan. Tinggal Anak Allah yang akan datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga.

Wujud kedatangan Allah Tritunggal dalam kemuliaan:
  1. Di jaman Musa, Allah Bapa datang dalam kemuliaan di atas gunung Sinai.
    Keluaran 19:9
    19:9. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.

    Syarat untuk menyambut Allah Bapa adalah kita harus hidup dalam kesucian:
    1. Harus mencuci pakaian = penyucian masa lalu oleh darah Yesus.
      Keluaran 19:10-11
      19:10. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.
      19:11.
      Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai.

      1 Yohanes 1:7-9
      1:7. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
      1:8. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
      1:9.
      Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

      Caranya adalah mengaku dosa yang sudah kita lakukan, katakan, pikirkan, kepada Tuhan dan sesama. Mengaku dosa bagaikan naik ke atas Gunung Golgota, memang berat.
      Jika kita mau mengaku dosa, maka:
      • Darah Yesus akan aktif untuk mengampuni segala dosa kita, menutupi dosa-dosa sampai tidak ada bekasnya lagi, seperti tadinya kita tidak pernah berbuat dosa. Tetapi jika mengulangi dosa, maka pengampunan batal, dan penghukuman tetap berlaku.

      • Darah Yesus menyucikan kita dari segala kejahatan/ dosa, sehingga kita tidak berbuat dosa lagi. Kita bisa hidup dalam kebenaran dalam seluruh aspek kehidupan kita.
        Yesaya 33:15-16
        33:15. Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,
        33:16.
        dialah seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.

    2. Memasang batas = penyucian masa sekarang oleh pedang firman pengajaran yang benar.
      Keluaran 19:12-13
      19:12. Sebab itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya, sebab siapapun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati.
      19:13. Tangan seorangpun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu."

      Prakteknya adalah kita harus membatasi perjalanan hidup kita, pergaulan kita, nikah kita, ibadah pelayanan kita, sampai setiap aspek hidup kita dengan firman pengajaran yang benar. Ini supaya kita tidak melanggar ketetapan/ kehendak Tuhan.

      1 Yohanes 3:4
      3:4. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.

      Jika melanggar batas/ ketetapan Tuhan, maka sama dengan berbuat dosa dan hukumannya mati. Kehidupan semacam ini akan dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati.

      Dilempari dengan batu menunjuk kekerasan hati. Melanggar firman = keras hati. Semakin melanggar, semakin keras hati, sampai hati nuraninya mati. Hati nurani mati artinya tidak lagi merasa salah sekalipun sudah berbuat dosa. Hidupnya akan semakin minus baik jasmani maupun rohani.

      Biar kita melembut dan menerima firman pengajaran yang benar. Kita bisa saling mengaku dan saling mengampuni. Sehingga dosa tidak lagi berkuasa. Hidup kita akan semakin plus, semakin naik.

      Saat ada tuduhan kepada kita, kita harus memeriksa diri. Jika tuduhan itu benar, kita harus saling mengaku dan saling mengampuni. Jika tuduhan itu tidak benar, kita harus berdiam diri.

      Dosa juga memanah jantung hati sehingga selalu mengomel, bersungut, bergosip, sehingga tidak bisa menyembah Tuhan. Kehidupan semacam ini tidak puas, sehingga mencari kepuasan lain di dunia, sampai mati rohani, sampai binasa selamanya.

      Jika panah firman yang menembus jantung hati, maka kita akan selalu puas secara rohani, bisa menyembah Tuhan, mengucap syukur kepada Tuhan.

      Keluaran 19:13
      19:13. Tangan seorangpun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu."

      2 Timotius 4:2
      4:2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

      Sangkakala berbunyi panjang menunjuk pada panjang sabarnya Tuhan untuk memberitakan firman pengajaran yang benar yang menyatakan dosa, menegur, dan menasehati. Jika firman diulang-ulang, itu adalah panjang sabar Tuhan atas kehidupan kita.

      Kehidupan yang mau disucikan akan bisa naik ke atas gunung Tuhan, artinya bisa menyembah Tuhan, sampai suci seperti Yesus suci.

    3. Jangan bersetubuh dengan perempuan = penyucian masa depan lewat tujuh kali percikan darah.
      Keluaran 19:14-15
      19:14. Lalu turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu; disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan merekapun mencuci pakaiannya.
      19:15. Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan."

      Wahyu 14:1,4
      14:1. Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
      14:4.
      Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

      Ada dua perempuan yang mencemarkan:
      • Perempuan Babel = ajaran Babel.
        Wahyu 17:4-5
        17:4. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
        17:5.
        Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

        Ajaran Babel adalah ajaran palsu yang hanya mengajarkan tentang kemakmuran dan hiburan jasmani, tetapi tanpa penyucian/ nilai rohani, sehingga hanya membawa pada kebinasaan.

      • Perempuan Izebel = ajaran Izebel.
        Wahyu 2:20
        2:20. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

        Ajaran Izebel adalah ajaran palsu yang mengijinkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki.

        1 Timotius 2:11-14
        2:11. Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
        2:12. Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
        2:13. Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
        2:14.
        Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

        Ajaran yang benar adalah wanita tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki, baik dalam ibadah maupun dalam nikah. Jika wanita menjadi kepala, maka Tuhan tidak bisa menjadi kepala, melainkan setan yang menjadi kepala. HIdupnya akan dalam susah payah, letih lesu, beban berat, sampai binasa selamanya.

        Wahyu 2:24
        2:24. Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

        Tuhan menginjinkan percikan darah supaya bisa mengalami penyucian ginjal sehingga kita bisa lepas dari ajaran palsu.

        Wahyu 2:23
        2:23. Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

        Wahyu 14:4-5
        14:4. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
        14:5. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
    Keluaran 19:9
    19:9. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.

    Bukti hidup dalam kesucian (masa lalu, masa kini, masa depan) sehingga bisa menerima Allah Bapa dalam kemuliaan adalah kita mengalami awan tebal, yaitu urapan Roh Kudus yang kuat. Dalam bahasa aslinya adalah "Oracle", artinya doa dijawab oleh Tuhan. Sehingga banyak orang percaya dan diselamatkan oleh Tuhan.

  2. Allah Roh Kudus sudah datang dalam kemuliaan di loteng Yerusalem.
    Kisah Rasul 2:1-4
    2:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
    2:2. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
    2:3. dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
    2:4.
    Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

    Wujudnya adalah suatu bunyi seperti tiupan angin keras.
    Sekarang artinya adalah kepenuhan Roh Kudus.

    Syarat menerima Roh Kudus:
    1. Harus tinggal di Yerusalem.
      Kisah Rasul 1:4
      1:4. Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.

      Yerusalem adalah kota damai. Artinya kita harus menjaga hati damai sejahtera. Kita tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan. Kita hanya merasakan getaran kasih Tuhan.

    2. Bertekun dengan sehati dalam doa, ditambah doa puasa, doa semalam suntuk.
      Kisah Rasul 1:12-14
      1:12. Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem.
      1:13. Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
      1:14. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

      Kepenuhan Roh Kudus/ baptisan Roh Kudus artinya kelahiran dari Roh Kudus. Oleh sebab itu, kita harus bertekun seperti orang mengandung.

    3. [Kisah Rasul 1:15-26] Matias dipilih menggantikan Yudas.
      Artinya kita harus memegang teguh dan aktif dalam jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.
    Jika tiga syarat ini dipenuhi, maka kita akan bisa mengalami kepenuhan Roh Kudus, bahkan meluap-luap dalam Roh Kudus.
    Roh Kudus akan memperlengkapi kita dengan karunia Roh Kudus, sehingga kita mampu untuk beribadah melayani sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan. Kita bisa melayani Tuhan dengan tertib dan teratur.
    Roh Kudus memberikan kekuatan ekstra sehingga kita bisa setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.

    Wahyu 22:3
    22:3. Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

  3. Pada akhir jaman, Anak Allah akan segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan di awan-awan yang permai.
    Matius 24:30
    24:30. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

    Ini sama dengan berselubungkan awan, sama dengan dalam urapan Roh Kudus yang sempurna.

    Yesaya 11:1-5
    11:1. Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
    11:2. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
    11:3. ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
    11:4. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
    11:5.
    Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

    Buktinya adalah takut akan Tuhan, sama dengan merendahkan diri dan taat sampai mati di kayu salib.

    Filipi 2:8-9
    2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9.
    Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

    Oleh sebab itu, kita harus mengalami percikan darah sehingga kita mengalami urapan Roh Kudus yang sempurna. Kita bisa takut akan Tuhan, yaitu taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Maka kita bisa menyeru nama Yesus yang berkuasa.

    Hasilnya:
    1. Nama Yesus memberikan kehidupan secara jasmani di tengah kesulitan dunia. Kita dipelihara secara ajaib sampai kita hanya mengucap syukur kepada Tuhan, sampai masa antikris berkuasa.
      Matius 22:32
      22:32. Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."

    2. Nama Yesus sanggup untuk mengalahkan setan tritunggal, sumber masalah yang mustahil.
      Filipi 2:10
      2:10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

    3. Nama Yesus dilekatkan pada nama kita.
      Yesaya 4:1
      4:1. Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada kami!"

      Artinya nama Yesus menyucikan hidup kita, mengambil segala aib dalam hidup kita.
      Kekuatiran diubahkan menjadi percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan. Kita bisa percaya dan berharap Tuhan.
      Perkataan diubahkan menjadi perkataan yang benar dan baik, hanya mengucap syukur dan menyembah Tuhan.
      Perbuatan diubahkan menjadi perbuatan benar dan baik, perbuatan yang berkenan kepada Tuhan.

      Sampai suatu waktu kita diubahkan menjadi sama sempurna seperti Yesus saat Tuhan datang kedua kali.

Tuhan memberkati.