Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Desember 2011 (Kamis Sore)

Matius 26:36-46 berjudulDI TAMAN GETSEMANI.

Getsemani = pemerasan.

Matius 26:36, 40-41
26:36. Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Dulu, Yesus mengalami pemerasan/sengsara daging tanpa dosa di Taman Getsemani.
Di akhir zaman, pengikut-pengikut Yesus juga akan mengalami sengsara daging tanpa dosa, yakni dalam bentuk: sengsara daging bahkan aniaya untuk beribadah dan melayani Tuhan, sengsara daging karena mempertahankan kebenaran, kesulitan-kesulitan di segala bidang, fitnahan, dll.

Semuanya hanya bisa ditanggulangi dengan berjaga-jaga dan berdoa selama satu jam.

Matius 26:42
26:42 Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"

Berjaga dan berdoa satu jam adalah untuk merobek/menyalibkan keinginan dan kehendak dagingyang selalu bertentangan dengan Firman Tuhan, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran melakukan kehendak Allah(= hidup di dalam kehendak Allah).

I Yohanes 2:17
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Sebaliknya, di luar Firman Allah yang benar, sekalipun bagus di hadapan manusia, hanya ada kebinasaan bahkan sedang binasa bersama dunia ini.


Ada 3 macam kehendak Allah yang dikaitkan dengan Tabernakel (Kerajaan Sorga):
  1. Kehendak Allah I: supaya kita tetap berbuat baik (Halaman Tabernakel).
    I Petrus 2:15
    2:15 Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.

    Prakteknya:

    1. Perbuatan yang benar sesuai Firman Pengajaran benar, bukan menurut kata orang.
      Perbuatan yang benar pasti baik, namun tidak semua perbuatan baik itu benar.

      II Raja-raja 10:30
      10:30 Berfirmanlah TUHAN kepada Yehu: "Oleh karena engkau telah berbuat baik dengan melakukan apa yang benar di mata-Ku, dan telah berbuat kepada keluarga Ahab tepat seperti yang dikehendaki hati-Ku, maka anak-anakmu akan duduk di atas takhta Israel sampai keturunan yang keempat."

      Kita bertanggung jawab untuk berbuat benar sebab menentukan nasib keturunan kita.

    2. Perbuatan baik kepada orang lain, terutama kawan-kawan seiman(sesama anggota tubuh Kristus), yakni lewat memberi dan mengunjungi(Matius 25).

      Galatia 6:9-10
      6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
      6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatanbagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

      Ingat! Kesempatan untuk berbuat baik tidak selalu ada.
      Selama kita masih digerakkan Tuhan lewat Firman Pengajaran benar, kita harus taat.

      Yudas Iskariot keras hati sehingga hatinya tidak pernah tersentuh Firman.

      Kalau kita selalu menolak gerakan Firman, suatu waktu kita tidak bisa lagi berbuat baik pada sesama anggota tubuh Kristus = tidak ada kesempatan untuk masuk dalam pembangunan tubuh Kristus.
      Artinya, yang ada hanya perbuatan-perbuatan jahat (menghasut, menggosipkan orang lain, dsb.) dan najis, mengarah pada pembangunan tubuh Babel.

    3. Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan= selalu berbuat baik/benar, tidak pernah berbuat dosa = benar seperti Yesus benar.

      Roma 12:17, 21
      12:17 Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
      12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!

      I Yohanes 3:7
      3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

    Mazmur 17:15
    17:15 Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.

    "Dalam kebenaran" artinya: hidup dalam kebenaran, tetap berpegang teguh pada satu Firman Pengajaran benar.
    Hasil hidup dalam kebenaran adalah kita bisa memandang wajah Yesus dan kita mengalami kepuasan = ada pemeliharaan secara jasmani dan rohani.

    Kita tidak akan mencari kepuasan di dunia, tidak akan terperosok dalam dosa maupun ajaran-ajaran palsu.

  2. Kehendak Allah II: pengudusan/penyucian = kita hidup dalam kesucian (Ruangan Suci).
    I Tesalonika 4:3-8
    4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
    4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan,
    4:5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,
    4:6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu.
    4:7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
    4:8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.

    Allah memanggil dan memilih kita menjadi imam-imam untuk melakukan kehendak Allah, yaitu hidup dalam kesucian, bukan melakukan apa yang cemar/salah/dosa.

    Prakteknya:
    Imam-imam harus memperhatikan Ruangan Suci = kandang penggembalaan = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.

    Memang kita masih berbuat dosa, namun begitu Firman menunjuk, kita harus segera meninggalkan dosa.

    Perhatikan Ruangan Suci!
    Perhatikan pedang Firman Penyucian!

    Siapa menolak Firman Penyucian sama dengan menolak Tuhan, bukan menolak manusia.

    Kita harus hidup dalam kesucian, baik secara pribadi, dalam nikah, serta dalam tahbisan (ibadah dan pelayanan).

    Penyucian seorang imam dimulai dari hati terdalam, yang banyak menyembunyikan kejahatan dan kenajisan.

    Matius 15:19-20
    15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat (1), pembunuhan (2), perzinahan (3), percabulan (4), pencurian (5), sumpah palsu (6) dan hujat (7).
    15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."

    Pikiran jahat = prasangka buruk.
    Hati-hati dengan dosa pencurian! Jangan mencuri milik Tuhan dan sesama!
    Menghujat = memfitnah, menjelek-jelekkan sesama, dsb.

    Kalau hati disucikan, maka seluruh hidup kita disucikan sampai suci seperti Yesus suci.

    I Petrus 1:15-16
    1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
    1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

    Matius 5:8
    5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

    Hasil kehidupan yang suci adalah bisa melihat Tuhan:
    • Bagi hamba Tuhan: bisa melihat pembukaan rahasia Firman Allah.
    • Bagi sidang jemaat: bisa menikmati, meyakini, berpegang teguh, sampai mempraktekkan pembukaan rahasia Firman Pengajaran benar.
    (Surat I Tesalonika 4 terkena pada pakaian imam yang putih bermata-mata/berjala-jala/beragi. Artinya: putih = kesucian, bermata-mata = mata kita bisa melihat Tuhan.)

    Kalau kita mau disucikan sampai bisa melihat Tuhan, maka Tuhan juga sedang melihat/memperhatikan kita sedalam-dalamnya. Tuhan tahu segala sesuatu sampai kedalaman hati kita.

    Keluaran 3:5-8
    3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
    3:6 Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.
    3:7. Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikandengan sungguhkesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengarseruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.
    3:8 Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskanmereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.

    Musa mengalami penyucian sampai memiliki hati bayi (menanggalkan kasut) = disucikan dari 7 keinginan jahat dan najis, sama seperti bayi yang tanpa prasangka buruk, pembunuhan/kebencian, dusta, dsb.

    Jangan kita saling menuntut perhatian dari sesama! Jauh lebih baik jika hanya Tuhan yang mengetahui penderitaan kita.

    Jika kita dalam kesucian, Imam Besar sedang beraktifitas memperhatikan kita;
    • Tuhan turut menanggung segala letih lesu dan beban berat kita, sehingga kita merasa enak dan ringan.
      Jangan perjalanan hidup kita mengikut Yesus justru menjadi semakin berat! Memang ada beban, namun kita merasa enak dan ringan, sampai waktu Tuhan tiba untuk membebaskan kita.

    • Tuhan mendengar doa kita = Tuhan menyelesaikan segala masalah kita tepat pada waktunya.

    • Tuhan menuntun kita ke Kanaan = Tuhan memakai kita dalam kegerakan Roh Kudus Hujan Akhir (pembangunan tubuh Kristus yang sempurna).
      Kegerakan Roh Kudus Hujan Akhir adalah kegerakan dalam Firman Pengajaran benar, untuk membawa sidang jemaat dalam kesatuan tubuh Kristus yang sempurna dengan Yesus sebagai Kepala.

      Semakin kita disucikan, kita bisa semakin jelas memandang dan berpegang teguh pada satu Firman Pengajaran benar (satu pribadi Yesus).

  3. Kehendak Allah III: kesempurnaan (Ruangan Maha Suci).
    Matius 5:48
    5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
    Matius 5:48(terjemahan lama)
    5:48 Sebab itu hendaklahkamu ini sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna adanya."

    Kolose 3:14
    3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

    Kita sempurna sama mulia dengan Yesus oleh pekerjaan kasih Allah yang sempurna.

    Matius 5:43-45
    5:43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
    5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
    5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

    Prakteknya:
    Kasih Yesus yang sempurna = matahari yang terbit bersinar di langit, bersamaan dengan hujan (Firman Pengajaran benar).
    Kita tidak bisa hidup hanya dengan matahari saja, atau hujan saja.

    Ulangan 32:1-2
    32:1. "Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
    32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.

    Firman Pengajaran memang dimulai dari seperti embun (tidak banyak yang tahu), meningkat menjadi hujan rintik-rintik (mulai ada yang memperhatikan), sampai menjadi dirus hujan (kegerakan Roh Kudus Hujan Akhir).

    Kasih yang sempurna berasal dari Firman Pengajaran benar.
    Tanpa Firman, hanya ada kasih daging (palsu).

    Dari mana kita mendapatkan kasih Allah?
    Lewat doa penyembahan = berjaga-jaga dan berdoa.
    Dalam penyembahan, kita merobek daging yang lemah dan keras ini sehingga kita hidup dari Roh yang penurut = kita bisa taat pada kehendak Allah (Firman Pengajaran benar).

    Saat kita taat, di situlah kita bisa memandang wajah Yesus yang menyinarkan kasih Allah.
    (Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.)

    Yesaya 52:13-14
    52:13. Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
    52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi--

    Hasilnya, di atas kayu salib, wajah Yesus rela dijadikan buruk sampai seburuk anjing dan babi;
    • Untuk menanggung segala keburukan kita.
    • Untuk menyinarkan seratus persen kasih matahari kepada kita.

    Kegunaan kasih matahari:

    1. Kejadian 19:21-23
      19:21 Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.

      19:22 Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.

      19:23 Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.


      Untuk menghadapi suasana Sodom dan Gomora:
      • Dosa-dosa sampai puncak dosa (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan).

      • Kegoncangan-kegoncangan, pencobaan/krisis di segala bidang, yang tidak bisa ditanggulangi dengan apapun.
        Kita tetap tenang dalam kasih matahari dan Tuhan yang akan menyelesaikan semua.

      • Hukuman Allah.
        Dengan kasih matahari, kita bebas dari hukuman Allah.
    2. Kejadian 32:24, 28
      32:24. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
      32:28 Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."

      Untuk menghadapi pergumulan-pergumulan pribadi(kekuatiran, ketakutan, dsb.), juga pergumulan dalam persoalan nikah dan buah nikah(masalah apapun).

      Nama Yakub yang berarti penipu diganti menjadi Israel yang berarti pemenang.
      Kita menang atas dosa (mulai dari dusta) dan segala sesuatu, sampai mendapat nama baru, nama yang tertulis di Yerusalem Baru.

    3. Kasih matahari mengubahkan kita dari manusia daging (buli-buli tanah liat) menjadi manusia rohani seperti Yesus (buli-buli emas berisi manna), yakni mulai dari: mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka.

      Musuh = orang-orang yang mempertahankan dosa, merugikan orang lain, memusuhi kita.

      Kita terus diubahkan sampai kita menjadi sempurna sama seperti Yesus yang adalah sempurna,dan kita bisa menyambut kedatanganNya kedua kali untuk menyatu dengan Dia selama-lamanya.

Tuhan memberkati.