Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 Oktober 2013 (Kamis Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Kitab Wahyu yang terdiri dari 22 pasal dan 405 ayat adalah kitab terakhir dalam Alkitab.
Dalam Tabernakel, kitab Wahyu terkena pada Tabut Perjanjian.

Tabut Perjanjian terdiri dari 2 bagian:
  1. Tutup pendamaian dengan 2 kerub yang terbuat dari emas murni.
    Emas murni adalah zat ilahi.
    Kerub pertama menunjuk pada Allah Bapa (Tuhan). Tutup menunjuk pada Anak Allah (Yesus). Kerub kedua menunjuk pada Allah Roh Kudus (Kristus).

    Tutup pendamaian yang terbuat dari emas murni menunjuk pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Surga.

  2. Tabut/ peti terbuat dari kayu penaga yang disalut emas murni, sehingga tidak kelihatan lagi kayunya.
    Ini menunjuk pada gereja Tuhan yang sempurna sebagai mempelai wanita Surga.
Keluaran 25:10
25:10 “Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

Ukuran peti adalah panjang 2.5 hasta, lebar 1.5 hasta, tingga 1.5 hasta.
Dari ukuran panjang dan lebar, kita mendapatkan luas alas = panjang x lebar
= 2.5 x 1.5 = 5/2 x 3/2 = (5x3)/4.
Angka 5 menunjuk pada 5 luka Yesus yang menyelamatkan orang berdosa, korban Kristus.
Angka 3 menunjuk pada Allah Tritunggal dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga.
Angka 4 menunjuk pada empat Injil.

Angka 4 menanggung angka 5 dan 3. Dasar menjadi mempelai wanita Surga adalah:
  1. Angka 4 menanggung angka 5, menunjuk pada firman penginjilan/ Injil Keselamatan/ Kabar Baik.
    Efesus 1:13
    1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Amsal 25:25
    25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

    Injil keselamatan adalah firman yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia untuk mati di kayu salib dan menyelamatkan manusia berdosa.

  2. Angka 4 menanggung angka 3, menunjuk pada cahaya injil tentang kemuliaan Kristus/ firman pengajaran/ firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/ Kabar Mempelai.
    2 Korintus 4:3-4
    4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.


    Injil kemuliaan adalah injil/ firman Allah yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga, untuk menyucikan dan mengubahkan orang-orang yang sudah selamat, untuk menjadi sempurna seperti Yesus, sama dengan menjadi mempelai wanita Surga.
Jadi, dasar untuk menjadi mempelai wanita Surga adalah kita harus menerima injil keselamatan, tetapi juga injil kemuliaan/ Kabar Mempelai supaya kita bisa menjadi sempurna.

Contoh bagaimana dasar menjadi mempelai lewat dua kali pemberitaan firman adalah penyembuhan orang buta di Betsaida yang mengalami dua kali jamahan tangan Tuhan.

Markus 8:22-26
8:22 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia.
8:23 Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: “Sudahkah kaulihat sesuatu?”
8:24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: “Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon.”
8:25 Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.
8:26 Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: “Jangan masuk ke kampung!”

Orang buta sama dengan hidup dalam kegelapan. Artinya secara jasmani:
Orang buta harus mencari jamahan tangan Tuhan.

Secara rohani, orang buta berarti:
Keadaan orang buta ini ngeri, tetapi kehidupan semacam kayu inilah yang dipilih oleh Tuhan. Semua manusia di dunia ini sebenarnya buta [Roma 3:23].

Markus 8:22-23
8:22 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia.
8:23 Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: “Sudahkah kaulihat sesuatu?”

Yang dibutuhkan oleh orang buta adalah jamahan tangan Tuhan lewat pemberitaan firman Tuhan yang keluar dari mulut Allah (ludah).
Jadi, dalam ibadah kita harus mengutamakan pemberitaan firman Allah yang benar, supaya kita bertemu Tuhan dan mengalami jamahan tangan Tuhan.

Kita harus waspada supaya ibadah jangan menjadi topeng rohani. Ini merupakan kemunafikan yang dibenci oleh Tuhan.

Dua kali jamahan tangan Tuhan pada si buta sama dengan dua kali pemberitaan firman Tuhan. Dua kali menunjuk pada kesungguh-sungguhan Tuhan dalam ibadah untuk menjamah kehidupan yang buta. Biar kita juga sungguh-sungguh memperhatikan pemberitaan firman Tuhan.
  1. Jamahan pertama, menunjuk pada injil keselamatan.
    Yohanes 19:31-34
    19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.
    19:32 Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
    19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
    19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.


    Yesus sudah mati dengan 4 luka utama, 2 di tangan dan 2 di kaki. Ini menunjuk pada kasih Tuhan untuk menyelamatkan Israel, umat pilihan Tuhan.

    Tetapi untunglah prajurit bangsa Kafir menusuk lambung Yesus. Luka kelima yang terbesar dan terdalam di lambung yang mengeluarkan darah dan air adalah kemurahan Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Kafir yang seperti anjing dan babi.

    Jika bangsa Kafir yang buta mau diselamatkan, maka harus menerima tanda darah dan air yang mengalir dari lambung Yesus.
    Tanda darah menunjuk pada percaya Yesus dan bertobat (Medzbah Korban Bakaran). Bertobat artinya berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Bangsa Kafir adalah seperti anjing dan babi yang mengulang-ulang dosa. Dosa yang diulang-ulang akan mencapai puncak dosa, sampai dihukum oleh Tuhan.
    • Babi menunjuk pada dosa kenajisan, dosa seks dengan aneka ragamnya (lewat perbuatan, pandangan, dll).
    • Anjing menunjuk pada dosa perkataan, dusta, gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

    Tanda air menunjuk pada baptisan air (Bejana Pembasuhan) dan baptisan Roh Kudus (Pintu Kemah), atau lahir baru dari air dan roh.

    Yohanes 3:3-5
    3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”
    3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?”
    3:5 Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.


    Jika bangsa Kafir tidak lahir baru dari air dan roh, maka akan menjadi buta dan tidak bisa melihat Surga. Bahkan tidak bisa masuk Surga dan binasa.
    Tetapi jika bangsa Kafir lahir baru dari air dan roh, maka kita akan hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran.

    Mazmur 5:13
    5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

    Orang yang menerima injil keselamatan sama dengan orang benar dan selamat. Maka ia akan dilindungi, diberkati, dan ditolong oleh Tuhan.

    Markus 8:23-24
    8:23 Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: “Sudahkah kaulihat sesuatu?”
    8:24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: “Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon.”


    Firman penginjilan penting untuk membawa orang berdosa supaya bisa selamat, diberkati, dan ditolong oleh Tuhan. Tetapi harus ditingkatkan, sebab masih memiliki pandangan yang kurang jelas, yaitu memandang manusia seperti pohon, atau pandangan jasmani. Artinya:

    • Pandangan pada perkara jasmani, tanpa menghiraukan perkara rohani, bahkan mengorbankan perkara rohani.
      Esau mengabaikan perkara rohani dan akibatnya adalah mencucurkan air mata selamanya. Lot juga hanya memandang Sodom Gomora sebagai taman Surga, tanpa menghiraukan perkara rohani, dan akibatnya adalah Lot kehilangan segalanya.
    • Tidak bisa membedakan yang rohani dengan yang jasmani (perkara daging yang tidak benar), akibatnya adalah salah pilih, memilih Yesus Barabas bukan Yesus Kristus, menyangkal ajaran yang benar dan memilih yang salah.
    • Selalu menghakimi orang lain, sehingga tidak bisa introspeksi diri. 

    Keadaan orang yang memiliki pandangan daging adalah seperti perempuan yang bungkuk 18 tahun di Bait Allah.

    Lukas 13:10-13
    13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
    13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
    13:12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: “Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.”
    13:13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
    Tuhan memberkati.

    Kehidupan ini berada di Bait Allah, mungkin aktif melayani Tuhan, tetapi bungkuk sebab tanpa firman pengajaran yang benar.

    Amsal 12:25
    12:25 Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

    Bungkuk artinya ada dalam kekuatiran akan perkara-perkara jasmani, sehingga tidak bisa hidup benar. Kehidupan yang bungkuk menjadi kikir dan serakah, tidak bisa memberi bahkan merampas milik orang lain.

    Matius 25:41-42,45-46
    25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
    25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
    25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
    25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.”

    Yesus tampil sebagai Hakim yang memisahkan domba dengan kambing (kehidupan yang bungkuk). Yang dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan bukan hanya apa yang kita lakukan, tetapi juga apa yang tidak kita lakukan sementara Tuhan sudah menggerakkan hati kita lewat firman.

    Bungkuk selama 18 tahun artinya dicap 666, tetap menjadi manusia daging seperti antikris dan akan dibinasakan oleh Tuhan.

    Oleh sebab itu, harus meningkat pada jamahan tangan kedua.

  2. Jamahan kedua, menunjuk pada injil tentang kemuliaan Kristus.
    Markus 8:25
    8:25 Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas.

    2 Korintus 4:3-4
    4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Ibrani 4:12-13
    4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
    4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

    Kesungguhan kita dalam ibadah pelayanan adalah kesungguhan kita dalam menghargai firman pengajaran yang benar.

    Injil tentang kemuliaan Kristus memberitakan kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk menyucikan kita sampai sempurna.
    Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua jauh menusuk kedalaman hati dan pikiran, dan menyucikan hati kita.

    Matius 15:19
    15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

    Hati yang keras berisi 7 keinginan jahat dan najis. Ini sama dengan pelita yang padam.

    Matius 5:8
    5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

    Jika hati disucikan dari 7 keinginan jahat dan najis, maka kita bisa melihat Tuhan dengan jelas. Tingkatannya:
    • Melihat diri sendiri dengan segala dosa-dosa, kekurangan, dan kegagalan, sehingga kita bisa hancur hati dan tidak melihat salah orang lain.

    • Melihat sesama yang membutuhkan, untuk bersaksi dan menolong orang lain, baik secara jasmani maupun rohani. Saat menolong orang lain, kita harus siap digantung.

    • Melihat Tuhan, yaitu melihat firman pengajaran yang benar, melihat penggembalaan yang benar. Ini dimulai dengan melihat kandang penggembalaan yang benar, yaitu Ruangan Suci. Di dalamnya terdapat 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah:
      • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia Roh Kudus.
      • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman dan korban Kristus.
      • Medzbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
      Lewat kandang penggembalaan, kehidupan kita sedang bergaul erat dengan Allah Tritunggal.

      Markus 8:26
      8:26 Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: “Jangan masuk ke kampung!”

      Jangan kita bergaul dengan ibadah yang tidak benar (kampung). Kandang penggembalaan yang benar di mana kita bergaul erat dengan Allah Tritunggal adalah sudah cukup.

    Yohanes 9:35-36
    9:35 Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: “Percayakah engkau kepada Anak Manusia?”
    9:36 Jawabnya: “Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya.”

    Jika Tuhan ijinkan kita masuk percikan darah atau sengsara daging bersama Yesus, itu adalah supaya kita bisa bertemu dengan Yesus secara pribadi. Kita melihat Yesus dengan jelas dan hanya berkata-kata secara pribadi. Kita menyembah dengan hancur hati.

    Maka kita akan mengalami sinar kemuliaan dari wajah Yesus. Hasilnya:
    • Sinar kemuliaan dari wajah Yesus menjadikan semua jadi enak dan ringan.
      Bilangan 6:26
      6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

    • Sinar kemuliaan dari wajah Yesus memberikan belas kasihan untuk menolong kita dari segala masalah sampai yang mustahil sekalipun.
      Bilangan 6:25
      6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;

    • Sinar kemuliaan dari wajah Yesus mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
      Manusia rohani ini tanpa pamrih, tidak mencari keuntungan dari orang lain, tidak pilih kasih, rela berkorban, dan jujur. Maka semua akan menjadi indah pada waktuNya, sampai yang paling indah kita bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai.



Tuhan memberkati.