Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 22 Mei 2018 (Selasa Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 7:9
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.

Syarat masuk takhta Tuhan adalah memakai jubah putih.

Ada 3 macam pakaian putih:
  1. Pakaian keselamatan = pakaian yang dibagi menjadi 4 bagian
    Yohanes 19:23a
    19:23 Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian--...

  2. Pakaian kesucian = jubah indah.
    Yohanes 19:23b
    19:23 ... dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.

  3. Jubah putih berkilau-kilau.
    Wahyu 19:8
    19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
ad. 3. Jubah putih berkilau-kilau.
Jika kita mendapatkan jubah putih berkilau-kilau, itu adalah kasih karunia Tuhan.
Kasih karunia Tuhan artinya pemberian Tuhan kepada orang yang seharusnya tidak layak.

Proses untuk mendapatkan jubah putih berkilau:
  1. Lewat memberi dengan kerelaan hati dan sukacita.
    2 Korintus 9:7-8
    9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
    9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

    Memberi dimulai dengan mengembalikan perpuluhan dan persembahan khusus milik Tuhan.
    Baru kita bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan.

    Maka Tuhan akan melimpahkan kasih karunia:
    • Untuk memelihara hidup kita secara berkecukupan, bahkan berkelimpahan, mulai dari dunia yang sulit sampai jaman antikris berkuasa selama 3,5 tahun.
      Kasih karunia adalah dua sayap burung nasar yang besar untuk menyingkirkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata antikris selama 3.5 tahun. Kita dipelihara dengan firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci.

    • Untuk dapat melimpah dalam pelbagai kebajikan, perbuatan benar dan baik, bahkan bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.
      Wahyu 19:8
      19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

      Akumulasi dari perbuatan kebajikan akan menjadi pakaian putih berkilau-kilau.

      Kehidupan yang kikir dan serakah akan telanjang dan tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

  2. Lewat doa penyembahan yang benar.
    Lukas 9:28-29
    9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
    9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

    Doa penyembahan yang benar didorong oleh firman pengajaran yang benar dalam kesucian.
    Menyembah Tuhan = memandang wajah Tuhan dan berkata-kata dengan Tuhan.
    Dari pihak Tuhan, Tuhan menyinarkan sinar matahari, yaitu sinar kasih karunia.

    Bilangan 6:25
    6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;

    Sinar kasih karunia adalah untuk mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Tuhan:
    • Dimulai dengan wajah diubahkan.
      Di wajah terdapat panca indra. Mulai dari telinga mendengar yang benar dan baik. Maka mulut akan berkata yang benar dan baik, menjadi berkat bagi orang lain, bersaksi dan menyembah Tuhan. Jika telinga dan mulut baik, maka semua menjadi baik.

      Markus 7:37
      7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

      Lanjut mata baik, yaitu memiliki pandangan rohani yang hanya memandang ladang Tuhan. Kita rela mengorbankan perkara jasmani untuk mendapatkan perkara rohani.
      Jika telinga baik dan mata baik, maka kita akan dipakai oleh Tuhan. Kita menerima kuasa penciptaan Tuhan yang sanggup menciptakan yang tidak ada menjadi ada.

      Amsal 20:12
      20:12 Telinga yang mendengar dan mata yang melihat, kedua-duanya dibuat oleh TUHAN.

    • Pakaian diubahkan = perbuatan = solah tingkah laku.
      Kita melakukan perbuatan yang berkenan kepada Tuhan dan menjadi teladan bagi sesama.

      1 Timotius 4:12
      4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.

      Permulaan pakaian putih berkilau adalah menjadi teladan dalam 5 hal, yaitu perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, kesucian.
      Angka 5 = korban Kristus di kayu salib.
      Jika mau menjadi teladan, maka kita harus ingat korban Kristus di kayu salib. Kita harus berkorban seperti Yesus berkorban.
  3. Lewat menderita karena kehendak Tuhan = salib = percikan darah = nyala api siksaan.
    1 Petrus 2:19
    2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

    Supaya kita tahan menghadapi nyala api siksaan, maka kita harus tahan uji menghadapi nyala api penyucian dalam penggembalaan.

    Keluaran 3:1-3,5
    3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
    3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
    3:3 Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
    3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."


    Dalam penggembalaan, ada dua hal yang kita alami:
    • Penglihatan hebat, yaitu semak duri menyala tetapi tidak terbakar oleh api.
      Manusia daging yang berdosa adalah seperti semak duri. Jika ada sesuatu terjadi, maka pasti saling menusuk/ saling menyakiti satu sama lain.
      Tetapi manusia daging yang dibenarkan oleh Tuhan, akan banyak berdiam diri.

      Semak duri menyala tapi tidak terbakar oleh api. Inilah api dari Sorga, yaitu api firman Allah, api Roh Kudus, dan api kasih Allah.
      Penglihatan hebat adalah manusia darah daging yang berdosa tahan menghadapi nyala api penyucian dari Sorga.
      Syaratnya adalah harus selalu berada dalam kandang penggembalaan, yaitu ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
      • Pelita Emas, ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karunia-karunia Roh Kudus. Kita mengalami penyucian oleh nyala api Roh Kudus.
      • Meja Roti Sajian, ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran dan korban Kristus. Kita mengalami penyucian oleh nyala api firman.
      • Mezbah Dupa Emas, ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Kita mengalami penyucian oleh nyala api kasih Allah.
      Jika hamba Tuhan/ pelayan Tuhan tekun dalam 3 macam ibadah pokok, sama dengan tahan menghadapi nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih, maka inilah kesaksian yang hebat.

      Penglihatan hebat ini akan memuncak dalam Wahyu 12:1, yaitu mempelai wanita dengan terang matahari, bulan, dan bintang.
      Wahyu 12:1
      12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

      Keluaran 3:5
      3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."

      Dalam penggembalaan, kita mengalami penyucian oleh nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih, sampai menanggalkan sepasang kasut. Kita mengalami penyucian lahir dan batin, luar dan dalam, tubuh jiwa roh, sampai menjadi seperti bayi yang baru lahir.

      Kehidupan yang suci akan berimbas/ mempengaruhi sekeliling kita.

      Tanda bayi yang baru lahir:
      • Menanggalkan beban dosa, tidak berbuat dosa, hidup benar dan suci.
      • Tidak menuntut hak, tanpa pamrih.
      • Hanya menangis, menyembah Tuhan dengan hancur hati, berserah dan berseru kepada Tuhan.
      Yesaya 46:3-4
      46:3 "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim.
      46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.


      Kalau sudah tampil seperti bayi yang baru lahir, maka Tuhan yang akan menggendong kita. Tuhan memperhatikan, mempedulikan, bergumul untuk kita.
      Tuhan menjunjung hidup kita supaya tidak jatuh dalam dosa, tidak jatuh dalam pelayanan, tetap setia dan berkobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
      Tuhan menyelamatkan, yaitu melindungi hidup kita dari segala celaka marabahaya di dunia, melindungi dari antikris, melindungi dari 3x7 hukuman, sampai melindungi kita dari neraka.

    • Tahan menghadapi nyala api siksaan/ percikan darah/ penderitaan karena Yesus.
      Contoh: Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Inilah gambaran kehidupan yang tahan dalam penderitaan karena Yesus.
      Jangan melihat besarnya pencobaan, tetapi biar kita melihat besarnya penyertaan Tuhan atas hidup kita.

      Sadrakh, Mesah, dan Abednego tetap kuat dan teguh hati seperti bayi yang menangis, hanya menyembah Tuhan.
      Daniel 3:24-25
      3:24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
      3:25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"


      Maka Tuhan beserta dengan Roh kemuliaan. Tangan Roh Kudus menggendong Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.

      1 Petrus 4:12-14
      4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
      4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
      4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

      Jika ada Roh kemuliaan, hasilnya:
      • Semua masalah selesai.
      • Ada masa depan yang berhasil dan indah. Sadrakh, Mesakh, dan Abednego mendapat kedudukan lebih tinggi.
      • Dipakai menjadi saksi. Kita bersaksi tentang Kabar Baik dan Kabar mempelai di dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan.
      • Mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani.
        Mulai dengan keubahan wajah atau hati, yaitu hati tulus (tidak ada yang disembunyikan) dan hati damai sejahtera (tidak ada iri, tidak ada benci, tidak merasakan apa yang daging rasakan). Maka wajah akan berseri-seri. Kita bisa berbahagia di tengah penderitaan.

        1 Petrus 4:15-16
        4:15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
        4:16 Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu.

        Pakaian/ perbuatan juga diubahkan.
        Pembunuh diubahkan sehingga bisa saling mengasihi bahkan mengasihi musuh.
        Pencuri menjadi pemberi.
        Penjahat menjadi berbuat kebaikan, sampai kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.
        Pengacau menjadi pendamai. Jangan menjadi pengacau pekerjaan Tuhan yang benar.

      2 Tesalonika 1:5-7
      1:5 suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.
      1:6 Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu
      1:7 dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala,


      Jika Tuhan datang kedua kali, semua sudah sempurna seperti Dia dan memakai pakaian putih berkilau-kilauan.

Tuhan memberkati.