Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Maret 2022 (Selasa Pagi)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita, Yesus Kristus.

Wahyu 15:5-8
15:5 Kemudian dari pada itu aku melihat orang membuka Bait Suci -- kemah kesaksian -- di sorga.
15:6 Dan ketujuh malaikat dengan ketujuh malapetaka itu, keluar dari Bait Suci, berpakaian lenan yang putih bersih dan berkilau-kilauan dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
15:7 Dan satu dari keempat makhluk itu memberikan kepada ketujuh malaikat itu tujuh cawan dari emas yang penuh berisi murka Allah, yaitu Allah yang hidup sampai selama-lamanya.
15:8 Dan Bait Suci itu dipenuhi asap karena kemuliaan Allah dan karena kuasa-Nya, dan seorang pun tidak dapat memasuki Bait Suci itu, sebelum berakhir ketujuh malapetaka dari ketujuh malaikat itu.


Tujuh malaikat dengan tujuh cawan murka Allah.
Pada ayat 5, pintu bait Suci Allah terbuka, artinya:
Sebenarnya ada 3 x 7 hukuman/ murka Allah:
  1. Wahyu 6:1
    6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meteraiitu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"

    Tujuh hukuman meterai dari Allah Roh Kudus, yang disebabkan oleh manusia yang tidak taat dengar-dengaran pada pimpinan Roh Kudus.

  2. Wahyu pasal 8-9.
    Wahyu 8:2
    8:2 Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.

    Tujuh hukuman sangkakala dari Anak Allah, yang disebabkan oleh manusia yang menolak sangkakala (firman pengajaran yang benar dan keras), serta tidak taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar dan keras.

    Yohanes 14:15
    14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

    Bukti kita mengasihi Tuhan adalah kita menuruti segala perintah/ kehendak Tuhan, yaitu firman pengajaran yang benar dan yang keras.

    Yohanes 14:16-17,23
    14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
    14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
    14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.


    Kalau kita mengasihi Tuhan, taat dengar-dengaran pada firman Tuhan, maka Allah Tritunggal berdiam di dalam kita = kita kembali pada ciptaan semula yang segambar dengan Allah Tritunggal. Ciptaan semula bebas dari hukuman dan ditempatkan di Taman Eden.

    Yohanes 12:28
    12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

    Seberapa kali kita menolak firman pengajaran yang benar, sebegitu banyak pula kita menerima hukuman Tuhan. Oleh sebab itu, kita harus taat dengar-dengaran pada pimpinan Roh Kudus serta pada firman pengajaran yang benar dan keras.

  3. Wahyu 16:1-21
    Wahyu 16:1
    16:1 Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allahitu ke atas bumi."

    Tujuh hukuman cawan/ bokor dari Allah Bapa = tujuh malapetaka, yang disebabkan oleh:
    • Daging yang tidak mau dirobek, sehingga manusia hidup hanya untuk menuruti keinginan, hawa nafsu, tabiat daging = manusia menolak kasih Allah = tidak taat pada firman pengajaran yang benar = tidak mau menyembah Tuhan.
    • Daging yang belum sempurna dalam perobekan daging = sudah mengalami perobekan daging, namun Pintu Tirai belum terobek sepenuhnya = penyembahannya dinyatakan kurang dan belum memenuhi ukuran.
Wahyu 11:1-2
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."


Bait Suci menunjuk pada Ruangan Suci dan Ruangan Maha Suci. Mezbah di dalamnya menunjuk pada Mezbah Dupa Emas (doa penyembahan). Baik yang menolak perobekan daging ataupun yang belum sempurna dalam perobekan daging, keduanya harus masuk pada penghukuman Allah berupa hukuman cawan/ bokor yang bersamaan waktunya dengan Antikris yang berkuasa di bumi selama 3.5 tahun. Selama 3.5 tahun manusia di bumi akan mengalami aniaya dan siksaan yang dahsyat untuk mengalami perobekan daging sepenuh/ sempurna, sampai Pintu Tirai terobek. Perobekan daging terjadi jika mereka tetap menyembah Yesus, sekalipun disiksa, sama sekali tidak mau menyembah Antikris, sampai dipancung kepalanya (daging tidak bersuara lagi).

Wahyu 20:4
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

Pada saat Yesus datang kedua kali di awan-awan permai, mereka akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan menjadi mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus. Kita bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba Allah, Firdaus/ Kerajaan 1000 tahun damai, sampai Kerajaan Sorga yang kekal selamanya.

Matius 3:13-17
3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."


Yesus adalah satu-satunya contoh dari ketaatan yang sempurna dalam melakukan kehendak Allah, mulai dari baptisan air yang benar sampai mati di kayu salib (Pintu Tirai terobek).

Matius 11:11
11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.

Meskipun Yohanes Pembaptis adalah orang terbesar yang pernah dilahirkan perempuan di bumi, tetapi dibandingkan dengan Yesus yang datang dari Sorga, ia menjadi yang terkecil. Oleh sebab itu, Yohanes Pembaptis merasa sangat berat dan sangat tidak layak untuk membaptis Yesus. Tetapi, pada ayat 15 dituliskan tentang ketaatan, demi menggenapkan/ menuruti/ taat dengar-dengaran pada seluruh kehendak Allah, maka Yohanes melakukan baptisan air kepada Yesus.

Jadi, ukuran yang benar adalah melakukan kehendak Allah, dan dimulai dari baptisan air yang benar. Baptisan air yang benar mengandung kuasa untuk membuka pintu Sorga (ayat 16) = kita terluput dari penghukuman. Baptisan air yang benar merupakan jalan untuk kita melarikan diri dari murka Allah.

Matius 3:7,16-17
3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."


Ketaatan pada kehendak Tuhan (firman pengajaran benar) sangat berkenan pada Tuhan, sehingga pintu Sorga akan terbuka. Bukti pintu Sorga terbuka adalah Roh Kudus turun atas kita. Kita diurapi bahkan dipenuhkan Roh Kudus. Bukti baptisan air yang benar adalah kita bisa hidup dalam kebenaran. Lebih lanjut, kita juga diakui sebagai anak Allah yang dikasihi Tuhan, dan kita merasa suasana kutukan diubah menjadi suasana Sorga. Sekalipun dalam kemiskinan atau penderitaan, jika kita taat, diurapi Roh Kudus, hidup dalam kebenaran, sama dengan kita berkenan pada Tuhan, dikasihi Tuhan, maka hasilnya kita dipindah dari suasana kutukan kepada suasana Sorga.

Ibrani 2:14-15
2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.


Yesus taat sampai mati di kayu salib untuk:
Sekarang ini, Yesus meniupkan sangkakala yang keras lewat hamba-hambaNya untuk memperingatkan kita supaya kita terhindar dari murka Allah yang akan datang. Kalau kita taat dengar-dengaran, kita pasti bebas dari murka Allah. Setelah Wahyu 15, kita masuk pada Wahyu 16, yaitu penghukuman yang terakhir.

Wahyu 16:1-2
16:1 Dan aku mendengar suara yang nyaring dari dalam Bait Suci berkata kepada ketujuh malaikat itu: "Pergilah dan tumpahkanlah ketujuh cawan murka Allah itu ke atas bumi."
16:2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.

Ayat 1 menunjuk pada persiapan untuk penumpahan 7 cawan murka Allah ke atas bumi. Selanjutnya, ayat 2 menunjuk pada cawan murka yang pertama untuk menghukum tubuh daging yang melawan Allah dan menyembah Antikris. Manusia terdiri atas tubuh, jiwa, dan roh. Kalau manusia menyembah Antikris, maka tubuh, jiwa, dan rohnya dicap dengan 666.
Wahyu 13:18
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Jika tubuh, jiwa, dan roh dicap 666 = manusia dikuasai Antikris, menyembah dan menjadi sama dengan Antikris. Itu sebabnya, tubuh, jiwa, dan roh kita harus dicap dengan meterai Tuhan (777) yang membawa kita pada kesempurnaan. Bagaimana caranya?
Dengan demikian, jika tubuh, jiwa, dan roh kita dicap 777, kita menjadi sempurna seperti Yesus. Kita menjadi mempelai wanita Sorga yang bebas dari penghukuman dan murka Allah yang terakhir. Pintu Sorga terbuka bagi kita.

Wahyu 9:4-6
9:4 Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya.
9:5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.
9:6 Dan pada masa itu orang-orang akan mencari maut, tetapi mereka tidak akan menemukannya, dan mereka akan ingin mati, tetapi maut lari dari mereka.

Sengat (siksaan) kalajengking hanya menyengsarakan manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya (mereka yang tidak taat dan tidak setia), bukan untuk membunuh mereka. Ini sebenarnya merupakan peringatan dari Tuhan supaya kita mencari cap dari Tuhan dan jangan mengikuti cap Antikris. Kita harus mendengar firman, taat dengar-dengaran, dan menyembah Tuhan. Justru di masa pandemi, kita harus makin setia pada Tuhan.

Wahyu 16:2
16:2 Maka pergilah malaikat yang pertama dan ia menumpahkan cawannya ke atas bumi; maka timbullah bisul yang jahat dan yang berbahaya pada semua orang yang memakai tanda dari binatang itu dan yang menyembah patungnya.

Bilangan 11:4
11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?

Orang-orang yang tidak memiliki meterai Allah = bangsa bajingan di antara Israel. Mereka hanya ikut-ikutan bangsa Israel saat keluar dari Mesir, tetapi mereka tidak punya tanda darah (pertobatan), sehingga menolak manna (firman pengajaran yang benar) = menolak meterai Tuhan. Kita harus mengalami penebusan (Paskah) lebih dulu, bisa bertobat, sehingga bisa menerima dan taat pada firman pengajaran yang benar.

Wahyu 16:3-7

16:3 Dan malaikat yang kedua menumpahkan cawannya ke atas laut; maka airnya menjadi darah, seperti darah orang mati dan matilah segala yang bernyawa, yang hidup di dalam laut.
16:4 Dan malaikat yang ketiga menumpahkan cawannya atas sungai-sungai dan mata-mata air, dan semuanya menjadi darah.
16:5 Dan aku mendengar malaikat yang berkuasa atas air itu berkata: "Adil Engkau, Engkau yang ada dan yang sudah ada, Engkau yang kudus, yang telah menjatuhkan hukuman ini.
16:6 Karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang kudus dan para nabi, Engkau juga telah memberi mereka minum darah; hal itu wajar bagi mereka!"
16:7 Dan aku mendengar mezbah itu berkata: "Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu."


Malaikat yang kedua dengan penghukuman. Mereka, yang tidak punya meterai Allah (tanda darah), akan mengalami bisul dan juga air yang menjadi darah, karena mereka telah menumpahkan darah orang-orang benar dan suci. Laut dan segala airnya menjadi darah, sehingga semua yang ada di dalamnya menjadi mati.

Wahyu 17:5,15
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

Perempuan yang duduk di atas air yang banyak. Laut/ air yang banyak = masyarakat yang banyak, bangsa-bangsa. Mereka diduduki oleh wanita Babel (dosa sampai puncak dosa) sehingga menjadi seperti darah (berbau busuk). Pada 3.5 tahun masa Antikris, Tuhan juga akan menghukum bangsa-bangsa yang berbau busuk tersebut. Sekalipun dihukum, mereka tetap tidak bisa bertobat, bahkan menghujat Allah.

Wahyu 16:8-9
16:8 Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api.
16:9 Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allah yang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobat untuk memuliakan Dia.


Wahyu 16:17-21
16:17 Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah terlaksana."
16:18 Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu.
16:19 Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman murka-Nya.
16:20 Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-gunung.
16:21 Dan hujan es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.


Sebenarnya penghukuman adalah cara Tuhan untuk memperingatkan kita supaya kita bertobat. Pada waktu murka Allah yang terakhir (penghukuman Tuhan sudah penuh dilaksanakan di dunia/ sudah selesai), manusia tetap tidak bertobat, karena darah yang mengalir dalam tubuhnya adalah darah orang mati. Oleh sebab itu, selagi darah masih mengalir dalam tubuh kita yang hidup ini, mari kita menggunakan waktu untuk:
  1. Bertobat.
    Roma 2:4
    2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?

    Tiga sarana pertobatan:
    • Kemurahan Tuhan, yaitu kita masih punya tubuh daging dengan darah yang masih hidup. Kita gunakan waktu untuk mengaku dosa, diampuni, dan jangan diperbuat lagi. Setan hanya punya roh tanpa tubuh. Binatang hanya punya tubuh tanpa roh. Manusia punya tubuh, jiwa, dan roh yang hidup untuk bertobat. Yesus menebus kita dalam wujud manusia yang hidup.
    • Kelapangan/ keluasan hati Tuhan, sehingga semua dosa bisa diampuni Tuhan.
    • Kesabaran Tuhan, yaitu Yesus belum datang kembali kedua kali.
  2. Beribadah pada Tuhan dalam ibadah yang sejati, yaitu kita mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus, dan berkenan pada Tuhan.
    Roma 12:1-2
    12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
    12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

    • Tubuh yang hidup = dikuasai Roh Kudus, lewat ketekunan dalam Ibadah Raya.
    • Tubuh yang kudus = dikuasai firman, lewat ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
    • Tubuh yang berkenan pada Allah = dikuasai kasih Allah, lewat ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
    Ibadah yang sejati kita temukan dalam penggembalaan. Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok membuat kita seperti ranting yang melekat pada pokok yang benar, sehingga kita bisa selalu disucikan dan diubahkan (ayat 2). Yang lama dipotong, dan yang baru ditumbuhkan. Kita melembut = memiliki hati yang lembut.
Contoh dan hasilnya adalah:
  1. Markus 9:23-24
    9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
    9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

    Seorang suami/ ayah yang sering bimbang, ragu, tidak percaya Tuhan, diubahkan melembut menjadi percaya sepenuh dan bisa mengulurkan tangan pada Tuhan. Tuhan juga akan mengulurkan tangan belas kasihNya pada kita. Kalau mujizat rohani (keubahan hidup) terjadi, mujizat jasmani pasti juga bisa terjadi. Yang mustahil menjadi tidak mustahil. Nikah dan buah nikah dipulihkan. Kita yang dalam stres/ ketakutan bisa hidup dalam damai sejahtera (enak dan ringan). Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan asal kita percaya sepenuh pada Tuhan.

  2. Markus 5:25-28,34
    5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
    5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
    5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
    5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
    5:34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"

    Seorang istri/ ibu/ janda yang sakit pendarahan (kanker rahim) selama 12 tahun, diubahkan untuk memiliki iman dan ketekunan. Sekalipun dihadang kerumunan, tetap tekun berusaha datang pada Yesus. Maka, segala penyakit yang sudah mustahil sekalipun bisa disembuhkan oleh Tuhan.

  3. Daniel 3:16-18,24-26
    3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
    3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
    3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
    3:24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
    3:25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
    3:26 Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu.

    Kaum muda (Sadrakh, Mesakh, Abednego) menghadapi ujian iman untuk menyembah patung (Antikris), tetapi mereka diubah untuk memiliki iman dan percaya/ berharap Tuhan, kuat dan teguh hati untuk tetap hanya menyembah Tuhan apapun yang terjadi. Jika kita mengulurkan tangan pada Tuhan, maka Tuhan pasti juga akan mengulurkan tanganNya pada kita. Jika mujizat rohani terjadi, mujizat jasmani pasti juga terjadi. Tuhan mampu melindungi dan memelihara kita di tengah kesulitan, krisis, celaka, marabahaya di bumi, bahkan saat Antikris berkuasa 3.5 tahun.

    Daniel 3:28-30
    3:28 Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.
    3:29 Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa mana pun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu."
    3:30 Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego di wilayah Babel.

    Selanjutnya, tangan belas kasih Tuhan juga menjadikan hidup kita berhasil dan indah pada waktunya. Tuhan memakai kita menjadi saksi Tuhan, memberitakan Kabar Baik dan Kabar Mempelai, ke mana saja Tuhan mengutus kita. Selama Tuhan masih mau memakai kita, Tuhan pasti menghidupkan kita. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.


Tuhan memberkati.