Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 20 Juni 2013 (Kamis Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Matius 28:20b
28:20... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Penyertaan Tuhan sampai akhir jaman, artinya mulai sekarang sampai kedatangan Yesus kedua kali, sampai kita duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga sampai selama-lamanya.

Dalam Keluaran 33 Musa meminta penyertaan Tuhan di padang gurun untuk menuju Kanaan.
Sekarang kita meminta penyertaan Tuhan di padang gurun dunia untuk menuju Yerusalem Baru.

Ada 2 bentuk penyertaan Tuhan kepada Musa:
  1. Kasih karunia [ay 12-17].
  2. Kemuliaan Tuhan [ay 18-23].

Keluaran 33:23

33:23Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan.”

Musa melihat kemuliaan Tuhan dari belakang sehingga Musa bisa menuliskan 5 kitab permulaan dari Alkitab (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan) yang memuat perkara-perkara yang terjadi jauh di belakang sebelum Musa lahir.

Dalam Perjanjian Baru, Rasul Yohanes melihat kemuliaan Tuhan dari depan (wajah Yesus) sehingga Rasul Yohanes bisa menulis 5 kitab penutup dari Alkitab, yaitu Injil Yohanes, Surat I-III Yohanes, dan kitab Wahyu, yang memuat perkara-perkara di depan yang belum terjadi, sampai kiamat, sampai tahta Yerusalem Baru.

Wahyu 1:10, 12-14, 16

1:10Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
1:12Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:13Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
1:14Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
1:16Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

Syarat melihat wajah Yesus adalah harus mendengar dan melihat bunyi sangkakala, yaitu firman penggembalaan.

Yehezkiel 33:1-6

33:1Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
33:2 “Hai anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu negeri dan bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara mereka dan menetapkan dia menjadi penjaganya
33:3 dan penjaga ini melihat pedang itu datang atas negerinya, lalu meniup sangkakala untuk memperingatkan bangsanya,
33:4 kalau ada seorang yang memang mendengar suara sangkakala itu, tetapi ia tidak mau diperingatkan, sehingga sesudah pedang itu datang ia dihabiskan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri.
33:5 Ia mendengar suara sangkakala, tetapi ia tidak mau diperingatkan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri. Kalau ia mau diperingatkan, ia menyelamatkan nyawanya.
33:6 Sebaliknya penjaga, yang melihat pedang itu datang, tetapi tidak meniup sangkakala dan bangsanya tidak mendapat peringatan, sehingga sesudah pedang itu datang, seorang dari antara mereka dihabiskan, orang itu dihabiskan dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari penjaga itu.

Tugas seorang gembala adalah menyampaikan firman penggembalaan (= meniup sangkakala) sebagai peringatan kepada sidang jemaat supaya tidak kena hukuman Tuhan.
Jika jemaat menerima bunyi sangkakala, bisa selamat. Jika menolak sangkakala, maka akan mengalami hukuman Allah dan menjadi tanggung jawabnya sendiri.
Jika gembala tidak mau meniup sangkakala, karena mau menyenangkan jemaat, kemudian jemaat yang berdosa tertimpa hukuman Allah, maka Tuhan akan menuntut tanggung jawab seorang gembala.

Jadi, mendengar dan melihat bunyi sangkakala artinya harus tergembala dengan sungguh-sungguh. Prakteknya:
  1. Tekun dalam kandang penggembalaan (ruangan suci). Ada 3 macam alat, menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah:
    • pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya (domba diberi minum),
    • meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (domba diberi makan),
    • mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (domba bernafas).
    Maka sidang jemaat akan bertumbuh ke arah kedewasaan rohani. Salah satu tanda dewasa rohani adalah tidak terpengaruh oleh suara asing, malah lari dari suara asing. Suara asing adalah ajaran lain, juga gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kehidupan yang dewasa rohani tidak memberi kesempatan untuk mendengar suara asing.

  2. Taat dengar-dengaran pada suara gembala (bunyi sangkakala).

Hasil tergembala sungguh-sungguh:
  1. Firman penggembalaan menjadi firman hidup, sama dengan menentukan nasib hidup kita.
    1 Yohanes 1:1
    1:1Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

    Firman menjamin kehidupan kita secara jasmani di tengah kesulitan dunia, menjamin masa depan yang indah dan berhasil (firman tidak pernah gagal).
    Firman menjamin kehidupan kita secara rohani. Firman penggembalaan mendarah daging dalam hidup kita sehingga kita bertumbuh ke arah kedewasaan rohani, yaitu kita bisa hidup benar dan suci, sampai sempurna.

  2. Bisa melihat wajah Yesus.
    Wahyu 1:12-13,16
    1:12Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
    1:13Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
    1:16Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

    Langkah-langkah melihat wajah Yesus:
    1. Melihat mulut Yesus.
      Wahyu 1:16a
      1:16Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, ...

      Ibrani 4:12-13

      4:12Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
      4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

      Melihat mulut Yesus artinya kita mengalami penyucian oleh firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, mulai dari dalam hati (gudangnya dosa, sumbernya dosa).

      Matius 15:19

      15:19Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.

      Hati disucikan dari 7 keinginan jahat dan najis.

      Amsal 4:23

      4:23Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan(mata air hidup, TL).

      Hasil hati yang suci adalah selalu mengalami kepuasan Surga, sehingga tidak jatuh dalam kepuasan dunia, tidak jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa.    
      Mulut bisa bersaksi tentang Kabar Baik (firman penginjilan) dan Kabar Mempelai (firman pengajaran).

      Jika hati disucikan maka seluruh hidup bisa disucikan, sampai sempurna.
      Amsal 4:24-27

      4:24Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu.
      4:25 Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka.
      4:26Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.
      4:27 Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.

      Mulut disucikan sehingga tidak berdusta, berkata benar dan baik.
      Mata disucikan sehingga memiliki pandangan rohani. Jangan seperti Esau yang memiliki pandangan jasmani yaitu mengorbankan perkara rohani untuk memburu perkara jasmani. Akibatnya Esau mencucurkan air mata selama hidupnya sampai selama-lamanya. Yakub memiliki pandangan rohani, yaitu rela mengorbankan perkara jasmani untuk mendapatkan perkara rohani. Mungkin kelihatan bodoh, ditandai cucuran air mata, namun hasilnya adalah mendapatkan segala-galanya dari Tuhan dan tidak ada setetes pun air mata.
      Perjalanan hidup disucikan sehingga hidup benar dan suci.

      Penyucian terakhir sampai sempurna, yaitu mulut tidak salah dalam perkataan, hanya menyembah Tuhan.
      Yakobus 3:2

      3:2Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.


    2. Melihat mata Yesus. 
      Wahyu 1:14
      1:14Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

      Mata Yesus seperti nyala api, menunjuk kuasa Roh Kudus.

      Wahyu 5:6

      5:6Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.

      Melihat mata Yesus artinya kita mengalami pekerjaan Roh Kudus yang membuat kita setia dan berkobar-kobar/ menyala-nyala dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Bukan usia atau kesehatan yang menentukan kesetiaan dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, tetapi kesucian dan pekerjaan Roh Kudus yang menentukan.

      Roma 12:11

      12:11Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

      Jangan kendor, jangan lalai, jangan tidak setia dalam ibadah pelayanan.

      Yeremia 48:10

      48:10Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!

      Jika kita menolak pedang penyucian (tidak mau disucikan), maka akan menjadi lalai, tidak setia, tidak berkobar dalam ibadah pelayanan. Akibatnya adalah berkobar dalam amarah/ kebencian/ dendam, berkobar dalam birahi/ kenajisan dan hidup dalam kutukan (susah payah, air mata) sampai kebinasaan.

      Ibrani 1:7

      1:7Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: “Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.”

      Jika kita suci, setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan, maka kita menjadi pelayan Tuhan bagaikan nyala api. Mata Tuhan bagaikan nyala api. Jadi pelayan Tuhan yang suci, setia dan berkobar sama dengan biji mata Tuhan sendiri.   

      Mazmur 17:8

      17:8Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

      Hasilnya adalah kita dipelihara dan dilindungi oleh Tuhan, mulai sekarang di jaman yang sulit, sampai jaman antikris berkuasa di bumi. Kita disingkirkan jauh ke padang gurun selama 3,5 tahun, kita dipelihara secara langsung oleh Tuhan lewat firman dan perjamuan suci.

    3. Melihat wajah Yesus.
      Wahyu 1:16
      1:16Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

      Wajah Yesus yang bersinar bagaikan matahari terik, menunjuk hangatnya kasih dan kemurahan Tuhan.
      Jika kita bisa memandang mulut Yesus (ada firman) dan memandang mata Yesus (ada Roh Kudus), maka firman dan Roh Kudus akan mendorong kita untuk menyembah Tuhan dalam penyembahan yang benar, sama dengan memandang wajah Yesus dan merasakan hangatnya matahari.

      Yohanes 4:24
      4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”

      Kegunaan sinar matahari dari wajah Yesus:
      1. Untuk menghadapi keadaan dunia akhir jaman yang seperti Sodom dan Gomora.
        Kejadian 19:21-23
        19:21Sahut malaikat itu kepadanya: “Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
        19:22Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana.” Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
        19:23Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.

        Sinar matahari kasih dan kemurahan Tuhan sanggup memelihara kehidupan jasmani kita secara ajaib di tengah kemustahilan. Kasih dan kemurahan Tuhan juga memelihara hidup kita secara rohani, memberi damai sejahtera di tengah dunia yang bergoncang.
        Sinar matahari kasih Allah untuk menghadapi dosa-dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, judi, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan berbagai ragamnya), sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
        Sinar matahari kasih Allah juga melindungi kita dari celaka marabahaya sampai melindungi kita dari hukuman Tuhan.

      2. Untuk menghadapi pergumulan, seperti yang dialami oleh Yakub.
        Kejadian 32:24, 28, 30-31
        32:24Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
        32:28Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.”
        32:30Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: “Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!”
        32:31Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.

        Sinar matahari dari wajah Yesus memberi kemenangan atas segala ketakutan dan kekuatiran sehingga kita bisa hidup benar, hidup dalam ketenangan, bisa mengutamakan Tuhan, mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu.
        Sinar matahari dari wajah Yesus untuk menghadapi pergumulan nikah dan buah nikah supaya tetap dalam kebenaran, kesucian, kesatuan sampai mencapai nikah yang sempurna.
        Dalam pergumulan menghadapi masa depan, sinar matahari dari wajah Yesus sanggup memberikan masa depan yang indah dan berhasil.

      3. Pergumulan untuk mendapatkan nama baru.
        Yakub (=penipu) diberi nama baru menjadi Israel (=pahlawan yang menang). Kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Mulai dari wajah diubahkan dari wajah yang buruk menjadi wajah yang berseri, ada damai sejahtera. Sampai jika Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan.

        Kita tidak bergumul sendirian, tetapi ada Yesus yang bergumul bersama kita.
        Yesaya 52:13-14

        52:13Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
        52:14Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi--

        Yesus bergumul seorang diri di kayu salib, rela menjadi buruk, bukan seperti manusia lagi, untuk menyinarkan sinar matahari kemuliaanNya kepada kita supaya wajah kita bisa menjadi berseri, sampai diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan.

Tuhan memberkati.