Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 29 September 2022 (Kamis Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 17:1,5,15
17:1. Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
17:5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

Secara keseluruhan, Wahyu 17 menunjuk pada penghakiman atas Babel.
Babel besar = pelacur besar. Duduk di tempat yang banyak airnya = menguasai air yang banyak = menguasai bangsa Kafir.

Praktek bangsa Kafir yang dikuasai Babel besar:
  1. Pelacur = tidak setia kepada satu laki-laki.
    2 Korintus 11:2-4
    11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
    11:3 Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
    11:4 Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

    Pengertian secara rohani:
    • Pelacur = kehidupan yang tidak setia pada satu laki-laki, yaitu Yesus, firman pengajaran benar, sebab diperdaya oleh ajaran palsu. Mereka meninggalkan firman pengajaran yang benar kemudian beralih pada ajaran-ajaran palsu. Hati-hati, sebab semua yang palsu ingin menjadi lebih hebat dari pada yang benar. Ketidaksetiaan membuat mereka tidak lagi menjadi perawan suci. Kehilangan kesetiaan pada pribadi Yesus = kehilangan kesucian.

    • Pelacur = kehidupan yang tidak setia sampai meninggalkan ibadah dan pelayanan kepada Tuhan. Ada dua rahasia besar dalam Alkitab, yaitu rahasia ibadah dan rahasia nikah. Jika seseorang tidak setia dalam ibadah dan pelayanan pada Tuhan, sangat besar kemungkinan menjadi tidak setia juga dalam nikah/ rumah tangga. Itu sebabnya, mari kita selalu mendoakan dan saling mengingatkan untuk tetap setia dalam ibadah dan pelayanan pada Tuhan.
    Mazmur 137:1-4
    137:1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
    137:2 Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita.
    137:3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
    137:4 Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?

    Pohon gandarusa di tepi sungai Babel adalah hamba/ pelayan Tuhan yang beribadah dan melayani Tuhan, tetapi sebenarnya hanya untuk kepentingan duniawi/ daging.
    Menggantung kecapi = tidak setia sampai meninggalkan jabatan pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Kehidupan semacam ini, jika tidak ditolong, akhirnya akan menggantung diri sendiri seperti Yudas Iskariot.

    Matius 27:3-5
    27:3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua,
    27:4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!"
    27:5 Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

    Galatia 3:13
    3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

    "Menggantung diri" artinya sama dengan menolak korban Kristus, sehingga harus menanggung kutukan dosa. Yudas Iskariot jatuh sehingga perutnya pecah dan isi perutnya terburai keluar, menunjuk pada kehidupan yang menanggung kutukan dosa, yaitu hidup dalam letih lesu, beban berat, tidak indah, dipermalukan, sampai hancur dan binasa selamanya.

    Yohanes 15:6
    15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

    Kehidupan yang tidak suci dan tidak setia = ranting yang terlepas dari pokok anggur yang benar, sehingga pasti menjadi ranting kering = mengalami kekeringan rohani. Kekeringan rohani bisa dideteksi dari perkataan-perkataan yang kering, banyak mengeluarkan gosip yang tidak benar, fitnah (yang benar jadi salah, yang salah jadi benar), bahkan menghujat firman pengajaran yang benar. Carang kering akan dikumpulkan = dipakai dalam persekutuan yang kering, yang tanpa firman pengajaran benar dan penyucian. Akibatnya adalah carang kering hanya akan dibakar dalam api neraka selamanya. Oleh sebab itu, kita harus sungguh-sungguh menjaga kesetiaan dan kesucian.

  2. Egois = hanya mementingkan diri sendiri, dalam segala hal, terutama perkara dunia.
    Prakteknya adalah:
    • Menjadi seperti rawa, hanya mau menerima air tetapi tidak mau mengalirkannya kepada yang lain. Kehidupan semacam ini hanya mau menerima berkat Tuhan tetapi tidak mau menjadi berkat bagi orang lain. Rawa tidak berguna, hanya menjadi tempat timbunan nyamuk, buaya, juga garam.

      Yesaya 14:22-23
      14:22 "Aku akan bangkit melawan mereka," demikianlah firman TUHAN semesta alam, "Aku akan melenyapkan nama Babel dan sisanya, anak cucu dan anak cicitnya," demikianlah firman TUHAN.
      14:23 "Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan," demikianlah firman TUHAN semesta alam.

      Yehezkiel 47:11
      47:11 Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam.

      Rawa menunjuk pada tempat timbunan garam dosa, sampai menjadi Laut Asin (Laut Mati), yaitu kehidupan yang mati rohaninya. Mereka tidak lagi bergairah dalam perkara rohani (misalnya: tidak bergairah untuk berdoa, membaca firman, dsb.) sampai mengarah pada kematian kedua di neraka selamanya. Mereka tidak bisa berbuat yang baik, tetapi hanya merugikan orang lain. 

    • Tidak mau memberi dan mengunjungi anggota tubuh Kristus yang hina dan lemah.
      Matius 25:42-45
      25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
      25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
      25:44 Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
      25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.

      2 Timotius 3:1-5
      3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
      3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
      3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
      3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
      3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

      Orang yang egois akan menjadi sukar dalam segala hal (nikah, pekerjaan, dsb.). Mereka tidak peduli keadaan orang lain karena hanya mengingat diri sendiri, sehingga pasti kehidupan itu tidak bisa taat. Mereka sukar untuk berubah dari manusia daging menjadi manusia rohani. Mereka tetap mempertahankan manusia daging dengan 18 sifat tabiat daging, yang akan dicap 666 dan menjadi sama seperti antikris. Waspada! antikris berasal dari antara kita, tadinya tergembala bersama kita, tetapi tidak sungguh-sungguh, sehingga menjadi seperti kambing yang terkutuk dan binasa selamanya.

      Matius 25:46
      25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

  3. Dikuasai oleh roh jahat, roh najis, dan roh pahit.
    Wahyu 18:2
    18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

    Roh jahat menimbulkan dosa kejahatan, yaitu cinta akan uang, sehingga manusia menjadi kikir (tidak bisa memberi) bahkan serakah (mengambil/ mencuri milik orang lain, termasuk perpuluhan dan persembahan khusus yang menjadi milik Tuhan). Contoh: Gehazi yang mengingini kekayaan sehingga berdusta. 
    Roh pahit = dosa iri hati dan kebencian tanpa alasan. Sedangkan kepada orang yang bersalah sekalipun kita tidak boleh membenci, mereka yang dikuasai roh pahit justru membenci orang benar. 
    Roh najis = dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Kehidupan yang najis juga akan dibinasakan dan tidak boleh masuk Yerusalem baru.

    Wahyu 21:27
    21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.

    Lukas 17:26-27
    17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
    17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

    Pada akhir zaman, banyak bangsa Kafir yang diduduki oleh perempuan Babel sehingga keadaannya seperti perempuan Babel, seperti yang terjadi pada zaman Nuh, di saat manusia hidup dalam dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Mereka akan dibinasakan oleh api dari langit (kiamat) bahkan lautan api dan belerang (neraka) selamanya. Hanya 8 orang yang selamat, sedangkan seluruh isi dunia dibinasakan. Kita tidak boleh main-main. Jangan mencicipi sedikitpun ajaran palsu karena mereka akan menyeret kita pada perempuan Babel, sampai membawa kita pada kebinasaan selamanya.

    Ada 8 orang anggota keluarga Nuh yang selamat karena masuk bahtera Nuh. Bagi kita sekarang, bahtera Nuh menunjuk pada baptisan air yang benar, yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Ada dua hal yang kita pelajari dari Nuh supaya kita selamat dari kebinasaan, yaitu:
    • Kita harus memiliki hati nurani yang baik.
      Kejadian 6:5-8
      6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
      6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
      6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
      6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

      Orang di zaman Nuh memiliki hati nurani yang tidak baik, cenderung jahat dan najis. Hati adalah landasan yang kuat untuk kita menerima segala sesuatu dari Sorga, bukan ditentukan oleh kepandaian ataupun kekayaan kita. Kalau hati nurani tidak baik, manusia akan diseret pada Babel dengan dosa kenajisan, mengarah pada kawin campur, kawin cerai, bahkan kawin-mengawinkan.

      Kejadian 6:1-2
      6:1 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
      6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

      Pengertian masuk bahtera Nuh adalah kita masuk baptisan air yang benar sesuai dengan kehendak Tuhan. Nuh harus masuk ke dalam bahtera Nuh supaya terluput dari air bah, bukan bahtera yang lainnya. Artinya adalah ada banyak macam baptisan, tetapi hanya satu baptisan yang benar yang menyelamatkan. 

      1 Petrus 3:20-21
      3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
      3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,

      Ibrani 2:1-2
      2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
      2:2 Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,

      Syarat baptisan air yang benar adalah percaya Yesus dan bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan. 
      Pelaksanaan baptisan air yang benar adalah dikuburkan dalam air, untuk bangkit dan menerima hidup Sorgawi, yaitu hati yang jahat dan najis diubah menjadi hati nurani yang baik dan taat dengar-dengaran, sehingga kita bisa hidup dalam kebenaran.
      Hasil baptisan air yang benar adalah hati yang taat dengar-dengaran = kuat dan teguh hati. Dengan demikian, kita tidak bisa terseret apalagi diduduki oleh perempuan Babel. 

    • Kita masuk dalam ibadah dan pelayanan yang sesuai kehendak Tuhan, yaitu ibadah dengan pola Tabernakel/ Kerajaan Sorga yang kekal. 
      Kejadian 6:15-16
      6:15 Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya.
      6:16 Buatlah atap pada bahtera itu dan selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.

      Tabernakel terdiri dari 3 ruangan, yaitu halaman (keselamatan), Ruangan Suci (kesucian), dan Ruangan Maha Suci (kesempurnaan). Bahtera Nuh juga terdiri dari 3 tingkat. Saat ini kita harus masuk dalam Ruangan Suci, yaitu kandang penggembalaan, di mana kita bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu tubuh, jiwa, dan roh. Lewat ketekunan dalam kandang penggembalaan, maka tubuh, jiwa, dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, sehingga kita selalu disucikan dan diurapi Roh Kudus. Kita mendapat pikiran dan hati nurani yang baik dan taat, sehingga kita juga selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.

      Imamat 21:12
      21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

      Pelayan Tuhan yang suci, setia, dan berkobar = menjadi biji mata Tuhan sendiri = kehidupan yang dipanggil, dipilih, dan yang setia (dikhususkan oleh Tuhan). Dengan demikian, kita bisa berkemenangan atas Babel. Kita bisa dipakai dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

      Wahyu 17:14
      17:14 Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."

      Sebagai biji mata Tuhan, kita dilindungi dan dipelihara oleh Tuhan, sehingga tidak ada sebutir pasirpun yang bisa menyakiti kita, sampai kita disempurnakan ("takkan kekurangan aku"). Pada akhir zaman, kita memang akan masuk masa krisis (suasana kekurangan), tetapi kita bisa tetap terpelihara dan hidup berkelimpahan jika kita masuk dalam penggembalaan.

      Kejadian 7:16
      7:16 Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.

      Tangan Tuhan yang menutup pintu bahtera Nuh, artinya kita harus selalu hidup dalam tangan kasih karunia Tuhan. Pada zaman Nuh ada banyak bahtera, namun yang membedakan bahtera Nuh adalah ada tangan belas kasih dan kemurahan Tuhan yang ajaib. Kalau kita sudah tidak bisa lagi memikirkan atau mengerjakan sesuatu, biarlah kita menyerahkan semua kepada belas kasih Tuhan.

      Syarat untuk hidup dalam tangan belas kasih Tuhan adalah kita harus menerima percikan darah, yaitu sengsara daging bersama Yesus. Nuh harus menerima olok-olok saat ia menuruti perintah Tuhan untuk membangun bahtera di atas gunung dan di masa tidak ada hujan. Orang yang mau menerima percikan darah adalah mereka yang menerima belas kasih Tuhan.

      1 Petrus 3:3-6
      3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
      3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
      3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
      3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

      Kita boleh menghiasi diri secara jasmani agar tampak baik, namun jangan untuk pamer. Seorang istri (mempelai wanita) berhias untuk suaminya, bukan untuk orang lain. Yang tidak punya perhiasan jasmani, tidak perlu putus asa. Perhiasan yang rohani lebih penting untuk dimiliki oleh kita semua, yaitu lewat percikan darah. Jika kita mengalami percikan darah, maka kita mengalami "Shekinah Glory" = kemuliaan Tuhan, yang mengubahkan kita dari manusia jasmani menjadi manusia rohani. Kita dihiasi secara rohani, yaitu:
      • Lemah lembut = bisa menerima firman sekeras apapun untuk menyucikan kita, bisa mengampuni kesalahan orang lain dan melupakannya.
      • Pendiam/ tenteram = hanya mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika ditemukan dosa, kita harus mengakui dosa dan bertobat. Pendiam juga berarti tidak banyak komentar yang negatif.
      • Penurut = tunduk, taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
      Dengan demikian, kita hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan. Tuhan akan mengulurkan tangan belas kasihNya pada kita, dan mujizat pasti terjadi. 

      Ibrani 2:17-18
      2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
      2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

      Hasilnya adalah:
      • Tangan Tuhan mengampuni dan menyelesaikan dosa kita lewat korbanNya di kayu salib, sehingga kita bisa mengalami damai sejahtera. Segala penyakit dan masalah kita sudah ditanggung oleh Yesus di kayu salib. Kita merasa enak dan ringan, tidak merasa apa-apa lagi yang daging rasakan, tetapi kita hanya merasa kasih Allah dan damai sejahtera.

      • Tangan Tuhan dapat dan tepat waktu menolong kita, menyelesaikan segala kesulitan kita tepat pada waktuNya. Segala kegagalan kita diselesaikan Tuhan sehingga menjadi berhasil dan indah pada waktuNya.

      • Tangan belas kasih Tuhan sanggup melindungi dan memelihara kita secara jasmani di tengah krisis dunia, bahkan saat antikris berkuasa selama 3,5 tahun di dunia. Kita bisa tetap hidup benar dan suci oleh tangan kasih karunia Tuhan.

        Kejadian 6:8
        6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

      • Sementara yang lain tenggelam, Nuh terangkat, artinya tangan belas kasih Tuhan sanggup mengangkat kita dari segala ketenggelaman, sama dengan mengubahkan kita dari kehidupan yang bimbang (tidak percaya) menjadi percaya dan mempercayakan diri hanya kepada Tuhan. Kita hanya berharap pada belas kasih Tuhan yang ajaib, sehingga kita pasti tetap kuat dan teguh hati. Saat Yesus datang kedua kali, kita bisa disempurnakan untuk masuk Yerusalem baru, dan kita tidak akan pernah keluar lagi dari sana selamanya.

Tuhan memberkati.