Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Juni 2016 (Kamis Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Wahyu 4:3
4:3 Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.

Pribadi Tuhan dan tahtaNya memancarkan sinar kemuliaan (shekinah glory) dalam wujud sinar dari batu-batu atau permata-permata yang indah.
Ada empat macam batu/ permata yang indah:
  1. Batu/ permata yaspis menunjuk iman, sama dengan masuk Pintu Gerbang.
  2. Batu/ permata sardis (berwarna merah) menunjuk pertobatan, sama dengan Mezbah Korban Bakaran.
  3. Batu kristal/ lautan kaca menunjuk baptisan air, sama dengan Kolam Pembasuhan.
  4. Batu zamrud/ pelangi menunjuk baptisan Roh Kudus, sama dengan masuk Pintu Kemah.
ad. 2. Batu/ permata sardis.
Dulu korban binatang dibakar di atas Mezbah Korban Bakaran, sekarang sudah digenapi oleh korban Kristus.
Mezbah Korban Bakaran menunjuk pada salib atau kasih mula-mula.

Perkembangan kasih di dalam Tabernakel:
  1. Mezbah Korban Bakaran, sama dengan salib/ darah Yesus, sama dengan kasih mula-mula.
    Keluaran 27:1-2
    27:1 "Haruslah engkau membuat mezbah dari kayu penaga, lima hasta panjangnya dan lima hasta lebarnya, sehingga mezbah itu empat persegi, tetapi tiga hasta tingginya.
    27:2 Haruslah engkau membuat tanduk-tanduknya pada keempat sudutnya; tanduk-tanduknya itu haruslah seiras dengan mezbah itu dan haruslah engkau menyalutnya dengan tembaga.

    Mezbah ini dibuat dari kayu penaga. Kayu menunjuk pada manusia daging yang rapuh. Penaga berwarna hitam, menunjuk dosa. Jadi, kayu penaga menunjuk pada manusia daging yang berdosa.

    Mezbah ini disalut tembaga luar dan dalam. Tembaga menunjuk pada penghukuman atas daging.
    Ulangan 28:23
    28:23 Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga dan tanah yang di bawahpun menjadi besi.

    Jadi, kita manusia daging yang berdosa bisa bertobat kalau mau menghukum daging yang berdosa luar dan dalam, lahir dan batin.

    Matius 5:27-28
    5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
    5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

    Ayat 27 menunjuk perbuatan dosa di luar harus dihukum.
    Ayat 28 menunjuk keinginan dosa di dalam hati juga harus dihukum.

    Kayu penaga juga memiliki getah yang sangat keras baunya. Jika kulitnya disayat, getah akan mengalir keluar. Getah ini menunjuk tabiat dosa. Tandanya adalah:
    • Merasa senang melakukan dosa, tidak takut, tidak menyesal berbuat dosa.
    • Dosa secara spontan/ otomatis, karena pengaruh luar.
    Jadi, bertobat adalah menghukum daging yang berdosa, sama dengan mengaku perbuatan dosa, keinginan dosa, sampai tabiat dosa kepada Tuhan (vertikal) dan sesama (horizontal). Maka darah Yesus akan mengampuni dosa-dosa kita, dan jangan berbuat dosa lagi. Kita mati terhadap dosa. Ini sama dengan menerima kasih mula-mula, sehingga bebas dari hukuman Allah. Kita selamat dan diberkati oleh Tuhan.

  2. Mezbah Dupa Emas, menunjuk doa penyembahan, yaitu kasih yang bertambah-tambah.
    Keluaran 30:1,3
    30:1 "Haruslah kaubuat mezbah, tempat pembakaran ukupan; haruslah kaubuat itu dari kayu penaga;
    30:3 Haruslah kausalut itu dengan emas murni, bidang atasnya dan bidang-bidang sisinya sekelilingnya, serta tanduk-tanduknya. Haruslah kaubuat bingkai emas sekelilingnya.


    Mezbah Dupa Emas terbuat dari kayu penaga, menunjuk manusia daging yang sulit untuk menyembah Tuhan.
    Supaya bisa menyembah Tuhan, manusia daging harus mengalami kesucian Roh Kudus (kayu penaga disalut emas murni).

    Roma 8:26
    8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

    Roh Kudus menolong kita dalam kelemahan daging, sehingga kita bisa menyembah Tuhan.

    Roma 5:5
    5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

    Roh Kudus juga mencurahkan kasih Allah yang berlimpah-limpah di dalam hati kita.
    Hasilnya adalah:
    • Kita bisa hancur hati, tidak merasakan lagi apa-apa yang daging rasakan. Kita tidak merasa kecewa, tidak ada lagi kejahatan, kenajisan, kekuatiran, ketakutan. Kita hanya merasakan kasih Allah yang berlimpah, damai sejahtera, semua enak dan ringan.
    • Kita mengalami perobekan daging, sehingga mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Ini merupakan kelanjutan dari perobekan daging dalam baptisan air.
      Mezbah Dupa Emas ditulis dalam Keluaran 30. Bejana Pembasuhan juga ditulis dalam Keluaran 30. Baptisan air dan doa penyembahan merupakan perobekan daging sehingga kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
    Apa yang dibaharui? Yaitu wajah/ panca indra [Matius 17] supaya bercahaya.
    Telinga diubahkan menjadi mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
    Mulut diubahkan sehingga menghasilkan perkataan benar dan baik. Mulut hanya untuk bersaksi dan menjadi berkat bagi orang lain. Bisu menunjuk pada perkataan sia-sia, perkataan yang tidak ada artinya, ini harus diubahkan.

    Jika telinga dan mulut baik, maka semua akan menjadi baik.
    Markus 7:37
    7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."

  3. Dua loh batu yang tersimpan dalam Tabut Perjanjian, menunjuk kasih mempelai.
    Ibrani 9:4
    9:4 Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

    Dua kali Musa menerima dua loh batu:
    • Dua loh batu mula-mula.
      Keluaran 32:19
      32:19 Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu.

      Batunya berasal dari Allah dan ditulis oleh Allah. Musa hanya menerima, tetapi kemudian dipecahkan di kaki gunung.
      Dua loh batu mula-mula menunjuk pada kasih Allah di dalam pribadi Yesus.
      Dua loh batu mula-mula yang dipecahkan menunjuk Yesus yang disalibkan untuk menyelamatkan manusia berdosa. Ini sama dengan kasih mula-mula. Ini harus meningkat.

    • Dua loh batu yang baru.
      Keluaran 34:1,29
      34:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula, yang telah kaupecahkan.
      34:29 Ketika Musa turun dari gunung Sinai--kedua loh hukum Allah ada di tangan Musa ketika ia turun dari gunung itu--tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN.


      Ini sama dengan kasih Allah yang sempurna, kasih mempelai.
      Yang memahat dua loh batu yang baru adalah Musa. Musa memahat batu-batu yang keras untuk ditulisi oleh Tuhan. Batu keras menunjuk pada manusia yang keras hati dan berdosa, harus dipahat dengan pedang firman supaya bisa ditulisi oleh kasih Allah yang sempurna.

      Tempat pemahatan adalah dalam kandang penggembalaan atau Ruangan Suci, yaitu ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
      • Pelita Emas menunjuk ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia Roh Kudus.
      • Meja Roti Sajian menunjuk ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan korban Kristus.
      • Mezbah Dupa Emas menunjuk ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
      Sebab manusia terdiri dari tubuh, jiwa, dan roh. Allah juga adalah Allah Tritunggal. Lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah, tubuh jiwa roh kita disucikan lewat ketajaman pedang firman.

      Yang dipahat adalah daging yang paling keras, yaitu hati manusia yang adalah sumbernya dosa.

      Matius 15:19
      15:19 Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.

      Menghujat artinya menyalahkan pengajaran yang benar dan mendukung yang salah.

      Kalau ada tujuh keinginan jahat dan najis dalam hati, maka hati itu kosong dari kasih Allah, yang ada hanya iri hati, kebencian, dan dendam.
      Kalau hati disucikan dari tujuh keinginan jahat dan najis, maka hati menjadi lembut dan bisa ditulisi kasih Allah.

      Yehezkiel 11:19
      11:19 Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,

      Menghadapi manusia yang makin keras hatinya, kasih Tuhan dicurahkan semakin meningkat sampai sempurna. Tinggal kita mau atau tidak. Jangan bertahan dalam dosa, jangan bertahan dalam kekerasan hati.

      Markus 12:28-32
      12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
      12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
      12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
      12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."

      12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.

      Praktek batu keras sudah dipahat dan ditulisi kasih Allah menjadi dua loh batu yang baru adalah mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita. Kita bisa mendoakan sesama yang memusuhi kita, bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.

      Tuhan menemukan batu keras yaitu ahli Taurat yang selalu menggunakan kebenaran diri sendiri, yaitu menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain dan menyalahkan Tuhan serta firman pengajaran yang benar. Kebenaran diri sendiri juga adalah kebenaran di luar firman, hanya berdasarkan logika sendiri. Tanda kebenaran diri sendiri adalah banyak pertanyaan, banyak diskusi, banyak masalah, banyak air mata. Masalah paling besar adalah jika laki-laki (suami, gembala) masih bertanya-tanya soal firman pengajaran yang benar. Ini akan membawa pada kebinasaan dan air mata selama-lamanya.
      Tetapi ahli Taurat ini bisa melembut sehingga membenarkan firman dan menyalahkan diri sendiri, sehingga merasakan kasih Allah.

      Markus 12:33-34
      12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
      12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.


      Hasilnya adalah kebahagiaan Sorga, tidak ada pertanyaan lagi, tidak ada masalah, tidak ada air mata.

      Yohanes 20:11-13
      20:11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
      20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
      20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."


      Lukas 8:2-3
      8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
      8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

      Maria Magdalena dirasuk tujuh setan, menunjuk pada batu keras. Maria Magdalena ini adalah orang kaya, tetapi banyak tangisan. Kekayaan tidak bisa menghapus air mata.
      Maria menangis karena terpisah dari Tuhan. Sumber masalah dan air mata adalah kalau kita terpisah dari Tuhan, yaitu saat mempertahankan dosa, saat tidak setia bahkan tinggalkan ibadah pelayanan.

      Yohanes 20:15-16
      20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
      20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.


      Maria sudah dilepaskan dari tujuh roh jahat tetapi masih menangis. Maria perlu penyucian lebih lanjut oleh firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk mencapai kesempurnaan. Saat firman pengajaran menunjuk keadaan kita, terjadi dua hal:
      • Tuhan mengenal kita sedalam-dalamnya. Tuhan memanggil nama kita secara pribadi untuk menulisi kita dengan kasih sempurna.
      • Kita mengenal Tuhan sedalam-dalamnya, sama dengan mengaku sejujur-jujurnya kepada Tuhan segala dosa dan keadaan kita. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Saat itu, kita juga menulis "Aku mengasihi Engkau, Tuhan!" Ini berarti kehidupan kita adalah dua loh batu yang berisi kasih sempurna. Hasilnya adalah semua bisa diselesaikan tepat pada waktuNya, tidak ada lagi pertanyaan, tidak ada lagi masalah. Jika Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, siap menyambut kedatanganNya kedua kali.
      Absalom adalah kehidupan yang hebat tetapi tidak memiliki kasih, sehingga tidak taat pada orang tua. Akhir hidupnya adalah terkatung-katung di antara langit dan bumi.

      Malam ini, jika Tuhan mau menuliskan kasihNya, biar kita melembut.

Tuhan memberkati.