Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 19 Oktober 2021 (Selasa Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 14 terkena pada tujuh percikan darah di depan Tabut Perjanjian. Ini menunjuk pada sengsara daging gereja Tuhan bersama dengan Yesus, yang merupakan penyucian terakhir bagi gereja Tuhan untuk mencapai kualitas tidak bercela, kesempurnaan.

Wahyu 14 terbagi menjadi tiga bagian:
  1. Ayat 1-5 = pengikutan gereja Tuhan terhadap Yesus sebagai Anak Domba Allah (diterangkan pada Ibadah Raya Malang, 15 Agustus 2021sampai Ibadah Doa Malang, 14 Oktober 2021).
    Pengikutan gereja Tuhan terhadap Yesus adalah pengikutan yang ditandai dengan percikan darah/ jalan salib, sehingga mengalami peningkatan penyucian, kekuatan, urapan Roh Kudus, berkat Tuhan, pertolongan, sampai mencapai bukit Sion (kualitas kesempurnaan sebagai kualitas mempelai wanita Sorga) bahkan sampai Yerusalem baru.

  2. Ayat 6-13 = penghakiman (diterangkan pada Ibadah Raya Malang, 17 Oktober 2021).

  3. Ayat 14-20 = penuaian di bumi.

ad. 2.
Wahyu 14:6,8-9
14:6.Dan aku melihat seorang malaikat lainterbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
14:8. Dan
seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya."
14:9. Dan
seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,

Tiga 'malaikat lain' menunjuk pada tiga saksi sehingga satu perkara sah dan sempurna, tidak bisa diragukan.

Matius 18:15-16

18:15."Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
18:16.Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.

Jadi, penghakiman atas manusia berdosa mulai di dunia sampai neraka benar-benar terjadi. Demikian juga hidup kekal di Sorga benar-benar terjadi.

Wahyu 14:6
14:6.Dan aku melihat seorang malaikat lainterbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,

Malaikat pertama adalah malaikat yang memberitakan Injil yang kekal kepada seluruh bangsa (diterangkan pada Ibadah Raya Malang, 17 Oktober 2021).

Keluaran 23:20-23
23:20."Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikatberjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.
23:21.Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.
23:22.Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi musuhmu, dan melawan lawanmu.
23:23.Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu dan membawa engkau kepada orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus, dan Aku akan melenyapkan mereka.

Di sini, malaikat sama dengan gembala yang diutus, ditetapkan, dan dipilih oleh Tuhan untuk menyampaikan perkataan Tuhan (firman Allah yang benar) dan menyandang nama Tuhan.
Oleh karena itu, apa yang diucapkan gembala berlaku bukan hanya di bumi tetapi sampai di akhirat.

Untuk apa gembala menyampaikan perkataan Tuhan dan menyandang nama Tuhan?
  1. Untuk melindungi dan memelihara sidang jemaat di padang gurun dunia sampai masa antikris berkuasa di bumi.
    Kita dilindungi dan dipelihara sampai masuk kerajaan Sorga yang kekal.

  2. Untuk mengalahkan musuh-musuh. Tuhan berperang ganti kita untuk menyelesaikan semua masalah yang mustahil, dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sehingga kita hidup benar dan suci, dan kita bisa menang atas daging dengan segala tabiatnya.

  3. Untuk menuntun sidang jemaat ke bukit Sion sampai Yerusalem baru.

Oleh sebab itu kita harus sungguh-sungguh digembalakan oleh firman Allah yang benar lewat seorang gembala yang benar-benar dipilih dan diutus Tuhan, supaya kita bica mencapai hidup kekal.

Jika kita melawan atau mendurhaka penggembalaan yang benar lewat bergosip, melemahkan orang lain dan sebagainya, itu berbahaya sebab akan menjadi dosa yang tidak terampunkan, dan menuju kebinasaan selamanya.

Ada tiga tingkatan pemberitaan Injil:
  1. Injil keselamatan/ kabar baik/ susu, yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dalam dunia sebagai satu-satunya Manusia yang tidak berdosa untuk mati di kayu salib dan menyelamatkan orang berdosa.
    Efesus 1:13

    1:13.Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Amsal 25:25
    25:25.Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baikdari negeri yang jauh.

    Ini disebut juga dengan permulaan Injil.
    Markus 1:1-4, 8
    1:1.Inilah permulaan Injiltentang Yesus Kristus, Anak Allah.
    1:2.Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;
    1:3.ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",
    1:4.demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."
    1:8.Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus."

    Ini adalah proses menerima keselamatan, yaitu:
    • Percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat = masuk pintu gerbang Tabernakel.

    • Bertobat = mezbah korban bakaran.
      Iman adalah rem untuk tidak berbuat dosa. Kalau kita punya iman, kita akan berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan (mati terhadap dosa).

    • Baptisan air = kolam pembasuhan.
      Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya Yesus dan bertobat, mati terhadap dosa, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, dan bangkit keluar dari dalam air bersama Yesus, sehingga mendapatkan hidup baru/ hidup sorgawi, yaitu baptisan Roh Kudus.

    • Baptisan Roh Kudus = pintu kemah.
      Kita mengalami urapan dan meterai Roh Kudus.
      Tanda hidup baru yang bisa dirasakan sendiri adalah damai sejahtera, sehingga hidup mulai enak dan ringan.
      Tanda yang bisa didengar adalah perkataan yang benar dan baik, tidak berdusta, sampai berbahasa Roh.
      Tanda yang bisa dilihat adalah hidup dalam kebenaran dan taat dengar-dengaran.

    Oleh karena itu, hari-hari ini kita harus sudah mantap dalam kebenaran dan ketaatan.

    Kebenaran dan ketaatan adalah:
    • Jalan untuk masuk ruangan suci (daerah kemurahan, daerah keemasan).

    • Dasar batu karang yang teguh, yang tahan uji menghadapi angin, banjir, dan hujan lebat.
      1 Korintus 3:10a
      3:10a.Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar,

      Dasar yang teguh adalah dasar yang kuat untuk pembangunan tubuh Kristus yang sempurna/ dasar kerohanian kita.

  2. Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus/ firman pengajaran/ kabar mempelai, yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga, untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai pada kesempurnaan yang ditampilkan di bukit Sion.
    2 Korintus 4:4
    4:4.yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Matius 25:6
    25:6.Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang!Songsonglah dia!

    Firman pengajaran menyucikan kita, artinya:
    • Membangun rumah Allah di atas dasar batu karang = membangun kerohanian kita. Tadi lewat Injil keselamatan kita sudah membangun dasar.

    • Mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus yang diberikan Tuhan.
      Keluaran 29:1
      29:1."Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

      Syarat menjadi imam adalah kekudusan.
      Efesus 4:11-12
      4:11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
      4:12.untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

      Kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna di atas dasar, sampai kualitas sempurna.

      Imamat 21:12
      21:12.Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

      Seorang imam harus berada di ruangan suci. Sekarang menunjuk pada kandang penggembalan, yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:
      1. Pelita emas = ketekunan dalam ibadah raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-Nya.
      2. Meja roti sajian = ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan korban Kristus.
      3. Mezbah dupa emas = ketekunan dalam ibadah doa, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

      Jadi, firman pengajaran yang benar memindahkan kita dari halaman ke ruangan suci, meningkatkan kerohanian kita dan mempererat hubungan kita dengan Allah Tritunggal.
      Kalau terpisah dengan Tuhan, di situ akan ada setan.

    Mengapa seorang imam harus berada di ruangan suci/ kandang penggembalaan? Supaya tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga tidak bisa dijamah oleh setan tritunggal. Kita tidak bisa dijatuhkan dalam dosa sampai puncaknya dosa. Kita juga tidak bisa disesatkan, sehingga tidak kering dan mati rohani, tetapi selalu berada dalam urapan Roh Kudus. Kita tidak pernah berhenti melayani tetapi karunia semakin dipertambahkan.
    Kita mengalami penyucian secara terus-menerus sampai kita mencapai kualitas sempurna (bukit Sion).

    1 Korintus 3:10-12
    3:10.Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
    3:11.Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
    3:12.Entahkah orang membangun di atas dasar inidengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,

    Tergembala pada firman pengajaran yang benar sama dengan membangun rumah rohani dengan emas, perak, dan batu permata sampai mencapai bukit Sion dan Yerusalem baru.
    Perak = penebusan/kebenaran.
    Emas = kesucian.
    Batu permata = kesempurnaan.

    Ciri pelayanan dengan emas, perak, dan batu permata:
    • Rendah hati = tidak menonjolkan atau memuliakan perkara-perkara dunia. Yang ditonjolkan/ dipermuliakan hanya Yesus.
      2 Korintus 4:5
      4:5.Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristussebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus.

      Kalau sudah saling merendahkan diri, kita akan saling melayani dan menolong, bukan minta dilayani. Itulah tubuh Kristus.

    • Persekutuan yang erat dengan Tuhan dan sesama. Papan-papan di ruangan suci sangat rapat bahkan diberi lima kayu lintang.

    Kalau ini ada, kita bisa melihat kemuliaan Tuhan di dalam sidang jemaat dan nikah.

    Di luar kandang penggembalaan, pelayanan hanya akan membangun kayu, rumput kering, dan jerami.
    Artinya hanya mengutamakan perkara-perkara jasmani, hanya kuantitas tetapi tanpa kualitas kesucian. Kelihatan hebat tetapi akan terbakar habis sampai kebinasaan selamanya.

  3. Injil yang kekal.
    Wahyu 14:6
    14:6.Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekaluntuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,

    Ini adalah firman yang dobel, yaitu firman penginjilan dan firman pengajaran yang harus diberitakan pada semua bangsa, itulah bangsa Israel dan kafir, untuk mempersiapkan kita masuk dalam kekekalan. Kita menjadi imam dan raja di dalam kerajaan Sorga yang kekal.

Inilah tiga tingkatan Injil yang harus kita terima. Mantapkan kebenaran dan ketaatan sebagai dasar bangunan dan dasar untuk dipakai Tuhan.
Kemudian terima firman pengajaran yang membawa kita pada kandang penggembalaan, sehingga pelayanan kita mengarah pada kekekalan.
Terakhir, terima Injil yang kekal sampai menjadi imam dan raja selama-lamanya.

Wahyu 14:7
14:7.dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allahdan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Diayang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."


Praktik hidup kekal sehari-hari:
  1. Takut akan Tuhan (diterangkan pada Ibadah Raya Malang, 17 Oktober 2021).
  2. Memuliakan Tuhan.
  3. Menyembah Tuhan.
Kita belajar tentang memuliakan Tuhan.
Praktiknya adalah:
  1. Memuliakan Tuhan dengan harta, yaitu mengembalikan buah sulung, hasil pertama dari berkat Tuhan yang kita terima.
    Amsal 3: 9
    3:9.Muliakanlah TUHAN dengan hartamudan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,

    Kemudian kita mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus.
    Persepuluhan adalah pengakuan bahwa kita hidup dari Tuhan. Kita kembalikan dengan kebenaran dan sukacita.
    Persembahan khusus adalah ucapan syukur bahwa kita sudah diberkati Tuhan. Kita berikan dengan kerelaan dan sukacita.

    Amsal 3:10
    3:10.maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.

    Kalau kita memuliakan Tuhan dengan harta, hasilnya:
    • Secara jasmani kita dipelihara oleh Tuhan sampai berkelimpahan.

    • Secara rohani kita juga dipelihara lewat firman dan urapan Roh Kudus, sehingga kita tetap hidup benar dan suci bahkan sempurna, hidup kekal selamanya.

      Matius 6:19-20
      6:19."Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
      6:20.Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

      Memberi untuk pekerjaan Tuhan dan memberi untuk sesama yang membutuhkan sama dengan menabung di kerajaan Sorga.

  2. Memuliakan Tuhan dengan tubuh.
    1 Korintus 6:20
    6:20.Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

    Kita memuliakan Tuhan lewat tubuh artinya memuliakan Tuhan lewat ibadah pelayanan yang berkenan pada Dia. Ini adalah ibadah yang sejati.

    Roma 12:1

    12:1.Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

    Ibadah yang sejati bukan meminta tetapi mempersembahkan:
    • Tubuh yang hidup = dikuasai Roh Kudus = ibadah raya.
    • Tubuh yang kudus = dikuasai firman ibadah pendalaman Alkitab.
    • Tubuh yang berkenan = dikuasai kasih = ibadah doa.

    Jadi, ibadah yang berkenan pada Tuhan adalah ibadah dalam sistem penggembalaan.

    Kita juga memuliakan Tuhan lewat perbuatan-perbuatan baik, yaitu tidak berbuat jahat tetapi berbuat baik, bahkan membalas kejahatan dengan kebaikan, mulai di rumah tangga.

    Matius 5:16
    5:16.Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baikdan memuliakan Bapamuyang di sorga."

  3. Memuliakan Tuhan lewat buah bibir, yaitu perkataan yang benar, baik, dan jujur, ditambah dengan mengucap syukur pada Tuhan.
    Ibrani 13:15
    13:15.Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

    Perkataan benar, baik, dan jujur sama dengan perkataan iman. Kita berseru kepada Tuhan, dan kita akan dipermuliakan Tuhan.

    Mazmur 50:14-15

    50:14.Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi!
    50:15.Berserulah kepada-Kupada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Sela

    Perkataan iman ditambah dengan ucapan syukur sama dengan berseru kepada Tuhan.
    Contoh: Abraham.

    Kejadian 22:5
    22:5.Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

    'kami kembali kepadamu' = perkataan iman. Abraham percaya Tuhan mampu menyediakan dari tidak ada menjadi ada, bahkan membangkitkan apa yang sudah mati.

    Markus 7:28-30
    7:28.Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
    7:29.Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
    7:30.Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

    'Karena kata-katamu itu' = kata-kata iman dari bangsa kafir.
    Anak perempuan ini sakit, sekarang artinya dikuasai dosa, tidak mengalami damai. Mari pilih firman pengajaran yang benar! Mari makan firman sampai ada kata-kata iman bahwa firman Tuhan mampu menolong kita. Kehancuran nikah dan buah nikah bisa dipulihkan.

    Ester 4:16
    4:16."Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."

    'kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati' = kata-kata iman dari kaum muda.
    Dari tidak ada masa depan menjadi ada masa depan yang berhasil dan indah.

    Abraham, perempuan Kanaan, dan Ester, semuanya dipermuliakan Tuhan karena memiliki kata-kata iman.

    Jika Yesus datang kembali kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali di awan-awan yang permai. Kita tidak salah dalam perkataan. Kita hanya bersorak-sorai "Haleluya" sampai masuk Yerusalem baru.

Tuhan memberkati.