[cetak]
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 Agustus 2019 (Jumat Sore)
Salam
sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat
malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera,
kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di
tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 9: 20-21 9:20.
Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu,
tidak juga bertobat dari perbuatan tangan
mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan
berhala-berhala dari emas dan perak, dari
tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau
mendengar atau berjalan, 9:21. dan mereka tidak bertobat dari pada
pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.
Ayat 16-19
merupakan peperangan besar, yaitu jumlah tentaranya besar: dua puluh
ribu laksa pasukan berkuda; dua ratus juta, dan jumlah korbannya
besar: sepertiga dari umat di dunia.
Manusia lain, yang tidak
terbunuh oleh peperangan besar--sisa dari orang-orang yang terbunuh
dari peperangan jasmani yang besar--adalah orang-orang yang tidak
bisa bertobat seperti Setan. Artinya: hidup dalam dosa dan
puncaknya dosa, termasuk menyembah berhala-berhala dari emas, perak,
dan tembaga, sampai binasa selamanya.
Sementara itu,
hamba/pelayan Tuhan yang bertobat--hidup benar dan suci--, akan
mempersembahkan batu, kayu, emas, perak, tembaga untuk
pembangunan rumah Allah/Tabernakel (Keluaran 25: 1-8), sekarang
artinya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Artinya:
beribadah melayani Tuhan, menyembah Tuhan; mengasihi Tuhan lebih dari
semua, sampai sempurna seperti Dia, tidak bercacat cela dan kita
menjadi mempelai wanita sorga.
Keluaran 25: 2-8 25:2.
"Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku
persembahan khusus; dari setiap orang yang
terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku
itu. 25:3. Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari
mereka: emas, perak, tembaga; 25:4. kain ungu
tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing; 25:5.
kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu
penaga; 25:6. minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk
minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian, 25:7. permata
krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk
tutup dada. 25:8. Dan mereka harus membuat tempat kudus
bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah
mereka.
'permata krisopras dan permata
tatahan'= batu permata--batu, kayu, emas, perak, tembaga bukan
disembah tetapi dipersembahkan untuk membangun Tabernakel secara
jasmani, sekarang Tabernakel rohani atau pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna; mempelai wanita sorga. 'mereka harus membuat
tempat kudus bagi-Ku' = Tabernakel jasmani.
1
Petrus 2: 5, 9 2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan
sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani,
bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani
yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. 2:9. Tetapi
kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani,
bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah
memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang
ajaib:
'pembangunan suatu rumah rohani' =
pembangunan tubuh Kristus. Nanti akan ada dua kegerakan:
- Kegerakan
penyembahan berhala; orang
yang tidak bertobat;
orang yang menyembah emas, perak, tembaga--tidak berobat--, yang
akan dibinasakan.
- Orang
yang bertobat
akan mempersembahkan emas, perak, dan tembaga kepada Tuhan untuk
pembangunan rumah Allah secara rohani.
Siapa
yang boleh masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna?
Imamat yang kudus; imamat yang rajani--imam-imam dan
raja-raja.
Jadi, imam adalah
- Seorang
yang suci--bukan pandai, bodoh. Kalau ada kesalahan, harus diakui
dan diampuni.
- Seorang
yang memegang jabatan pelayanan.
- Seorang
yang beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan dari
Tuhan.
Kita harus menjadi
imam dan raja supaya berada pada arus yang benar.
Syarat
untuk masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; syarat
untuk menjadi mempelai wanita sorga: harus dewasa rohani. Anak
kecil tidak boleh menikah.
Ibrani 11: 24-26 11:24.
Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak
disebut anak puteri Firaun, 11:25. karena ia lebih suka menderita
sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati
kesenangan dari dosa. 11:26. Ia menganggap penghinaan karena
Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta
Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.
'upah'=
upah hidup kekal itulah Yerusalem baru--bukan upah jasmani.
Kita
belajar dari Musa tentang kedewasaan rohani:
-
Ayat 24= 'menolak
disebut anak puteri Firaun'=
menolak disebut anak setan--Firaun gambaran dari setan--= kita
harus mengalami kelepasan dari setan--terlepas
dari dosa-dosa dan puncaknya dosa--sehingga kita bisa menjadi
anak Allah
bahkan menjadi
mempelai wanita sorga
(kehidupan yang sama seperti Yesus).
Jangan bertahan pada
dosa! Kalau bertahan pada dosa (tidak mau bertobat), berarti masih
anak kecil, dan akhirnya akan menyembah berhala. Mari
meninggalkan dosa-dosa untuk bisa mempersembahkan semuanya sampai
seluruh hidup kepada Tuhan--dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus
yang sempurna.
Ini yang harus kita kejar! Kita terlepas dari
anak setan untuk menjadi anak Allah. Bagaimana
caranya? 1
Yohanes 3: 2-3 3:2.
Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang
kita adalah anak-anak Allah,
tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu,
bahwa apabila Kristus
menyatakan diri-Nya,
kita akan menjadi
sama seperti Dia,
sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. 3:3.
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan
diri
sama seperti Dia yang adalah suci.
'sekarang
kita adalah anak-anak Allah'=
kedatangan Yesus pertama kali membuat kita menjadi anak Allah--sudah
percaya, bertobat, dan baptisan air. 'Kristus
menyatakan diri-Nya'=
kedatangan Yesus kedua kali. 'menjadi
sama seperti Dia'=
menjadi mempelai wanita sorga. 'Setiap
orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya'
= harapan kita yaitu menjadi anak Allah sampai menjadi mempelai
wanita sorga yang sama seperti Yesus.
Syarat
untuk menjadi sempurna seperti Yesus: 'menyucikan
diri'=
kita harus mengalami PENYUCIAN
oleh pedang firman/makanan keras--makanan orang dewasa. Ibrani
5: 14 5:14.
Tetapi makanan
keras
adalah untuk orang-orang
dewasa,
yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan
yang baik dari pada yang jahat.
Penginjilan/susu
penting, tetapi harus meningkat pada makanan keras.
Apa yang
disucikan oleh pedang firman?
-
Ibrani 4:
12-13
4:12.
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 4:13.
Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Yang
pertama: penyucian
hati dan pikiran
yang merupakan tempat persembunyian/gudangnya dosa-dosa.
Ini
yang harus disucikan lebih dulu! Mungkin orang lain tidak tahu
tetapi pedang firman akan menusuk sampai ke dalam hati yang
tersembunyi. Pada meja roti sajian, meja menunjuk pada hati dan
pikiran. Meja seharusnya diisi roti, tetapi seringkali diisi
dosa-dosa yang tersembunyi. Markus
7: 21-23 7:21.
sebab dari dalam, dari hati
orang, timbul segala pikiran
jahat,
percabulan(1),
pencurian(2),
pembunuhan(3), 7:22.
perzinahan(4),
keserakahan(5),
kejahatan(6),
kelicikan(7),
hawa nafsu(8),
iri hati(9),
hujat(10),
kesombongan(11),
kebebalan(12). 7:23.
Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan
orang."
Inilah
yang ada di dalam hati dan pikiran. 'pembunuhan'
= kebencian tanpa alasan. Yang benar malah dibenci, yang tidak
benar malah disenangi, ini yang berbahaya! 'hujat'=
pengajaran benar dikatakan salah/sesat, yang salah dianggap
benar--menghujat Tuhan.
Hati dan pikiran yang jahat berisi
dua belas keinginan jahat dan najis, termasuk kepahitan
(pembunuhan, iri hati). Angka dua belas--dua belas
murid--menunjuk pada persekutuan. Artinya: kalau
ada satu saja dari dua belas keinginan jahat dan najis, termasuk
kepahitan, kita tidak akan bisa bersekutu dengan yang lain--mulai
dari dalam nikah tidak bisa menjadi satu. Kalau suami, isteri,
anak, orang tua, kakak adik ada iri hati, kebencian tanpa alasan,
tidak akan bisa menyatu. Contohnya: kakak-kakak Yusuf terhadap
Yusuf.
Tetapi kalau hati dan pikiran disucikan
dari dua belas keinginan jahat, najis dan pahit, hati dan pikiran
akan diisi dengan dua belas roti yang disusun menjadi dua
susun--masing-masing enam buah sesusun; 6-6; menunjuk pada alkitab,
firman
pengajaran yang benar.
Di sinilah bisa terjadi kesatuan. Suami isteri harus diisi
dengan firman pengajaran yang benar, sehingga hati menjadi suci dan
mengalami
damai sejahtera/ketenangan--banyak
berdiam diri; banyak mengoreksi diri karena rohaninya kenyang;
kalau diisi roti akan kenyang. Kalau rohaninya lapar, semua akan
habis. Lebih baik banyak berdiam diri, dan kita bisa masuk dalam
satu kesatuan tubuh Kristus.
Dulu, yang menyatukan keluarga
Yusuf (dua belas suku Israel) adalah gandum. Artinya: kalau satu
pengajaran, pasti menjadi satu sekalipun jaraknya jauh. Jadi,
mengapa tidak bisa jadi satu? Karena tidak berada dalam satu
pengajaran yang benar.
Angka 66 juga menunjuk pada suami
isteri--manusia daging diisi dengan firman pengajaran benar
sehingga kelihatan seperti roti/firman (perkataan, perbuatannya
sesuai dengan firman). Setelah menjadi satu, akan ada dupa--menjadi
rumah doa;
yang tidak ada menjadi ada. Betapa indahnya. Kalau saling
menyalahkan, rumah tangga akan menjadi sarang penyamun, habis
semua.
-
Mazmur 149:
6-7
149:6.
Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam
kerongkongan mereka,
dan pedang
bermata dua di tangan mereka, 149:7.
untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa,
penyiksaan-penyiksaan terhadap suku-suku bangsa,
'untuk
melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa'
= kalau tidak mau disucikan, akan dibalas dengan pedang
penghukuman.
Yang
kedua: 'tangan
disucikan'=
penyucian
perbuatan dosa sampai puncaknya dosa,
sehingga menghasilkan perbuatan benar, suci, dan baik--menjadi
berkat bagi orang lain, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.
-
Yang ketiga: 'penyucian
kerongkongan'=
penyucian
dari perkataan sia-sia--dusta,
fitnah, hujat--menjadi perkataan benar, suci, dan baik--bersaksi,
menjadi berkat bagi orang lain, menyembah Tuhan, sampai tidak salah
dalam perkataan--hanya berseru: Haleluya
untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai.
Fitnah
artinya yang salah jadi benar, yang benar jadi salah. Hujat
artinya pengajaran benar jadi salah dan yang salah jadi
benar--membela/mendukung yang salah.
Yakobus
3: 2 3:2.
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa
tidak bersalah dalam perkataannya,
ia adalah orang
sempurna,
yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
'barangsiapa
tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang
sempurna'
= menjadi mempelai wanita sorga yang siap untuk menyambut
kedatangan Yesus ke dua kali di awan-awan permai dengan
sorak-sorai: Haleluya.
Tetapi
kalau menolak pedang penyucian, ia akan menghadapi pedang
pembantaian besar-besaran (Mazmur 149: 7), sehingga terjadi seruan
yang hebat sampai kebinasaan selamanya.
Mari, terlepas dari
setan! Jangan mau yang enak bagi daging tetapi melawan Tuhan.
Sandang pedang hari-hari ini; kita harus mengalami penyucian; kita
anak Allah harus meningkat menjadi mempelai wanita sorga yang sama
seperti Yesus. Tuhan tolong kita semua. Inilah kedewasaan rohani
Waktu bayi, Musa tidak bisa apa-apa di dalam istana
Firaun--masih menjadi anak setan. Kalau kita belum bertumbuh secara
rohani berarti kita masih menjadi anak setan--ikut berbuat
dosa. Tetapi setelah dewasa rohani, Musa tidak mau lagi disebut
anak puteri Firaun. Ia menjadi anak Allah, belum cukup, ia juga
menjadi mempelai wanita sorga--Yesus anak Allah, tetapi juga
Mempelai Pria Sorga.
Kalau sudah disucikan kita
pasti dipakai oleh Tuhan.
Tidak usah bingung! Efesus
4: 11-12 4:11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar, 4:12. untuk memperlengkapi
orang-orang kudus
bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ayat
11= lima jabatan pokok bisa dijabarkan menjadi pelayanan lainnya
(pemain musik, tim doa, pembersih gereja dan sebagainya). Kalau
sudah menyandang pedang--mengalami penyucian sampai dewasa
rohani--baru bisa melayani Tuhan. Kita diperlengkapi dengan jabatan
pelayanan dan karunia Roh Kudus--diangkat menjadi imam dan
raja.
Karunia Roh Kudus= kemampuan ajaib dari Roh Kudus untuk
melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan. Contohnya: Jabatan
sebagai gembala bisa memberi makan jemaat terus. Ini bukan karena
orangnya pandai, tetapi ada karunia Roh Kudus. Jangan takut!
Jabatan apa saja, pasti ada karunia dari Tuhan.
Tadi, manusia
seharusnya takut ketika melihat sepertiga dari umat manusia mati,
tetapi mereka terus berbuat dosa, sehingga dibinasakan. Mari
bertobat dan hidup suci--mau menyandang pedang--, kita masuk dalam
peperangan rohani/pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, mulai
dari nikah, penggembalaan, antar penggembalaan (fellowship),
sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang
sempurna.
Perhatikan! Masuk dalam nikah merupakan peperangan
rohani untuk mencapai kesatuan tubuh Kristus--jangan ikut peperangan
jasmani.
Kaya atau pandai belum tentu bisa melayani, tetapi
kalau suci, pasti bisa melayani. Mengapa? Kalau suci kita akan
menerima jabatan dan karunia. Contohnya: jabatan suami mendapat
karunia untuk mengasihi isteri. Kejar kesucian! Semakin
meningkat dalam kesucian, kita akan semakin dipakai Tuhan;
bukan semakin berat tetapi hidup
kita semakin indah--jabatan
dan karunia Roh Kudus adalah jubah indah.
Saat Natanael
berada di bawah pohon ara, enak. Di dalam penggembalaan sudah enak,
tetapi Tuhan berkata: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka
dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Bukan disiksa, tetapi melihat yang lebih besar lagi. Mungkin dalam
nikah sudah senang, bagus, tetapi belum melihat langit (harus keluar
dari pohon ara yaitu nikah menuju penggembalaan). Yang dalam
penggembalaan sudah senang, tetapi harus keluar lagi supaya melihat
langit terbuka--ada Anak Manusia turun--, sampai nanti kita naik ke
langit. Pelayanan harus ditingkatkan.
"Sekali
lagi, kalau sudah cukup dalam penggembalaan, saya sudah senang.
Bangunan gereja akan selesai. Tetapi Pdt In Juwono berkata:
Perhatikan rumah Allah yang rohani, bukan jasmani. Kalau tidak
keluar, bahaya, domba-domba bisa dimakan gembala. Lebih kejam.
Binatang buas tidak makan bulu, tetapi gembala makan bulu--jadi jas.
Harus keluar, lihat langit terbuka! Masih ada kandang yang lainnya.
Mari masuk dalam fellowship yang benar, yang berdasarkan firman
pengajaran yang benar."
Inilah tanda pertama kedewasaan rohani yaitu tidak mau
menjadi anak setan lagi, tetapi anak Allah seperti Yesus, sampai
meningkat menjadi mempelai wanita sorga.
- Ibrani
11: 26
11:26.
Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih
besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya
ia arahkan kepada upah.
'upah'
= upah hidup kekal itulah Yerusalem baru.
Tanda
kedua kedewasaan rohani: mempunyai
pandangan rohani,
yaitu pandangan kepada Yesus sebagai Imam Besar yang duduk di
sebelah kanan takhta Allah Bapa, yang siap untuk memberikan upah
secara dobel: upah untuk hidup sekarang sampai hidup kekal bagi
setiap imam-imam dan raja-raja.
Di dunia saja upah
diperjuangkan, apalagi Tuhan. Dia tidak pernah menipu kita, Tuhan
tolong kita. Saat pesawat masih di bawah, perkara jasmani
kelihatan besar, tetapi kalau sudah naik, semua hanya seperti mainan
sampai hilang, tidak ada kebanggaan dan kekecewaan.
Pandangan
rohani artinya berani mengorbankan yang jasmani untuk mendapatkan
yang rohani,
dan yang jasmani tidak hilang. Abraham taat untuk mempersembahkan
anaknya, dan anaknya tidak hilang. Apa yang Tuhan minta,
serahkan. Jangan seperti Esau, pandangannya cabul--mengorbankan
yang rohani untuk dapat yang jasmani. Akibatnya ia mencucurkan air
mata selamanya.
"Saya
diuji soal soal persepuluhan di gereja besar. Soal persepuluhan ini
merupakan soal pengajaran, sebab di mana ada persepuluhan di situ
Tuhan memberikan makanan. Kalau persepuluhan mau diatur oleh
tua-tua, saya bisa jadi gembala di sana. Tetapi untung Tuhan
memberikan kekuatan untuk bisa bertahan pada pengajaran. Siapa yang
tidak tergiur secara jasmani. Tetapi saya tidak mau, saya katakan:
Jangan, hancur nanti gereja ini. Harus tetap dalam tahbisan dan
pengajaran yang benar. Kalau tergiur, habislah saya. Kelihatannya
hebat, tetapi habis."
Kolose
3: 1-2 3:1.
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah. 3:2. Pikirkanlah
perkara yang di atas,
bukan yang di bumi.
Kalau
memiliki pandangan rohani, pikirannya
otomatis pikiran rohani
yaitu memikirkan perkara rohani lebih dari perkara jasmani, dan
akhirnya aktivitasnya
juga rohani
yaitu mencari kerajaan sorga lebih dari semua--mengutamakan ibadah
pelayanan lebih dari perkara di bumi--(ayat 1). Kuliah dan bekerja
keras silakan, tetapi lebih utamakan ibadah pelayanan.
"Untuk
bekerja dan kuliah kita bisa menembusi hujan lebat. Bagus, yang
penting jaga kesehatan. Tetap untuk ibadah bagaimana? Seringkali
takut flu. Ini yang tidak boleh. Kalau Tuhan datang tidak akan bisa
naik."
Mengutamakan
ibadah pelayanan lebih dari semua= SETIA
BERKOBAR-KOBAR
dalam ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan pelayanan dari Tuhan
sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang
kembali.
"Tugas
gembala nomor satu adalah menggembalakan. Pelayanan ke luar hanya
tambahan. Tadi baru datang, langsung melayani di Surabaya. Kalau
saya minta istirahat dulu, lebih baik saya tidak melayani ke luar.
Tetapi tidak boleh egois. Kalau berani melayani ke luar, berarti
pelayanan di dalam harus lebih sungguh-sungguh lagi."
Jadi,
suci
dan setia berkobar-kobar,
itulah tanda kedewasaan rohani. Ibrani
1: 7 1:7.
Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat
malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya
menjadi nyala api."
Pelayan
Tuhan yang suci dan setia berkobar sama dengan pelayan
bagaikan nyala api.
Jangan hanya setia tetapi tidak suci seperti Saulus. Ia setia
berkobar; giat tetapi untuk membunuh, membenci. Ini karena tidak
suci. Karena itu kalau tidak suci, tidak akan bisa melayani.
Kalau tidak pintar atau kaya, tetapi suci, bisa melayani.
Daniel
7: 9 7:9.
Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah
Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya
bersih seperti bulu domba; kursi-Nya
dari nyala api
dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Takhta
Tuhan dari nyala api. Jadi, pelayan
Tuhan yang suci dan setia berkobar adalah takhta Tuhan di bumi.
Ini tugas kita. Kita melayani bukan hanya tampil begitu saja,
tetapi menampilkan takhta sorga. Kalau di dalam nikah menampilkan
takhta sorga--nikah bersuasana takhta sorga--, enak sekali, betapa
indah nikah itu. Kapan ini terjadi? Kalau suami, isteri suci dan
setia berkobar-kobar.
Dalam penggembalaan, harus menampilkan
takhta sorga. Kalau ada takhta sorga, orang akan datang dengan
sendiri. Demikian juga saat fellowship,
tidak perlu dipaksa datang.
Menampilkan takhta kemuliaan
artinya setiap
langkah kita memuliakan Tuhan. Kalau
ini terjadi kita akan menjadi
biji mata Tuhan.
Menampilkan
takhta Tuhan dan menjadi biji mata Tuhan artinya menjadi kesayangan
Tuhan. Wahyu
1: 14 1:14.
Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan
mata-Nya
bagaikan nyala api.
Mari
kita harus menjadi imam dan raja. Mulai pegang
pedang--disucikan--sehingga menjadi imam. Kemudian memiliki
pandangan, pikiran, dan aktivitas rohani--setia berkobar. Itu
saja.
Tadi mata Tuhan bagaikan nyala api. Pelayan Tuhan yang
suci, setia berkobar bagaikan nyala api. Jadi pelayan Tuhan yang
suci dan setia berkobar sama dengan biji mata Tuhan sendiri.
Kalau
menampilkan takhta Tuhan dan menjadi biji mata Tuhan, hasilnya:
-
Kita mengalami
perlindungan
dan pemeliharaan Tuhan
secara ajaib di tengah kesulitan dunia, celaka marabahaya dan
sebagainya, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga
setengah tahun.
Bukan hanya sebutir pasir tidak bisa masuk,
tetapi juga mata antikris tidak bisa melihat kita--jauh dari mata
ular. Luar biasa!
Jangan takut apapun status kita. Kalau
kita bisa menunjukkan bahwa kita dewasa rohani--pegang pedang,
hidup suci dan setia berkobar--, Yesus akan memandang kita dan kita
menjadi takhta Tuhan.
-
Pertolongan Tuhan
pada waktunya.
Ibrani
4: 16 4:16.
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta
kasih karunia,
supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk
mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Tadi
takhta Tuhan sama dengan takhta kemuliaan, artinya setiap langkah
kita memuliakan Tuhan. Kalau ada kemuliaan Tuhan, akan ada
perlindungan, pemeliharaan Tuhan--menjadi biji mata Tuhan--, dan
ada takhta
kasih karunia--kita
mendapatkan pertolongan Tuhan tepat pada waktunya.
"Sejak
dulu saat masih pengerja, saya sudah mengalami istilah 'tepat pada
waktunya'. Pernah dari wonokromo harus jalan, tetapi tepat pada
waktunya ada, sehingga tidak perlu jalan."
- Ibrani
11: 25
11:25.
karena ia lebih
suka menderita sengsara
dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan
dari dosa.
Musa
rela sengsara daging untuk meninggalkan istana.
Tanda ketiga
kedewasaan rohani: rela
sengsara daging karena Yesus;
rela memikul salib bersama Dia.
Tadi, tanda kedewasaan:
kesucian lewat pedang firman; tidak mau menjadi anak setan, tetapi
anak Allah sampai menjadi mempelai wanita Tuhan. Penginjilan harus
ditingkatkan kepada pengajaran. Kemudian suci, setia
berkobar-kobar. Kita menjadi biji mata Tuhan dan takhta sorga.
Sekarang kita RELA
MEMIKUL SALIB BERSAMA YESUS. Yohanes
1: 29 1:29.
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia
berkata: "Lihatlah
Anak domba Allah,
yang
menghapus dosa dunia.
Waktu
nabi Yohanes Pembaptis masih bebas membaptis, lalu Yesus datang ia
sok kenal: Yesus hebat, luar biasa ("Lihatlah
Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia").
Tetapi saat di dalam penjara, ia ragu pada Yesus. Hati-hati!
Jangan sok kenal, tetapi harus kenal sungguh-sungguh. Petrus juga
sok kenal saat peristiwa lima roti dua ikan bisa memberi makan lima
ribu orang, tetapi saat Yesus mau disalib, ia menyangkal Tuhan.
Matius
11: 2-6 11:2.
Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, 11:3.
lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah
yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang
lain?" 11:4.
Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes
apa yang kamu dengar dan kamu lihat: 11:5. orang buta melihat,
orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli
mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin
diberitakan kabar baik. 11:6. Dan berbahagialah orang yang tidak
menjadi kecewa dan menolak Aku."
"Engkaukah
yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
= sekarang
banyak yang ragu. Karena itu kita
mengenal Yesus yang nomor satu adalah harus mengenal
salib-Nya.
"Itu
sebabnya di Lempin-El diajarkan salib Tuhan dulu, baru bisa mengenal
semuanya. Kalau mengenal kuasa-Nya dulu, saat menghadapi salib, akan
ragu."
Yohanes
Pembaptis mengenal Yesus tetapi di dalam penjara ia ragu terhadap
pribadi Yesus. Untunglah ia mendengar firman penggembalaan--'apa
yang kamu dengar dan kamu lihat'.
Dia dikuatkan oleh firman penggembalaan.
Lukas
2: 20 2:20.
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan
Allah karena
segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat,
semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
'Apa
yang didengar dan dilihat' menunjuk pada firman
penggembalaan--pengalaman gembala. Karena itu kalau ragu-ragu
jangan bergosip. Kalau bergosip, akan terhilang.
Firman
penggembalaan ditambah salib--penjara;
malam ini dalam bentuk perjamuan suci--adalah kekuatan
ekstra dari Tuhan
sehingga kita bisa menjadi kuat
teguh hati,
artinya: tidak kecewa dan menolak Yesus sekalipun sengsara--belum
diberkati, belum ditolong oleh Tuhan--, bahkan sampai bisa menikmati
salib--'berbahagialah
orang lapar....'.
"Saya
pernah mengalami saat saya tidak bisa makan. Saya marah. Saya mau
bekerja lagi, tetapi untung ditolong Tuhan sampai saya bisa berkata:
Sekalipun aku digaji 100x aku tetap mengikut Engkau sekalipun tidak
diberi beras. Itu namanya menikmati salib."
Apa
penderitaan kita? Kesakitan, kekurangan? Tetap dengar firman
ditambah dengan salib. Kita mantap dalam pengalaman salib, bahkan
menikmati pengalaman salib. Matius
27: 61 27:61.
Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk
di depan kubur itu.
Yang
lain sudah pergi, tetapi Maria 'duduk' artinya menikmati
pengalaman salib; sengsara bersama Yesus. Maria gambaran wanita
secara jasmani. Ibu hamba Tuhan/ibu gembala seharusnya lebih tahan
dalam pengalaman kematian dari pada suaminya. Tetapi hati-hati dalam
pengalaman kebangkitan; Hawa tidak tahan dalam pengalaman
kebangkitan (suasana taman Eden)--salah menggunakan berkat dan
lain-lain.
Wanita juga gambaran dari gereja Tuhan yang harus
menikmati pengalaman kematian.
Mengapa
Tuhan izinkan kita memikul salib ?
- Supaya
kita
bisa mengenal pribadi Yesus secara utuh--empat
sifat tabiat Yesus; pribadi Yesus dalam
salib-Nya.

Putih= Yesus sebagai Anak
Allah--hidup benar dan hidup suci. Merah= Yesus sebagai manusia
yang sengsara. Mari hidup benar dan suci, dan rela sengsara
untuk terlepas dari dosa dan sabar untuk menolong orang lain.
Ungu= Yesus sebagai raja--kita menang atas dosa. Jangan
berbuat dosa lagi. Biru= Yesus sebagai hamba--kita melayani
dengan setia dan benar.
Itulah empat sifat tabiat Yesus. Di
dalam salib kita belajar untuk hidup
benar, suci, rela menderita karena Yesus, menang atas dosa, dan
melayani Dia dan sesama dengan setia dan benar.
Kalau
ini ada, kita tidak akan pernah menyangkal Yesus.
- Di
dalam salib kita
mengalami kuasa Tuhan;
mujizat Tuhan--orang lumpuh disembuhkan, orang buta melihat.
Secara
rohani:
pembaharuan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani yang
berkenan kepada Tuhan, sampai sempurna, tidak bercacat cela.
Apa
cacat cela kita? Malam ini diubahkan semua oleh Tuhan. Kalau
yang rohani terjadi, mujizat jasmani juga terjadi.
Secara
jasmani:
yang mustahil jadi tidak mustahil; tidak ada menjadi ada. Semoga
menjadi pengalaman kita. Yang penting ada keubahan hidup lebih
dulu. Kalau melihat yang jasmani dulu, nanti saat melihat api
turun dari langit kita akan menyembah antikris--nabi palsu
mengadakan tanda mujizat tetapi tanpa keubahan hidup.
Mulai
dari pembaharuan malam ini! Apa yang Tuhan tunjuk, mohon keubahan
dari Dia, dan mujizat jasmani akan terjadi. Tidak ada yang mustahil
bagi Tuhan; bagi Tuhan lebih mudah dari pada membalik telapak
tangan. Dan kalau Dia datang kembali kita akan diubahkan menjadi
sempurna untuk layak menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang
permai.
Mari
masuk dalam pembangunan tubuh Kristus, bukan penyembahan berhala.
Serahkan semua untuk pembangunan tubuh Kristus. Syaratnya: dewasa
rohani. Tanda dewasa rohani:
- Pegang
pedang penyucian.
- Setia
dan berkobar-kobar--memiliki pandangan rohani.
- Pikul
salib.
Mujizat
Tuhan akan kita alami. Yang belum melayani, berdoa, supaya ada
jabatan dari Tuhan. Jangan mundur setapakpun!
Serahkan
hidup, masalah, dan semuanya kepada Tuhan! Dia tidak menipu kita. Ada
keindahan, kemuliaan, dan kuasa Tuhan di balik salib; ada
segala-galanya di balik salib. Serahkan hidup lebih dulu kepada
Tuhan, setelah itu serahkan yang lainnya kepada Dia!
Memang
ada penderitaan, dan kita harus mengalami percikan darah/salib.
Mengapa Tuhan izinkan terjadi? Untuk mengenal Dia dalam salib-Nya.
Itu yang paling kuat, tidak bisa goyah. Dan di balik salib ada
kuasa-Nya untuk mengubahkan manusia daging dan menolong kita semua,
bukan hanya di dunia tapi sampai masuk Yerusalem baru selamanya.
Alangkah indahnya kalau sekeluarga bersama-sama di awan-awan yang
permai. Doakan keluarga kita semuanya!
Tuhan memberkati.
|