[cetak]
Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 31 Maret 2020 (Selasa Sore)
Salam sejahtera dalam kasih sayang
Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu
11:4 11:4.
Mereka
adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan
Tuhan semesta alam.
Tuhan
mengutus dua saksi yaitu Musa dan Elia pada zaman antikris berkuasa
di bumi selama tiga setengah tahun untuk menguatkan gereja Tuhan yang
ketinggalan di bumi, tidak ikut penyingkiran ke padang gurun. Ini supaya mereka tidak menyembah antikris, tidak menyangkal Yesus, tetapi tetap
menyembah Tuhan sekalipun harus menghadapi siksaan yang dahsyat
sampai dipancung kepalanya. Ia mati syahid tetapi pada saat Yesus
datang kedua kali, ia akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk
layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang
permai.
Dua saksi sama dengan dua pohon zaitun, ada kaitan
dengan minyak urapan Roh Kudus. Dua saksi juga sama dengan dua
kaki dian/ pelita emas, berkaitan dengan terang kesaksian. Jadi
minyak dengan pelita tidak bisa dipisahkan. Ini menunjuk pada kuasa Roh
Kudus.
Ini sudah dinubuatkan dalam kitab Zakharia. Zakharia
4:2-4,6 4:2.
Maka
berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku:
"Aku melihat: tampak sebuah kandil, dari emas seluruhnya, dan
tempat minyaknya di bagian atasnya; kandil itu ada tujuh pelitanya
dan ada tujuh corot pada masing-masing pelita yang ada di bagian
atasnya itu. 4:3.
Dan
pohon zaitun ada terukir padanya, satu di sebelah kanan tempat minyak
itu dan satu di sebelah kirinya." 4:4.
Lalu
berbicaralah aku, kataku kepada malaikat yang berbicara dengan aku
itu: "Apakah arti semuanya ini, tuanku?" 4:6.
Maka
berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel
bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan,
melainkan
dengan roh-Ku,
firman TUHAN semesta alam.
'melainkan
dengan roh-Ku'=
kuasa Roh Kudus. Jadi dua pohon zaitun dan dua kaki dian menunjuk
pada kuasa Roh Kudus.
Kemudian, ini digenapkan dalam Kisah Rasul. Kisah
Rasul 1:8 1:8.
Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan
kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kuasa
Roh Kudus adalah kekuatan untuk bersaksi. Tanpa Roh Kudus, pelita
akan padam, tidak bisa bersaksi. Manusia daging hanya menjadi
sandungan, tidak bisa bersaksi karena mengorbankan orang lain bahkan
Tuhan. Tetapi manusia rohani bisa menjadi saksi Tuhan sekalipun penuh
pengorbanan, seperti sumbu dari putih menjadi hitam untuk bisa
terang.
Jadi, Roh Kudus adalah minyak urapan yang membuat
pelita tetap menyala dalam kegelapan, sama dengan tetap bersaksi di
tengah kegoncangan dunia, termasuk dalam kebencian tanpa alasan dan
kemustahilan, masa pra aniaya antikris, sehingga pelita tetap
menyala sampai kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kita sempurna seperti Dia untuk menyambut kedatangan-Nya.
Mengapa
Tuhan mengutus dua saksi? Karena keterangan dua saksi membuat suatu
perkara sah. Keterangan tiga saksi membuat suatu perkara sempurna,
tidak bisa diganggu gugat.
Ulangan
19:15 19:15.
"Satu
orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara
kesalahan apapun atau dosa apapun yang mungkin dilakukannya; baru
atas keterangan dua
atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan.
2
Korintus 13:1 13:1.
Ini
adalah untuk ketiga kalinya aku datang kepada kamu: Baru dengan
keterangan dua
atau tiga orang saksi suatu perkara sah.
Wahyu
11:3-4 11:3.
Dan
Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat
sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. 11:4.
Mereka
adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan
Tuhan semesta alam.
Untuk
menghadapi kedatangan antikris di dunia, Tuhan mengutus dua saksi,
supaya perkara sah, artinya kita tidak ragu-ragu tetapi
berjaga-jaga.
Bagaimana kita berjaga-jaga? Kita harus menerima
kesaksian Musa dan Elia sehingga kita bisa menjadi saksi Tuhan dan
kita tidak masuk aniaya antikris selama tiga setengah tahun tetapi
kita disingkirkan ke padang belantara, jauh dari mata antikris selama
tiga setengah tahun. Kita dipelihara dan dilindungi secara langsung
oleh Tuhan lewat firman pengajaran yang benar dan perjamuan
suci.
Tetapi untuk
menghadapi kedatangan Yesus pertama kali di dunia, Tuhan mengutus
tiga saksi, yaitu tiga orang majus, supaya perkara menjadi sempurna,
sehingga kita tidak ragu-ragu tetapi selalu berjaga-jaga supaya bisa
menjadi sempurna seperti Yesus.
Matius
2:1-2 2:1.
Sesudah
Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes,
datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem 2:2.
dan
bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru
dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami
datang untuk menyembah Dia."
Orang
majus datang dari timur, tempat matahari terbit. Lukas
1:76-78 1:76.
Dan
engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena
engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan
bagi-Nya, 1:77.
untuk
memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang
berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, 1:78.
oleh
rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat
kita, Surya
pagi
dari tempat yang tinggi,
Kedatangan
Yesus pertama kali bagaikan surya pagi. Ini menunjuk pada tempat di
mana Tuhan berada, yaitu kerajaan sorga.
Jadi, orang majus
berasal dari timur artinya orang yang selalu bersama dengan Tuhan,
yaitu Henokh, Musa, dan Elia.
Oleh kekuatan Roh Kudus
kita harus menerima kesaksian Henokh, Musa, dan Elia sehingga kita
bisa menjadi saksi Tuhan sampai sempurna seperti Yesus untuk layak
menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang
permai.
Sekarang kita belajar kesaksian tiga orang:
-
Henokh.
Kejadian
5: 22-24 5:22.
Dan
Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi,
setelah ia memperanakkan Metusalah, dan ia memperanakkan anak-anak
lelaki dan perempuan. 5:23.
Jadi
Henokh mencapai umur tiga ratus enam puluh lima tahun. 5:24. Dan
Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia
telah diangkat oleh Allah.
Henokh
bergaul dengan Allah selama 300 tahun sampai terangkat ke
sorga.
Angka 300 menunjuk pada keliling Tabernakel (panjang:
100 hasta, lebar 50 hasta). Bagi kita sekarang, pergaulan dengan
Tuhan yang benar harus sesuai dengan firman pengajaran yang benar,
yang lebih tajam dari pedang bermata dua, kabar mempelai dalam
terang Tabernakel.
Praktik sehari-hari bergaul dengan Tuhan:
- Takut akan Tuhan, artinya takut berbuat dosa
sampai membenci berdusta.
Mazmur 25:14 25:14.
TUHAN
bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya
diberitahukan-Nya kepada mereka.
Amsal
8: 13 8:13.
Takut
akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan,
kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu
muslihat.
Kalau
takut akan Tuhan kita akan mengasihi Tuhan dan sesama. Kita hidup dalam
kesucian. Kalau berdusta, kita akan membenci orang lain bahkan
Tuhan.
-
Jujur.
Amsal 3:32 3:32.
karena
orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang
jujur Ia bergaul erat.
Kita jujur mulai dari soal Tuhan/ firman pengajaran yang
benar.
Titus
2:7 2:7.
dan
jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik.
Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam
pengajaranmu,
Kalau
tidak jujur soal pengajaran, sama dengan menghujat
pengajaran/ Tuhan. Kalau jujur, kita menghiasi pengajaran yang
benar.
Setelah jujur soal pengajaran, barulah kita bisa
jujur soal nikah, ibadah pelayanan, keuangan, dan dalam segala
hal. Kalau tidak jujur soal pengajaran, tidak mungkin jujur soal
nikah, mulai dari masa pacaran dan pertunangan.
Titus
2:7 2:7.
dan
jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik.
Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam
pengajaranmu,
Kalau
kita jujur soal pengajaran dan segala hal, kita bisa menjadi
teladan/ saksi bagi yang lain. Kalau tidak jujur, kita justru
menjadi batu sandungan. Celaka, lehernya akan dikalungi batu
kilangan, hidup menjadi berat, sampai dilemparkan ke dalam
laut, terus merosot sampai binasa.
Inilah kesaksian Henokh yaitu suci
dan jujur, sehingga kita menjadi rumah doa. Amsal
15:8 15:8.
Korban
orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur
dikenan-Nya.
Sekarang
kita menerima kesaksian lewat ketekunan
dalam ibadah doa/ mezbah
dupa emas, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Lewat
doa penyembahan kita mengalami perobekan daging sampai daging tidak
bersuara lagi, sehingga kita layak untuk terangkat ke sorga seperti
Henokh.
-
Musa.
Ulangan
34:5-6 34:5.
Lalu
matilah Musa, hamba TUHAN itu, di sana di tanah Moab, sesuai dengan
firman TUHAN. 34:6.
Dan
dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan
Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari
ini.
Musa
mati sesuai dengan firman Tuhan, berarti selama hidupnya juga sesuai
dengan firman Tuhan. Jadi, hidup mati Musa sesuai dengan firman
pengajaran yang benar.
Di mana kita bisa hidup sesauai dengan
firman pengajaran yang benar? Lewat ketekunan
dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci/ meja
roti sajian, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman
pengajaran dan kurban Kristus.
Di dalam ibadah pendalaman Alkitab, firman pengajaran yang benar akan mendarah daging dalam
kehidupan kita. Praktiknya adalah kita hidup benar sesuai dengan
kehendak Tuhan sekalipun bertentangan dengan kehendak daging dan
diri sendiri.
Saat Petrus menjadi penjala ikan, ia pernah
gagal, kemudian ia menjadi penjala manusia. Setelah Yesus mati, ia
kembali menjadi penjala ikan karena menggunakan pandangan dagingnya.
Masuk akal, tetapi tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Akibatnya adalah
gagal total dan telanjang. Itu yang sering terjadi dalam hidup kita
sehari-hari.
Tetap
di rel kehendak Tuhan sampai garis akhir, sampai meninggal dunia
atau Yesus datang kembali, sekalipun di luar logika Buktinya, siang
hari Petrus ikut kehendak Tuhan dan ia menangkap ikan.
Yudas
1:9 1:9.
Tetapi
penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan
bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi
Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya
Tuhan menghardik engkau!"
Kuburan
Musa tidak diketahui, dan mayatnya diperebutkan antara Tuhan dan
Setan. Sesudah mati jadi rebutan, apalagi saat masih hidup. Karena
itu, kita harus tetap di rel kehendak Tuhan. Mayat Musa benar-benar di tangan
Tuhan karena ia hidup dalam kehendak Tuhan selama hidupnya sampai
mati.
Begitu tidak ikut kehendak Tuhan, kita sudah berada di
tangan setan sekalipun hanya dalam satu hal. Hati-hati, ujian
terakhir kaum muda adalah soal perjodohan. Kalau tidak taat,
pelayanannya akan susah payah.
Lewat perjamuan suci kita
bukan hanya berada di tangan Tuhan, tetapi juga bersandar di dada
Tuhan. Hidup mati kita menjadi tanggung jawab Tuhan. Ketika Musa
mati, ia dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan untuk diangkat ke
sorga.
Kita menerima kesaksian Musa artinya hidup benar
sesuai dengan firman pengajaran yang benar ditambah dengan perjamuan
suci.
-
Elia.
2
Raja-raja 2:10-11 2:10.
Berkatalah
Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat
melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti
yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi." 2:11.
Sedang
mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah
kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah
Elia ke sorga dalam angin badai.
Elia
terangkat ke Sorga dengan kereta berapi dan kuda berapi. Ini
menunjuk pada kuasa Roh Kudus. Di mana kita mendapatkannya? Lewat
ketekunan dalam
ibadah raya/ pelita
emas, persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan
karunia-Nya.
Praktik hidup dalam urapan Roh Kudus:
-
Taat dengar-dengaran.
Roma
8:15 8:15.
Sebab
kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut
lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak
Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
-
Setia berkobar-kobar dalam ibadah
pelayanan kepada Tuhan.
Roma
12:11 12:11.
Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan
layanilah Tuhan.
1
Raja-raja 19:9-10 19:9.
Di
sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka
firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di
sini, hai Elia?" 19:10.
Jawabnya:
"Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam,
karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan
mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku
seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut
nyawaku."
Roh
Kudus menolong kita setia dan berkobar sampai garis akhir. Jangan
sampai kecewa, putus asa, dan tinggalkan Tuhan.
Jadi,
kesaksian Elia adalah taat dan setia, setia pada Tuhan, setia dalam
nikah. Ini yang dicari oleh Tuhan.
Kesimpulannya adalah
dalam kandang penggembalaan, lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah, kita
bisa menerima kesaksian Henokh, Musa, dan Elia, dan kita bisa menjadi
saksi Tuhan seperti mereka, yaitu hidup suci,
jujur, benar, taat, dan setia. Ini
sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, menyembah Dia, berseru
dan berserah kepada Dia.
Dulu Henokh, Musa, dan Elia, tiga
orang majus, menerima Yesus yang datang pertama kali di kandang
Betlehem. Karena itu menerima Yesus harus di kandang
penggembalaan. Demikian juga kita. Kalau kita memiliki kesaksian
Henokh, Musa, dan Elia, maka kita bisa menyambut kedatnagan Yesus
kedua kali di awan-awan yang permai. Di dalam kandang penggembalaan
Tuhan mengulurkan tangan dengan kuasa pengangkatan.
Malam ini,
biar kita mengalami pengangkatan dari Tuhan. Hasilnya:
-
Kuasa pengangkatan menolong kehidupan yang lumpuh karena
hatinya lemah yaitu berharap pada emas dan perak dunia, orang
lain.
Kisah Rasul 3:5-7 3:5.
Lalu
orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari
mereka. 3:6.
Tetapi
Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa
yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang
Nazaret itu, berjalanlah!" 3:7.
Lalu
ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri.
Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
Lumpuh artinya tidak setia, hidup dalam kenajisan lewat
pandangan dan perbuatan, sampai kehancuran nikah dan buah
nikah. Hati-hati, kalau tidak setia dalam ibadah pelayanan dan
nikah, berarti kita sudah lumpuh. Tidak akan bisa maju.
Biar
Tuhan sembuhkan, dari hati lemah menjadi hati yang kuat. Kehancuran
nikah dan buah nikah dipulihkan sehingga masuk dalam kesatuan
nikah.
-
Kuasa pengangkatan menolong orang yang tenggelam karena
hatinya bimbang terhadap pengajaran yang benar dan kuasa
Tuhan.
Matius 14:29-31 14:29.
Kata
Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus. 14:30. Tetapi ketika
dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu
berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" 14:31. Segera Yesus
mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang
yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Tenggelam sama dengan merosot, stres, ketakutan yang
mendalam, penuh air mata. Biar Tuhan pulihkan semua, bahkan
ditingkatkan. Dia menghapus air mata, kita hidup dalam ketenangan.
-
Kuasa pengangkatan menolong hati yang keras, tidak jujur dan
percaya, yang mengakibatkan kehancuran, kebusukan, kegagalan,
kemustahilan.
Yohanes 11:39-40 11:39.
Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang
meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau,
sebab sudah empat hari ia mati." 11:40. Jawab Yesus:
"Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya
engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Biar malam ini kita melembut untuk bisa jujur
dan percaya kepada Tuhan. Kita akan mengalami kuasa pengangkatan,
yang busuk jadi harum, yang mustahil jadi selesai, gagal menjadi
berhasil dan indah.
Tuhan
memberkati.
|