Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 28 Juli 2016 (Kamis Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 4:4
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.

Dua puluh empat tua-tua berada di sekeliling takhta Sorga, terbagi menjadi dua bagian:
  1. 12 tua-tua = 12 rasul hujan awal.
  2. 12 tua-tua = 12 rasul hujan akhir.
Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada Meja Roti Sajian yang terdapat 12 roti di atasnya.

Meja Roti Sajian terdiri dari dua bagian besar:
  1. Roti.
    Imamat 24:5-6
    24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
    24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.

    Ketentuan tentang roti:
    1. Harus 12 roti.
    2. Diatur rapi menjadi dua susun, masing-masing enam buah sesusun (66). Ini menunjuk pada 66 buku dalam Alkitab, itulah firman pengajaran yang benar.
    Jadi, pengertian roti adalah:
    1. Firman Allah yang menjadi makanan rohani untuk mendewasakan sidang jemaat sampai dewasa penuh atau sempurna seperti Yesus.
      Syaratnya adalah:
      • Tertulis dalam Alkitab.
      • Merupakan wahyu/ ilham dari Tuhan, sama dengan firman yang dibukakan rahasianya, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.
      Roti diatur rapi, artinya firman Allah disampaikan secara teratur dan berkesinambungan di dalam urapan Roh Kudus.

    2. Firman pengajaran yang benar yang menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat.

  2. Meja, yaitu hati dan pikiran manusia.
    Ada dua kemungkinan tentang meja:
    1. Jika meja diisi muntah/ kotoran, maka akan menjadi hati dan pikiran yang jahat dan najis.
      Yesaya 28:8
      28:8 Sungguh, segala meja penuh dengan muntah, kotoran, sehingga tidak ada tempat yang bersih lagi.

      Muntah adalah:
      • Pemberitaan firman yang berdasarkan iri hati, sakit hati, pahit hati, keinginan akan uang.
        Hamba Tuhan harus menyampaikan firman dengan hati yang bersih dan tulus.
        Jemaat juga harus menerima firman dengan hati yang bersih dan tulus.

      • Gosip-gosip.
        Jika sudah mendengar gosip, maka pasti tidak bisa mendengar firman.

      Markus 7:21-23
      7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, (1)percabulan, (2)pencurian, (3)pembunuhan,
      7:22 (4)perzinahan, (5)keserakahan, (6)kejahatan, (7)kelicikan, (8)hawa nafsu, (9)iri hati, (10)hujat, (11)kesombongan, (12)kebebalan.
      7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

      Titus 3:10-11
      3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.
      3:11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.

      Bebal artinya tidak bisa dinasehati. Orang bebal tidak bisa berbuat benar dan baik lagi. Orang bebal sedang menghukum dirinya sendiri.
      Nasehat adalah lewat teguran firman atau teguran langsung. Nasehat adalah adalah untuk memindahkan dari suasana kutukan/ hukuman kepada suasana berkat. Oleh sebab itu, jangan marah jika dinasehati.
      Jangan ber-fellowship dengan kehidupan yang bebal, sebab suatu waktu nanti akan menjadi bebal juga.

      Dua belas keinginan jahat dan najis ini mengarah pada puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa percabulan dengan berbagai macamnya, penyimpangan seks, nikah yang salah, kawin cerai, kawin campur, kawin-mengawinkan). Jika hati diisi 12 keinginan jahat dan najis, maka tidak ada lagi tempat untuk 12 roti, tidak ada lagi tempat yang bersih.

      Dua belas keinginan jahat dan najis mengarah pada pembangunan Babel, yaitu kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan. Ini sama dengan menjadi mempelai wanita setan yang akan dibinasakan selamanya.

    2. Meja hati dan pikiran diisi 12 roti, sam dengan firman pengajaran yang benar.
      Ibrani 10:16-17
      10:16 sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,
      10:17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."


      Prosesnya adalah:
      • Mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan, sehingga kita bisa mengerti firman pengajaran yang benar. Firman diukir di dahi/ pikiran.
      • Roh Kudus menolong kita untuk percaya dan yakin akan firman, firman menjadi iman di dalam hati, diukir dalam hati.
      • Roh Kudus menolong kita untuk mempraktekkan firman pengajaran yang benar, sehingga mempermanenkan firman di dalam hati dan pikiran, bahkan dalam seluruh hidup kita.
      Maka hati dan pikiran menjadi suci, seluruh hidup menjadi suci, seperti meja disalut emas murni. Sehingga tidak ada tempat lagi untuk muntah, keinginan jahat dan najis, gosip, ajaran palsu.
    Kita harus memilih, meja mau diisi muntah atau diisi roti. Tidak bisa di tengah-tengah.
    Hati dan pikiran adalah landasan untuk menerima berkat atau kutuk. Kalau hati dan pikiran kotor dan penuh muntah, maka pasti menerima hukuman Tuhan. Tetapi jika hati dan pikiran suci, maka Tuhan pasti memberkati kita. Tuhan tidak pernah menipu kita.
Ada 3 macam berkat Tuhan yang diterima dengan hati yang bersih dan suci:
  1. Setiap Sabat selalu ada roti.
    Imamat 24:8-9
    24:8 Setiap hari Sabat ia harus tetap mengaturnya di hadapan TUHAN; itulah dari pihak orang Israel suatu kewajiban perjanjian untuk selama-lamanya.
    24:9 Roti itu teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya di suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari segala korban api-apian TUHAN; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya."

    Artinya hamba Tuhan selalu mendapat pembukaan rahasia firman sebagai makanan bagi sidang jemaat. Hamba Tuhan juga selalu mempraktekkan firman. Firman yang tidak dipraktekkan hanya akan menjadi muntah.
    Jemaat selalu mengerti, percaya, yakin, sampai praktek firman.

    Hasilnya adalah harus makan roti, artinya jaminan kepastian pemeliharaan secara jasmani langsung dari Tuhan, di tengah kesulitan dunia. Juga jaminan kepastian pemeliharaan secara rohani dari Tuhan, yaitu ada Sabat, ketenangan dan perhentian di tengah dunia yang bergelombang. Semua menjadi enak dan ringan, damai sejahtera di tengah angin ribut dan gelombang dunia. Sampai jaminan kepastian hidup kekal di Sorga.

    Keluaran 26:35
    26:35 Meja itu haruslah kautaruh di depan tabir itu, dan kandil itu berhadapan dengan meja itu pada sisi selatan dari Kemah Suci, dan meja itu haruslah kautempatkan pada sisi utara.

    Mazmur 48:3
    48:3 Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar.

    Meja Roti Sajian ditempatkan di sisi utara. Utara menunjuk Yerusalem Baru.
    Jadi, jika hati, pikiran, dan seluruh hidup kita mau diisi roti firman pengajaran yang benar, maka hidup kita akan mengarah pada Yerusalem Baru.

  2. Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
    Efesus 4:11-12,7
    4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
    4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.


    Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus adalah jubah yang indah. Hidup kita sedang dihiasi oleh Tuhan.
    Sebelum menerima jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, maka hidup belum indah, melainkan telanjang, yaitu dalam ketakutan, gagal, dan dipermalukan.

    Jangan seperti Yudas yang melepaskan jubah, yaitu tidak setia bahkan tinggalkan jabatan pelayanan. Akibatnya bukan hanya telanjang, tetapi sampai robek perutnya, binasa selamanya.

    Kisah Rasul 13:5
    13:5 Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.

    Asal mula tidak setia sampai tinggalkan jabatan pelayanan adalah karena mengecilkan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan. Juga tidak boleh sombong atas jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan.

    Kisah Rasul 12:12
    12:12 Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.

    Tugas seorang ibu adalah berdoa. Sehingga Yohanes Markus bisa dipakai dalam pelayanan.

    Mengecilkan pekerjaan Tuhan sama dengan mengecilkan anugerah Tuhan yang besar dan menghina korban Kristus.
    Jika kita menghargai korban Kristus, maka kita akan menghargai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan, sekecil apa pun itu. Yohanes Markus setia dalam perkara kecil sebagai pembantu, sehingga dipercaya menulis Injil Markus. Yohanes Markus juga menjadi salah satu tiang Pintu Gerbang, menunjuk tiang Kerajaan Sorga.

  3. Kita bisa melihat Tuhan, menyembah Tuhan.
    Matius 5:8
    5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

    Dalam penyembahan, kita memperhatikan kemurahan dan anugerah Tuhan yang besar. Kita hanya berharap Tuhan, tidak berharap orang lain.

    Mazmur 107:43
    107:43 Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.

    Maka mata Tuhan juga akan memperhatikan kita dengan pandangan belas kasihan dan anugerah yang besar, seharga korban Kristus. Dalam doa penyembahan, Tuhan sedang memperhatikan, mempedulikan, bergumul untuk kita.

    Lukas 7:12-14
    7:12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
    7:13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
    7:14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"


    Hasilnya:
    • Tuhan mengulurkan tangan anugerah yang besar, untuk memulihkan nikah dan buah nikah yang sudah tercerai-berai. Nikah menjadi benar, suci, dan satu, sampai mencapai nikah yang sempurna. Tuhan mengulurkan tangan untuk menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil sekalipun, tepat pada waktuNya.

    • Tuhan memperhatikan setiap langkah hidup kita.
      Ayub 31:4
      31:4 Bukankah Allah yang mengamat-amati jalanku dan menghitung segala langkahku?

      Sebab hidup kita hanya satu langkah jaraknya dengan maut. Maut adalah seperti panah api si jahat dalam bentuk dosa-dosa sampai puncaknya dosa, celaka marabahaya, ajaran palsu.

      Tuhan memperhatikan setiap langkah hidup kita sehingga kita selalu hidup dalam kebenaran dan kesucian, aman dan tenteram dalam lindungan Tuhan. Tangan kemurahan dan anugerah Tuhan menuntun kita ke arah masa depan yang berhasil dan indah, sampai ke Yerusalem Baru.

    • Tangan anugerah Tuhan yang besar diulurkan kepada manusia yang lemah dan hina, untuk disucikan dan diubahkan sampai sempurna seperti Dia.
      Mazmur 144:3
      144:3 Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?

      Mazmur 8:5-6
      8:5 apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
      8:6 Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.


Tuhan memberkati.