Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Maret 2021 (Selasa Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 12:3-18 adalah tentang penampilan naga atau setan secara jelas dan lengkap dengan enam kegiatan/ ulahnya pada akhir zaman:
  1. [Wahyu 12:4a] Ekor naga menyeret.
  2. [Wahyu 12:4b] Mulut naga menelan.
  3. [Wahyu 12:7] Berperang.
    [Wahyu 12:3-12] Ini terjadi pada saat setan masih bisa ke Sorga untuk mendakwa dan melancarkan tiga ulah.

  4. [Wahyu 12:13] Memburu, mengejar dengan cepat.
  5. [Wahyu 12:15] Menghanyutkan perempuan/ gereja Tuhan.
  6. [Wahyu 12:17] Memerangi/ menganiaya.
    [Wahyu 12:13-18] Ini terjadi pada saat setan sudah dikalahkan dan dicampakan ke bumi (tidak mendapat tempat lagi di Sorga selama-lamanya). Maka setan menggunakan waktu yang singkat sebelum dia dibelenggu dan dibinasakan untuk mencurahkan geramnya yang dahsyat ke bumi lewat tiga ulah.

Ad.6. Memerangi/ menganiaya.
Wahyu 12:17-18
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
12:18 Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.

Setan/ naga memerangi = menginjak-injak, menyiksa, dan memancung keturunan yang lain, yaitu hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak masuk penyingkiran ke padang gurun selama tiga setengah tahun.
Siapa mereka?Tetapi tidak memiliki Mezbah Dupa Emas.
Artinya:
Akibatnya gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan tidak mengalami keubahan hidup, tidak mengalami kelahiran baru dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Inilah keturunan yang lain, bukan keturunan Illahi seperti Yesus, ini yang akan diinjak-injak oleh naga/ antikris selama tiga setengah tahun.

Matius 3:7
3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

Keturunan yang lain = keturunan ular beludak, gereja Tuhan/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang bertabiat ular beludak. Ini diwakili orang Farisi dan orang Saduki.
Ajaran Farisi adalah ajaran palsu yang mengijinkan kawin cerai.
Ajaran Saduki adalah ajaran palsu yang mengatakan tidak ada kebangkitan, tidak ada malaikat, tidak ada roh, manusia hanya darah daging.

Keturunan ular beludak menembusi dari zaman ke zaman, generasi ke generasi, sebagai berikut:
  1. Zaman Allah Bapa, zaman permulaan (Adam - Abraham), 2000 tahun.
    Kejadian 3:1
    3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

    Keturunan ular beludak = gereja Tuhan/ hamba Tuhan yang memiliki tabiat ular yang pertama, yaitu cerdik tetapi tidak tulus. Ini diwakili oleh Hawa. Hawa diciptakan sama mulia dengan Tuhan, tetapi bisa bertabiat ular karena Hawa mendengar suara ular/ ajaran palsu, ajaran yang tidak sesuai dengan firman penggembalaan yang benar. Maka tabiat ular masuk dalam hidupnya, sehingga Hawa menjadi cerdik seperti ular tetapi tidak tulus seperti merpati.

    Praktek cerdik seperti ular tetapi tidak tulus seperti merpati:
    • [Kejadian 3:1] Selalu bimbang terhadap firman Allah = tidak memiliki iman yang teguh. Sebab mendengar firman hanya dengan akal, kecerdikan, kepandaian, kehebatan, sehingga firman Allah hanya menjadi pengetahuan, tidak menjadi iman di dalam hati.

    • Menambah/ mengurangi firman.
      Kejadian 3:2
      3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

      Kejadian 2:16
      2:16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,

      Mengurangi kata bebas berarti Fiman Allah tanpa urapan Roh Kudus, artinya:
      • Tanpa pembukaan rahasia firman Allah, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab, sehingga pemberitaan firman hanya pengetahuan, perkara jasmani, motivasi yang jasmani.
      • Dibatasi waktunya menurut akal.
      • Dibatasi isinya (tanpa peyucian) sehingga gembala dan sidang jemaat tetap terikat oleh dosa.
      Kejadian 3:3
      3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

      Kejadian 2:17
      2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

      Menambah kata raba, artinya pemberitaan firman Allah ditambah lawak, dongeng, pengetahuan. Hamba Tuhan meraba emosi jemaat supaya tertarik/ antusias, sehingga jemaat tidak bisa diraba oleh Tuhan hatinya, tidak bisa berubah.

      Mengurangi, menambah firman Allah = mengubah firman Allah/ firman pengajaran yang benar. Sehingga gembala dan jemaat tidak pernah berubah, tetap manusia daging yang akan diinjak-injak.

    • Kejadian 3:6-7
      3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
      3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

      Tidak taat dengar-dengaran pada suara gembala = menolak suara gembala dan mendengar suara ular. Akibatnya telanjang, kehilangan pakaian kebenaran, kesucian dan kemuliaan = hidup dalam dosa, kehancuran nikah dan buah nikah = kehilangan matahari, bulan dan bintang, tidak disingkirkan, diinjak-injak oleh antikris atau menyembah antikris dan dibinasakan.
    Jalan keluarnya adalah:
    • Tuhan memberikan pakaian dari kulit binatang untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa.
      Kejadian 3:21
      3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

      Yesus sebagai Gembala yang baik rela ditelanjangi sampai mati di kayu salib untuk memberikan pakaian keselamatan kepada kita.
      Bukti kita menerima pakaian keselamatan/ kebenaran adalah percaya Yesus, bertobat, baptisan air, baptisan Roh Kudus, lahir baru dari air dan Roh, sehingga kita mendapat hidup baru, hidup dalam kebenaran, tidak telanjang lagi, itu keturunan Illahi/ domba-Nya Tuhan.

    • Yesus sebagai Gembala yang baik menyerahkan nyawa untuk menggembalakan kita dengan tongkat Gembala untuk membawa kita masuk kandang penggembalaan (ruangan Suci), ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
      Yehezkiel 20:37
      20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

      • Pelita Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam Urapan & Karunia Roh Kudus.
        Kalau kita tekun dalam Ibadah Raya, maka karunia semakin ditambah-tambahkan, sampai suatu waktu mencapai karunia sempurna, mahkota dua belas bintang.
      • Meja Roti Sajian, yaitu ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab & Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus. Kita mengalami penebusan/ kelepasan dari dosa.
        Jika kita tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, maka kita mengalami penebusan yang bertambah-tambah sampai penebusan sempurna, tidak ada dosa, sampai menjadi bulan di bawah kaki.
      • Mezbah dupa Emas, yaitu ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam Kasih-Nya.
        Jika kita tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan, maka kasih Allah bertambah-tambah sampai menjadi selubung matahari, kasih sempurna. Buktinya adalah mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri.
      Jadi lewat ketekunan dalam kandang penggembalaan, kita ditampilkan seperti dalam Wahyu 12:1.

      Wahyu 12:1
      12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

      Gereja Tuhan dengan matahari, bulan dan bintang, terang dunia = kembali pada pakaian kebenaran dan kesucian. Kita dihitung oleh Tuhan, menjadi biji mata Tuhan, sehingga diberi dua sayap burung nasar yang besar untuk disingkirkan ke padang gurun selama tiga setengah tahun, jauh dari mata ular.

  2. Zaman Anak Allah (Abraham - kedatangan Yesus pertama kali), 2000 tahun.
    Yesaya 27:1-2
    27:1 Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.
    27:2 Pada waktu itu akan dikatakan: "Bernyanyilah tentang kebun anggur yang elok!

    Diwakili oleh kebun anggur yang elok/ indah, yaitu gereja Tuhan yang berbunga, berbuah manis, berubah hidupnya.
    Tabiat ular adalah membuat kebun anggur yang indah menjadi tidak elok, tidak indah, tidak berbunga, tidak berbuah.

    Yohanes 15:1-5
    15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
    15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
    15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
    15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
    15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

    Tabiat ular yang merusak kebun anggur yang sudah elok/ indah, menjadi tidak elok/ indah, tidak berbunga, tidak berbuah, artinya:
    • Tidak bersih, kotor, tidak suci, mulai dari hati.
      Matius 15:19
      15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

      Dikuasai oleh tujuh keinginan jahat, najis, pahit. Kalau sudah hati kotor maka pakaiannya kotor, yaitu perbuatannya kotor.

      Zakharia 3:3
      3:3 Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu,

      Efesus 4:29
      4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.

      Sampai mulut/ perkataan kotor, dusta, gosip, fitnah, menghujat orang benar sampai menghujat Tuhan, pengajaran benar disalahkan.

    • Tidak setia dalam penggembalaan, tidak setia dalam ibadah pelayanan, tidak setia dalam nikah.
      Tidak suci dan tidak setia = seperti ranting terlepas dari pokok/ dari pengajaran benar, tidak tergembala, kering.

      Yohanes 15:1-6
      15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
      15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
      15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
      15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
      15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
      15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

      Jika kering, tidak berbunga, tidak berbuah, maka pasti masuk persekongkolan tanpa firman pengajaran yang benar. Sehingga diinjak-injak oleh naga, sampai dibakar habis menjadi sama dengan antikris.

    Yesaya 27:1
    27:1 Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.

    Jalan keluarnya adalah kita harus menerima Kabar Mempelai/ firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang diulang-ulang, menyambar-nyambar untuk menyucikan hati, perbuatan, perkataan yang kotor sehingga menghasilkan hati suci, perbuatan suci, perkataan suci, hidup dalam kesucian.
    Kalau suci dan setia, maka kita disucikan terus-menerus sampai berbunga, mendapat jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Sampai berbuah, buah yang sempurna, mempelai wanita yang tidak bercacat cela = matahari, bulan dan bintang, tidak ada gelap, sempurna.

  3. Zaman akhir (kedatangan Yesus pertama kali - kedatangan Yesus kedua kali), 2000 tahun, sekarang 2021 merupakan perpanjangan sabar Tuhan.
    Kisah rasul 1:16-18
    1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
    1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
    1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

    Yudas Iskariot memiliki tabiat ular sehingga jatuh tertelungkup.
    Istilah tertelungkup berarti seperti ular, menghadap tanah, memeluk dunia dan membelakangi Tuhan.
    Prakteknya adalah:
    • Mencari uang dengan cara tidak halal.
    • Tidak setia dalam ibadah pelayanan karena mencari uang.
    • Beribadah melayani tetapi hanya mencari perkara jasmani, tidak mencari Tuhan, tidak mencari firman pengajaran yang benar.
    • Kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (mencuri milik Tuhan, mencuri milik sesama), menyembah antikris, penyembahan palsu.
    Akibatnya adalah perutnya pecah, isi perutnya keluar. Artinya memecah-belah tubuh Kristus, tidak masuk kesatuan tubuh Kristus yang sempurna, hidupnya busuk, tidak indah, akan dianiaya oleh antikris sampai binasa selamanya.

    Kisah Rasul 22:25
    22:25 Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?"

    Jalan keluarnya adalah sikap hidup telentang, yaitu membelakangi bumi (tidak terikat pada dunia) dan menghadap Tuhan, hanya bergantung dan mengandalkan Tuhan. Buktinya adalah rela sengsara daging karena Tuhan tanpa dosa, percikan darah. Maka ada Shekinah Glory, ada pelayanan Imam Besar membawa darah dan dupa.

    Praktek percikan darah:
    • Berpuasa yang benar.
      Yesaya 58:2-8
      58:2 Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang melakukan yang benar dan yang tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyakan Aku tentang hukum-hukum yang benar, mereka suka mendekat menghadap Allah, tanyanya:
      58:3 "Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?" Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu.
      58:6 Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,
      58:7 supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!
      58:8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.

      Berpuasa adalah proses mempercepat perobekan daging dengan segala tabiat ular, sehingga bisa bertabiat rohani. Kita bisa menerima kasih Tuhan yang sempurna. Kita bisa mengasihi Tuhan lebih dari semua, taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara dan kita mengasihi sesama seperti diri sendiri sampai mengasihi musuh, membalas kejahatan dengan kebaikan.

    • Menghadapi nyala api siksaan, sengsara daging, dihina, dinista karena nama Yesus untuk mengubahkan kita dari ketununan ular menjadi keturunan Illahi, sempurna seperti Yesus.
      1 Petrus 4:12-14
      4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
      4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
      4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

      Kolose 3:10-17
      3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
      3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
      3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
      3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
      3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
      3:15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
      3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
      3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

      Penampilan sehari-hari manusia baru:
      • [Kolose 3:15] Hidup dalam damai sejahtera, tidak ada lagi kekuatiran, tidak ada lagi kejahatan kenajisan.

      • [Kolose 3:16] Perbuatan dan perkataan yang suci sehingga bisa dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan, menjadi berkat bagi orang lain, selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
        Mazmur 136:1-2
        136:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
        136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

        Kapan kita selalu mengucap syukur?
        Kalau kita mengingat dan menghargai kebaikan dan kemurahan Tuhan.

        Orang yang tidak menghargai korban Kristus itulah yang selalu bersungut, bergosip, dan seterusnya.

        Bilangan 14:29
        14:29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.

        Kalau bersungut-sungut maka akan jadi bangkai, sampai tidak masuk Kanaan.

        Yesaya 66:24
        66:24 Mereka akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.

        Markus 15:27-28
        15:27 Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya dan seorang di sebelah kiri-Nya.
        15:28 (Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara orang-orang durhaka.")

        Yesus rela jadi bangkai di kayu salib supaya kita bangkai-bangkai yang harusnya binasa mendapat kemurahan dan kebaikan Tuhan lewat korban Kristus.
        Oleh sebab itu, selama kita menghargai korban Kristus yang sudah jadi bangkai, kita makan bangkai (perjamuan suci), maka kita menjadi kehidupan yang selalu mengucap syukur sampai menyembah kepada Tuhan. Kita mengulurkan tangan, dan Tuhan mengulurkan tangan kemurahan dan kebaikan-Nya, kunci Daud kepada kita semua.

        Hasilnya adalah Tuhan seorang diri melakukan keajaiban besar.

        Mazmur 136:2-4
        136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
        136:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
        136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

        Istilah seorang diri artinya jangan berharap orang lain, jangan putus asa. Maka Tuhan membuka pintu-pintu bagi kita, ada masa depan berhasil indah. Sampai kalau Tuhan datang kedua kali, keajaiban terakhir kita diubahkan sempurna sama mulia dengan Dia. Mulut tidak bersalah dalam perkataan. Kita kembali ke ciptaan semula, untuk bersorak "Haleluya" menyambut kedatangan Yesus di awan permai, bersama Dia selamanya.
Tuhan memberkati.