Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Juni 2018 (Selasa Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 7:13-15
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.

Siapa yang berbaju putih dan bisa sampai di hadapan takhta Sorga, melayani Tuhan siang dan malam?
Yaitu orang-orang yang keluar dari kesusahan besar, mengalami jubah dicelup darah, sama dengan mengalami pelayanan pendamaian Imam Besar.

Imamat 16:12-14,16
16:12 Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
16:13 Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.
16:14 Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.
16:16 Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka.

Dalam Perjanjian Lama, Imam Besar Harun masuk Ruangan Maha Suci setahun sekali untuk mengadakan pelayanan pendamaian dengan membawa darah dan dupa. Imam Besar memercikkan darah dua kali 7 percikan darah di atas Tabut dan di depan Tabut, sehingga terjadi shekinah glory,sama dengan kemuliaan Tuhan, kelepasan dari dosa untuk bangsa Israel..

Ibrani 9:11-12
9:11 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, --
9:12 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

1 Yohanes 2:1-2
2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

1 Yohanes 2:1-2[terjemahan lama]
2:1 Hai anak-anakku, inilah kusuratkan kepadamu supaya jangan kamu berbuat dosa. Dan jikalau barang seorang berbuat dosa, maka kita ada seorang Juru Syafaat kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang benar itu,
2:2 dan Ialah menjadi korban perdamaian karena segala dosa kita; bukannya karena dosa-dosa kita sahaja, melainkan karena dosa seisi dunia ini juga.

Dalam Perjanjian Baru, Yesus masuk tempat kudus/ takhta Sorga satu kali untuk selamanya, dengan membawa darahNya sendiri dan dupa (doa syafaat), sehingga terjadi shekinah glory, sama dengan kemuliaan Allah, kelepasan dari dosa untuk seluruh dunia.

Di saat kita mengalami percikan darah bersama Yesus, maka kita harus menaikkan doa penyembahan. Maka akan terjadi pelayanan pendamaian oleh Imam Besar Yesus, sehingga terjadi shekinah glorydan kita mengalami kelepasan dari dosa.
Ayub mengalami kelepasan dari dosa kebenaran diri sendiri, sehingga mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

Ada 4 hal dalam daging yang harus dirobek, sehingga mengalami shekinah glory:
  1. Pikiran daging yang semata-mata tertuju pada perkara daging/ dunia.
    Filipi 3:18-19
    3:18 Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
    3:19 Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.


    Sehingga mengutamakan perkara daging lebih daripada perkara rohani, mempertahankan daging yang berbuat dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan). Akibatnya adalah dibinasakan selamanya.

    Pikiran daging harus dirobek menjadi pikiran salib atau pikiran rohani. Pikiran salib adalah:
    • Mengorbankan perkara jasmani untuk mendapatkan perkara rohani.
    • Mengutamakan perkara rohani/ ibadah pelayanan lebih dari perkara jasmani.
    • Rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa, bertobat, dan hidup dalam kebenaran.
  2. Keinginan daging yang selalu melawan/ bertentangan dengan kehendak Allah.
    Roma 8:6-7
    8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
    8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

    Sehingga tidak takluk pada hukum Allah atau firman pengajaran yang benar.

    Yakobus 1:13-15
    1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
    1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
    1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.


    Keinginan daging memiliki daya pikat dan daya seret, sehingga kita menolak kehendak Tuhan/ firman. Keinginan daging menyeret kita keluar dari rel kehendak Tuhan. Seperti kereta yang keluar dari rel, maka pasti akan anjlok. Semakin hebat keretanya, semakin hebat kerusakannya jika keluar dari rel.
    Saat keluar dari kehendak Allah, maka setan akan datang dengan pencobaan-pencobaan yang tak terselesaikan.

    Keinginan daging harus dirobek sehingga kita bisa taat dengar-dengaran kepada Tuhan dan kepada firman pengajaran yang benar, apa pun yang dihadapi.

    Matius 1:21-23
    1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
    1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
    1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.

    Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak taat dengar-dengaran bukan melayani Tuhan, tetapi sedang berbuat jahat dan akan diusir oleh Tuhan.
    Ukuran melayani Tuhan adalah taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
    Ukuran keberhasilan hidup kita di dunia sampai takhta Sorga adalah taat dengar-dengaran. Maka pintu-pintu di dunia akan dibukakan, sampai pintu Sorga dibukakan bagi kita.

  3. Tabiat daging.
    Ada lima tabiat daging yang harus dirobek:
    1. Kemunafikan.
      Lukas 12:1-2
      12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.
      12:2 Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.


      Yaitu pura-pura baik/ setia untuk menutupi kebusukan, pura-pura untuk mendapatkan perkara jasmani.
      Kemunafikan artinya di dalam hati dengan di luar tidak sama.

      Kemunafikan harus dirobek menjadi kejujuran/ ketulusan. Jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak".

    2. Ketakutan.
      Lukas 12:4-5
      12:4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
      12:5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!


      Yaitu ketakutan akan sesuatu di dunia sampai melawan Tuhan.

      Ketakutan daging harus diubahkan menjadi takut akan Tuhan, takut untuk berbuat dosa.

    3. Ketamakan.
      Lukas 12:13-15
      12:13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
      12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
      12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

      Yaitu kikir dan serakah. Ini terjadi karena merasa hidupnya bergantung pada uang.

      Ketamakan harus dirobek sehingga kita bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan. Jemaat Makedonia sekalipun miskin tetapi bisa memberi karena hidupnya bergantung pada Tuhan.
      Arah memberi bukan kepada manusia, tetapi kepada Tuhan. Abraham bisa memberi sampai memberikan anaknya, dan Abraham bertemu dengan Yehova Jireh yang sanggup menciptakan yang tidak ada menjadi ada.

    4. [Lukas 12:22-24] Kekuatiran.
      Yaitu kekuatiran akan perkara jasmani sampai masa depan, sehingga hidupnya tidak benar dan tidak setia.

      Kekuatiran harus dirobek sehingga kita bisa percaya dan menyerah sepenuh kepada Tuhan.

    5. [Lukas 12:35-48] Kelengahan.
      Yaitu tidak setia dalam ibadah pelayanan, sampai tidak setia dalam doa penyembahan.
      Kalau lengah, pasti akan ketinggalan saat Tuhan datang kedua kali.

      Kelengahan harus dirobek sehingga kita bisa berjaga-jaga selalu. Kita bisa setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan dan doa penyembahan.

  4. Perbuatan daging.
    Jika sudah ada pikiran, keinginan, dan tabiat daging (bagian dalam), maka pasti akan memicu perbuatan dan perkataan daging (bagian luar).

    Galatia 5:19-21
    5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
    5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
    5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

    Akibatnya adalah tidak mewarisi Kerajaan Sorga, tidak bisa berdiri di hadapan takhta Sorga.
    Kalau tidak bisa berdiri di hadapan takhta Sorga, maka pasti masuk dalam lautan api dan belerang.

Jika keempat hal dalam daging sudah dirobek, sama dengan tirai terobek, maka kita mengalami shekinah glory.Kemuliaan Tuhan akan membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani yang sama mulia dengan Yesus.

Lukas 9:28-29
9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.


Kemuliaan Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga ditunjukkan di atas gunung, yaitu dalam doa penyembahan.
  1. Wajah menunjuk hati. Wajah bersinar artinya hati nurani yang baik dan tulus, yaitu:
    • Bisa membedakan firman pengajaran yang benar dan ajaran yang salah. Maka pasti akan bisa membedakan semua yang benar dan yang salah, dan kita pasti memilih yang benar apa pun resikonya.
    • Sadar saat ada sesuatu yang tidak beres di dalam hati. Kita bisa saling mengaku dan saling mengampuni, maka dosa dibereskan oleh darah Yesus. Kalau hati beres, maka wajah pasti berseri.

  2. Pakaian-Nya berkilau.
    Pakaian menunjuk perbuatan. Kalau hati nurani baik, maka perbuatan dan perkataan pasti baik, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.

Kalau hati nurani baik, perbuatan dan perkataan baik, maka kita akan mengalami damai sejahtera. Kita bisa menjadi rumah doa, bisa menyembah Tuhan. Kita bisa berserah dan berseru kepada Yesus. Jika mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi. Contohnya:


Tuhan memberkati.