Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Desember 2021 (Selasa Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 14 terkena pada tujuh percikan darah di depan Tabut Perjanjian untuk mengalami penyucian terakhir sampai pada kesempurnaan.
Percikan darah harus disertai dengan dupa. Dulu Harun membawa darah dan dupa ke ruangan maha suci satu tahun sekali.
Artinya:
  1. Tanpa doa penyembahan yang memuncak,m tidak ada seorang pun yang sanggup mengalami penyucian terakhir.
  2. Lewat penyucian terakhir dan puncak penyembahan, kita disempurnakan menjadi mempelai wanita Tuhan untuk masuk kerajaan seribu tahun damai (Firdaus yang akan datang) sampai Yerusalem baru selama-lamanya.
Tetapi puncak kehidupan duniawi (tanpa percikan darah) adalah masuk pada puncaknya dosa yang mengarah pada kota Babel untuk dibinasakan oleh Tuhan selamanya.

Wahyu 14 terbagi menjadi tiga bagian:
  1. Ayat 1-5 = pengikutan gereja Tuhan terhadap Yesus sebagai Anak Domba Allah (diterangkan pada Ibadah Raya Malang, 15 Agustus 2021sampai Ibadah Doa Malang, 14 Oktober 2021).

  2. Ayat 6-13 = pemberitahuan tentang penghakiman (diterangkan pada Ibadah Raya Malang, 17 Oktober 2021sampai Ibadah Raya Malang, 05 Desember 2021).

  3. Ayat 14-20 = penuaian di bumi.

ad. 3.
Ada dua macam penuaian di bumi:
  1. Penuaian gandum.
    Wahyu 14:14-16
    14:14.Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
    14:15.Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
    14:16.Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.

    Ini menunjuk pada buah dari percikan darah/ penyucian terakhir yang dibawa masuk ke dalam lumbung kerajaan Sorga.

  2. Penuaian anggur di bumi.
    Wahyu 14:17-20
    14:17.Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.
    14:18.Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."
    14:19.Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
    14:20.Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

    Ini menunjuk pada buah dari kehidupan yang menolak percikan darah, sehingga harus dikilang seperti anggur dalam murka Allah, dan mengalir darah setinggi kekang kuda.

Pengikutan kita menentukan penuaian apa yang kita alami.

ad 1.
Wahyu 14:14-16
14:14.Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusiadengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
14:15.Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
14:16.Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.

Siapa yang melakukan penuaian gandum di bumi? 'seorang seperti Anak Manusia', yaitu Yesus.

Wahyu 1:13

1:13.Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.

Wahyu 6:2
6:2.Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

Wahyu 19:11-12
19:11.Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
19:12. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat
banyak mahkotadan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri.

'banyak mahkota' = menang terus, sehingga memiliki banyak mahkota.

Daniel 7:13

7:13.Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.

Mazmur 68:5
68:5.Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya!

Penyucian terakhir sama dengan penyabitan dosa-dosa sampai puncaknya dosa lewat firman pengajaran yang benar.

Siapa yang disabit? Kehidupan yang mengikut Yesus dengan tujuh percikan darah, sehingga memiliki kualitas yang sama dengan inti mempelai wanita Sorga dari bangsa Israel. Kita menjadi gandum yang matang untuk dibawa masuk ke dalam lumbung kerajaan Sorga.

Tetapi sesudah masuk penuaian gandum pun, kita masih harus waspada.

Matius 13:36-43

13:36.Maka Yesuspun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalangdi ladang itu."
13:37.Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
13:38.ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
13:39.Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
13:40.Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
13:41.Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkandan semua orang yang melakukan kejahatandari dalam Kerajaan-Nya.
13:42.Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
13:43.Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

Perikop: penjelasan mengenai lalang di antara gandum.

Dalam penuaian gandum masih terjadi pemisahan antara gandum dan lalang.
Pada akhir zaman, setan berusaha supaya anak-anak Tuhan tidak menjadi gandum, tetapi lalang yang dibakar selamanya di neraka.

Bagaimana caranya setan menjadikan gandum menjadi lalang?
  1. Memalsukan benih, yaitu ajaran palsu.
    Saat baru tumbuh, lalang dan gandum hampir sama.

    2 Petrus 2:17-22

    2:17.Guru-guru palsuitu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
    2:18.Sebab mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari mereka yang hidup dalam kesesatan.
    2:19.Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain, padahal mereka sendiri adalah hamba-hamba kebinasaan, karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu.
    2:20.Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
    2:21.Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
    2:22.Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

    'lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran' = sangat berbahaya jika sudah mengenal pengajaran lalu berbalik seperti Yudas Iskariot.

    Setan memalsukan gereja Tuhan lewat guru-guru palsu dengan ajaran-ajaran palsunya.
    Tanda kehidupan yang menerima ajaran palsu:
    • 'mata air yang kering' = tidak ada pembukaan rahasia firman Allah, sehingga gembala tidak bisa memberi makan sidang jemaat.
      Akibatnya adalah kekeringan rohani melanda sidang jemaat, sehingga mencari kepuasan di dunia, atau kepuasan dunia yang bertentangan dengan firman Tuhan dibawa masuk dalam gereja Tuhan.

    • 'kabut yang dihalaukan taufan' = tidak berguna, malah menjadi beban.

    • 'kata-kata yang congkak' = gosip, finah dan sebagainya

    • Ayat 19 = kesaksian palsu.

    • Ayat 20 = keadaan rohani lebih buruk dari yang semula, tidak pernah bertobat, malah menyalahkan orang lain, sehingga dosanya bertambah-tambah.

    • Ayat 22 = memiliki tabiat anjing dan babi, tetap manusia kafir yang tidak mau disucikan.

    Puncak pemalsuan adalah menolak penyucian/ firman pengajaran yang benar, sehingga berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yang sama dengan dosa Babel. Babel menonjolkan hiburan dan kemakmuran jasmani, tetapi menuju kebinasaan selamanya.

  2. Mencampurkan benih, sehingga terjadi percampuran antara yang rohani dengan yang jasmani.
    Keluaran 12:38
    12:38.Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.

    Percampuran sudah terjadi pada saat bangsa Israel yang sudah merayakan Paskah keluar dari perbudakan Mesir. Saat itu bangsa lain yang tidak merayakan Paskah (tidak mengalami percikan darah), juga ikut bersama dengan bangsa Israel.
    Pada akhir zaman menjelang gereja Tuhan keluar dari dunia untuk bertemu Yesus, akan terjadi percampuran antara perkara rohani dengan perkara jasmani.

    Bilangan 11:4-5,18,21-23,33-34
    11:4.Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pulaserta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
    11:5.Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
    11:18. Tetapi kepada bangsa itu haruslah kaukatakan: Kuduskanlah dirimu untuk besok, maka kamu akan makan daging; sebab kamu telah menangis di hadapan TUHAN dengan berkata: Siapakah yang akan memberi kami makan daging? Begitu baik keadaan kita di Mesir, bukan? --TUHAN akan memberi kamu daging untuk dimakan.
    11:21. Tetapi kata Musa: "Bangsa yang ada bersama aku ini berjumlah enam ratus ribu orang berjalan kaki, namun Engkau berfirman: Daging akan Kuberikan kepada mereka, dan genap sebulan lamanya mereka akan memakannya!
    11:22. Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?"
    11:23. Tetapi TUHAN menjawab Musa: "
    Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu?Sekarang engkau akan melihat apakah firman-Ku terjadi kepadamu atau tidak!"
    11:33. Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.
    11:34. Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa, karena di sanalah dikuburkan
    orang-orang yang bernafsu rakus.

    Bangsa bajingan/ bangsa campuran/ bangsa kacauan adalah kehidupan yang memiliki nafsu rakus atau keinginan daging yang tidak mau bahkan tidak bisa lagi dikontrol oleh pedang firman.
    Menjelang gereja Tuhan bertemu Yesus di awan-awan yang permai, bangsa campuran ini akan muncul lagi.

    Bangsa kacauan ini hanya ingat Mesir, artinya mundur terus, tidak pernah maju. Ini bahayanya nafsu rakus.
    Artinya adalah mengutamakan perkara dunia lebih dari perkara rohani, sehingga menjadi serupa dengan dunia. Kehidupan semacam ini tidak bisa menuju Yerusalem baru, tetapi binasa selamanya bersama dengan dunia.

    Bangsa campuran ini menuntut perkara dunia yaitu:
    • Makanan dunia, terutama makanan bagi jiwa, yaitu tontonan atau bacaan yang tidak baik, makanan rohani yang dicampur-campur sehingga tidak suka dengan firman pengajaran dari Sorga yang diulang-ulang (manna).
      Bilangan 11:5-6
      11:5.Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
      11:6.Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."

      Makanan rohani yang dicampur-campur seperti makan ikan, mentimun dan sebagainya. Artinya firman Tuhan disampaikan bukan lagi oleh seorang gembala, tetapi si A, si B dan sebagainya.
      Akibatnya adalah kurus kering rohani, artinya tidak bertumbuh, tetapi mati rohani, tidak bergairah lagi dalam perkara rohani.

    • Daging = perkara daging yang membuat kehidupan itu menolak perjamuan suci (dagingnya Yesus) atau salah dalam perjamuan suci, yaitu tidak menguji diri lewat ketajaman pedang firman.
      Bilangan 11:4
      11:4.Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israelpun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?

      Kesalahan dalam perjamuan suci dalah gembala tidak memberikan firman pengajaran yang benar, atau gembala sudah memberikan firman pengajaran yang benar, tetapi jemaat tetap mengeraskan hati dan mempertahankan keinginan daging.

      Akibatnya adalah terjadi kibrot-taawa, artinya tenggelam dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa yang mendarah daging, tidak bisa terlepas lagi, sampai binasa selamanya. Termasuk juga menolak kuburan baptisan air.

      Perjamuan suci adalah:
      1. Penggenapan dari janji Allah. Mari kita sungguh-sungguh dalam perjamuan suci. Mari kita sungguh-sungguh dalam mendengar firman untuk bisa mengoreksi diri.

      2. Firman yang mendarah daging, yang mampu melakukan segala sesuatu yang mustahil bagi kita.
        Bilangan 11:22-23
        11:22.Dapatkah sekian banyak kambing domba dan lembu sapi disembelih bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup? Atau dapatkah ditangkap segala ikan di laut bagi mereka, sehingga mereka mendapat cukup?"
        11:23.Tetapi TUHAN menjawab Musa: "Masakan kuasa TUHAN akan kurang untuk melakukan itu?Sekarang engkau akan melihat apakah firman-Ku terjadikepadamu atau tidak!"

      3. Kesempatan terbesar untuk menguburkan hawa nafsu daging, sehingga kita bisa hidup suci.

    1 Yohanes 2:18-19
    2:18.Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
    2:19. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka
    tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

    Bangsa campuran adalah pelayan Tuhan yang tidak sungguh-sungguh dalam penggembalaan yang benar dan baik.
    Ini yang bahaya! Ia ada di dalam, tetapi campuran. Inilah yang akan menjadi bangsa bajingan.
    Kalau tidak sungguh-sungguh, pasti menjadi antikris.

    Tidak sungguh-sungguh artinya:
    • Tidak setia.
      Ibrani 12:26-29
      12:26.Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
      12:27.Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.
      12:28. Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
      12:29. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

      Mengapa Tuhan izinkan kegoncangan? Supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Ini adalah ujian kesetiaan dan kesungguhan.

      Jika kita sungguh-sungguh dan setia dalam penggembalaan yang benar, kita akan tetap beribadah melayani Tuhan dengan cara yang berkenan pada Tuhan, yaitu:
      1. Ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
      2. Setia dan dapat dipercaya (hormat dan takut akan Tuhan).

      Di dalam penggembalaan, kita bertemu dengan Tuhan dengan nyala api yang menyucikan dan menyempurnakan.
Tuhan memberkati.