Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 Februari 2022 (Selasa Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 15:1-8 berjudul 'Nyanyian Mereka yang Menang'.

Wahyu 15:1-2
15:1 Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
15:2 Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

Ayat 1 menunjuk berakhirnya murka Allah (3 x 7 hukuman), disusul dengan kiamat (musnahnya langit dan bumi yang lama), sampai neraka.
Ayat 2 menunjuk orang-orang yang berdiri di tepi lautan kaca bercampur api di hadapan tahta Sorga, di langit dan bumi yang baru (Yerusalem baru) yang kekal selamanya.

Wahyu 4:6a
4:6a Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal;

Siapa yang bisa melarikan diri dari murka Allah (tidak mengalami murka Allah), sehingga bisa berdiri di tepi lautan kaca? Mereka yang mengalahkan binatang buas dan patungnya dan bilangan namanya.

Wahyu 13:1,14-15,17-18
13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Mereka yang mengalahkan antikris akan lepas dari hukuman Allah di bumi termasuk neraka, sehingga bisa berdiri di tepi lautan kaca.

Kejadian 1:26-28
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Pada awal penciptaan, binatang di laut adalah ikan, tetapi pada akhir zaman, ikan sudah menjadi binatang buas yang keluar dari laut. Artinya, terjadi perkembangan yang pesat/ hebat. Oleh sebab itu, kita harus selalu berjaga-jaga sehingga kerohanian kita bisa bertumbuh pesat, jangan berhenti. Dengan demikian kita tidak bisa dijamah apalagi dilihat oleh antikris, tidak bisa dimeterai 666 pada dahi (pikiran, hati, batin) dan tangan kanan (lahiriah) dan pada seluruh hidup kita (tubuh, jiwa, dan roh).

Kalau kita dicap antikris (666), maka kita akan menyembah antikris lewat patungnya, dan kita akan menjadi sama seperti antikris (binatang buas) yang harus diibinasakan dengan murka Allah selamanya.

Oleh sebab itu, seluruh kehidupan kita harus dimeterai oleh Tuhan, sehingga tidak bisa dicap antikris = kita menang atas antikris. Cap antikris sama sekali tidak ada kaitan dengan perkara jasmani (vaksin, e-KTP, dsb.).

Ada 3 macam meterai dari Tuhan:
  1. Meterai penebusan oleh Darah Anak Domba.
    Keluaran 13:13,16
    13:13 Tetapi setiap anak keledai yang lahir terdahulu kautebuslah dengan seekor domba; atau, jika engkau tidak menebusnya, engkau harus mematahkan batang lehernya. Tetapi mengenai manusia, setiap anak sulung di antara anak-anakmu lelaki, haruslah kautebus.
    13:16 Hal itu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi lambang di dahimu, sebab dengan kekuatan tangan-Nya TUHAN membawa kita keluar dari Mesir."


    Darah anak domba = darah Yesus yang tidak berdosa. Bangsa Kafir harus ditebus dengan darah Yesus. Bangsa Kafir di hadapan Tuhan hanya seperti keledai yang tidak berharga. Untuk menebus keledai, seekor anak domba harus disembelih. Jika Yesus tidak mati untuk bangsa Kafir, keledai harus dipatahkan batang lehernya = tidak ada hubungan dengan Yesus sebagai Kepala. Tanpa leher = mati rohani, sekalipun mengerjakan perkara rohani namun sia-sia. Jika kita tidak bisa menyembah Tuhan, semua menjadi sia-sia belaka. Bangsa Kafir harus menerima meterai darah Yesus.

    Proses bangsa Kafir menerima meterai darah Yesus.
    Roma 10:10
    10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

    Korban Kristus menyelamatkan bangsa Israel dan bangsa Kafir lewat 5 luka utama di kayu salib. Dia mati dengan 4 luka utama di tangan dan kaki untuk menyelamatkan bangsa Israel, sedangkan luka ke-5 untuk menyelamatkan bangsa Kafir dengan tanda darah dan air.

    Prakteknya adalah hati percaya pada Yesus, mulut mengaku Yesus. Mulai dengan kita mengaku dosa kepada Tuhan (vertikal) dan kepada sesama (horizontal), selanjutnya jangan berbuat dosa lagi, sehingga kita mengalami kelepasan dari dosa.

    1 Korintus 5:7-8,11
    5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
    5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
    5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.


    Paskah = kelepasan dari dosa. Jangan makan bersama (secara rohani) = jangan ber-fellowship dengan mereka yang hidup dalam dosa.
    Bangsa Kafir harus mengalami kelepasan dari 6 dosa yang mendarah-daging, yaitu dosa yang mengikat tubuh (mabuk, cabul), jiwa (kikir, pemfitnah, penipu/ pendusta), roh (penyembah berhala). Kalau kita tidak lepas dari dosa, pasti akan sampai pada penyembahan berhala. Berhala = segala sesuatu yang menghalangi hubungan erat kita dengan Tuhan, misalnya: membuat kita mengurangi waktu membaca firman, tidak lagi setia beribadah dan melayani Tuhan, sampai tidak bisa menyembah Tuhan, sehingga akhirnya menyembah patung antikris (kalah terhadap antikris). Jika bangsa Kafir tidak lepas dari 6 dosa yang mendarah-daging, maka pasti mereka menyembah patung antikris, tidak bisa berdiri di tepi lautan kaca.

    Jika bangsa Kafir menerima meterai darah Yesus di dahi dan tangan, kita terlepas dari 6 dosa yang mendarah-daging, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Kemurnian = suci sampai kedalaman hati. Dengan demikian, kita menang atas patung antikris, kita bisa menyembah Tuhan dan menyerahkan seluruh kehidupan kita kepada Tuhan. Kita akan mengalami suasana pesta (suasana Sorga), sekalipun dalam penderitaan kita bisa bersuasana pesta. Kita selamat dan diberkati Tuhan.

  2. Meterai firman Tuhan (firman pengajaran yang benar).
    Ulangan 6:4-8
    6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
    6:5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
    6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
    6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
    6:8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,


    Firman pengajaran yang benar diajarkan secara berulang-ulang = firman penggembalaan.

    Filipi 3:1b-2
    3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
    3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,

    Sunat menunjuk pada baptisan air. Penyunat palsu membawa pada baptisan air yang salah.

    Mengapa firman harus diulang-ulang?
    • Firman diulang-ulang untuk memberi kepastian iman (keyakinan pasti), sehingga kita tidak bisa digoyahkan/ dibimbangkan oleh ajaran-ajaran palsu yang tidak sesuai Alkitab.
    • Firman diulang-ulang supaya menjadi makanan rohani bagi domba-domba, sehingga mereka kuat dan bertumbuh ke arah kedewasaan rohani/ kesempurnaan.
    Sebenarnya domba Tuhan hanya bangsa Israel, sedangkan bangsa Kafir adalah keledai. Namun, setelah keledai ditebus dan dimeterai oleh darah Yesus, keledai harus tertambat pada pokok anggur yang benar = menjadi domba-domba yang tergembala dengan benar dan baik. Prakteknya adalah kita selalu berada di kandang penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, sebagai kebutuhan mutlak. Kalau kita tidak tergembala, maka bangsa Kafir yang sudah ditebus akan kembali menjadi keledai liar = hanya mengikuti keinginan daging, hawa nafsu daging, tidak bisa dinasehati, tidak bisa ditegur, berada di luar kehendak Tuhan. Lebih lagi, bisa menjadi keledai jalang = perempuan jalang, perempuan Babel yang hidup dalam kenajisan. Keledai liar dan jalang akan dibinasakan selamanya.

    Dalam kandang penggembalaan, kiita mengalami proses pemeteraian/ pengukiran firman pengajaran benar yang diulang-ulang.

    Bangsa Kafir harus tekun mendengar firman penggembalaan dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan, seperti anjing yang menjilat remah-remah roti, sampai kita bisa mengerti firman. Itu sebabnya firman perlu diulang, sehingga kita bisa lebih mengerti. Mengerti firman = firman ditulis di dahi, buktinya adalah mulai banyak berdiam dan mengoreksi diri. Firman seharusnya membawa kita lebih rendah hati.

    Bangsa Kafir percaya/ yakin pada firman penggembalaan. Firman menjadi iman di dalam hati, tertanam di dalam hati, yang akan menyelamatkan kita.

    Bangsa Kafir harus mempraktekkan firman dalam kehidupan sehari-hari = firman diukir di tangan.

    Hasilnya adalah firman penggembalaan yang diulang akan menjadi hikmat dan kuasa Allah untuk memantapkan keselamatan kita. Kita tetap hidup dalam kebenaran, tidak berbuat dosa lagi, sampai tidak bisa berbuat dosa lagi. Lebih lanjut, firman akan menyucikan dan mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari keubahan lidah kita.

    Ulangan 6:7
    6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

    Bangsa Kafir tadinya memiliki lidah anjing dengan perkataan sia-sia (perkataan yang tidak sesuai dengan firman, dusta, gosip yang belum tentu benar, fitnah, bahkan menghujat Tuhan, kemah kediamanNya dan orang-orang suci, yaitu menghujat Firman Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel). Lidah adalah sesuatu yang buas. Mereka menghujat orang benar dan justru membela orang yang tidak benar. Jika lidah menghujat, maka kehidupan itu menjadi sama seperti antikris, sehingga ditelan oleh binatang buas.

    Wahyu 13:5-6
    13:5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
    13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.


    Lidah anjing yang menjilat muntah harus diubah menjadi lidah anjing yang menjilat roti. Kita membicarakan firman, berkata benar, bersaksi, bahkan menyembah Tuhan. Dengan demikian, kita mengalami keubahan hidup, kita menang atas binatang buas antikris. Di atas gunung dalam doa penyembahan terjadi keubahan wajah Yesus (termasuk mulut).

    Yakobus 3:2
    3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

    Kalau pengajaran dan penyembahan benar (Lukas 9), maka terjadi mujizat rohani yaitu keubahan hidup (lidah yang benar). Kalau mujizat rohani terjadi, maka pasti mujizat jasmani juga akan terjadi, sampai kita bisa sama sempurna seperti Yesus. Kalau lidah buas, maka seluruh tubuh menjadi binatang buas. Namun kalau lidah sempurna, maka seluruh tubuh juga bisa sempurna seperti Yesus.

  3. Meterai Nama Tuhan
    Keluaran 28:36-38
    28:36 Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN.
    28:37 Haruslah patam itu engkau beri bertali ungu tua, dan haruslah itu dilekatkan pada serban, di sebelah depan serban itu.
    28:38 Patam itu haruslah ada pada dahi Harun, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala persembahan kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga TUHAN berkenan akan mereka.


    Patam dengan meterai nama Tuhan dipercayakan kepada Imam Besar Harun (Perjanjian Lama) dan Imam Besar Yesus Kristus (Perjanjian Baru). Bagaimana supaya meterai nama Yesus bisa dipercayakan kepada kita? Kita harus menjadi imam-imam dan raja-raja yang beribadah dan melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus yang dipercayakan kepada kita. Salama pandemi, kita bisa melayani Tuhan sebagai tim doa. Sebagai bagian/ anggota tubuh Kristus, imam-imam harus aktif melayani, sampai kita menjadi tubuh Kristus sempurna, menjadi milik Tuhan selamanya.

    Wahyu 14:1,5
    14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
    14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.


    Seratus empat puluh empat ribu orang menunjuk bangsa Israel asli sebagai inti mempelai, sedangkan kelengkapannya adalah bangsa Kafir dalam jumlah sesuai yang dipanggil, dipilih, dan disempurnakan Tuhan. Dengan demikian, keduanya (inti + kelengkapan) menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna dengan patam nama Yesus, kita dimiliki Yesus selamanya.

    Bagaimana cara Yesus mendapat Nama di atas segala nama? Yesus harus taat sampai mati terkutuk di kayu salib untuk menanggung segala dosa dan kutuk dosa kita, sehingga kita bisa dilepaskan.

    Filipi 2:8-10
    2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
    2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
    2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,


    Bagaimana proses pemeteraian nama Yesus dalam kehidupan kita? Lewat baptisan air yang benar.

    Kolose 2:11-12
    2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
    2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.


    Dalam Perjanjian Lama, ada perjanjian sunat jasmani/ lahiriah antara Abram (orang Israel asli) dengan Tuhan (Yehova). Abram disunat secara jasmani menjadi Abraham, ia mendapat meterai nama Tuhan, nama Abram ditambah dengan A dan H dari nama Tuhan.

    Dalam Perjanjian Baru, ada perjanjian sunat secara rohani dalam baptisan air yang benar. Kehidupan yang sudah percaya Yesus dan bertobat harus dikuburkan dalam kuburan baptisan air bersama Yesus, sehingga keluar dari air bersama Yesus dan mendapat nama baru. Nama Yesus dimeteraikan dalam nama kita.

    Matius 28:19
    28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

    Baptisan air yang benar harus dalam nama Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus (Tuhan Yesus Kristus). Allah Tritunggal dimeteraikan dalam tubuh, jiwa, dan roh kita. Kita bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak berkuasa lagi (Ruangan Suci, kepenuhan Roh Kudus), bahkan daging tidak bersuara lagi (Ruangan Maha Suci).

    Dengan demikian, kita mantap dan bertambah-tambah dalam kesucian sampai mencapai kesempurnaan. Kita taat pada orang tua, pada gembala, dan pada Tuhan (firman). Jika kita taat, maka antikris tidak bisa lagi memberi meterai 666 pada dahi dan tangan. Sementara itu, Tuhan memberi meterai nama Yesus pada dahi dan tangan kita, kita menang atas cap 666 (bilangan nama Antikris). Kita selalu mengingat Tuhan, dan Yesus juga selalu mengingat dan bergumul bersama kita.

    Hasilnya adalah posisi kita berada dalam gendongan tangan belas kasih Tuhan.

    Yesaya 46:3-4
    46:3 "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
    46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.


    Tuhan menanggung kita = Tuhan bertanggung jawab atas hidup dan mati kita. Tuhan bertanggung jawab melindungi dan memelihara kita di zaman yang sudah sulit/ krisis, sampai kita bisa selalu mengucap syukur pada Tuhan. Kita bisa menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan juga menyembuhkan, memberi kesehatan, memberi masa depan yang berhasil dan indah, bahkan memberikan hidup kekal.

    Tuhan memikul kita = Tuhan memikul segala beban berat kita, Tuhan menyelesaikan segala masalah sampai yang sudah mustahil sekalipun. Buktinya adalah kita bisa merasa damai sejahtera, sekalipun masalah masih ada. Tuhan yang memikul, sampai Tuhan menyelesaikan tepat pada waktunya.

    Tuhan mendukung kita = kita tidak akan jatuh dalam dosa bahkan puncak dosa. Kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus. Sekalipun kita jatuh, Tuhan mengangkat kita sehingga kita bisa tetap hidup benar dan suci. Tuhan mendukung kita dengan sayap burun nazar yang besar, kita dibawa ke padang gurun yang jauh dari mata antikris.

    Tuhan menyelamatkan kita = menyucikan dan menyempurnakan kita, sehingga kita siap sedia untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Dari padang gurun, kita masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah, Kerajaan 1000 tahun damai. Kita bisa berdiri di tepi lautan kaca di tahta Kerajaan Sorga (Yerusalem Baru kekal selamanya). Kita berkemenangan bersama Tuhan. Tuhan bertanggung jawab atas kehidupan kita semua.

Firman dan perjamuan suci adalah bukti perhatian Tuhan kepada kita. Dia yang menanggung, memikul, mendukung, menyelamatkan, bahkan menyempurnakan kita semua.



Tuhan memberkati.